Rabu, 03 September 2025

CTF - Chapter 202

Consort of A Thousand Faces

Chapter 202 : Dihukum Tepat di Hadapan Semua Orang


Qin Ling berbalik cepat dan menyapa dengan hormat, "Bawahan ini memberi hormat kepada Yang Mulia, Pangeran Yun, dan Pangeran Hao."

Perjamuan kerajaan telah berakhir, dan tamu lainnya, entah sudah kembali ke rumah pos mereka, atau tinggal di dalam istana untuk semalam. Satu-satunya alasan Pei Qian Hao datang bersama mereka adalah untuk menjemput Su Xi-er. Namun, ia tidak pernah mengira ia akan menyaksikan adegan Ning An Lian sedang meneriaki Su Xi-er bahwa ia akan membalas atas segala kepedihannya.

Haha. Aku mau lihat, bagaimana ia akan membalasnya.

Ning An Lian segera memasang ekspresi yang dirugikan, tatapannya tertuju pada Yun Ruo Feng sebelum ia dengan lemah mengangkat pergelangan tangannya yang terluka. "Pangeran Yun, dayang Pangeran Hao mendatangiku dan menyerang Putri ini tanpa kata dan membuat pergelangan tangan Putri ini terkilir."

Semua orang menatap ke arah pergelangan tangan Ning An Lian yang tergantung lemas, sebuah pertanda yang jelas kalau itu memang terkilir. Su Xi-er melakukan ini? Seorang dayang sepertinya, punya cukup tenaga untuk memelintir pergelangan tangan seseorang?

Bagi Pei Qian hao, ini hanya mengingatkannya tentang waktu itu, saat ia memelintir pergelangan tangan seorang wanita di hutan sebelah Istana Samping. Menarik sekali, sesuai yang diharapkan dari dayangku, menggunakan trik yang sama pada orang lain. Mari lihat, bagaimana ia akan menangani interogasi Ning An Lian.

Yun Ruo Feng menatap Su Xi-er dan bertanya dengan suara lembut, "Kau melakukan ini?" Ada setitik pengancaman dan keberpihakan terhadap Ning An Lian dalam nada suaranya; bagaimanapun juga, Ning An Lian adalah Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao, sementara Su Xi-er adalah seorang dayang dari Bei Min.

Ini bukan hanya mengenai pergelangan tangan yang terkilir, tetapi tentang reputasi Nan Zhao. Yun Ruo Feng serius mengenai ini, tetapi ia mempertahankan ekspresi lembut agar tidak seorang pun yang bisa merasakan kebahagiaan ataupun amarahnya.

Su Xi-er menjawab dengan suara nyaring, matanya berbinar terang. "Memang benar, akulah orang yang melakukan ini." Saat ini, ia tidak lagi menyebut dirinya sendiri sebagai "pelayan ini", dan menampilkan aura kepercayaan diri, seolah-olah Ning An Lian pantas mendapatkannya.

Kilat keterkejutan melintas di mata Ning Lian Chen sementara ia memerhatikan dari samping. Mengapa wanita ini menghukum Ning An Lian dengan sekeras ini? Belum lagi, ia membelaku saat kami berada di Istana Yun.

Sementara itu, Pei Qian Hao merasa gembira sekali, melihat Su Xi-er tidak merendah ataupun lancang selagi berurusan dengan Yun Ruo Feng. Ia melakukannya dengan baik, dan tidak mempermalukan dirinya. Orang-orangnya tidak boleh membungkuk atau berlutut pada orang lain, dan semestinya, harus mengangkat kepala mereka tinggi-tinggi.

Yun Ruo Feng tidak menduga kalau Su Xi-er akan begitu terus-terang, mengakui kejahatan itu, menyebabkan tubuhnya jadi kaku akibat kaget selama sesaat, sebelum ia mendapatkan lagi ketenangannya. "Pangeran ini mengundangmu ke dalam istana untuk mempersembahkan tariannya; Pangeran inilah yang sudah berutang satu hal padamu. Sekarang, karena kau sudah melukai Putri Pertama Kekaisaran, utang itu bisa dianggap batal dan tidak berlaku."

Satu kalimat ini sudah memperlihatkan pendiriannya mengenai insiden ini—ia tidak akan memperpanjangnya. Mereka juga akan menganggap masalah tarian itu selesai, meskipun mereka nyaris saja ketahuan di bagian akhirnya.

Ning An Lian adalah yang pertama melonjak dan menentangnya. "Mereka adalah urusan yang berbeda dan harus diperlakukan demikian. Ia harus menerima hukuman berat karena sudah melukai Putri ini; sementara untuk utang itu, cukup hadiahkan saja beberapa perhiasan kepadanya."

Su Xi-er terkekeh dan memandang Ning An Lian, suaranya dipenuhi dengan sarkasme. "Aku tidak memedulikan soal semua benda yang ada di dalam istana peristirahatan Putri Pertama Kekaisaran. Benda-benda itu tersedia di Kediaman Pangeran Hao dengan melimpah-ruah. Anda berencana untuk menyingkirkanku hanya dengan perhiasan emas dan perak?"

Sikap menghina Su Xi-er terhadap segala bentuk kekayaan materi yang ditawarkan padanya, sekali lagi, sangat amat memuaskan Pei Qian Hao. Gadis ini menggunakanku lagi untuk membuat pernyataan. Aku akan merasa sangat tidak senang apabila itu adalah orang lain yang menggunakan namaku, tetapi rasanya lumayan juga saat ia yang melakukannya.

(T/N : halah, dasar bucin.)

Sekali lagi, Pei Qian Hao tetap diam dan hanya memerhatikannya dalam diam.

Ning An Lian marah besar. Ia hanya seorang dayang biasa, tetapi Pangeran Hao memanjakan dirinya hingga cukup untuk menganugerahkan perhiasan emas dan perak padanya? Itu bahkan sampai-sampai ia bisa mengangkat hidungnya tinggi-tinggi pada barang-barang Nan Zhao! Arogan sekali!

Oleh sebab itu, Ning An Lian menggunakan kata-katanya untuk menyanggahnya. "Kau hanya seorang dayang yang tahu bagaimana caranya menari di atas penampilan yang cantik. Memandang rendah barang-barang Nan Zhao, apa kau juga memandang remeh Nan Zhao? Apakah Pangeran Hao tidak tahu bagaimana caranya mendisiplinkan seorang dayang yang sombong? Kalau ia berada di Nan Zhao, seseorang seperti ini pasti sudah lama dipukuli sampai mati karena menggunakan nama majikannya untuk menekan orang lain."

Kemudian, ia menoleh pada Pei Qian Hao, tatapannya menyalahkan.

Tetapi, mana mungkin Pei Qian Hao setuju dengan apa yang dikatakan Ning An Lian? Ia pun tertawa kecil. "Karena di bawah didikan yang hati-hati dari Pangeran inilah, makanya ia jadi seperti ini. Apa, apakah kau tidak puas dengan bagaimana cara Pangeran ini mendisiplinkan orang-orangku?"

Melihat perubahan di ekspresi Ning An Lian, Pei Qian Hao melanjutkan, "Bagaimana Pangeran ini mengatur orangku adalah terserah padaku, dan bukan sesuatu yang mesti kau pedulikan. Jika kau cukup tidak berguna hingga tidak bisa melawan saat seseorang memukulmu, siapa yang bisa kau salahkan untuk itu?"

Suaranya terdengar tenang dan arogan. Tatapan sombong yang digunakannya untuk memandang rendah semua orang bahkan mengandung setitik rasa jijik untuk Ning An Lian.

Segera saja, Ning An Lian merasa kearoganan Su Xi-er kemungkinan besar dipelajari dari Pei Qian Hao. Memang, seperti pemilik, seperti pelayannya!

Di waktu bersamaan, ia tidak bisa menyinggung seseorang dengan tingkatan tinggi seperti Pei Qian Hao. Mengetahui ini, tatapannya beralih ke arah Yun Ruo Feng, memberi isyarat padanya agar mengutarakan sesuatu. Ini adalah Nan Zhao, tetapi Prince Regent dari kerajaan asing bertingkah begitu angkuhnya.

Tetapi, respon Yun Ruo Feng mengecewakan Ning An Lian. Ia memerintahkan Qin Ling, "Antarkan Putri Pertama kembali ke istana peristirahatannya. Segera panggil Tabib Kekaisaran Fang untuk mendiagnosa lukanya."

Qin Ling membungkuk dan menerima perintahnya sebelum berbalik pada Ning An Lian dan membuat sebuah gestur. "Putri Pertama, silakan kembali ke istana peristirahatan Anda; pengobatan untuk luka Anda tidak boleh ditunda."

Ning An Lian menggigit bibirnya. Ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak bisa membentuk satu patah kata pun. Pei Qian Hao begitu protektif terhadap dayangnya, tetapi mengapa Yun Ruo Feng tidak membelaku sama sekali?

Ia merasa dirugikan, dan hatinya dibanjiri kepahitan.

Ketika itu, Ning Lian Chen angkat bicara. "Kaisar ini bisa melihat luka Kakak Perempuan agak serius, dan membutuhkan lebih dari satu atau dua hari untuk pulih. Dengan Kakak Perempuan yang bisa menjadi tidak sabaran, bagaimana kalau kita menempatkan seorang pengawal untuk menjaganya, untuk memastikan agar ia tetap berada di dalam istana peristirahatannya sampai ia pulih?"

Itu terdengar baik di permukaan, tetapi makna tersembunyinya jelas. Ning An Lian akan dikurung!

Su Xi-er segera melanjutkan, tidak membiarkan Ning An Lian untuk bersuara. "Lukanya hanya akan semakin memburuk jika ia tidak diobati dengan benar. Putri Pertama, lebih baik untuk menjaga tubuh Anda."

Yun Ruo Feng menyipitkan matanya. Walaupun Su Xi-er selalu penuh teka-teki, ia merasa lebih kuat dari sebelumnya, bahwa ia berbeda dari yang lainnya. Setiap kalimatnya menargetkan Ning An Lian. Satu-satunya penjelasan logis adalah ada kebencian di antara mereka.

Namun, Yun Ruo Feng tidak bisa menerka ujung pangkalnya, mengapa Su Xi-er akan membenci seorang wanita yang semestinya tidak pernah ditemuinya sebelum perjalanan ke Nan Zhao ini.

Ning An Lian hampir meraung. "Jangan pernah berpikir untuk mengurung Putri ini!" Ia menatap langsung ke arah Ning Lian Chen, tidak memedulikan identitasnya sebagai Kaisar Nan Zhao.

Karena ia tidak mau mematuhi kata-kata manisnya, Ning Lian Chen hanya bisa membuatnya jadi sejelas mungkin. "Kaisar ini memerintahkanmu agar tetap di istana peristirahatanmu, kau berani tidak mematuhi perintahku?"

Ia menekan Ning An Lian secara langsung dengan identitasnya sebagai Kaisar. Di depan seorang tamu seperti Pei Qian Hao, Ning An Lian dipaksa untuk memberikannya rasa hormat yang sesuai dengan posisinya.

Menambahkan minyak pada api, Pei Qian Hao angkat bicara. "Ini adalah pertama kalinya Pangeran ini melihat seseorang yang menentang kata-kata Kaisar."

Ning An Lian menolak untuk menyerah, dan hampir saja berbicara ketika ia dihentikan oleh Yun Ruo Feng. "Apakah Pangeran Hao mematuhi kata-kata dari Kaisar kecil Bei Min?"

"Ia belum setua Kaisar Nan Zhao, dan masih belum mencapai usia dimana ia bisa mencoba untuk menandatangani laporan. Tentu saja, Pangeran ini, tidak akan mengindahkan perkataannya."

Su Xi-er menimpali. "Pangeran Yun, Anda boleh menentang ucapan Kaisar, tetapi Putri Pertama Kekaisaran tidak memiliki kemewahan seperti itu."

Sekali lagi, Ning Lian Chen merasa kalau Su Xi-er berbeda. Ia sedang membelaku, sekaligus dengan Pangeran Hao.

Senyum terbentuk di wajah Yun Ruo Feng. "Keseriusan seperti ini tidak cocok dengan suasana ceria hari ini. Qin Ling, bawa Putri Pertama kembali ke istana peristirahatannya. Pangeran ini akan pergi ke sana setelah aku selesai menemani Pangeran Hao."

Yun Ruo Feng sudah memutuskan untuk menenangkan Ning An Lian dengan menemaninya malam ini. 

0 comments:

Posting Komentar