Chapter 65 (2) : Tidak Ada Kerugian
Rebirth of the Malicious Empress of Military Lineage: Chapter 65 (Part 2)
“Kalau Kakak Pertama
melawan, pasti akan ada keributan. Melihat kalau tubuh Kakak Pertama dipenuhi
dengan luka hari itu, sepertinya ia sudah meronta untuk meminta tolong, lalu,
kenapa Shen Kedua tidak bisa
mendengar semua ini, meski berada begitu dekat? Mungkinkah Shen Kedua mendengarnya, tetapi tidak bisa keluar untuk
memeriksanya karena terlalu lelah?”
“Kau ....”
Ren Wan Yun membuka
mulutnya dan ingin membantah selagi telapak tangannya dipenuhi oleh keringat
dingin.
“Tentu saja, mungkin Shen Kedua tidak mendengar panggilan
permintaan tolong. Kenapa? Tentu saja karena Kakak Pertama tidak meminta
bantuan. Mengapa Kakak Pertama tidak meminta pertolongan? Apakah karena ia
mengenal si pelaku kejahatan itu?”
“Kau menyemburkan
omong kosong!”
Pada saat ini, Ren
Wan Yun tak bisa lagi menoleransi dan menyela tajam perkataan Shen Miao.
Bagaimanapun juga,
Shen Gui dan Shen Wan adalah lelaki, dan pikiran mereka tidak sejelimet
perempuan, dan tidak terlalu memikirkan tentang masalah halaman dalam. Tetapi
Chen Ruo Qiu dan Ren Wan Yun nyaris langsung mengerti. Yang pertama menatap
Shen Miao dengan mata diliputi keterkejutan, sementara mata yang setelahnya
diliputi ketakutan.
Perkataan Shen Miao
sebenarnya mengerikan.
Benar, hari itu,
kamar Ren Wan Yun dan Shen Qing berdekatan satu sama lainnya, dan jika Shen
Qing meminta tolong, mana mungkin orang tidak mendengarnya, dan jika orang
mendengarnya, maka kenapa ia tidak pergi dan memeriksanya. Mungkinkah itu
karena Ren Wan Yun melakukannya dengan sengaja?
Ren Wan Yun tentu
saja tidak akan secara sengaja mencelakai putri kandungnya sendiri, tetapi
orang yang semestinya menginap di sana adalah Shen Miao. Ren Wan Yun tidak
punya alasan untuk mencelakai putri kandungnya sendiri, tetapi tidak mustahil
baginya untuk mencelakai keponakan perempuannya. Bagi Shen Miao untuk
mengucapkannya secara terang-terangan, rencana rahasia Ren Wan Yun tidak akan
bisa tetap tertutup di depan orang lain.
Dan ia juga
membayangkan kemungkinan lain.
Bahwa Shen Qing tidak
menjerit meminta tolong sama sekali, dan mengapa demikian?
Mengalami
penganiayaan semacam itu, tetapi tidak menjerit minta tolong, itu bisa jadi
disengaja. Mengapa itu bisa disengaja?
Masalah ini, apabila
seseorang akan membuatnya jadi masalah yang lebih kecil, itu akan jadi
diperkosa oleh pelaku kejahatan, jika seseorang akan menjadikannya masalah yang
besar, mungkin orang bahkan akan menyebarkan bahwa Shen Qing sengaja melakukan
kejahatan, terlibat hubungan terlarang dengan orang lain!
Dunia ini selalu
sangat sulit bagi para wanita, dan selalu lebih baik aman ketimbang menyesal.
Ketika rumornya dimulai, akan sulit untuk memadamkannya.
Shen Miao tersenyum
lembut, “Shen Kedua, aku merasa bahwa
ada banyak hal yang meragukan dalam masalah ini. Karena Shu Kedua juga berlogika dan menegakkan keadilan, akan lebih baik
untuk mengirimkanku ke kantor pemerintahan Inspektur Jenderal untuk mengadakan
persidangan terbuka. Aku pasti akan memberitahukan pada Da ren, apa yang kuketahui secara keseluruhan dan membiarkan Da ren membuat keputusan akhir, dan
mungkin pelaku kejahatan itu juga akan diketahui.”
“Tidak!”
Ren Wan Yun dan Shen
Gui membuka mulut mereka bersama-sama.
Ren Wan Yun
mengatakan tidak karena tentu saja ia takut kalau masalah ini akan jadi rumit.
Kalau Shen Miao akan membicarakan masalah ini, maka orang-orang yang jeli bisa
mengetahui rahasia tersebut. Ada banyak keluarga besar di ibu kota Ding, dan
itu masih tidak apa-apa kalau masalah ini tersembunyi dengan baik, tetapi
apabila rumornya menyebar, maka, bukannya tidak mungkin kalau orang bisa
melihat kenyataan dari rencana liciknya untuk mencelakai keponakan
perempuannya.
Terlebih lagi, begitu
kenyataannya diketahui, akan seperti apa hasil dari kesucian Shen Qing?
Ketika rumor-rumor
ini tersebar, Shen Qing harus gantung diri dengan sehelai kain sutra putih.
Namun, Shen Gui
mengatakan tidak, karena pemikiran yang sepenuhnya bertentangan dengan
pemikiran Ren Wan Yun. Ia hanya takut kalau masalah itu akan melibatkan
Pangeran Yu Peringkat Pertama. Awalnya, masalahnya sudah kacau, dan identitas
Shen Miao dan Shen Qing bercampur aduk. Saat Pangeran Yu mengetahui masalah
tersebut, ia pasti akan marah besar dan jika ia terlibat dalam masalah ini dan
terpengaruh oleh masalah, Shen Gui takut kalau jalan dinasnya akan sangat
sulit.
Karena itu, pasangan
suami istri yang sebelumnya mengancam, keduanya menghentikan usulan Shen Miao
secara bersamaan.
“Lalu, apa yang akan Shu Kedua lakukan?”
Mata Shen Miao menyapu
ke cambuk panjang nan tebal yang ada di tangan Shen Gui dan bertanya dengan
santai, “Masih mau menggunakan cambuk keluarga?”
Orang-orang di dalam
ruangan itu terdiam sejenak sementara Shen Yue menatap tak percaya pada Shen
Miao.
Bahkan Shen Yue saja
dapat melihat kalau Shen Miao sedang mengancam!
Seolah untuk
mencerminkan keterkejutan dalam hati semua orang, Shen Miao tertawa pelan,
“Kalau Shu Kedua akan menggunakan
cambuk keluarga, maka tidak ada jalan keluarnya, tetapi aku selalu memiliki
watak yang keras kepala, dan jika aku harus menanggung kejahatan si pelaku yang
bukan perbuatanku, ketika Ayah kembali, maka aku pasti akan memikirkan sebuah
cara untuk melaporkannya pada kantor pemerintahan.”
Shen Miao tengah
menyiratkan bahwa, apabila Shen Gui memukulinya hari ini, di masa depan, saat
Shen Xin kembali, ia pasti akan mengeluh dan pada waktu itu juga akan mendesak
Shen Xin agak melapor ke kantor pemerintahan. Ia mengatakan akan melaporkan si
pelaku kejahatan, tetapi pada akhirnya, siapa yang tahu, siapa yang akan
dilaporkan olehnya?
“Shu Kedua, kau akan mengeluarkan cambuknya atau tidak? Kalau
cambuknya akan digunakan, maka tolong lakukan lebih cepat.”
Ada senyum tipis di
mata jernih Shen Miao dan ada pula sedikit cemoohan, “Karena ada begitu banyak
orang di sekeliling, aku tidak akan bisa melepaskan diri dari cambukan itu.”
Praktisnya menyatukan
seluruh kerumunan orang di Rong Jing Tang sebagai karakter seperti bandit, yang
hendak melihat Shen Miao menderita pemukulan tersebut.
Shen Gui tidak pernah
mengira bahwa ia akan diancam oleh keponakan perempuannya sendiri hari ini, bagaimanapun
juga, ia sudah berada di dalam lingkaran pejabat untuk waktu yang lama, dan
memiliki kemampuan bermuka dua untuk mengatasi masalah apa pun seperti ikan di
dalam air. Bukannya ia tidak memikirkan jalan keluar, tetapi Shen Miao-lah yang
tidak memberikannya kesempatan untuk merespon dari awal. Shen Miao-lah yang berbicara
pada mulanya, dan saat itu berlanjut, kata-katanya setajam ujung tombak, dan
begitu agresif hingga orang tidak bisa mundur sama sekali.
Sejejak keterkejutan
melintas di mata Shen Wan. Kakak keduanya ini adalah rubah tua cerdik di
kalangan pejabat, yang bahkan lawan-lawan politiknya itu tidak pernah
mendesaknya hingga ke posisi secanggung ini. Apa lagi, orang yang mendesaknya
ke situasi semacam ini, hanyalah seorang gadis berumur empat belas tahun.
Keluarga Pertama ....
Apakah benar-benar
tidak bisa dihancurkan?
Mata cerah Shen Wan
pun berubah mendung.
“Kau ....”
Wajah Shen Gui jadi
agak memerah. Hari ini, ia melakukan dan mengucapkan semuanya karena semburan
kemarahan dalam hatinya, lagipula, Shen Miao adalah keponakan perempuan yang
gampang ditipu dan berkarakter lemah. Bahkan jika ia dipukuli dan cambuknya
digunakan, di masa yang akan datang, dengan sedikit bujukan, ia tidak akan
berani membicarakan tentang kejadian hari ini.
Siapa yang mengira
bahwa Shen Miao akan berubah drastis dan ia tidak tahu bahwa Shen Miao sudah
jadi duri di kepalanya. Gadis itu tak hanya tidak mau tunduk pada kesulitan,
tetapi masih menyerangnya dan membuatnya tidak bisa turun dari panggung.
Apabila ia tidak
takut pada Shen Xin, Shen Gui benar-benar tidak sabar untuk membunuh Shen Miao
sekarang.
Nyonya Besar Shen
yang duduk di aula, diam-diam melihat bahwa putranya didesak hingga ke situasi
semacam ini, ia menatap Shen Miao dengan sejejak kemarahan di matanya.
Setelah menekannya,
ia berujar dalam, “Cukup!”
Aulanya hening lagi,
Shen Gui menghela napas lega dan semua orang melihat ke arah Nyonya Besar Shen.
Nyonya Besar Shen
tidak tahu apa-apa soal urusan mahkamah serta dunia luar, tetapi merupakan
pemain yang baik di halaman dalam. Ucapan Shen Miao, baik kepada Shen Gui dan
istrinya, membuatnya mengangkat alis dan ia tidak bisa menahan diri. Semakin
Shen Miao menunjukkan sisi yang bijaksana, semakin hatinya merasa jahat. Itu
karena Shen Miao sekarang memegang reputasi Shen Xin dan dapat mengancam
urusan-urusan Shen Gui. Jadi untuk sementara waktu, Nyonya Besar Shen tidak
berani bertindak gegabah.
Ia berujar dingin,
“Nona Kelima, apa yang dikatakan Shu
Keduamu itu masuk akal. Mempertimbangkan usia mudamu, cambuknya boleh
dilupakan, tetapi karena Nona Pertama menderita menggantikan dirimu, kau akan
pergi dan berlutut di aula leluhur untuk menebus kejahatanmu terhadap Kakak
Pertamamu. Mulai hari ini, kau dikurung dan salin kitab Buddha sambil berlutut
di aula leluhur. Kapan pun Nona Pertama sembuh, itu akan jadi saat kau dibebaskan.”
Itu artinya,
mengurung Shen Miao secara permanen.
Shen Yue agak kecewa
ketika ia mendengar ini. Ia masih ingin sekali melihat Shen Miao dipukuli
sampai-sampai Shen Miao tidak bisa turun dari ranjang, atau barangkali hingga
ia dikeluarkan dari klan keluarga.
Siapa yang menyangka
bahwa itu hanyalah pengurungan, dan ketika Shen Xin kembali beberapa bulan
lagi, pengurungan Shen Miao akan diangkat dan pada saat itu, semuanya akan
seperti sebelumnya.
Ren Wan Yun juga agak
tidak puas, tetapi perkataan Shen Miao begitu mengejutkan hingga ia sekarang
tidak berani bertindak gegabah. Saat ini, hatinya kacau balau dan ia tidak bisa
memikirkan metode yang lebih baik. Walaupun ia punya keluhan atas ucapan Nyonya
Besar Shen, ia tahu bahwa ini adalah taktik sementara, dan jadilah ia hanya
bisa mendidih dan tidak dapat mengatakan apa-apa.
“Oh.”
Suara Shen Miao agak
ditarik, dan kata-katanya jelas lembut, tetapi tidak tahu kenapa, ketika orang
lain mendengarnya, terdapat ratusan perasaan yang berbeda di dalamnya.
Ia berkata,
“Mengerti. Aku akan ‘bertobat’ demi Kakak Pertama di depan Buddha.”
Kini, tiap kata yang
diucapkan Shen Miao, semuanya seperti memiliki makna yang lain. Mau tak mau,
Ren Wan Yun jadi merinding di sekujur tubuhnya. Ia tidak tahu apa yang harus
dikatakan, sehingga ia hanya bisa menangis.
“Baiklah, baiklah.”
Nyonya Besar Shen
merasa amat berat hari ini, dan tidak dapat menghentikan Shen Miao, oleh sebab
itu merasa ada batu yang memblokir hatinya.
Melihat ke arah Ren
Wan Yun yang menangis, ia merasa lebih frustasi lagi di hatinya dan berkata,
“Anak Kedua, bawa istrimu keluar. Apa-apaan dengan semua tangisan di Rong Jing
Tang! Kalian semua, pergi! Nona Kelima, sekarang kau pergi ke aula leluhur
untuk berlutut dan tidak perlu repot untuk makan malam hari ini!”
Semua orang undur
diri dan Shen Miao tidak terlalu memusingkan tentang masalah ini. Ia
meninggalkan Rong Jing Tang dan menuju ke halaman Barat.
Shen Wan berkata
dengan berat, “Nona Kelima benar-benar sudah dewasa.”
“Iya.”
Bibir Chen Ruo Qiu tertarik,
“Kali ini, Nona Kelima bisa dianggap sebagai pembuka mata.”
“Ibu ....”
Shen Yue berujar
pelan, “Adik Kelima agak menyeramkan.”
Di Kuil Wo Long,
ekspresi tenangnya, serta kemampuannya untuk membuat Shen Qing menderita
kerugian, namun lepas dari masalah itu tanpa terluka, membuat Shen Yue merasa
sejejak ketakutan. Ia tidak tahu sejak kapankah tang mei yang bodoh dan gampang diajak bicara itu mendapatkan
kemampuan semacam itu?
“Apa yang Yue-er
takutkan?”
Shen Wan menepuk
kepala Shen Yue.
Itu jelas tampang
yang penuh kasih sayang, namun kata-katanya muram, “Ia hanya seorang gadis
kecil yang tidak tahu seberapa tingginya langit dan cepat atau lambat, akan
membayar harganya.”
***
Shen Miao benar-benar
melakukan seperti apa yang diatur Nyonya Besar Shen dan memasuki aula leluhur
keluarga Shen.
Keluarga Shen adalah
garis keturunan militer, dan nenek moyang di yang disembahyangi, semuanya
adalah nenek moyang dari dinasti yang berturut-turut. Para nenek moyang ini
bertempur di atas punggung punggung kuda demi keluarga Shen, dan menata
properti keluarga yang begitu makmur. Sayang sekali, sampai di generasi ini,
keluarga Shen kebetulan tak jauh dari keruntuhan.
Generasi Jenderal
Besar Shen sebenarnya berkembang dengan pesat pada awalnya. Sayangnya, dalam
satu peperangan, beberapa saudara dari keluarga Shen terbunuh dan hanya
Jenderal Besar Shen yang selamat.
Jenderal Besar Shen
memiliki tiga orang putra dan hanya satu orang yang mengambil jalur militer.
Kini, kediaman Shen mewarisi kejayaan awal di permukaan, tetapi selain dari
Jenderal Agung Shen Xin, benar-benar hanya keluarga sastra, yang termasuk
ironis.
“Apakah Nona kebas
karena berlutut?” tanya Gu Yu.
Jing Zhe dan Gu Yu
juga mengikuti ke dalam aula leluhur. Shen Miao cemas kalau Ren Wan Yun akan
bertindak di balik punggungnya, meskipun ia telah sengaja menyeret Jing Zhe dan
Gu Yu pergi supaya mereka lolos dari nasib terbunuh. Tetapi di kediaman Shen
yang besar, masing-masingnya memiliki motif tersembunyi mereka sendiri, jadi ia
membuat mereka di sisinya. Tak peduli seberapa panjang tangan Ren Wan Yun, ia
tidak akan berani melakukan apa-apa di depannya.
“Bahkan, kalau bukan
kebas, kelembapan di sini juga berat.”
Jing Zhe mengeluh
selagi ia melihat ke jendela kecil itu, “Sekarang hujan, dan lantainya basah.
Apa yang akan terjadi jika terserang penyakit gara-gara berlutut? Terlebih
lagi, mereka benar-benar tidak ada kerjaan yang lebih baik. Apa hubungannya ini
dengan Nona, ini tepatnya adalah kasus pihak yang bersalah yang mengajukan
gugatan duluan. Tunggu sampai Tuan kembali, lihat apakah mereka masih berani
....”
“Kau harus mengurangi
bicaramu.”
Gu Yu menyalahkan,
“Kalau ketahuan, Nona yang akan dirugikan.”
Shen Miao tersenyum
dan tidak mempedulikan soal itu.
Jing Zhe berpikir
sejenak dan bertanya lagi, “Akan tetapi, ini juga di luar dugaan siapa pun.
Hari ini, begitu banyak orang pergi ke Rong Jing Tang, tetapi tidak ada seorang
pun di pihak Nona, dan biarpun begitu, ia bisa pergi tanpa terluka. Meskipun
buruk juga untuk berlutut di aula leluhur, jika dibandingkan dengan apa hamba
kira mungkin terjadi, ini sudah jauh lebih baik.”
Sebelum ia memasuki
Rong Jing Tang untuk dihakimi, Shen Miao tidak membawa satu pun pelayannya
masuk. Oleh karenanya, pelayan-pelayan Shen Miao tidak tahu apa yang terjadi di
dalam.
“Nona pasti telah
meyakinkan seluruh ruangan penuh orang itu.”
Gu Yu berujar kagum,
“Menghadapi begitu banyak orang, bahkan tidak merasa takut, sekarang Nona
memiliki lebih banyak gaya Tuan.”
Begitu banyak orang?
Shen Miao tertawa
dalam hatinya. Itu hanyalah sebagian kecil kediaman Shen dan itu tidak lebih
dari badut yang melompat-lompat, yang tidak bisa diperlihatkan di muka umum.
Pada waktu itu,
ketika Fu Xiu Yi hendak mengganti Putra Mahkota, para pejabat berdiri di pihak
Mei Fu ren dan Fu Chen. Fu Ming-nya
jadi tahanan rumah, dan ia mengenakan busana formal seorang Permaisuri, dan
menghadapi para pejabat dari singgasana, serta berdebat dengan pejabat-pejabat
itu, menangis darah di tiap katanya.
Seberapa kecilnya
kekuatan dari satu orang?
Sama seperti dirinya
yang jelas-jelas merupakan wanita paling mulia di dunia, dan menikahi pria
paling mulia di dunia, tetapi ia bahkan tidak sanggup melindungi apa yang
pantas untuk putranya. Tak ada seorang pun yang berdiri di pihaknya dan ia
tidak bisa mundur karena ada orang-orang yang harus dilindunginya.
Karena pada saat itu
ia tidak bisa melindungi orang-orang berharganya, makanya sekarang ia akan
mengunakan cara yang lebih intens.
Kejam?
Bengis?
Munafik?
Licik?
Itu tidak masalah,
selama pisaunya terarah pada musuh dan orang yang jatuh adalah lawan, meski
jika prosesnya kejam, ia akan menanggung semua dosanya, apa pedulinya?
Shen Miao memejamkan
matanya.
Papan-papan
peringatan leluhur ada di depannya selagi Shen Miao merenung pelan, “Para
leluhur, apabila arwah kalian masih ada di sini, mohon berikan aku panah
tertajam dan kuda tercepat untuk membunuh musuh dengan tanganku.”
Setelah
mengucapkannya dan membuka matanya, ia melihat Jing Zhe tengah menatapnya
sembari mengejapkan matanya.
Ia mengambil
sekantong kudapan dari lengannya dan tersenyum, “Nona sudah begitu lama
kelaparan dan tidak bisa lanjut tanpa makan. Hamba punya beberapa kudapan di
sini untuk Nona mengisi perut.”
Bukan karena perintah
Nyonya Besar Shen makanya Shen Miao betul-betul berhenti makan.
Ia mengambil kantong
kertas itu dan ketika ia membukanya, mau tak mau ia pun terkejut sesaat, “Ini
....”
“Ini adalah apa yang
hamba temukan di kamar Nona di Kuil Wo Long.”
Jing Zhe menggaruk kepalanya
dan berkata, “Waktu itu, Nona memberikan kudapan ini pada hamba. Setelah hamba
mencobanya sepotong, hamba belum pernah merasakan camilan seenak ini dan tidak
rela untuk memakannya. Setelah kembali ke kediaman dan menuju ke aula leluhur
bersama Nona, hamba tidak sempat membawa makanan dari luar dan hanya tersisa
ini.”
Shen Miao melihat ke
arah kudapan kecil dan rumit itu. Itu adalah kudapan yang ditinggalkan Xie Jing
Xing setelah berbicara dengannya. Memikirkannya, sepertinya Shen Miao dapat
melihat wajah tampan pemuda itu di dalam tirai hujan dan identitas
misteriusnya.
Xie Jing Xing ....
Shen Miao bergumam
ragu pada dirinya sendiri, orang macam apakah dia.

0 comments:
Posting Komentar