Chapter 63 (1) : Pertemuan Malam Dengan Marquis Kecil Xie
Rebirth of the Malicious Empress of Military Lineage: Chapter 63 (Part 1)
Orang yang berdiri di seberangnya bukanlah orang lain, melainkan Xie Jing
Xing.
Di bawah cahaya yang berkelap-kelip dalam kegelapan, alisnya setampan
lukisan, tetapi tertaut dengan erat dan ada hawa dingin yang sangat berbeda
daripada selama siang hari, seolah-olah, ia adalah orang yang berbeda.
Jing Zhe dan Gu Yu
pernah melihat Xie Jing Xing beberapa kali, sehingga tentu saja mereka
mengetahui siapa orang ini. Dengan hati yang penuh keterkejutan, mereka pun mau
tak mau, berdiri di depan Shen Miao, untuk melindunginya.
Namun, itu adalah
pertama kalinya Mo Qing melihat Xie Jing Xing. Ia tidak tahu orang macam apakah
Xie Jing Xing, tetapi dari ucapan Shen Miao, ia jadi mengetahui bahwa mereka
berdua saling mengenal satu sama lain.
Xie Jing Xing menatap
Shen Miao dan setelah merenunginya sejenak, ia tersenyum dan melepaskan
tangannya. Dalam sekejap mata, pedang itu dikembalikan pada Mo Qing.
Dengan malas ia
mundur ke pintu dan berkata, “Gadis keluarga Shen, untuk bisa bertemu di sini,
orang akan mengatakan bahwa kau dan aku ditakdirkan.”
Shen Miao tidak
mempedulikannya dan menginstruksikan Mo Qing dan kedua pelayan itu, “Cepat
pergi.”
Jing Zhe dan Gu Yu
melirik Xie Jing Xing sebelum mengangguk setuju.
Namun, tepat saat
mereka akan pergi, Shen Miao berkata pada mereka, “Kalian semua, pergilah
duluan, aku akan menyusul.”
Di malam yang gelap
dan di bawah cahaya yang minim, sesorang hanya dapat melihat api kecil yang
sedikit berkedip, sementara Gu Yu merespon dengan panik, “Nona ....”
“Pergi!”
Shen Miao membuka mulutnya.
Perintahnya singkat dan tegas, membuat Gu Yu gemetar. Mo Qing menggelengkan
kepalanya dan menyeret satu pelayan pergi dengan menggandengnya, dan melompat
keluar dari jendela dan menuju ke luar.
Tangan Xie Jing Xing
menopang lehernya selagi ia menonton tindakan Shen Miao dengan penuh minat.
Shen Miao meraba-raba ke depan meja dan sebelum apinya dipadamkan, ia berhasil
menemukan tempat pembakar dupa itu dan menyalakan dupa yang ditemukan di atas
meja. Setelah itu, kemudian ia pun ingin pergi dari ruangan tersebut.
Saat Shen Miao baru
akan melakukan itu, ia melihat alis Xie Jing Xing berkerut dan tiba-tiba saja,
menggunakan jari-jarinya, ia memadamkan apinya. Berselimut kegelapan, satu
sosok mendadak melintas di depan Shen Miao dan dengan ringan meraih pinggangnya.
Sebelum Shen Miao dapat bereaksi, ia jatuh ke dalam pelukan yang lembut. Orang
itu memeluknya dan berguling-guling ke area di bawah tempat tidur.
“Kau ....”
Shen Miao tak
henti-hentinya marah.
Dengan bunyi ‘sshh’, suara Xie Jing Xing terdengar di
dekat telinganya, “Ada seseorang yang masuk.”
Langkah kaki
terdengar di dalam ruangan dan Shen Miao pun menegang.
Ia tidak pernah
membayangkan bahwa gerakan orang-orang ini sungguh secepat ini.
Untungnya,
orang-orang baru ini tidak menyalakan pencahayaan di dalam ruangan, tetapi
itulah yang telah diduga oleh Shen Miao. Menurut sifat dan kecintaan orang itu
terhadap rangsangan, tentu saja, pencahayaan tidak akan dinyalakan.
Seseorang di luar
berkata, “Tuan Pangeran, semuanya telah diatur dengan benar.”
“Kalian semua boleh
mundur dan berjaga di luar. Jangan mengganggu kegembiraan Pangeran ini.”
Suara lainnya yang
agak serak pun terdengar, dan mata Shen Miao sedikit bergerak. Itu memang
Pangeran Yu.
“Shen Xin, Shen Xin
....”
Suara Pangeran Yu
dipenuhi dengan kepuasan. Tampaknya, ada tingkat kegembiraan yang tidak normal.
“Pangeran ini ingin
mencoba, apa perbedaan rasa antara putrimu dan wanita-wanita lainnya itu?”
Langkah kaki menuju
ke depan tempat tidur.
Tinju Shen Miao pun
perlahan-lahan terkepal dan mengencang.
Xie Jing Xing sedikit
menundukkan kepalanya. Dikarenakan posisi mereka, dagunya menekan kepala Shen
Miao, dan ia dapat mengendus aroma rambut yang ringan, milik gadis itu.
Meskipun ia tidak bisa melihat ekspresi Shen Miao karena kegelapan, dari postur
tubuhnya yang tegang, gadis itu sama sekali tidak acuh tak acuh seperti yang
terlihat.
Sudah ada suara
pakaian yang dirobek dari tempat tidur. Suara Pangeran Yu ganas, dan bahasa
kotor yang tak ada habisnya pun mengalir keluar. Shen Qing tampaknya sudah
memulihkan sedikit kewarasannya, dan mulai menunjukkan perlawanan. Tetapi suara
itu lirih dan tidak kedengaran seperti menolak, tetapi seolah-olah menyambut.
Udaranya dipenuhi
dengan rasa yang membuat detak jantung seseorang meningkat. Saat baunya
menyebar secara bertahap, bersama dengan aroma bunga anggrek, aroma itu
tersedot masuk ke perut orang.
Shen Miao juga
perlahan-lahan merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Jantungnya
berdetak, berbunyi ‘ge-deng’,
sekarang ia harus menderita akibat dupa perangsang yang dinyalakannya sebelum
ia ingin pergi. Ia tidak pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya, dan
tidak tahan untuk mengamuk pada Xie Jing Xing yang tak diundang.
Kalau bukan karena
kemunculan tiba-tiba Xie Jing Xing, kemungkinan besar, ia sudah lama pergi
sekarang, dan ia tidak akan merasa malu seperti itu. Memikirkan hal ini, Shen
Miao memelototi pelakunya dengan galak.
Sayangnya, tidak ada
pencahayaan dan tidak ada yang bisa melihat apa pun. Shen Miao sedikit ragu,
karena ia takut kalau gerakan besar apa pun akan mengejutkan orang-orang yang
ada di atas tempat tidur, ia hanya bisa menutupi mulut dan hidungnya dengan
pakaian Xie Jing Xing.
Shen Miao ingat bahwa
aroma itu bukanlah hal yang bagus, dan memperingatkan dirinya sendiri agar
tidak menghirupnya terlalu banyak, jadi ia berpikir untuk menggunakan pakaian
Xie Jing Xing untuk menutupi hidung serta mulutnya, tetapi sudah melupakan
bahwa Xie Jing Xing adalah seorang pria.
Ketika Xie Jing Xing
menyadari bahwa ada masalah dengan dupanya, ia sudah menghirupnya terlalu
banyak dan sayang sekali, ada pula seorang gadis dalam pelukannya. Shen Miao
yang sekarang masih belum dewasa dan meskipun ia bertubuh datar, ia memiliki
daging dan aroma seorang gadis cantik. Tubuh Xie Jing Xing menegang dan di saat
kritis ini, Shen Miao beringsut mendekat dan setengah dari kepalanya terkubur
dalam pelukannya.
Xie Jing Xing menarik
napas dalam-dalam. Sejak lahir, ini sebenarnya pertama kalinya ia berada dalam
situasi yang sulit. Melihat ke atas kepalanya, tempat tidur besar itu berdecit
dan bergoncang tanpa henti dan suara si wanita dan pria saling terjalin,
membuat siapa saja jadi merona. Suara aktivitas itu akan membuat orang curiga,
apakah tempat tidur ini mampu menahan aksinya atau langsung roboh.
Setelah menggertakkan
gigi mereka dan mendengarkan nyaris setengah shi chen, gerakan di atas tempat tidur pun berangsur-angsur
jadi lebih kecil, dan di tengah jalan, ada jedanya. Tubuh Shen Miao terlalu
kaku, tetapi saat ini, ia merasakan Xie Jing Xing memeluknya dan berguling
keluar sebelum mengambil keuntungan dari jendela yang terbuka dan terbang
keluar. Saat itu gelap dan tak bercahaya, dan Shen Miao tidak tahu bagaimana
Xie Jing Xing dapat melihat dengan sejelas itu, tetapi untungnya, Pangeran Yu
tidak terganggu.
(T/N: 1 shi chen = 2 jam.)
Tak begitu jauh,
mereka melihat wajah-wajah cemas mereka bertiga.
Setelah melihat
mereka keluar, Jing Zhe hampir melonjak kegirangan, tetapi takut kalau suaranya
terdengar keluar sana, ia berkata pelan, “Nona, hamba khawatir sekali. Barusan
ini, seseorang masuk ke dalam, apakah akan ketahuan ....”
Kata-katanya berakhir
tiba-tiba, karena baru pada saat inilah ia melihat postur Shen Miao dengan
jelas.
Shen Miao masih
dibopong oleh Xie Jing Xing, tubuhnya kekar dan mampu membopongnya dengan
mudah.
Jing Zhe berkata
dengan marah, “Cepat turunkan Nona-ku!”
Xie Jing Xing
mengangkat alisnya dan melepaskan tangannya. Dengan suara ‘pa’, Shen Miao langsung jatuh ke bawah.
“Kau!”
Gu Yu naik pitam dan
marah sekali, karena ia tidak menyangka Xie Jing Xing akan melepaskannya dengan
cara sekasar itu.
Ia cepat-cepat
memapah Shen Miao dengan sedih, dan menghiburnya, “Apakah Nona baik-baik saja?”
Mo Qing menatap Xie
Jing Xing selagi hatinya dipenuhi dengan keterkejutan dan kecurigaan.
Keterampilan seni bela diri dari Tuan Muda yang tampaknya mulia ini luar biasa
dan ia sendiri benar-benar tak berdaya melawannya. Untuk memiliki tingkat
keterampilan seperti ini, membuat Mo Qing mengangkat alisnya, tetapi muncul di
sini, di tengah malam, memang mencurigakan.
Barusan ini, ketika
ia membawa Gu Yu dan Jing Zhe keluar, mereka melihat orang-orang masuk ke dalam
kamar Shen Miao, dan di belakang mereka, ada segerombolan pengawal berkemampuan
tinggi. Kalau ia tidak bersembunyi dengan cepat, maka sudah akan ada masalah.
Mau tak mau, Mo Qing
pun menatap Shen Miao.
Mungkinkah Shen Miao
sudah lama mengetahui bahwa akan ada segerombolan orang yang datang malam ini?
Lalu, apa alasannya
untuk membawa Shen Qing kemari?
Shen Miao berdiri dan
membersihkan kotoran di tubuhnya sebelum menatap Xie Jing Xing dengan tenang,
“Semakin dalam malamnya, semakin banyak pula pemaparannya, tidak akan
mengganggu Marquis Kecil untuk
bekerja. Kami akan pergi duluan.”
Sikapnya sangat memisahkan
diri.
Pada saat ini, langit
tidak menghentikan hujan gerimisnya, dan hujan sehalus sutra itu mengenainya,
membuat pakaian Shen Miao basah.
Hanya dengan sedikit
cahaya dari lentera di luar sana, mata Xie Jing Xing melihat wajah Shen Miao
dan mendadak tersenyum seolah-olah ia sedang menonton pertunjukan yang bagus,
“Untuk pergi dari sini, orang harus melewati halaman bagian luar yang dijaga
oleh sejumlah penjaga. Kalau kalian mau cari mati, Marquis ini tidak akan menghentikan siapa pun yang menuju ke
kematian mereka. Jadi, silakan saja.”
Perkataannya
diucapkan dengan menjengkelkan, dan ada senyum besar kepala di wajahnya.
Shen Miao melihat ke
arah Mo Qing.
Mo Qing menggelengkan
kepalanya dan berkata dengan malu, “Bawahan ini tidak punya kepercayaan diri
sendirian.”
Walaupun Pangeran Yu
tidak kompeten, anak buahnya bukanlah vegetarian.
“Sepertinya, Marquis Kecil tahu apa yang harus
dilakukan.”
Shen Miao berkata
setelah hening sejenak.
Bibir Xie Jing Xing
melengkung ke atas jadi senyuman, selagi ia bangkit untuk pergi, dan tidak
mempedulikan niatan sekelompok orang ini.
“Bisakah kau
menolongku?” tanya Shen Miao.
Xie Jing Xing berbalik dan setelah merenung, ia menganggukkan kepalanya, “Bukannya tidak bisa dilakukan, tetapi ... kalau kau memohon padaku, aku akan membawa kalian semua keluar.”

0 comments:
Posting Komentar