Senin, 29 Desember 2025

RTMEML - Chapter 64 (1)

 Chapter 64 (1) : Kembali Ke Kediaman


Rebirth of the Malicious Empress of Military Lineage: Chapter 64 (Part 1)


Pintunya perlahan-lahan terbuka, tetapi tak seorang pun masuk untuk melihatnya.

Kamar tamu di Kuil Wo Long agak kosong, dan tidak sebagus rumahnya, ditambah ini adalah ruangan yang secara khusus dipilih, itu bahkan lebih luas lagi. Tempat tidurnya berada di tengah ruangan, bahkan tidak ada layar pembatas yang menghalanginya. Oleh karena itulah, semua orang dapat melihat bagaimana kamar tersebut.

Shen Yue adalah yang pertama berteriak.

Melihat pakaian yang berserakan di lantai, pakaian itu benar-benar dirobek hingga tercabik-cabik, dan selimut di tempat tidurnya dilemparkan ke samping asal-asalan, dan semua buku di atas meja tersapu ke lantai. Perangkat tehnya hancur berkeping-keping, seolah-olah telah mengalami bencana.

Tetapi hal yang paling mengejutkan bukan ini.

Wanita di tempat tidur terbaring berantakan. Ia hampir tidak tertutup oleh selimut dan hanya setengah terbaring di tepian ranjang, dengan punggung menghadap ke luar, ada bagian gigitan merah bernoda darah dan memar yang mengejutkan mata dan mencengangkan hati orang. Ada pula cambuk berlumuran darah di bawah tempat tidur yang terbelah dua. Melihat kembali ke jejak di tubuh wanita itu, orang akan mengetahui bahwa cambuk itu digunakan untuk menyebabkan luka-luka itu.

“Astaga!”

Shen Yue mencengkeram mulutnya dan mundur ke belakang, “Siapa, siapa itu .... Itu bukan Kakak Pertama, kan?”

Ia tiba-tiba berbalik dan menatap Ren Wan Yun.

Karena Shen Miao sudah mengatakan bahwa ia dan Shen Qing bertukar kamar, jadi saat ini, orang yang semestinya berada di dalam kamar, adalah Shen Qing. Tetapi, dari apa yang ditunjukkan oleh semua yang ada di depan, Shen Qing telah mengalami kemalangan! Meskipun Shen Yue adalah perempuan yang belum menikah, ia tahu bahwa pemandangan ini jelas adalah jejak seorang wanita yang dinodai!

Gui mo mo juga tidak menyangka bahwa ada seseorang di dalam kamar. Ketika Shen Miao berbicara barusan ini, ia mengira bahwa Shen Miao sudah berbicara kepada Ren Wan Yun dan hanya ingin masuk ke dalam kamar untuk melanjutkannya. Alhasil, saat ia membuka pintu dan melihat bahwa ada seorang wanita, ia terkejut, mungkinkah ada wanita lain yang juga dipermainkan oleh Pangeran Yu semalam. Kalau memang begitu, maka ia sudah mengacaukan pekerjaannya. Tetapi ucapan Shen Yue membuat jiwanya terbang dan berhamburan.

Shen Qing? Wanita yang berbaring di sana adalah Shen Qing?

Ketika Yan Mei dan Shui Bi melihat Shen Qing seperti ini, hati mereka praktisnya mendingin. Untuk hal seperti itu terjadi kepada Nona mereka, tidak akan ada jalan hidup yang tersisa bagi mereka. Keduanya saling berpandangan dan melihat keputusasaan di mata satu sama lain sebelum mereka berlutut sebagaimana mestinya dan bersujud terus-menerus kepada Ren Wan Yun.

Ren Wan Yun berdiri menatap kosong ke tempat kejadian itu.

Shen Kedua tidak mau masuk dan melihatnya?”

Dalam keheningan itu, Shen Miao membuka mulutnya dengan lembut. Nada suaranya tenang, seolah ia tidak melihat pemandangan penuh tragedi ini. Ren Wan Yun memiringkan kepalanya dan melihat kalau gadis itu menatapnya dalam diam.

Dadanya berdebar-debar seolah-olah berada dalam situasi yang berbahaya, tetapi ia masih terus berjalan ke dalam kamar dengan wajah pucat, sebelum setengah berlutut ke arah wanita di ranjang itu.

Rambut wanita itu acak-acakan, dan ada banyak rambut yang rontok di lantai, yang tampaknya dijenggut oleh seseorang. Tangan Ren Wan Yun terulur gemetaran dan membalikkan wanita itu.

Suara gemuruh terdengar, seolah-olah mencerminkan suasana hatinya, rinai hujan yang telah berhenti, mendadak kembali. Dalam tumpukan awan gelap, guntur pun terdengar oleh semua orang.

Ren Wan Yun memejamkan matanya dengan menyakitkan. Wanita dalam pelukannya adalah Shen Qing!

Semakin orang melihat lebih dekat, semakin terasa mengejutkan.

Wajah Shen Qing bengkak. Ternyata pelecehan ini sama sekali tidak ringan. Dan berdasarkan melihat tubuhnya, tidak ada bagian bersih yang tidak terluka. Dan salah satu tangannya lemas dan terlipat ke postur yang aneh, tangannya benar-benar kelihatan—patah!

Pangeran Yu bengis sekali!

Namun, orang yang paling dibencinya adalah Shen Miao!

Semua ini seharusnya menimpa Shen Miao, tetapi kini, Qing-er-nya harus menderita. Untuk disiksa sampai dalam keadaan seperti itu, separuh kehidupan Shen Qing berikutnya sudah tamat. Ia tidak sabar untuk mematahkan leher Shen Miao, meminum darah Shen Miao, dan memakan daging Shen Miao!

Bagaimanapun juga, Ren Wan Yun adalah orang yang mengatur kediaman Shen, oleh sebab itu, bahkan dalam waktu seperti ini, ia sanggup mengendalikan dirinya dan tidak jadi gila.

Sebaliknya, ia menginstruksikan Xiang Lan, yang ada di sebelahnya, dengan suara yang bergetar, “Pergi dan carikan kereta kuda untuk turun gunung secepatnya.”

“Tetapi ....”

Xiang Lan menatapnya dengan ketakutan, “Nyonya, di luar sana hujan lebat dan tidak mungkin berpergian.”

Gunung itu terletak di dalam lembah dan jalanannya sudah bergelombang. Dengan hujan seperti ini, akan sangat berlumpur, sehingga orang tidak akan bisa bergerak maju. Apabila memaksa untuk turun gunung, takutnya akan terjebak dalam kecelakaan. Mustahil untuk pergi keluar dalam cuaca begini.

“Lalu, bagaimana dengan Qing-er?”

Akhirnya Ren Wan Yun tidak dapat menekannya dan menjerit.

Dengan bunyi ‘pa’, ia menampar Xiang Lan dan dengan galak berkata, “Bagaimana dengan Qing-er-ku?”

Di luar kamar, Shen Miao melihatnya dengan tenang.

Ia berdiri di bawah lis atapnya dan memandangi tirai hujan yang menyelimuti pemandangan, tampaknya menutupi segala rencana kotor.

Aslinya, orang yang akan dinodai adalah dirinya. Tetapi kini, orang yang membuat Shen Qing dinodai, juga adalah dirinya.

Ren Wan Yun secara pribadi mendengarkan putri kandungnya dicemari sepanjang malam. Tadinya, ia bisa menyelamatkannya, tetapi ia menonton dengan tangan terlipat sepanjang malam.

Bukankah Ren Wan Yun akan merasakan sakit yang menusuk tulang dan menyayat hati setiap kali ia mengingatnya?

Akankah ia merasakan sakit yang dirasakannya ketika ia mendengar tentang kematian Wan Yu?

Untuk sekarang ingin membawa Shen Qing kembali ke kota untuk diobati, tetapi harus tetap berada di sini karena hujannya, Ren Wan Yun tidak bisa maju ataupun mundur.

Akankan Ren Wan Yun yang kegirangan karena merasa berhasil itu merasakan jejak keputusasaan?

“Pergi carikan tabib! Tak peduli apa pun caranya, pergi dan carikan tabib! Kalau kau tidak bisa menemukan seorang tabib, kau akan mati di sini!”

Ren Wan Yun meneriaki Xiang Lan.

Xiang Lan telah mengikuti Ren Wan Yun selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah dicerca oleh Ren Wan Yun sebelumnya. Ia merasa dirugikan juga ketakutan, dan mengiyakan sebelum berlari keluar dengan cepat. Selagi ia berlari keluar, mau tak mau, ia pun melirik Shen Miao.

Tak diragukan lagi, semuanya sudah direncanakan sebelumnya, dan orang yang seharusnya beristirahat di sini adalah Shen Miao. Bagaimana mungkin ada kebetulan semacam ini?

Shen Qing bukanlah orang yang gampang diajak bicara, terlebih lagi, ia mendendam terhadap Shen Miao, jadi ia tidak akan setuju untuk bertukar kamar dengannya. Masalah ini ganjil.

Ia melihat ke gadis langsing yang berpakaian polos itu. Ia tampak sedap dipandang mata, tetapi tidak tahu kenapa, ada perasaan membunuh yang mengalir keluar dari tubuhnya.

“Cai Ju, pergi dan panggilkan beberapa orang kemari dan tutup pintunya.”

Ren Wan Yun berkata marah, dengan kegusaran di sela-sela giginya.

Ketika pintunya ditutup, bagian dalam dan bagian luar pintunya seperti dua dunia yang berbeda.

Akal sehat Shen Yue masih belum pulih sewaktu ia berpaling pada Shen Miao dan berujar tak percaya, “Adik Kelima, apakah Kakak Pertama dicemari oleh penjahat?”

Shen Miao tidak mengungkapkan pendapatnya.

Pangeran Yu memang benar-benar berniat hanya untuk bermain-main dengan orang lainnya, dan pergi sebelum dini hari. Ia juga memahami bahwa, bagi putri di keluarga bangsawan, hal yang paling mengerikan adalah reputasi mereka dihancurkan oleh seseorang yang tidak dikenal. Tetapi sepertinya, Pangeran Yu juga bukanlah orang tolol, jadi pada akhirnya ia akan menemukan petunjuk soal itu. Lagi pula, taktik substitusi ini sebenarnya begitu sederhana, sampai-sampai terasa mengejutkan.

Ia masih bertahan dengan perkataannya, tetapi tidak tahu bahwa, ketika Shen Yue melihat tampangnya, hati Shen Yue bergetar dan ia pun gemetar, “Adik Kelima, seharusnya bukan kau yang menyakiti Kakak Pertama, kan ....?”

Tidak diragukan lagi, Shen Qing-lah yang istirahat di paviliun Selatan kemarin malam, dan Shen Miao istirahat di paviliun Utara, tetapi pada akhirnya, mereka berdua bertukar lokasi dan hal ini terjadi.

Apabila kamarnya tidak ditukar, maka orang yang berbaring di sini akan jadi Shen Miao. Dan dengan pemahaman Shen Yue terhadap Shen Qing, ia tidak akan pernah menyerahkan kamar itu kepada Shen Miao.

Mungkinkah bahwa semua hal di sini adalah perbuatan Shen Miao?

Shen Yue menatap Shen Miao seolah-olah ia tengah melihat sesuatu yang sangat menakutkan.

Tetapi, ia hanya mendengar dan melihat Shen Miao tersenyum enteng, “Kakak Kedua, nasi boleh dimakan sembarangan, tetapi kata-kata tidak boleh diucapkan secara sembarangan. Bagaimana mungkin aku punya kemampuan untuk menyakiti Kakak Pertama, kau memandangku terlalu tinggi.”

“Tetapi ....”

Shen Yue masih agak ragu dalam hatinya, tetapi ia tidak tahu mengapa, ia merasa bahwa, ada sesuatu yang tidak beres dengan Shen Miao. Dan kejadian kemarin malam sudah pasti berkaitan dengan Shen Miao.

“Kalau kau sempat mencemaskan tentang hal ini, mengapa tidak mencemaskan tentang dirimu sendiri,” kata Shen Miao.

“Aku?”

Shen Yue mulai menegang, “Kenapa denganku?”

“Apakah menurutmu, kedua pelayan di sampingmu masih bisa hidup setelah melihat masalah pribadi Kakak Pertama ini?”

“Apa?”

“Sepertinya, Kakak Kedua benar-benar tidak tahu betapa kejamnya dunia ini.”

Shen Miao tersenyum lembut, “Pelayan-pelayan itu, yang mengetahui rahasia majikan mereka, terutama ketika rahasianya adalah suatu skandal, menurutmu, berapa lama mereka bisa hidup?”

Huang Ying dan Qing Luan, yang berada di samping Shen Yue, mendadak memucat. Mereka tentunya tahu bahwa dalam keluarga besar dengan pangkat yang lebih tinggi, tidak kekurangan rahasia kotor dan memalukan. Jika ada pelayan yang menyaksikannya, hanya ada satu jalan buntu bagi pelayan itu, karena hanya orang mati yang bisa menjaga rahasia. Mereka berdua telah melihat Shen Qing dicemari oleh seseorang, dan tentu saja tidak ada jalan keluar.

Shen Yue jadi pucat karena ketakutan. Ia hanya memedulikan tentang keterkejutannya, bahkan sudah melupakan tentang masalah ini. bukan karena ia adalah orang yang sentimental, tetapi, untuk melatih seorang pelayan di sisinya, memerlukan banyak tenaga. Mana mungkin ia rela berkorban sia-sia hanya karena masalah ini, terlebih lagi mengorbankan dua pelayan yang paling berguna?

“Bukan hanya mereka berdua.”

Shen Miao tersenyum dengan lembut dan matanya menyapu tempat itu dan mendarat pada Gui mo mo dan memberikan tatapan penuh makna, “Tidak ada yang bisa lolos.”

Gui mo mo dan dua pelayan itu langsung hampir pingsan.

Apa yang harus ditakuti?

Apa yang begitu mengerikan?

Ketika seseorang mendapatkan kekuasaan, bahkan unggas dan anjingnya pun akan naik ke langit, tetapi jika majikannya tidak dalam keadaan baik, tidak ada satu pelayan pun yang bisa lolos.

Dalam kehidupan yang lalu, saat rumah keluarga Shen digeledah dan barang-barangnya disita, pelayan-pelayan itu, yang mengandalkan pemaksaan untuk menindas orang lain, semuanya membantu orang lain secara diam-diam. Mengikuti majikan mana pun yang harus mereka terima dengan apa pun hasilnya.

Kalau tidak, bukankah itu akan membuang-buang terlalu banyak bakat untuk pekerjaan remeh jika langkah itu hanya melukai satu orang?

Ia berbalik pergi dan Shen Yue buru-buru memanggilnya ketika ia melihatnya, “Kau mau kemana?”

“Bukankah tujuan datang ke Kuil Wo Long adalah untuk berdoa?”

Shen Miao menjawab dengan enteng, “Aku juga memiliki banyak masalah yang membingungkan, dan tentu saja ingin bertanya pada Buddha mengenai itu, dan membakarkan dupa, kalau tidak, ini akan jadi perjalanan yang sia-sia.”

Si gaun polos pergi begitu saja dan punggung yang acuh tak acuh itu bahkan tidak berhenti, seolah-olah tidak ada peristiwa bencana besar yang baru terjadi hari ini. Semuanya seperti yang direncanakan. Tidur sepanjang malam, kemudian pergi membakar dupa dan berdoa demi keselamatan dan ketentraman.

“Ini tidak benar!”

Shen Yue tiba-tiba berkata, “Kenapa dua pelayanmu tidak ada di sini?”

Gui mo mo juga bengong.

Pagi ini, ketika Shen Miao melihat Shen Yue, ia menyuruh Jing Zhe dan Gu Yu pergi ke dapur untuk membawakan makanan, dan hingga kini, mereka masih belum muncul, sehingga mereka tidak mengetahui tentang masalah Shen Qing.

Sekarang, kalau dipikir-pikir, mana mungkin kebetulan seperti itu, pelayan Shen Qing dan Shen Yue menyaksikan skandal tersebut dan tidak akan bisa lolos dari konsekuensinya, tetapi hanya pelayan Shen Miao yang tidak ada. Jelas bahwa ia sengaja mengusir mereka pergi.

Shen Miao sudah tahu sebelumnya bahwa ini akan terjadi. Ia sudah mengetahui bahwa kemalangan ini akan menimpa Shen Qing. Masalah Shen Qing disusun olehnya!

Sewaktu Shen Yue melihat lagi dan berjalan di sepanjang lis atap, sosok Shen Miao tak ada lagi di sana. Tetapi, mata jernih namun tersembunyi itu seperti muncul di depannya, membuatnya merasakan hawa dingin yang belum pernah dirasakan Shen Yue sebelumnya.

***

Menjelang tengah hari, hujan akhirnya berhenti.

Xiang Lan melakukan perjalanan ke seluruh pegunungan, tetapi ia tidak bisa menemukan seorang tabib. Biasanya, selain dari peziarah yang sesekali berkunjung, tidak ada yang bisa ditanyai. Jika para biksunya sakit, mereka hanya akan mencabut beberapa tumbuhan herba untuk direbus dan diminum. Xiang Lan tidak dapat menemukan orang yang dicarinya, dan hanya bisa mencari seorang biksu untuk mengambilkan sejumlah tanaman herba penenang dan obat-obatan untuk luka luar untuk dipakai Shen Qing.

Ruangan itu dipenuhi dengan bau obat-obatan herbal dan beberapa aroma lainnya yang meskipun itu dibersihkan, tetap ada untuk waktu yang cukup lama. Mata wanita di tempat tidur itu terpejam, sementara Ren Wan Yun duduk dan bersandar di jendela. Hanya dalam beberapa shi chen, dan kelihatannya ia sudah menua lebih dari sepuluh tahun.

(T/N: 1 shi chen = 2 jam.)

Para pelayan di dalam ruangan itu bahkan tidak berani bernapas dengan keras karena mereka takut kalau kemarahan sang nyonya akan mengamuk setelah peristiwa sebesar ini terjadi.

Ketika Ren Wan Yun sedang memandangi tirai dengan linglung, tiba-tiba ada pergerakan di ranjang.

Ia dengan cepat melihat ke bawah dan memanggil, “Qing-er?”

Shen Qing membuka matanya dan pada pandangan pertama, melihat Ren Wan Yun, sebelum wajahnya berubah menjadi berwarna ketakutan dan tangannya terulur untuk mencakar wajah Ren Wan Yun, “Lepaskan aku! Enyah! Tolong!”

“Qing-er, ini Ibu! Aku ibumu! Tidak perlu takut, ibu ada di sini!”

Ren Wan Yun merasa seolah hatinya diiris-iris, tetapi Shen Qing tidak menyadarinya. Ia hanya terus meronta sembari menatap lekat-lekat ke langit-langit dan berteriak dengan panik.

Xiang Lan dan Cai Ju dengan cepat maju untuk membantu menahannya, tetapi Shen Qing seolah ia sudah gila, benar-benar tanpa kesadaran sama sekali, bahkan tidak mengenali Ren Wan Yun. Dengan dirinya yang meronta, semua obat-obatan yang dioleskan di semua tempat dan luka-lukanaya pun terekspos kepada Ren Wan Yun. Wajah Ren Wan Yun dipenuhi kesakitan dan ia hanya bisa menjerit.

“Nyonya.”

Xiang Lan dan Cai Ju terkejut dan ketakutan dalam hati mereka. Selama ini, Ren Wan Yun adalah orang yang tegas. Tak peduli seberapa besar suatu kejadian, ia mampu dengan tenang mengatasinya, dan angin serta ombak yang telah dilaluinya selama bertahun-tahun ini juga tidaklah kecil. Namun, menghadapi situasi semacam ini, ia dibuat hingga ke titik seperti ini. Kedua pelayan yang sudah mengikuti Ren Wan Yun selama bertahun-tahun pun mau tak mau merasa syok.

“Dimana Shen Miao?”

Ren Wan Yun berkata dengan agresif.

“Nona Kelima ... ada di aula kuil,” ucap Cai Ju dengan hati-hati.

“Jaga Qing-er baik-baik. Jika ia mengalami kemalangan lain lagi, kalian berdua tidak akan hidup.”

Ren Wan Yun berbalik dan berjalan keluar dari pintu.

0 comments:

Posting Komentar