Rabu, 03 September 2025

CTF - Chapter 209

Consort of A Thousand Faces

Chapter 209 : Menyebutnya Tua


Pei Qian Hao tidak bisa memahaminya. Mengapa orang yang menarik perhatianku begitu membangkang?

Dalam keputusasaannya, Pei Qian Hao melupakan bahwa inilah alasan kuat mengapa Su Xi-er membuatnya tertarik sejak awal. Ia pemberani dan blak-blakan, selalu melakukan hal yang tak terduga. Ia bukan hanya mengacau dengan orang lain, bahkan berani memainkan kata-katanya di depan dirinya!

Menilai dari ekspresi seriusnya, Pei Qian Hao sudah pasti terlihat seolah ia ingin jawaban asli Su Xi-er. Aku bahkan belum bertemu dengannya saat ia mendirikan Istana Kecantikan, jadi, bagaimana aku mengetahui mengapa ia melakukannya?

"Tebak." Ia mengucapkan satu kata saja untuk memperlihatkan bahwa ia tidak punya banyak kesabaran.

"Pangeran Hao, Anda adalah seseorang yang tidak menyimpan orang-orang tanpa alasan. Itu bisa membuat seseorang merasa senang hanya dengan melihat sambil lalu ke arah para wanita cantik itu. Karena, Anda sudah mencapai usia itu. Hamba mendengar ketika berada di Istana Samping, bahwa banyak keluarga kaya yang memutuskan siapa yang akan dinikahi oleh putra-putra mereka bahkan sebelum mereka cukup umur. Sangat normal bagi Anda untuk mendirikan Istana Kecantikan, Pangeran Hao."

Su Xi-er mendapat getokan di kepalanya. "Semua tebakanmu salah. Saat kau kembali ke Bei Min, kau akan menerima sepuluh cambukan."

Pei Qian Hao menatapnya dengan ekespresi yang tidak senang. Mencapai usia itu .... Apakah ia sedang menyebutku tua? Aku dua puluh lima tahun, dan ia berusia lima belas tahun. Sepertinya, ia sedikit lebih muda daripada si Kaisar kecil Nan Zhao ....

Tidakkah wanita yang belum dewasa ini mengetahui bahwa seorang pria menjadi semakin menawan, semakin dewasa dirinya?!

Pei Qian Hao tidak suka orang membantahnya. Meski ia terlihat membuat keputusan yang sembrono, ia merupakan orang yang masuk akal. Tetapi, ada kalanya, saat ia akan memutuskan untuk melakukan sesuatu yang sepenuhnya karena suasana hatinya sendiri.

"Selagi kau berada di Nan Zhao, kau tidak diizinkan untuk pergi ke tempat Kaisar Nan Zhao. Kemari, tidur bersama Pangeran ini, dan aku akan melepaskanmu."

"Hamba tidak mengantuk." Su Xi-er berusaha membebaskan diri dari cengkeramannya selagi ia berbicara, masih berdiri di sana tanpa memakai celananya.

"Tidak mengantuk? Kalau kau terus membantah, maka Pangeran ini akan melepaskan semua pakaianmu." Ia menjeda sebelum menambahkan, "Jangan khawatir, Pangeran ini tidak akan melakukan apa-apa. Aku hanya akan memelukmu." Setelah ia selesai berbicara, ia menggendong Su Xi-er dan melemparkannya ke atas ranjang tanpa memedulikan apakah gadis itu sudah mengenakan celananya.

Su Xi-er berhasil membangunkan dirinya ketika punggungnya menyentuh selimut yang lembut itu, cepat-cepat mengenakan celananya juga.

Apa bedanya antara tidur bersamanya dan tidur dengan seekor harimau? Selain itu, ia punya kamarnya sendiri!

Namun, sebelum ia dapat melakukan apa pun, Pei Qian Hao menariknya dan memeluknya di dadanya, menyelimuti mereka berdua dengan selimut tipis itu. "Baik-baiklah dan jangan bergerak; tidur seperti ini saja." Ia menariknya mendekat setelah ia berbicara, menarik napas dalam.

Tidak buruk, sekujur tubuhnya beraroma segar dan wangi. Pei Qian Hao memejamkan matanya setelah merasa nyaman, tampaknya tertidur setelah beberapa saat.

Tetapi, jika Su Xi-er menggerakkan satu tangan saja, ia akan segera memeluknya erat-erat dan mencegahnya pergi.

Oleh karenanya, Su Xi-er tidak punya pilihan selain tetap diam, berada dalam pelukannya sepanjang malam. Mereka berdua tidak berbicara, dan pada akhirnya, Su Xi-er bahkan tidak tahu kapan ia tertidur. Ia hanya samar-samar mengingat sensasi hangat di punggungnya.

(T/N : wah bobo sambil back hug, huhuhu senengnya hati ini XD)

***

Keesokan harinya, di Istana Peristirahatan Putri Pertama Kekaisaran.

Tabib Kekaisaran Fang sudah mengobati Ning An Lian kemarin dengan menarik kembali pergelangan tangannya dan mengoleskan obat. Ia juga melakukan akupuntur di pergelangan kakinya dan merebuskan obat untuknya sebelum akhirnya mengizinkannya untuk istirahat.

Setelah meminum dosis obat untuk pagi ini, pergelangan tangan dan kakinya terasa jauh lebih baik. Selama ia tidak melakukan pergerakan besar, hampir tidak terasa sakit.

Ning An Lian duduk di kursi atas bersama dengan seorang dayang istana di sisinya, menyuapinya Sup Jamur Putih Polong Teratai.

Tak lama setelahnya, Piao Xu bergegas masuk, menggantikan dayang istana tersebut; ia menggerutu sementara ia melakukan tugasnya. "Putri Pertama, bahkan, ada lebih banyak pengawal di istana peristirahatan hari ini. Ada pengawal dari Kediaman Pangeran Yun, dan beberapa Pasukan Tentara Kekaisaran. Mereka menjaga istana peristirahatan dengan ketat sampai-sampai, dayang istana yang mengurusi pembersihan tidak bisa keluar. Semua makanan dikirimkan kemari oleh orang-orang dari Dapur Kekaisaran."

Piao Xu berbicara seolah-olah Ning An Lian mengalami ketidakadilan yang luar biasa.

Melakukan ini, sama saja dengan menahan Putri Pertama. Pertanyaannya adalah, mengapa mereka melakukan ini ketika perjamuan kerajaannya sudah selesai? Jelas sekali mereka berbuat begini, bukan karena mereka mencemaskan kesehatan Putri Pertama, jadi, mungkinkah karena mereka takut ia mungkin akan melakukan sesuatu yang gegabah?

Ning An Lian mencoba tampak tenang, tetapi, alisnya yang tertaut memperlihatkan suasana hatinya sekarang. Ia mengunyah sebiji polong terartai di mulutnya dan membayangkan kalau polong teratai itu adalah Su Xi-er. Ia berharap ia bisa menghancurkannya dan memakannya.

"Putri Pertama ...." Tepat ketika Piao Xu mulai berbicara, Ning An Lian melambaikan tangannya dan membubarkan semua dayang istana di dalam istana peristirahatannya. "Kalian semua, mundurlah. Pergi dan sapu halamannya. Jangan masuk ke dalam istana peristirahatan tanpa perintah Putri ini. Tutup pintu istananya, dan katakan pada pengawal bahwa Putri ini ingin beristirahat dengan baik."

Para dayang istana pun membungkuk dan mengiyakan sebelum cepat-cepat pergi dan menutup pintu di belakang mereka.

Piao Xu tidak mengerti. Apakah Putri Pertama sungguh menerima, ditahan dan memutuskan ia lebih baik tetap berada di dalam istana peristirahatan?

"Kapan orang dari Dapur Kekaisaran tiba?" Ning An Lian bertanya perlahan. Ia sudah memutuskan dalam hatinya. Jangan pernah berpikir untuk mengurung Putri ini.

Sebagai Putri Pertama, mana mungkin aku tetap berada di istana peristirahatan? Selain itu, ini baru hari kedua perjamuan kerajaan. Seusai dengan adat-istiadat, Yang Mulia dan Pangeran Yun akan membawa semua tamu ke sungai induk milik Nan Zhao untuk bertamasya. Akan ada lusinan perahu indah di sungainya setelah malam turun, masing-masing akan menyala terang dengan lilin. Nyanyian dan tarian akan menggema sepanjang malam.

Mana mungkin aku tidak muncul di acara seperti itu!

"Mereka akan datang sekitar tengah hari."

Ning An Lian mengangguk dan mengetuk-ngetuk mejanya pelan. Mereka sudah akan berada dalam perjalanan ke sungai induk saat itu.

"Putri Pertama, apa yang sedang Anda persiapkan untuk lakukan? Apakah pergelangan tangan dan kaki Anda sedikit lebih baik?" Piao Xu ingin Putri Pertama keluar dari istana peristirahatan, tetapi juga mengharapkan agar pergelangan tangan dan kakinya mendingan. Kalau tidak, meski jika ia berhasil meninggalkan istana peristirahatan, langkahnya yang lebih lambat akan menarik perhatian di saat itu. Apabila itu terjadi, Pangeran Yun pasti akan memulangkannya lagi!

"Apa pun yang terjadi, Putri ini akan keluar hari ini; aku tidak bisa terus terperangkap selama waktu sepenting ini. Ketika pelayan dari Dapur Kekaisaran sampai, buat ia pingsan. Sementara ini, bawakan kemari potongan ginseng yang diberikan oleh Tabib Kekaisaran Fang; Putri ini akan mengemut sepotong di mulut."

Piao Xu segera membungkuk. "Baik." Lalu, ia berbalik untuk mengambilkan ginsengnya.

Tepat ketika ia membawakannya ke sana, suara seorang pengawal dari luar istana bisa terdengar. "Melapor pada Putri Pertama, Tabib Kekaisaran Fang sudah tiba untuk memeriksa Anda. Apakah tidak masalah baginya untuk masuk?"

Ning An Lian mengangguk. "Biarkan ia masuk."

Pintu istananya terbuka, dan Tabib Kekaisaran Fang masuk dan meletakkan kotak obatnya di samping sebelum membungkuk. "Pejabat rendahan ini memberi hormat pada Putri Pertama Kekaisaran."

"Tidak perlu terlalu sopan. Kemari dan cepatlah periksa cedera Putri ini, terutama pergelangan kaki."

Piao Xu segera berlutut dan mengangkat ujung gaun Ning An Lian, memperlihatkan pergelangan kakinya.

Tabib Kekaisaran Fang berjalan mendekat dan memeriksanya dengan cermat. Bengkaknya sudah berkurang; hanya agak memar.

Tidak buruk, setelah semua pengobatan kemarin, akhirnya ada hasil yang tampak. Tabib Kekaisaran Fang mengangguk puas. "Pejabat rendahan ini akan melakukan akupuntur lagi sebelum menggunakan dupa obat dan mengurut cederanya dengan obat-obatan. Pengobatan ini akan sangat efektif setelah membalut cederanya dengan pembalut obat."

"Butuh waktu berapa lama? Apakah Putri ini masih harus berjalan pelan-pelan?" Ning An Lian paling memedulikan soal pertanyaan terakhirnya. Jika aku mau meninggalkan istana peristirahatan, aku harus menyelinap keluar. Ini hanya akan memungkinkan apabila aku bisa berjalan dengan normal.

0 comments:

Posting Komentar