Rabu, 03 September 2025

CTF - Chapter 204

Consort of A Thousand Faces

Chapter 204 : Terlalu Manis


Saat Ning An Lian mendengar ini, ia menarik napas dan duduk di atas dipan empuk sebelum melihat ke samping pada Piao Xu. "Bangun dan bicaralah."

"Baik, Yang Mulia."

"Minta orang untuk membereskannya. Putri ini jadi marah hanya dengan melihat mereka."

"Hamba akan meminta orang untuk segera membereskannya. Yang Mulia, silakan beristirahat."

Piao Xu tidak berani lambat, dan segera memanggil beberapa dayang istana masuk. Tak lama, pecahan porselen dibersihkan, membuat istana peristirahatannya sekali lagi bersih bersinar.

Setelah Piao Xu melihat kalau Ning An Lian sudah jauh lebih tenang, ia tidak tahan untuk bertanya. "Putri Pertama, siapa yang membuat Anda marah di perjamuan kerajaan? Apakah itu seorang Pangeran atau utusan dari kerajaan lain? Ataukah ...."

Piao Xu memikirkan tentang itu dan merasa bahwa itu mustahil. Ini adalah perjamuan kerajaan Nan Zhao, dan biarpun jika hubungan di antara kerajaan kami tidak dalam keadaan terbaik, mereka masih akan tetap mengurusi urusan mereka sendiri. Tidak akan ada yang mencoba mempersulit Yang Mulia di perjamuan kerajaan.

Meski jika seseorang memang mencoba untuk mempersulitnya, ini adalah Nan Zhao. Selain dari Pangeran Yun, tidak ada orang lain yang bisa melakukan apa-apa terhadap Putri. Kalau begitu, siapa yang sudah menyinggungnya?

Piao Xu tidak bisa menerkanya. Namun, wajah Ning An Lian, hanya menjadi kian gelap saat topik ini disebut-sebut; ia bahkan mencengkeram pinggiran meja sekuat mungkin, seolah ia mau menghancurkannya berkeping-keping.

Ia menggertakkan giginya dan berujar penuh kedengkian, "Si jalang Su Xi-er itu!"

Kalau bukan karena Su Xi-er, mana mungkin aku sampai berada dalam keadaan menyedihkan begini!

Su Xi-er melukaiku sehingga aku tidak bisa menari. Aku dicemooh dan diolok-olok oleh semua orang, membuatku jadi bahan tertawaan. Terutama Chu Ling Long, terus menyelidiki dan menghinaku!

Semuanya karena Su Xi-er. Ia menendang pergelangan kakiku, mencederai pergelangan tanganku, dan mengubahku menjadi bahan tertawaan di perjamuan kerajaan!

Melihat ke pergelangan tangannya yang gemetar kesakitan, Ning An Lian meneriaki dayang istana di luar sana dengan marah. "Kapan Tabib Kekaisaran Fang akan tiba? Apa kalian semua mau menindas Putri ini karena kalian melihat kalau aku gagal hari ini?"

Satu tangan sakit karena pergelangan tangannya dibuat terkilir oleh Su Xi-er, sementara yang satunya karena membanting-banting semua benda di sekitar secara sembarangan barusan.

Piao Xu segera menenangkannya. "Tabib Kekaisaran Fang akan segera tiba. Jangan khawatir, Yang Mulia."

Ketika Piao Xu melihat pergelangan tangan Ning An Lian yang terkilir itu, ia bertanya-tanya. Apakah ini juga dilakukan oleh Su Xi-er?

Meskipun Piao Xu punya keraguan, ia tidak berani menanyakannya. Ia mengetahui temperamen macam apa yang dimiliki oleh Putri Pertama.

Tak lama setelahnya, Tabib Kekaisaran Fang tiba. Ia ingin bertanya bagaimana Putri mencederai pergelangan tangannya secepat itu setelah mencederai pergelangan kakinya. Namun, setelah melihat ekspresinya, ia memikirkannya masak-masak, takut kalau ia akan kehilangan kepalanya meski ia mencobanya.

Beruntungnya, pergelangan tangannya hanya terkilir, akan dibutuhkan setidaknya sebulan atau dua bulan untuk sembuh jika itu patah.

"Putri Pertama, itu mungkin terasa agak sakit saat aku menariknya lagi; mohon tahan sebentar."

"Mmm."

Tabib Kekaisaran Fang menggunakan cara paling lembut untuk menarik lagi pergelangan Ning An Lian, tetapi itu masih membuatnya memekik nyaring kesakitan.

Ning An Lian mau meneriakinya karena itu sakit, tetapi bagaimana bisa ia melakukannya ketika ia tidak sanggup mengumpulkan tenaga untuk melakukan apa pun?

Tabib Kekaisaran Fang melihat tatapan membunuh di wajahnya dan segera melepaskan tangannya. "Mohon periksa dan lihat apakah itu bisa digerakkan."

Ning An Lian memutar pergelangan tangannya dengan patuh. Memang, sudah tidak sakit lagi. Tadi itu terasa kebas.

Sebelum Ning An Lian bisa bertanya, Tabib Kekaisaran Fang menjelaskan, "Pergelangan tangan Anda terkilir. Sekarang, karena itu sudah ditarik lagi, seharusnya tidak akan ada masalah selama Anda menghindari membawa benda-benda berat selama beberapa hari."

"Putri ini mengerti."

"Putri Pertama, pejabat rendahan ini akan memberikan akupuntur pada pergelangan kaki Anda lagi." Tabib Kekaisaran Fang mulai merawat pergelangan kakinya.

Ning An Lian juga ingin cepat sembuh, jadi ia menyingkirkan ekspresi depresinya dan membiarkan Tabib Kekaisaran Fang merawatnya.

Setelah satu jam, perawatan akupunturnya selesai. Tabib Kekaisaran Fang mengemasi barangnya sebelum membungkuk untuk menyampaikan hormatnya dan pergi.

Tepat ketika Tabib Kekaisaran Fang berjalan menuju pintu, ia mendengar orang-orang berseru, "Memberi hormat pada Pangeran Yun". Tabib Kekaisaran Fang menatap penuh makna pada Ning An Lian, hanya untuk melihat kalau ia sudah bangkit dan menuju ke kamar dalam, bersembunyi di balik tirai manik-manik.

Yun Ruo Feng melihat Tabib Kekaisaran Fang sementara ia berjalan masuk dan menghentikannya untuk menanyai soal keadaan Putri Pertama. Baru kemudian, ia mendengar kalau pergelangan tangannya sudah ditarik lagi, makanya Yun Ruo Feng membiarkan Tabib Kekaisaran Fang untuk pergi.

Sebelum Ning An Lian bisa menenangkan dirinya di dalam kamar, Yun Ruo Feng sudah tiba. Saat ia melihat Ning An Lian, ia menyarankan, "Putri Pertama, lebih baik agar kau duduk, karena pergelangan kakimu masih cedera."

Ning An Lian diliputi amarah. Tadi, Yun Ruo Feng tidak menolongku, dan kini ia masih menyebut-nyebut soal pergelangan kakiku.

"Putri ini tahu; aku tidak butuh kau ingatkan, Pangeran Yun!" Nada bicaranya kesal, dan ekspresinya menggelap.

Yun Ruo Feng juga kesal. Aku baru saja kehilangan muka di depan Pei Qian Hao. Namun, ketika ia melihat Ning An Lian seperti itu, ia menyingkirkan ketidaksenangannya dan mempertahankan ekspresi lembutnya yang biasa.

Ia berjalan maju dan menghiburnya. "An Lian, aku tahu kau sudah teraniaya malam ini ...."

"Kalau kau mengetahui ini, kenapa kau tidak menolongku? Semua orang itu sudah menindasku." Ning An Lian menyelanya sambil menangis dan memasang ekspresi yang teraniaya.

Ia sungguh ingin Yun Ruo Feng menjadi orang pertama yang berdiri dan melindunginya saat ia berada dalam masalah, agar ia tidak akan terluka sama sekali. Tetapi tidak, Yun Ruo Feng memihak orang lain dan mengatakan hal buruk tentang diriku!

Yun Ruo Feng berdeham sebelum berbicara. "Aku dipaksa oleh situasi. Jika Pangeran ini membantumu selama perjamuan kerajaan, itu akan mengimplikasikan bahwa aku hanya mendengarkan dirimu. Jika para pejabat dari kerajaan lain melihat ini, Pangeran ini tidak akan bisa mendapatkan rasa hormat mereka. Aku harap, kau bisa memahami ini."

Setelah ditenangkan olehnya, kebanyakan amarah Ning An Lian pun lenyap.

"Sungguh?" Ning An Lian bertanya ragu.

Mendadak, ia menggunakan kedua tangan untuk menarik Yun Ruo Feng erat. Meskipun tadinya ia mencoba melepaskan diri, Yun Ruo Feng berhenti bergerak setelah sesaat.

Semua dayang istana sudah pergi bersama Piao Xu, meninggalkan hanya mereka berdua di dalam kamar.

Yun Ruo Feng mengangguk dan menatap Ning An Lian sambil tersenyum. "Kapan Pangeran ini pernah berbohong padamu?"

"Pernah." Ning An Lian langsung menjawab.

"Kapan?"

Saat Ning An Lian melihat senyuman lembut dan mata hangat Yun Ruo Feng, ia langsung mulai bertingkah genit. "Kalau aku bilang pernah, maka kau pernah melakukannya. Feng, aku pikir, kau tidak mencintaiku lagi; apa kau tahu betapa cemasnya aku tentang itu?"

Ada kilat aneh yang melintas di mata Yun Ruo Feng sebelum ia kembali normal. Ekspresinya masih hangat sewaktu ia tersenyum dan berkata, "Benarkah? Dasar bodoh, mengapa kau memikirkan itu? Buang kecemasanmu; Pangeran ini akan berjanji padamu di masa yang akan datang."

"Sungguh?"

"Pangeran ini tidak akan berbohong padamu."

Ketika Ning An Lian mendengar ini, ia langsung gembira sekali seolah ia baru saja makan madu. Aku tahu kalau Feng masih mencintaiku. Ia akan melakukan apa pun demi diriku.

Semua orang berpikir bahwa ia mencintai Ning Ru Lan dulu, tetapi itu tidak benar. Aku memilikinya sekarang, dan aku akan bahagia selamanya!

Namun, ia tidak bisa berhenti memikirkan Su Xi-er.

Kata-kata 'Su Xi-er' seperti duri beracun yang menusuk hatinya dan membuatnya merasa sangat tidak nyaman.

 

0 comments:

Posting Komentar