Consort of A Thousand Faces
Chapter 209 : Menyebutnya Tua
Pei
Qian Hao tidak bisa memahaminya. Mengapa orang yang menarik perhatianku
begitu membangkang?
Dalam
keputusasaannya, Pei Qian Hao melupakan bahwa inilah alasan kuat mengapa Su
Xi-er membuatnya tertarik sejak awal. Ia pemberani dan blak-blakan, selalu
melakukan hal yang tak terduga. Ia bukan hanya mengacau dengan orang lain,
bahkan berani memainkan kata-katanya di depan dirinya!
Menilai
dari ekspresi seriusnya, Pei Qian Hao sudah pasti terlihat seolah ia ingin
jawaban asli Su Xi-er. Aku bahkan belum bertemu dengannya saat ia
mendirikan Istana Kecantikan, jadi, bagaimana aku mengetahui mengapa ia
melakukannya?
"Tebak."
Ia mengucapkan satu kata saja untuk memperlihatkan bahwa ia tidak punya banyak
kesabaran.
"Pangeran
Hao, Anda adalah seseorang yang tidak menyimpan orang-orang tanpa alasan. Itu
bisa membuat seseorang merasa senang hanya dengan melihat sambil lalu ke arah
para wanita cantik itu. Karena, Anda sudah mencapai usia itu. Hamba mendengar
ketika berada di Istana Samping, bahwa banyak keluarga kaya yang memutuskan
siapa yang akan dinikahi oleh putra-putra mereka bahkan sebelum mereka cukup
umur. Sangat normal bagi Anda untuk mendirikan Istana Kecantikan, Pangeran
Hao."
Su
Xi-er mendapat getokan di kepalanya. "Semua tebakanmu salah. Saat kau
kembali ke Bei Min, kau akan menerima sepuluh cambukan."
Pei
Qian Hao menatapnya dengan ekespresi yang tidak senang. Mencapai usia
itu .... Apakah ia sedang menyebutku tua? Aku dua puluh
lima tahun, dan ia berusia lima belas tahun. Sepertinya, ia sedikit lebih muda
daripada si Kaisar kecil Nan Zhao ....
Tidakkah
wanita yang belum dewasa ini mengetahui bahwa
seorang pria menjadi semakin menawan, semakin dewasa dirinya?!
Pei
Qian Hao tidak suka orang membantahnya. Meski ia terlihat membuat keputusan
yang sembrono, ia merupakan orang yang masuk akal. Tetapi, ada kalanya, saat ia
akan memutuskan untuk melakukan sesuatu yang sepenuhnya karena suasana hatinya
sendiri.
"Selagi
kau berada di Nan Zhao, kau tidak diizinkan untuk pergi ke tempat Kaisar Nan
Zhao. Kemari, tidur bersama Pangeran ini, dan aku akan melepaskanmu."
"Hamba
tidak mengantuk." Su Xi-er berusaha membebaskan diri dari cengkeramannya
selagi ia berbicara, masih berdiri di sana tanpa memakai celananya.
"Tidak
mengantuk? Kalau kau terus membantah, maka Pangeran ini akan melepaskan semua
pakaianmu." Ia menjeda sebelum menambahkan, "Jangan khawatir,
Pangeran ini tidak akan melakukan apa-apa. Aku hanya akan memelukmu."
Setelah ia selesai berbicara, ia menggendong Su Xi-er dan melemparkannya ke
atas ranjang tanpa memedulikan apakah gadis itu sudah mengenakan celananya.
Su
Xi-er berhasil membangunkan dirinya ketika punggungnya menyentuh selimut yang
lembut itu, cepat-cepat mengenakan celananya juga.
Apa
bedanya antara tidur bersamanya dan tidur dengan seekor harimau? Selain itu, ia
punya kamarnya sendiri!
Namun,
sebelum ia dapat melakukan apa pun, Pei Qian Hao menariknya dan
memeluknya di dadanya, menyelimuti mereka berdua dengan selimut tipis itu.
"Baik-baiklah dan jangan bergerak; tidur seperti ini saja." Ia
menariknya mendekat setelah ia berbicara, menarik napas dalam.
Tidak
buruk, sekujur tubuhnya beraroma segar dan wangi. Pei Qian Hao
memejamkan matanya setelah merasa nyaman, tampaknya tertidur setelah beberapa
saat.
Tetapi,
jika Su Xi-er menggerakkan satu tangan saja, ia akan segera memeluknya
erat-erat dan mencegahnya pergi.
Oleh
karenanya, Su Xi-er tidak punya pilihan selain tetap diam, berada dalam
pelukannya sepanjang malam. Mereka berdua tidak berbicara, dan pada akhirnya,
Su Xi-er bahkan tidak tahu kapan ia tertidur. Ia hanya samar-samar mengingat
sensasi hangat di punggungnya.
(T/N
: wah bobo sambil back hug, huhuhu senengnya hati ini XD)
***
Keesokan
harinya, di Istana Peristirahatan Putri Pertama Kekaisaran.
Tabib
Kekaisaran Fang sudah mengobati Ning An Lian kemarin dengan menarik kembali
pergelangan tangannya dan mengoleskan obat. Ia juga melakukan akupuntur di
pergelangan kakinya dan merebuskan obat untuknya sebelum akhirnya
mengizinkannya untuk istirahat.
Setelah
meminum dosis obat untuk pagi ini, pergelangan tangan dan kakinya terasa jauh
lebih baik. Selama ia tidak melakukan pergerakan besar, hampir tidak terasa
sakit.
Ning
An Lian duduk di kursi atas bersama dengan seorang dayang istana di sisinya,
menyuapinya Sup Jamur Putih Polong Teratai.
Tak
lama setelahnya, Piao Xu bergegas masuk, menggantikan dayang istana tersebut;
ia menggerutu sementara ia melakukan tugasnya. "Putri Pertama, bahkan, ada
lebih banyak pengawal di istana peristirahatan hari ini. Ada pengawal dari
Kediaman Pangeran Yun, dan beberapa Pasukan Tentara Kekaisaran. Mereka menjaga
istana peristirahatan dengan ketat sampai-sampai, dayang istana yang mengurusi
pembersihan tidak bisa keluar. Semua makanan dikirimkan kemari oleh orang-orang
dari Dapur Kekaisaran."
Piao
Xu berbicara seolah-olah Ning An Lian mengalami ketidakadilan yang luar biasa.
Melakukan
ini, sama saja dengan menahan Putri Pertama. Pertanyaannya adalah, mengapa
mereka melakukan ini ketika perjamuan kerajaannya sudah selesai? Jelas sekali
mereka berbuat begini, bukan karena mereka mencemaskan kesehatan Putri Pertama,
jadi, mungkinkah karena mereka takut ia mungkin akan melakukan sesuatu yang
gegabah?
Ning
An Lian mencoba tampak tenang, tetapi, alisnya yang tertaut memperlihatkan
suasana hatinya sekarang. Ia mengunyah sebiji polong terartai di mulutnya dan
membayangkan kalau polong teratai itu adalah Su Xi-er. Ia berharap ia bisa
menghancurkannya dan memakannya.
"Putri
Pertama ...."
Tepat ketika Piao Xu mulai berbicara, Ning An Lian melambaikan tangannya dan
membubarkan semua dayang istana di dalam istana peristirahatannya. "Kalian
semua, mundurlah. Pergi dan sapu halamannya. Jangan masuk ke dalam istana
peristirahatan tanpa perintah Putri ini. Tutup pintu istananya, dan katakan pada
pengawal bahwa Putri ini ingin beristirahat dengan baik."
Para
dayang istana pun membungkuk dan mengiyakan sebelum cepat-cepat pergi dan
menutup pintu di belakang mereka.
Piao
Xu tidak mengerti. Apakah Putri Pertama sungguh menerima, ditahan dan
memutuskan ia lebih baik tetap berada di dalam istana peristirahatan?
"Kapan
orang dari Dapur Kekaisaran tiba?" Ning An Lian bertanya perlahan. Ia
sudah memutuskan dalam hatinya. Jangan pernah berpikir untuk mengurung
Putri ini.
Sebagai
Putri Pertama, mana mungkin aku tetap berada di istana peristirahatan? Selain
itu, ini baru hari kedua perjamuan kerajaan. Seusai dengan adat-istiadat, Yang
Mulia dan Pangeran Yun akan membawa semua tamu ke sungai induk milik Nan Zhao
untuk bertamasya. Akan ada lusinan perahu indah di sungainya setelah malam
turun, masing-masing akan menyala terang dengan lilin. Nyanyian dan tarian akan
menggema sepanjang malam.
Mana
mungkin aku tidak muncul di acara seperti itu!
"Mereka
akan datang sekitar tengah hari."
Ning
An Lian mengangguk dan mengetuk-ngetuk mejanya pelan. Mereka sudah akan
berada dalam perjalanan ke sungai induk saat itu.
"Putri
Pertama, apa yang sedang Anda persiapkan untuk lakukan? Apakah pergelangan
tangan dan kaki Anda sedikit lebih baik?" Piao Xu ingin Putri Pertama
keluar dari istana peristirahatan, tetapi juga mengharapkan agar pergelangan
tangan dan kakinya mendingan. Kalau tidak, meski jika ia berhasil
meninggalkan istana peristirahatan, langkahnya yang lebih lambat akan menarik
perhatian di saat itu. Apabila itu terjadi, Pangeran Yun pasti akan
memulangkannya lagi!
"Apa pun
yang terjadi, Putri ini akan keluar hari ini; aku tidak bisa terus terperangkap
selama waktu sepenting ini. Ketika pelayan dari Dapur
Kekaisaran sampai, buat ia pingsan. Sementara ini, bawakan kemari potongan
ginseng yang diberikan oleh Tabib Kekaisaran Fang; Putri ini akan mengemut
sepotong di mulut."
Piao
Xu segera membungkuk. "Baik." Lalu, ia berbalik untuk mengambilkan
ginsengnya.
Tepat
ketika ia membawakannya ke sana, suara seorang pengawal dari luar istana bisa
terdengar. "Melapor pada Putri Pertama, Tabib Kekaisaran Fang sudah tiba
untuk memeriksa Anda. Apakah tidak masalah baginya untuk masuk?"
Ning
An Lian mengangguk. "Biarkan ia masuk."
Pintu
istananya terbuka, dan Tabib Kekaisaran Fang masuk dan meletakkan kotak obatnya
di samping sebelum membungkuk. "Pejabat rendahan ini memberi hormat pada
Putri Pertama Kekaisaran."
"Tidak
perlu terlalu sopan. Kemari dan cepatlah periksa cedera Putri ini, terutama
pergelangan kaki."
Piao
Xu segera berlutut dan mengangkat ujung gaun Ning An Lian, memperlihatkan
pergelangan kakinya.
Tabib
Kekaisaran Fang berjalan mendekat dan memeriksanya dengan cermat. Bengkaknya
sudah berkurang; hanya agak memar.
Tidak
buruk, setelah semua pengobatan kemarin, akhirnya ada hasil yang tampak. Tabib Kekaisaran Fang mengangguk
puas. "Pejabat rendahan ini akan melakukan akupuntur lagi sebelum
menggunakan dupa obat dan mengurut cederanya dengan obat-obatan. Pengobatan ini
akan sangat efektif setelah membalut cederanya dengan pembalut obat."
"Butuh
waktu berapa lama? Apakah Putri ini masih harus berjalan pelan-pelan?"
Ning An Lian paling memedulikan soal pertanyaan terakhirnya. Jika aku
mau meninggalkan istana peristirahatan, aku harus menyelinap keluar. Ini hanya
akan memungkinkan apabila aku bisa berjalan dengan normal.

0 comments:
Posting Komentar