Selasa, 03 Juni 2025

TPB : Back to Chaos in a Dream - Chapter 7.1

 Three Lives Three Worlds, The Pillow Book

Pillow Book of Samsara

Back to Chaos in a Dream : Chapter 7.1



Dua pasukan yang berkemah saling berhadapan mengindikasikan kebuntuan di antara mereka. Saat dua pasukan terkunci dalam jalan buntu, timbangannya cenderung miring dengan cepat di kedua arahnya, dan pertempuran mungkin meletus kapan saja. Berbicara secara logika, Jie Shui masih sebuah tempat yang berbahaya, jadi Feng Jiu tinggal di sana selama tiga hari sebelum ia dikirim kembali ke Laut Giok Surgawi.

Sebelumnya, masalah tentang Di Jun memiliki Di Hou menyebar layaknya kebakaran di seluruh Delapan Dataran. Tetapi, karena kebanyakan ras Dewa tidak pernah melihat Di Hou yang legendaris ini, banyak orang yang tetap skeptis tentang itu. Perjalanan Feng Jiu ke Jie Shui telah membuktikan bahwa rumor itu benar.

Tidak ada kekurangan jenderal wanita di antara para perwira Dewa; para jenderal lelaki merasa syok tentang masalah ini, sementara jenderal wanita tidak hanya terkejut, mereka juga masing-masingnya merasa sedih dan putus asa.

Namun, Feng Jiu benar-benar tidak mengetahui tentang peristiwa ini, dan berjanji dengan Di Jun bahwa, jika medan perangnya baik-baik saja di bulan berikutnya, ia akan membawa Bai Gun Gun bersama untuk melihatnya. Meskipun ia tidak rela meninggalkannya, ia tidak mengungkapkannya secara terbuka, dan dengan bijaksana kembali ke Laut Giok Surgawi bersama Fei Wei.

Belum beberapa hari berlalu setelah kepulangan mereka ke Laut Giok Surgawi ketika masalah yang membuat sakit kepala pun muncul.

Sekitar pagi di hari ketujuh, Laut Giok Surgawi menyambut serombongan tamu. Karena Di Jun tidak ada, orang-orang yang dapat membujuk Fei Wei untuk membawa mereka masuk Laut Giok Surgawi tentu saja bukan orang biasa. Mereka adalah ketua Klan Bangau Roh Putih, istrinya, dan putrinya.

Fei Wei menjelaskan bahwa Di Jun terlahir bertransformasi dari energi spiritual Langit dan Bumi, dan merupakan yatim piatu tanpa ayah ataupun ibu. Pada saat kelahirannya, energi rohnya begitu lemah hingga ia nyaris dikoyak oleh harimau dan serigala sebagai makanan. Tetapi beruntungnya, ia diselamatkan oleh pasangan bangau roh yang kebetulan lewat.

(T/N : Dong Hua adalah produk kelahiran transformasi dari elemen Langit dan Bumi. Penerjemah Inggris telah menerjemahkan artikel dari Tang Qi yang membicarakan tentang bagaimanakah para Dewa terlahir di dunia 3L3W. Kalian dapat membaca detail tentang kelahiran Dong Hua di website penerjemah Inggrisnya. https://elodsoompie.wixsite.com/home/post/how-are-the-gods-and-immortals-in-the-three-lives-three-worlds-universe-born)

Pasangan bangau roh itu melihat betapa menyedihkannya Di Jun, jadi mereka pun membawanya kembali bersama mereka ke alam duniawi, dan merawatnya selama beberapa tahun, memberikannya makanan yang baik.

Oleh sebab itu, selama lebih dari seratus ribu tahun, Di Jun sangat hormat terhadap mereka, dan akan selalu menyetujui setiap permohonan mereka, terlepas dari kepribadiannya yang acuh tak acuh dan preferensinya untuk tidak ikut campur dalam urusan orang lain.

Saat ini, Feng Jiu dan Xiao Gun Gun berada di sebuah paviliun kecil tak begitu jauh dari aula tamu, mendengarkan Fei Wei membicarakan tentang peristiwa masa lalu ini. Mereka berdua telah mempelajari sejarah dari era Kekacauan, dan saling berpandangan dalam diam.

Xiao Gun Gun mengangkat tangannya lebih dulu, “Pasangan bangau roh itu, apakah mereka orang tua Putri Zhi He?”

Pada saat ini, Zhi He masih belum lahir, sehingga Fei Wei tidak mengetahui siapakah dirinya, dan tentu saja tidak dapat menjawab pertanyaan ini.

Tetapi, Feng Jiu menganggukkan kepalanya dengan serius, “En, semestinya begitu.”

Mereka memang orang tua Zhi He.

Apa yang tidak dicatat oleh catatan sejarah tentang periode Kekacauan Besar adalah fakta bahwa pasangan bangau roh, selain melahirkan Zhi He sebelum mereka lenyap, pernah mengadopsi seorang putri di tahun-tahun awal mereka, bernama Chu Yi.

Peri Chu Yi diberikan nama yang manis dan sopan, dan kepribadiannya lembut dan halus. Pasangan bangau roh merasa bahwa, Dong Hua tampak memiliki wajah dan hati yang dingin, dan tidak menganut gagasan sekuler tentang ikatan yang telah ditentukan sebelumnya mengenai keinginan duniawi. Namun, ia adalah putra kesayangan Langit, seorang Dewa elit dari ribuan dewa, dan karakter serta bakatnya jauh melampaui para Dewa dengan peringkat yang sama. Akan mustahil baginya untuk tidak mewariskan garis keturunannya yang luar biasa, sehingga pada akhirnya ia harus mengambil seorang istri.

(T/N : Berdasarkan pengertian penerjemah Inggris terhadap kata Shén Nu (神女) dalam konteks 3L3W, mereka mengartikannya sebagai ‘Peri’. Ingatlah bahwa seorang Shén Nu satu peringkat lebih tinggi daripada Xiān Nu karena Shén Nu berpotensi mendapatkan peringkat Dewa/Dewi Agung apabila mereka bekerja cukup keras dalam kultivasi mereka, atau berasal dari keturunan dewa-dewi kuno, sebagai contohnya, Klan Rubah Ekor Sembilan Qing Qiu.)

(T/N: Umat Budha menyebut bentuk visual, suara, bau, rasa, sensasi sentuhan dan dharma sebagai ‘enam keinginan’. Hati umat manusia dan ‘enam keinginan’ telah menentukan afinitas semenjak hari kelahiran mereka, dan karenanya terbebani oleh itu. Inilah yang dimaksud  尘缘 (Chen Yuan). Ini umumnya berarti bahwa, takdir pertemuan pasangan seseorang dengan dunia sekuler tidak terputus dan dengan demikian akan dibimbing oleh keinginan mereka sendiri. Dengan kata lain, apa yang dimaksud Tang Qi adalah untuk menggambarkan Dong Hua terlepas dari keinginan sekuler.)

Bagaimanapun juga, tidak ada seorang pun gadis di Delapan Dataran yang bisa mendekati Dong Hua, jadi dibandingkan mereka, Chu Yi lebih memiliki kasih sayang untuk Dong Hua. Jadi, ketika waktunya tepat, mereka akan maju dan mengambil inisiatif untuk mengajukan lamaran pernikahan padanya. Tidak mungkin baginya untuk tidak setuju.

Jika Dong Hua menikahi Chu Yi, secara alami ia akan menjadi bagian dari Klan Bangau Roh. Jadi, apabila mereka memudar, bukan hanya Chu Yi memiliki seseorang yang bisa diandalkan, Klan Bangau Roh juga akan memiliki seseorang untuk dipercaya.

Dalam rencana besar pasangan bangau roh, hal besar ini tadinya berniat untuk dikerjakan dengan langkah yang tidak tergesa-gesa dan dieksekusi dengan langkah kecil. Tetapi, siapa yang menyangka bahwa seorang nyonya baru di Laut Giok Surgawi akan mendadak menyalip dan mengganggu rencana mereka di tengah jalan?

Pasangan bangau roh pun dalam keadaan panik. Karenanya, mereka buru-buru membawa putri mereka bersama mereka ke Laut Giok Surgawi untuk mengatur pernikahan paksa.

Mereka berdua sudah pasti berniat untuk memanfaatkan rasa terima kasih Dong Hua untuk memaksanya menikah. Tetapi, pemuda berambut perak dengan watak cemerlang luar biasa itu, bukan lagi seorang yatim piatu yang bergantung pada makanan belas kasihan yang ditawarkan pasangan bangau roh untuk bertahan hidup. Pihak lainnya sekarang adalah Raja para Dewa dari Delapan Dataran, sehingga mereka pun tidak berani terlalu transparan tentang pemikirannya.

Suami istri itu keduanya tinggal di Laut Giok Surgawi hanya satu hari, sebelum berpamitan dengan urusan lain. Kemudian mereka pun berangkat, hanya meninggalkan Peri Chu Yi dan sepucuk surat yang ditujukan pada Di Jun di Laut Giok Surgawi.

Inti dari surat itu mengatakan bahwa Chu Yi mengagumi Di Jun dan sepenuhnya mengabdi untuk menikahinya. Meskipun mereka berdua mengetahui bahwa ia sudah mempunya seorang istri, Chu Yi tidak keberatan menjadi istri dengan status yang setara dengan Nona Bai, melayani satu suami bersama-sama.

Selain itu, mereka juga mendengar Nona Bai menyebutkan bahwa ia adalah gadis yatim piatu. Menjadi yatim piatu berarti ia tidak akan terlibat dengan keluarganya, atau terikat pada aturan yang ditetapkan. Karena itu, ia mungkin tidak peduli tentang hal-hal ini. Jadi bisakah Di Jun tolong mempertimbangkan kebaikan yang mereka tunjukkan padanya selama masa ketika ia dibesarkan oleh mereka dan memenuhi kedambaan Chu Yi sekaligus harapan dari pasangan tua ini. Dan seterusnya dan seterusnya.

Feng Jiu tidak melihat surat itu, tetapi ia menanyai Fei Wei soal itu. Fei Wei pastinya tidak berani membuka surat itu. Tetapi menjadi seorang anak nakal yang pintar, ia sampai pada sebuah kesimpulan setelah memahami apa yang mereka pikirkan dari bahasa tubuh mereka.

Ketika ia mendengar Feng Jiu bertanya soal itu, ia tidak berani menyembunyikan apa-apa, dan dengan jujur mengungkapkan pandangannya berdasarkan apa yang diketahuinya tentang mereka selama bertahun-tahun. Ia sudah menduga bahwa mereka pastinya berpikir untuk menyuruh Peri Chu Yi datang ke Laut Giok Surgawi untuk menjadi istrinya dengan status yang setara.

Pada mulanya, Xiao Gun Gun tidak tahu apa artinya istri dengan status setara. Ketidaktahuan seorang anak kecil merupakan berkahnya, jadi ia tidak merasa marah hingga Fei Wei pun dengan penuh pertimbangan menjelaskan bahwa seorang istri dengan status yang setara berarti bahwa Chu Yi juga ingin menjadi ibunya. Gun Gun meledak penuh amarah di tempat.

Tetapi, Feng Jiu tetap tidak gentar, dan membujuk Gun Gun agar tidak panik.

“Jangan khawatir,” ia berkata dengan tenang, “zaman pertama setelah berdirinya Orde Baru para Dewa, adalah Zaman Kuno Jauh. Kau panik karena kau belum mempelajari Zaman Kuno Jauh dalam pelajaran sejarahmu. Sehubungan dengan Zaman Kuno Jauh, kau perlu mengetahui bahwa entah itu sejarah resmi atau sejarah tidak resmi, tidak disebutkan pertemuan Ayahmu dengan pernikahan semacam ini. Jadi, dapat terlihat jelas bahwa masalah ini tidak berakhir seperti yang diharapkan.”

“Apakah itu benar?”

Gun Gun skeptis, “Jiu Jiu, kau tidak sedang berbohong padaku, kan?”

Feng Jiu melihat ke arah Gun Gun dengan pandangan mendalam, “En, aku tidak berbohong padamu, karena pengetahuan tidak penah bohong.”

Feng Wei, “....”

Itulah bagaimana Peri Chu Yi tinggal di Laut Giok Surgawi. Jika berita tentang seorang gadis yang belum menikah ditinggalkan di Laut Giok Surgawi tanpa alasan jelas menyebar, rumor hasilnya tidak akan enak didengar. Tetapi Fei Wei tidak berani membuat keputusan untuk mengusir Peri Chu Yi keluar dari Laut Giok Surgawi, sehingga ia pun terpaksa cepat-cepat membawa surat pasangan bangau roh ke Jie Shui untuk berkonsultasi dengan Di Jun tentang masalah tersebut.

Setelah ia berkonsultasi dengan Di Jun dan kembali, ia mendapati bahwa Peri Chu Yi sudah menghilang, dan Feng Jiu juga sudah menghilang.

Sekali lagi, Xiao Gun Gun menerbangkan layang-layangnya di taman ketika ia melihat Fei Wei datang mencarinya.

Menerbangkan layangannya seperti seorang ahli, “Jadi begini,” ia menerangkan, “Kakak Fei Wei, setelah kau pergi, Jiu Jiu bertemu Peri Chu Yi dua kali dan menyadari kerutan dahinya yang terus-terusan khawatir. Jadi, ia pun bertanya padanya, apa yang dicemaskannya. Ternyata, Peri itu memang tertekan karena sesuatu!”

Wajah Gun Gun diliputi rasa kasihan, “Ia bilang, ia sudah punya pujaan hati, dan tidak berniat untuk tinggal di Laut Giok Surgawi untuk menghancurkan atau bergabung dengan keluarga besar kami. Tetapi, karena pujaan hatinya bukan dari klan yang besar, orang tuanya memandang rendah dirinya dan memisahkan mereka. Ia tertekan karena ini.

“Jiu Jiu syok sewaktu ia mendengar ini. Ia berkata bahwa, langka sekali untuk bertemu seorang gadis yang tidak menyukai Ayah di zaman ini, jadi Peri Chu Yi memang seorang gadis yang tidak biasa di dunia ini, yang patut dikagumi. Kemudian, Jiu Jiu pun membuka Laut Giok Surgawi, membebaskan si Peri, membantunya kawin lari bersama kekasihnya.”

Apa yang tidak Fei Wei pahami adalah, “Karena Peri Chu Yi sudah kawin lari, cukup kita biarkan saja ia kawin lari. Itu tidak masalah. Tetapi kenapa Di Hou juga menghilang?”

Xiao Gun Gun terus menjelaskan, “Peri Chu Yi berpapasan dengan pujaan hatinya segera setelah ia melangkah keluar. Ia tengah menunggu dengan sedih di pintu masuk. Ketika mereka melihat satu sama lain, mereka berpelukan dan menangis sedih di bahu satu sama lainnya. Kemudian, mereka langsung bersiap untuk menikah. Namun, pernikahan mereka tetap memerlukan seorang saksi, jadi Jiu Jiu yang baik hati pun memutuskan untuk membantu mereka hingga akhir. Karena itu, ia menemani mereka saat mereka melarikan diri, supaya ia dapat menjadi saksi mereka!”

Gun Gun tampak puas dengan dirinya sendiri sewaktu ia selesai bicara, dan menggunakan idiom untuk menyimpulkan, “Itu sangat menginspirasi dan tragis!”

(T/N: Idiom aslinya 可歌可泣 (kě gē kě qì) ini berarti sangat mengharukan, bahagia dan sedih, menginspirasi dan tragis.)

Fei Wei tidak sempat memuji Gun Gun atas perbaikan tata bahasanya belakangan ini. Kedua kakinya langsung tertekuk segera setelah ia mendengar bahwa Di Hou sudah pergi untuk melakukan perbuatan baik dengan melarikan diri bersama Chu Yi.

Ia juga lupa menanyakan Gun Gun apakah ia mengetahui kemungkinan, kemanakah mereka saat ini, dan buru-buru mengutus seorang anak abadi untuk memberitahu Di Jun.

Setelah itu, ia buru-buru keluar dari pintu untuk menyusul Di Hou yang sudah menghilang, meninggalkan Gun Gun, yang sedang menarik-narik benang layangannya, tertegun, “Kenapa tidak ada yang menanyakan padaku kemana Jiu Jiu pergi sebelum keluar mencarinya?”

Setelah memikirkannya sejenak, ia pun menganggukkan kepalanya dan berkata pada dirinya sendiri, “Barangkali alasannya karena mereka sudah menyimpulkan bahwa Jiu Jiu berada di Lembah Wen Yuan dari leluhur pihak ibu kami.”

Ia pun terkesiap penuh kekaguman dari dasar hatinya, “Kakak Fei Wei benar-benar luar biasa.”

Ia pun sekali lagi kembali menerbangkan layang-layangnya selagi ia berbicara, tanpa beban dan tanpa rasa khawatir.

***

Tetapi, Kakak Fei Wei tidak seluar biasa itu.

Fei Wei menabrak sana-sini seperti lalat tak berkepala dan tidak menemukan apa-apa setelah mencari selama dua hari. Tetapi ia berpapasan dengan Di Jun yang sedang dalam perjalanan mencarinya. Mengikuti esensi napas di cincin setengah hati Feng Jiu, Di Jun membawanya ke Lembah Wen Yuan di Alam Timur dimana mereka menemukan orang yang mereka cari-cari.

Saat mereka menemukannya, diri mungil Di Hou yang mabuk sedang membuat keributan di malam pernikahan Chu Yi dan pujaan hatinya.

Di Hou berdiri di depan Chu Yi, menempel di bahunya dengan aura seseorang yang telah mengalaminya secara pribadi, berbicara dengan sungguh-sungguh dan tulus, “Itu benar, jangan sedih. Tidak ada keluarga dekat di sini untuk memberimu selamat pada malam pernikahanmu tidak ada apa-apanya. Setidaknya, pengantin prianya di sini.”

Ia melanjutkan dengan jujur, “Di dunia ini, ada pengantin wanita yang menyedihkan itu, dimana pengantin prianya tidak ada di sana pada hari pernikahan mereka. Dibandingkan dengan pengantin wanita itu, kau sudah sangat beruntung!”

Chu Yi memaksakan senyuman, dan sudah akan mengatakan sesuatu ketika wajahnya memucat. Feng Jiu penasaran, dan mengikuti pandangan Chu Yi, menolehkan kepalanya ke belakang untuk melihat.

Ia menggigil, dan kemudian jadi kaku sedikit sebelum kembali berbalik untuk terus menatap Chu Yi, “Tetapi, jika suami dari pengantin wanita seperti itu tidak muncul di pernikahan mereka karena ia harus menyelamatkan dunia, maka ... maka pengantin wanita itu tidak menyedihkan. Bagai ... bagaimanapun juga, ia menikahi seorang suami yang dapat menyelamatkan dunia! Jadi ia benar-benar beruntung!”

Setelah ia selesai mengucapkan kata-kata itu, ia memasang postur memegangi kepalanya dengan kedua tangan, “Ah, aku merasa sedikit pusing, aku akan tidur sekarang.”

Feng Jiu langsung jatuh ke bawah segera setelah ia selesai bicara. Mengingat bahwa ia tidak seharusnya jatuh ke tempat tidur pernikahan orang lain, ia pun ambruk dengan kaku ke tanah yang berlumpur dingin.

Tepat sebelum ia mengenai lumpur, sepasang lengan yang kokoh menangkapnya. Feng Jiu diam-diam membuka matanya jadi celah kecil, dan melihat wajah tanpa ekspresi Di Jun sedang menatapnya, dan cepat-cepat menutup lagi matanya.

Chu Yi, yang sedang duduk di ranjang, melihat Di Jun muncul, dan begitu ketakutan hingga wajahnya memucat. Ia takut kalau kakak lelaki angkat yang kejam ini akan memisahkan mereka dan mengirimkannya kembali kepada orang tuanya untuk didisplinkan. Jadi, ia pun tidak bisa menahan air matanya yang berjatuhan.

Perbedaan kekuatan antara pengantin pria dan Di Jun besar, tetapi ia tetaplah seorang pria. Jadi, ia mengumpulkan keberaniannya, dengan berani menempatkan dirinya di depan Chu Yi untuk melindunginya.

Di Jun meraih Feng Jiu ke dalam pelukannya, dan memandang ke arah mereka berdua, “Kalian berdua ....”

Pasangan pengantin baru itu menatap tajam pada Di Jun seolah ia adalah musuh mereka.

Di Jun tetap acuh tak acuh, “Masih belum melakukan malam pernikahan kalian karena Xiao Bai membuat keributan?”

Kedua pengantin baru yang menghadapi musuh mereka itu jadi kosong sejenak sebelum menganggukkan kepala mereka.

Di Jun memberikan suara ‘en’, “Kalau begitu, manfaatkan waktu ini sebaik-baiknya.”

Ia mempertimbangkan pilihan kata-katanya, “Bagaimanapun juga, momen luar biasa di malam yang indah bernilai ribuan emas.”

Chu Yi membelalakkan matanya kaget setelah mendengar “momen luar biasa di malam yang indah bernilai ribuan emas” datang dari Di Jun. Ia merasa bahwa entah Di Jun atau ia sudah terkena pengaruh jahat.

Di Jun tidak peduli.

Ia membawa Feng Jiu dengan satu tangan, sementara menggunakan tangan lainnya untuk menyulap sebotol obat, menaruhnya di tempat tidur pernikahan pasangan itu, “Obat ini bisa membantu kalian berdua dalam menyambut anak lebih cepat.”

Di Jun memikirkannya, dan menepuk pundak si pengantin pria, “Jangan kecewakan aku.”

Setelah itu, ia meninggalkan kamar tidur pengantin, membawa Feng Jiu dalam pelukannya.

Jangan mengecewakan Di Jun, tetapi dalam hal apa?

Sepasang pangantin baru itu saling berpandangan kosong.

Fei Wei adalah yang terakhir pergi, jadi ia memberikan nasihat kepada mereka berdua, menjelaskan makna lebih dalam di balik perkataan Di Jun, “Di Jun bahkan mempersiapkan obat untuk kalian berdua. Jika kalian berdua melakukan malam pernikahan kalian dengan cepat dan melahirkan anak, masalah ini akan ditetapkan dan tidak dapat diubah. Lalu, Tuan Bangau Roh tidak bisa memukuli bebek mandarin dengan tongkat, memisahkan kalian, dan ia juga tidak akan mengganggu Di Jun lagi. Bukankah ini adalah solusi yang bukan hanya terbaik bagi dua dunia, tetapi juga untuk kesenangan dan kepuasan semua orang?”

(T/N: sama artinya dengan nasi sudah menjadi bubur atau kayunya sudah dibuat menjadi kapal. Sesuatu yang sudah tidak bisa diubah lagi.)

(T/N: memukuli bebek mandari dengan tongkat—memisahkan pasangan kekasih yang saling mencintai.)

Sepasang pengantin baru itu tiba-tiba mendapat pencerahan. Sementara wajah mereka memerah karena kegembiraan, pikiran terdalam mereka jadi rumit. Mereka merasa seolah-olah mereka telah memperoleh pengetahuan mengenai Dong Hua yang legendaris yang katanya tidak tertarik dengan keinginan duniawi.

***

Saat Feng Jiu terbangun, ia berada di tenda Di Jun di tepi sungai Jie Shui.

Ia masih sedikit bingung, jadi ia berpikir untuk waktu yang lama sambil ia berbaring. Ia ingat bahwa ia berada di Lembah Wen Yuan semalam, menyaksikan pernikahan Chu Yi dan pujaan hatinya. Ia sudah menyaksikan Chu Yi dan kekasihnya menikah dengan harmonis. Mereka berpegangan tangan satu sama lain dan memberikan hormat mereka pada Langit dan Bumi, sehingga ia menjadi sedikit iri. Ia iri sekali dan akhirnya minum terlalu banyak anggur.

Setelah itu, ia berbicara sebentar dengan Chu Yi, dan kemudian ... sepertinya ... lalu Di Jun datang?

Feng Jiu bergetar, dan tiba-tiba duduk tegak. Menyapukan pandangannya sekilas ke sekeliling ruangan, ia menyadari bahwa kemungkinan besar, ini sepertinya adalah tenda besar Di Jun. Ia melirik sekitar lagi setelah menenangkan dirinya, dan mendapati bahwa dekorasi interior tendanya sepertinya berbeda dari terakhir kali ia di sini.

Sebagai contohnya, tempat yang ditidurinya, awalnya ada tirai polos, tetapi sekarang adalah kanopi hijau. Area di luar kanopi muslin tidak lagi disinari oleh mutiara terang, tetapi cahaya redup dari lentera merah dan lilin tinggi yang saling memantulkan cahaya satu sama lain, menerangi ruangan tersebut. Selain itu, benang sutra yang cerah, berkilau dan penuh warna menjuntai dari bagian tengah atap tendanya.

Feng Jiu duduk bersila di atas selimut, mengerutkan alisnya sambil berpikir keras. Ada sesuatu yang tidak beres. Lilin-lilin tinggi dan kanopi hijau ini, lentera merah dan sutra penuh warna sepertinya benda-benda yang digunakan dalam pernikahan, kan?

Selagi ia terus berpikir, ia mengangkat tangannya untuk mengesampingkan kanopi muslin itu, berniat untuk memastikan penemuannya. Namun, tepat di saat ini, Di Jun mengangkat tirainya, dan memasuki tenda.

Feng Jiu terdiam sesaat sewaktu Di Jun berjalan mendekat dengan alami ke arahnya dan menyentuh keningnya, “Kau sudah bangun. Apa kepalamu masih sakit?”

Ia menggelengkan kepalanya yang merasa linglung.

Jari Di Jun berhenti di pelipisnya, memijatnya, “Tampaknya, obat mujarab penenang itu lumayan efektif.”

Selagi ia bicara, ia berbalik dan menuju ke balik bilik kayu di samping, dan suara desir pakaian yang sedang diganti pun mengikuti.

Benak Feng Jiu yang berkabut serasa masih berada di dalam awan.

Jadi, ia pun menanyai Di Jun dari sisi lain biliknya, “Apakah ada pernikahan lain yang diadakan di perkemahan?”

Di Jun mengeluarkan suara ‘en’.

Feng Jiu bersuara ‘yi’, “Lalu, upacara pernikahan siapa hari ini?”

Suara pakaian berganti pun berhenti di balik biliknya, “Punyamu.”

Feng Jiu masih belum merespon apa yang sedang benar-benar terjadi, “Pernikahanku? Pernikahanku dan siapa?”

Di Jun berjalan keluar dari balik layar, berpakaian lengkap dengan pakaian kerajaan yang mewah.

Membungkukkan kepalanya untuk menyesuaikan lengan jubahnya, “Selain aku, dengan siapa lagi kau berpikir untuk mengadakan upacara pernikahan?”

Feng Jiu jadi bengong, dan tercengang, “Itu ... pernikahan kita?”

Ia mendadak mengerti. Ini adalah Di Jun yang membuatkan upacara pernikahan untuknya. Kemudian, ia tiba-tiba teringat apa yang telah dikatakannya kepada Chu Yi saat Di Jun datang di kamar pengantin itu di Lembah Wen Yuan. Di Jun pasti sudah mendengar perkataan itu, dan mengira bahwa ia menuntut sesuatu, jadi ia ....

Feng Jiu pun duduk tegak dan menjelaskan, “Aku ... aku bukannya mau kau membuatkan upacara pernikahan untukku. Ketika aku bilang aku iri pada mereka, itu hanya sesuatu yang kuucapkan sambil lalu.”

Ia memutar otaknya, tergagap, “Pada waktu itu, kau tidak ada di upcara pernikahan kita. Aku memang agak menyesal, tetapi itu karena aku adalah seorang gadis muda. Semua gadis muda seperti ini, hanya tidak terlalu bijaksana, itu saja. Tetapi, aku benar-benar tidak pernah menyalahkanmu, aku juga tidak menginginkan kemewahan dan pemborosan, memberi semua orang masalah ekstra. Aku tidak sekeras kepala itu!”

Di Jun berjalan mendekat dan duduk di sampingnya.

Ia menggenggam tinju Feng Jiu yang terkepal dengan gugupnya di telapak tangannya, menenangkannya, “Kau bukannya tidak bijaksana, dan kau bukannya keras kepala.”

Di Jun menatapnya, “Aku mempersiapkan upacara pernikahan ini bukan karena kau menuntut sesuatu dariku. Itu hanya karena aku ingin memberikannya padamu.”

Mereka begitu dekat, dan juga berduaan. Tetapi, untuk pertama kalinya, gadis itu tidak memeluknya dengan erat. Ia hanya duduk diam sejenak, seolah-olah tenggelam dalam pikirannya. Setelah beberapa saat, pinggiran matanya pun memerah, sedikit demi sedikit.

Ia menyandarkan kepalanya ke samping, dan bertanya pada Di Jun, terisak, “Di Jun, aku ... aku ... sangat bahagia, tetapi kenapa aku malah merasa mau menangis ....”

0 comments:

Posting Komentar