Three Lives Three Worlds, The Pillow Book
Pillow Book of Samsara
Back to Chaos in a Dream : Chapter 7.1
Dua pasukan yang berkemah saling berhadapan mengindikasikan
kebuntuan di antara mereka. Saat dua pasukan terkunci dalam jalan buntu,
timbangannya cenderung miring dengan cepat di kedua arahnya, dan pertempuran
mungkin meletus kapan saja. Berbicara secara logika, Jie Shui masih sebuah
tempat yang berbahaya, jadi Feng Jiu tinggal di sana selama tiga hari sebelum
ia dikirim kembali ke Laut Giok Surgawi.
Sebelumnya, masalah tentang Di Jun memiliki Di Hou menyebar
layaknya kebakaran di seluruh Delapan Dataran. Tetapi, karena kebanyakan ras
Dewa tidak pernah melihat Di Hou yang legendaris ini, banyak orang yang tetap
skeptis tentang itu. Perjalanan Feng Jiu ke Jie Shui telah membuktikan bahwa
rumor itu benar.
Tidak ada kekurangan jenderal wanita di antara para perwira Dewa;
para jenderal lelaki merasa syok tentang masalah ini, sementara jenderal wanita
tidak hanya terkejut, mereka juga masing-masingnya merasa sedih dan putus asa.
Namun, Feng Jiu benar-benar tidak mengetahui tentang peristiwa
ini, dan berjanji dengan Di Jun bahwa, jika medan perangnya baik-baik saja di
bulan berikutnya, ia akan membawa Bai Gun Gun bersama untuk melihatnya.
Meskipun ia tidak rela meninggalkannya, ia tidak mengungkapkannya secara
terbuka, dan dengan bijaksana kembali ke Laut Giok Surgawi bersama Fei Wei.
Belum beberapa hari berlalu setelah kepulangan mereka ke Laut Giok
Surgawi ketika masalah yang membuat sakit kepala pun muncul.
Sekitar pagi di hari ketujuh, Laut Giok Surgawi menyambut
serombongan tamu. Karena Di Jun tidak ada, orang-orang yang dapat membujuk Fei
Wei untuk membawa mereka masuk Laut Giok Surgawi tentu saja bukan orang biasa.
Mereka adalah ketua Klan Bangau Roh Putih, istrinya, dan putrinya.
Fei Wei menjelaskan bahwa Di Jun terlahir bertransformasi dari energi spiritual Langit dan Bumi, dan
merupakan yatim piatu tanpa ayah ataupun ibu. Pada saat kelahirannya, energi
rohnya begitu lemah hingga ia nyaris dikoyak oleh harimau dan serigala sebagai
makanan. Tetapi beruntungnya, ia diselamatkan oleh pasangan bangau roh yang
kebetulan lewat.
(T/N : Dong Hua adalah produk kelahiran transformasi dari elemen
Langit dan Bumi. Penerjemah Inggris telah menerjemahkan artikel dari Tang Qi
yang membicarakan tentang bagaimanakah para Dewa terlahir di dunia 3L3W. Kalian
dapat membaca detail tentang kelahiran Dong Hua di website penerjemah
Inggrisnya. https://elodsoompie.wixsite.com/home/post/how-are-the-gods-and-immortals-in-the-three-lives-three-worlds-universe-born)
Pasangan bangau roh itu melihat
betapa menyedihkannya Di Jun, jadi mereka pun membawanya kembali bersama mereka
ke alam duniawi, dan merawatnya selama beberapa tahun, memberikannya makanan
yang baik.
Oleh sebab itu, selama lebih
dari seratus ribu tahun, Di Jun sangat hormat terhadap mereka, dan akan selalu
menyetujui setiap permohonan mereka, terlepas dari kepribadiannya yang acuh tak
acuh dan preferensinya untuk tidak ikut campur dalam urusan orang lain.
Saat ini, Feng Jiu dan Xiao
Gun Gun berada di sebuah paviliun kecil tak begitu jauh dari aula tamu,
mendengarkan Fei Wei membicarakan tentang peristiwa masa lalu ini. Mereka
berdua telah mempelajari sejarah dari era Kekacauan, dan saling berpandangan
dalam diam.
Xiao Gun Gun mengangkat
tangannya lebih dulu, “Pasangan bangau roh itu, apakah mereka orang tua Putri
Zhi He?”
Pada saat ini, Zhi He masih
belum lahir, sehingga Fei Wei tidak mengetahui siapakah dirinya, dan tentu saja
tidak dapat menjawab pertanyaan ini.
Tetapi, Feng Jiu menganggukkan
kepalanya dengan serius, “En,
semestinya begitu.”
Mereka memang orang tua Zhi He.
Apa yang tidak dicatat oleh
catatan sejarah tentang periode Kekacauan Besar adalah fakta bahwa pasangan
bangau roh, selain melahirkan Zhi He sebelum mereka lenyap, pernah mengadopsi
seorang putri di tahun-tahun awal mereka, bernama Chu Yi.
Peri Chu Yi diberikan nama yang
manis dan sopan, dan kepribadiannya lembut dan halus. Pasangan bangau roh
merasa bahwa, Dong Hua tampak memiliki wajah dan hati yang dingin, dan tidak
menganut gagasan sekuler tentang ikatan yang telah ditentukan sebelumnya
mengenai keinginan duniawi. Namun,
ia adalah putra kesayangan Langit, seorang Dewa elit dari ribuan dewa, dan
karakter serta bakatnya jauh melampaui para Dewa dengan peringkat yang sama.
Akan mustahil baginya untuk tidak mewariskan garis keturunannya yang luar
biasa, sehingga pada akhirnya ia harus mengambil seorang istri.
(T/N : Berdasarkan
pengertian penerjemah Inggris terhadap kata Shén Nu (神女) dalam
konteks 3L3W, mereka mengartikannya sebagai ‘Peri’. Ingatlah bahwa seorang Shén Nu satu peringkat lebih tinggi daripada Xiān Nu
karena Shén Nu
berpotensi mendapatkan peringkat Dewa/Dewi Agung apabila mereka bekerja cukup
keras dalam kultivasi mereka, atau berasal dari keturunan dewa-dewi kuno,
sebagai contohnya, Klan Rubah Ekor Sembilan Qing Qiu.)
(T/N: Umat Budha menyebut
bentuk visual, suara, bau, rasa, sensasi sentuhan dan dharma sebagai ‘enam
keinginan’. Hati umat manusia dan ‘enam keinginan’ telah menentukan afinitas
semenjak hari kelahiran mereka, dan karenanya terbebani oleh itu. Inilah yang dimaksud
尘缘 (Chen
Yuan). Ini umumnya berarti bahwa,
takdir pertemuan pasangan seseorang dengan dunia sekuler tidak terputus dan
dengan demikian akan dibimbing oleh keinginan mereka sendiri. Dengan kata lain,
apa yang dimaksud Tang Qi adalah untuk menggambarkan Dong Hua terlepas dari
keinginan sekuler.)
Bagaimanapun juga, tidak ada
seorang pun gadis di Delapan Dataran yang bisa mendekati Dong Hua, jadi
dibandingkan mereka, Chu Yi lebih memiliki kasih sayang untuk Dong Hua. Jadi,
ketika waktunya tepat, mereka akan maju dan mengambil inisiatif untuk
mengajukan lamaran pernikahan padanya. Tidak mungkin baginya untuk tidak
setuju.
Jika Dong Hua menikahi Chu Yi,
secara alami ia akan menjadi bagian dari Klan Bangau Roh. Jadi, apabila mereka
memudar, bukan hanya Chu Yi memiliki seseorang yang bisa diandalkan, Klan
Bangau Roh juga akan memiliki seseorang untuk dipercaya.
Dalam rencana besar pasangan
bangau roh, hal besar ini tadinya berniat untuk dikerjakan dengan langkah yang
tidak tergesa-gesa dan dieksekusi dengan langkah kecil. Tetapi, siapa yang
menyangka bahwa seorang nyonya baru di Laut Giok Surgawi akan mendadak menyalip
dan mengganggu rencana mereka di tengah jalan?
Pasangan bangau roh pun dalam
keadaan panik. Karenanya, mereka buru-buru membawa putri mereka bersama mereka
ke Laut Giok Surgawi untuk mengatur pernikahan paksa.
Mereka berdua sudah pasti
berniat untuk memanfaatkan rasa terima kasih Dong Hua untuk memaksanya menikah.
Tetapi, pemuda berambut perak dengan watak cemerlang luar biasa itu, bukan lagi
seorang yatim piatu yang bergantung pada makanan belas kasihan yang ditawarkan
pasangan bangau roh untuk bertahan hidup. Pihak lainnya sekarang adalah Raja
para Dewa dari Delapan Dataran, sehingga mereka pun tidak berani terlalu
transparan tentang pemikirannya.
Suami istri itu keduanya
tinggal di Laut Giok Surgawi hanya satu hari, sebelum berpamitan dengan urusan
lain. Kemudian mereka pun berangkat, hanya meninggalkan Peri Chu Yi dan sepucuk
surat yang ditujukan pada Di Jun di Laut Giok Surgawi.
Inti dari surat itu mengatakan
bahwa Chu Yi mengagumi Di Jun dan sepenuhnya mengabdi untuk menikahinya.
Meskipun mereka berdua mengetahui bahwa ia sudah mempunya seorang istri, Chu Yi
tidak keberatan menjadi istri dengan status yang setara dengan Nona Bai,
melayani satu suami bersama-sama.
Selain itu, mereka juga
mendengar Nona Bai menyebutkan bahwa ia adalah gadis yatim piatu. Menjadi yatim
piatu berarti ia tidak akan terlibat dengan keluarganya, atau terikat pada
aturan yang ditetapkan. Karena itu, ia mungkin tidak peduli tentang hal-hal
ini. Jadi bisakah Di Jun tolong mempertimbangkan kebaikan yang mereka tunjukkan
padanya selama masa ketika ia dibesarkan oleh mereka dan memenuhi kedambaan Chu
Yi sekaligus harapan dari pasangan tua ini. Dan seterusnya dan seterusnya.
Feng Jiu tidak melihat surat
itu, tetapi ia menanyai Fei Wei soal itu. Fei Wei pastinya tidak berani membuka
surat itu. Tetapi menjadi seorang anak nakal yang pintar, ia sampai pada sebuah
kesimpulan setelah memahami apa yang mereka pikirkan dari bahasa tubuh mereka.
Ketika ia mendengar Feng Jiu
bertanya soal itu, ia tidak berani menyembunyikan apa-apa, dan dengan jujur
mengungkapkan pandangannya berdasarkan apa yang diketahuinya tentang mereka
selama bertahun-tahun. Ia sudah menduga bahwa mereka pastinya berpikir untuk
menyuruh Peri Chu Yi datang ke Laut Giok Surgawi untuk menjadi istrinya dengan
status yang setara.
Pada mulanya, Xiao Gun Gun
tidak tahu apa artinya istri dengan status setara. Ketidaktahuan seorang anak
kecil merupakan berkahnya, jadi ia tidak merasa marah hingga Fei Wei pun dengan
penuh pertimbangan menjelaskan bahwa seorang istri dengan status yang setara
berarti bahwa Chu Yi juga ingin menjadi ibunya. Gun Gun meledak penuh amarah di
tempat.
Tetapi, Feng Jiu tetap tidak
gentar, dan membujuk Gun Gun agar tidak panik.
“Jangan khawatir,” ia berkata
dengan tenang, “zaman pertama setelah berdirinya Orde Baru para Dewa, adalah
Zaman Kuno Jauh. Kau panik karena kau belum mempelajari Zaman Kuno Jauh dalam
pelajaran sejarahmu. Sehubungan dengan Zaman Kuno Jauh, kau perlu mengetahui
bahwa entah itu sejarah resmi atau sejarah tidak resmi, tidak disebutkan
pertemuan Ayahmu dengan pernikahan semacam ini. Jadi, dapat terlihat jelas
bahwa masalah ini tidak berakhir seperti yang diharapkan.”
“Apakah itu benar?”
Gun Gun skeptis, “Jiu Jiu, kau
tidak sedang berbohong padaku, kan?”
Feng Jiu melihat ke arah
Gun Gun dengan pandangan mendalam, “En,
aku tidak berbohong padamu, karena pengetahuan tidak penah bohong.”
Feng Wei, “....”
Itulah bagaimana Peri Chu Yi
tinggal di Laut Giok Surgawi. Jika berita tentang seorang gadis yang belum
menikah ditinggalkan di Laut Giok Surgawi tanpa alasan jelas menyebar, rumor
hasilnya tidak akan enak didengar. Tetapi Fei Wei tidak berani membuat
keputusan untuk mengusir Peri Chu Yi keluar dari Laut Giok Surgawi, sehingga ia
pun terpaksa cepat-cepat membawa surat pasangan bangau roh ke Jie Shui untuk
berkonsultasi dengan Di Jun tentang masalah tersebut.
Setelah ia berkonsultasi
dengan Di Jun dan kembali, ia mendapati bahwa Peri Chu Yi sudah menghilang, dan
Feng Jiu juga sudah menghilang.
Sekali lagi, Xiao Gun Gun
menerbangkan layang-layangnya di taman ketika ia melihat Fei Wei datang
mencarinya.
Menerbangkan layangannya
seperti seorang ahli, “Jadi begini,” ia menerangkan, “Kakak Fei Wei, setelah
kau pergi, Jiu Jiu bertemu Peri Chu Yi dua kali dan menyadari kerutan dahinya
yang terus-terusan khawatir. Jadi, ia pun bertanya padanya, apa yang
dicemaskannya. Ternyata, Peri itu memang tertekan karena sesuatu!”
Wajah Gun Gun diliputi rasa
kasihan, “Ia bilang, ia sudah punya pujaan hati, dan tidak berniat untuk
tinggal di Laut Giok Surgawi untuk menghancurkan atau bergabung dengan keluarga
besar kami. Tetapi, karena pujaan hatinya bukan dari klan yang besar, orang
tuanya memandang rendah dirinya dan memisahkan mereka. Ia tertekan karena ini.
“Jiu Jiu syok sewaktu ia
mendengar ini. Ia berkata bahwa, langka sekali untuk bertemu seorang gadis yang
tidak menyukai Ayah di zaman ini, jadi Peri Chu Yi memang seorang gadis yang
tidak biasa di dunia ini, yang patut dikagumi. Kemudian, Jiu Jiu pun membuka
Laut Giok Surgawi, membebaskan si Peri, membantunya kawin lari bersama
kekasihnya.”
Apa yang tidak Fei Wei pahami
adalah, “Karena Peri Chu Yi sudah kawin lari, cukup kita biarkan saja ia kawin
lari. Itu tidak masalah. Tetapi kenapa Di Hou juga menghilang?”
Xiao Gun Gun terus menjelaskan,
“Peri Chu Yi berpapasan dengan pujaan hatinya segera setelah ia melangkah
keluar. Ia tengah menunggu dengan sedih di pintu masuk. Ketika mereka melihat
satu sama lain, mereka berpelukan dan menangis sedih di bahu satu sama lainnya.
Kemudian, mereka langsung bersiap untuk menikah. Namun, pernikahan mereka tetap
memerlukan seorang saksi, jadi Jiu Jiu yang baik hati pun memutuskan untuk
membantu mereka hingga akhir. Karena itu, ia menemani mereka saat mereka
melarikan diri, supaya ia dapat menjadi saksi mereka!”
Gun Gun tampak puas dengan
dirinya sendiri sewaktu ia selesai bicara, dan menggunakan idiom untuk
menyimpulkan, “Itu sangat menginspirasi
dan tragis!”
(T/N: Idiom aslinya 可歌可泣 (kě gē kě qì) ini berarti sangat mengharukan, bahagia dan sedih, menginspirasi
dan tragis.)
Fei Wei tidak sempat memuji Gun
Gun atas perbaikan tata bahasanya belakangan ini. Kedua kakinya langsung
tertekuk segera setelah ia mendengar bahwa Di Hou sudah pergi untuk melakukan
perbuatan baik dengan melarikan diri bersama Chu Yi.
Ia juga lupa menanyakan Gun Gun
apakah ia mengetahui kemungkinan, kemanakah mereka saat ini, dan buru-buru
mengutus seorang anak abadi untuk memberitahu Di Jun.
Setelah itu, ia buru-buru
keluar dari pintu untuk menyusul Di Hou yang sudah menghilang, meninggalkan Gun
Gun, yang sedang menarik-narik benang layangannya, tertegun, “Kenapa tidak ada
yang menanyakan padaku kemana Jiu Jiu pergi sebelum keluar mencarinya?”
Setelah memikirkannya sejenak,
ia pun menganggukkan kepalanya dan berkata pada dirinya sendiri, “Barangkali
alasannya karena mereka sudah menyimpulkan bahwa Jiu Jiu berada di Lembah Wen
Yuan dari leluhur pihak ibu kami.”
Ia pun terkesiap penuh
kekaguman dari dasar hatinya, “Kakak Fei Wei benar-benar luar biasa.”
Ia pun sekali lagi kembali
menerbangkan layang-layangnya selagi ia berbicara, tanpa beban dan tanpa rasa
khawatir.
***
Tetapi, Kakak Fei Wei tidak
seluar biasa itu.
Fei Wei menabrak sana-sini
seperti lalat tak berkepala dan tidak menemukan apa-apa setelah mencari selama
dua hari. Tetapi ia berpapasan dengan Di Jun yang sedang dalam perjalanan
mencarinya. Mengikuti esensi napas di cincin setengah hati Feng Jiu, Di Jun
membawanya ke Lembah Wen Yuan di Alam Timur dimana mereka menemukan orang yang
mereka cari-cari.
Saat mereka menemukannya, diri
mungil Di Hou yang mabuk sedang membuat keributan di malam pernikahan Chu Yi
dan pujaan hatinya.
Di Hou berdiri di depan Chu Yi,
menempel di bahunya dengan aura seseorang yang telah mengalaminya secara
pribadi, berbicara dengan sungguh-sungguh dan tulus, “Itu benar, jangan sedih.
Tidak ada keluarga dekat di sini untuk memberimu selamat pada malam
pernikahanmu tidak ada apa-apanya. Setidaknya, pengantin prianya di sini.”
Ia melanjutkan dengan jujur,
“Di dunia ini, ada pengantin wanita yang menyedihkan itu, dimana pengantin
prianya tidak ada di sana pada hari pernikahan mereka. Dibandingkan dengan
pengantin wanita itu, kau sudah sangat beruntung!”
Chu Yi memaksakan senyuman, dan
sudah akan mengatakan sesuatu ketika wajahnya memucat. Feng Jiu penasaran, dan
mengikuti pandangan Chu Yi, menolehkan kepalanya ke belakang untuk melihat.
Ia menggigil, dan kemudian jadi
kaku sedikit sebelum kembali berbalik untuk terus menatap Chu Yi, “Tetapi, jika
suami dari pengantin wanita seperti itu tidak muncul di pernikahan mereka
karena ia harus menyelamatkan dunia, maka ... maka pengantin wanita itu tidak
menyedihkan. Bagai ... bagaimanapun juga, ia menikahi seorang suami yang dapat
menyelamatkan dunia! Jadi ia benar-benar beruntung!”
Setelah ia selesai mengucapkan
kata-kata itu, ia memasang postur memegangi kepalanya dengan kedua tangan, “Ah,
aku merasa sedikit pusing, aku akan tidur sekarang.”
Feng Jiu langsung jatuh ke
bawah segera setelah ia selesai bicara. Mengingat bahwa ia tidak seharusnya
jatuh ke tempat tidur pernikahan orang lain, ia pun ambruk dengan kaku ke tanah
yang berlumpur dingin.
Tepat sebelum ia mengenai
lumpur, sepasang lengan yang kokoh menangkapnya. Feng Jiu diam-diam membuka
matanya jadi celah kecil, dan melihat wajah tanpa ekspresi Di Jun sedang
menatapnya, dan cepat-cepat menutup lagi matanya.
Chu Yi, yang sedang duduk di
ranjang, melihat Di Jun muncul, dan begitu ketakutan hingga wajahnya memucat.
Ia takut kalau kakak lelaki angkat yang kejam ini akan memisahkan mereka dan
mengirimkannya kembali kepada orang tuanya untuk didisplinkan. Jadi, ia pun
tidak bisa menahan air matanya yang berjatuhan.
Perbedaan kekuatan antara
pengantin pria dan Di Jun besar, tetapi ia tetaplah seorang pria. Jadi, ia
mengumpulkan keberaniannya, dengan berani menempatkan dirinya di depan Chu Yi
untuk melindunginya.
Di Jun meraih Feng Jiu ke dalam
pelukannya, dan memandang ke arah mereka berdua, “Kalian berdua ....”
Pasangan pengantin baru itu
menatap tajam pada Di Jun seolah ia adalah musuh mereka.
Di Jun tetap acuh tak acuh,
“Masih belum melakukan malam pernikahan kalian karena Xiao Bai membuat
keributan?”
Kedua pengantin baru yang
menghadapi musuh mereka itu jadi kosong sejenak sebelum menganggukkan kepala
mereka.
Di Jun memberikan suara ‘en’, “Kalau begitu, manfaatkan waktu
ini sebaik-baiknya.”
Ia mempertimbangkan pilihan
kata-katanya, “Bagaimanapun juga, momen luar biasa di malam yang indah bernilai
ribuan emas.”
Chu Yi membelalakkan matanya
kaget setelah mendengar “momen luar biasa di malam yang indah bernilai ribuan
emas” datang dari Di Jun. Ia merasa bahwa entah Di Jun atau ia sudah terkena
pengaruh jahat.
Di Jun tidak peduli.
Ia membawa Feng Jiu dengan satu
tangan, sementara menggunakan tangan lainnya untuk menyulap sebotol obat,
menaruhnya di tempat tidur pernikahan pasangan itu, “Obat ini bisa membantu
kalian berdua dalam menyambut anak lebih cepat.”
Di Jun memikirkannya, dan
menepuk pundak si pengantin pria, “Jangan kecewakan aku.”
Setelah itu, ia meninggalkan
kamar tidur pengantin, membawa Feng Jiu dalam pelukannya.
Jangan mengecewakan Di Jun,
tetapi dalam hal apa?
Sepasang pangantin baru itu
saling berpandangan kosong.
Fei Wei adalah yang terakhir
pergi, jadi ia memberikan nasihat kepada mereka berdua, menjelaskan makna lebih
dalam di balik perkataan Di Jun, “Di Jun bahkan mempersiapkan obat untuk kalian
berdua. Jika kalian berdua melakukan malam pernikahan kalian dengan cepat dan melahirkan
anak, masalah ini akan ditetapkan dan
tidak dapat diubah. Lalu, Tuan Bangau Roh tidak bisa memukuli bebek mandarin dengan tongkat, memisahkan kalian, dan ia
juga tidak akan mengganggu Di Jun lagi. Bukankah ini adalah solusi yang bukan
hanya terbaik bagi dua dunia, tetapi juga untuk kesenangan dan kepuasan semua
orang?”
(T/N: sama artinya dengan nasi
sudah menjadi bubur atau kayunya sudah dibuat menjadi kapal. Sesuatu yang sudah
tidak bisa diubah lagi.)
(T/N: memukuli bebek mandari
dengan tongkat—memisahkan pasangan kekasih yang saling mencintai.)
Sepasang pengantin baru itu
tiba-tiba mendapat pencerahan. Sementara wajah mereka memerah karena
kegembiraan, pikiran terdalam mereka jadi rumit. Mereka merasa seolah-olah
mereka telah memperoleh pengetahuan mengenai Dong Hua yang legendaris yang
katanya tidak tertarik dengan keinginan duniawi.
***
Saat Feng Jiu terbangun, ia
berada di tenda Di Jun di tepi sungai Jie Shui.
Ia masih sedikit bingung, jadi
ia berpikir untuk waktu yang lama sambil ia berbaring. Ia ingat bahwa ia berada
di Lembah Wen Yuan semalam, menyaksikan pernikahan Chu Yi dan pujaan hatinya.
Ia sudah menyaksikan Chu Yi dan kekasihnya menikah dengan harmonis. Mereka
berpegangan tangan satu sama lain dan memberikan hormat mereka pada Langit dan
Bumi, sehingga ia menjadi sedikit iri. Ia iri sekali dan akhirnya minum terlalu
banyak anggur.
Setelah itu, ia berbicara
sebentar dengan Chu Yi, dan kemudian ... sepertinya ... lalu Di Jun datang?
Feng Jiu bergetar, dan
tiba-tiba duduk tegak. Menyapukan pandangannya sekilas ke sekeliling ruangan,
ia menyadari bahwa kemungkinan besar, ini sepertinya adalah tenda besar Di Jun.
Ia melirik sekitar lagi setelah menenangkan dirinya, dan mendapati bahwa
dekorasi interior tendanya sepertinya berbeda dari terakhir kali ia di sini.
Sebagai contohnya, tempat yang
ditidurinya, awalnya ada tirai polos, tetapi sekarang adalah kanopi hijau. Area
di luar kanopi muslin tidak lagi disinari oleh mutiara terang, tetapi cahaya
redup dari lentera merah dan lilin tinggi yang saling memantulkan cahaya satu
sama lain, menerangi ruangan tersebut. Selain itu, benang sutra yang cerah,
berkilau dan penuh warna menjuntai dari bagian tengah atap tendanya.
Feng Jiu duduk bersila di atas
selimut, mengerutkan alisnya sambil berpikir keras. Ada sesuatu yang tidak beres. Lilin-lilin tinggi dan kanopi hijau ini,
lentera merah dan sutra penuh warna sepertinya benda-benda yang digunakan dalam
pernikahan, kan?
Selagi ia terus berpikir,
ia mengangkat tangannya untuk mengesampingkan kanopi muslin itu, berniat untuk memastikan
penemuannya. Namun, tepat di saat ini, Di Jun mengangkat tirainya, dan memasuki
tenda.
Feng Jiu terdiam sesaat
sewaktu Di Jun berjalan mendekat dengan alami ke arahnya dan menyentuh
keningnya, “Kau sudah bangun. Apa kepalamu masih sakit?”
Ia menggelengkan kepalanya yang
merasa linglung.
Jari Di Jun berhenti di
pelipisnya, memijatnya, “Tampaknya, obat mujarab penenang itu lumayan efektif.”
Selagi ia bicara, ia
berbalik dan menuju ke balik bilik kayu di samping, dan suara desir pakaian
yang sedang diganti pun mengikuti.
Benak Feng Jiu yang
berkabut serasa masih berada di dalam awan.
Jadi, ia pun menanyai Di
Jun dari sisi lain biliknya, “Apakah ada pernikahan lain yang diadakan di
perkemahan?”
Di Jun mengeluarkan suara ‘en’.
Feng Jiu bersuara ‘yi’, “Lalu, upacara pernikahan siapa
hari ini?”
Suara pakaian berganti pun
berhenti di balik biliknya, “Punyamu.”
Feng Jiu masih belum merespon
apa yang sedang benar-benar terjadi, “Pernikahanku? Pernikahanku dan siapa?”
Di Jun berjalan keluar dari
balik layar, berpakaian lengkap dengan pakaian kerajaan yang mewah.
Membungkukkan kepalanya untuk
menyesuaikan lengan jubahnya, “Selain aku, dengan siapa lagi kau berpikir untuk
mengadakan upacara pernikahan?”
Feng Jiu jadi bengong, dan
tercengang, “Itu ... pernikahan kita?”
Ia mendadak mengerti. Ini
adalah Di Jun yang membuatkan upacara pernikahan untuknya. Kemudian, ia
tiba-tiba teringat apa yang telah dikatakannya kepada Chu Yi saat Di Jun datang
di kamar pengantin itu di Lembah Wen Yuan. Di Jun pasti sudah mendengar
perkataan itu, dan mengira bahwa ia menuntut sesuatu, jadi ia ....
Feng Jiu pun duduk tegak dan
menjelaskan, “Aku ... aku bukannya mau kau membuatkan upacara pernikahan
untukku. Ketika aku bilang aku iri pada mereka, itu hanya sesuatu yang
kuucapkan sambil lalu.”
Ia memutar otaknya, tergagap,
“Pada waktu itu, kau tidak ada di upcara pernikahan kita. Aku memang agak
menyesal, tetapi itu karena aku adalah seorang gadis muda. Semua gadis muda
seperti ini, hanya tidak terlalu bijaksana, itu saja. Tetapi, aku benar-benar
tidak pernah menyalahkanmu, aku juga tidak menginginkan kemewahan dan
pemborosan, memberi semua orang masalah ekstra. Aku tidak sekeras kepala itu!”
Di Jun berjalan mendekat dan
duduk di sampingnya.
Ia menggenggam tinju Feng Jiu
yang terkepal dengan gugupnya di telapak tangannya, menenangkannya, “Kau
bukannya tidak bijaksana, dan kau bukannya keras kepala.”
Di Jun menatapnya, “Aku
mempersiapkan upacara pernikahan ini bukan karena kau menuntut sesuatu dariku.
Itu hanya karena aku ingin memberikannya padamu.”
Mereka begitu dekat, dan juga
berduaan. Tetapi, untuk pertama kalinya, gadis itu tidak memeluknya dengan
erat. Ia hanya duduk diam sejenak, seolah-olah tenggelam dalam pikirannya.
Setelah beberapa saat, pinggiran matanya pun memerah, sedikit demi sedikit.
Ia menyandarkan kepalanya ke
samping, dan bertanya pada Di Jun, terisak, “Di Jun, aku ... aku ... sangat
bahagia, tetapi kenapa aku malah merasa mau menangis ....”
0 comments:
Posting Komentar