Rabu, 03 September 2025

CTF - Chapter 201

Consort of A Thousand Faces

Chapter 201 : Merobek Teratai Putih


(T/N : Teratai putih, sebutan yang lumayan terkenal dalam pernovelan Tiongkok untuk seseorang yang berhati suci, murni, super baik deh intinya. Tetapi, seiring berjalannya dunia pernovelan Tiongkok, sebutan teratai putih cenderung bermakna menyindir orang dan berkonotasi negatif—biasanya sih cewe ya, yang di depan sok-sok baik dan serba polos, padahal dalemnya macem nangka busuk gitu deh.)

Su Xi-er tidak memberikan Ning An Lian kesempatan untuk bicara, memandang fokus orang lainnya dengan tatapan ganas selagi ia menghampirinya. Tatapannya gelap dan tidak berujung, menanamkan rasa takut yang tak tergambarkan ke dalam mereka yang menyaksikannya.

Dayang istana itu sudah mundur ke samping karena takut oleh aura Su Xi-er, kakinya gemetaran sementara ia mencoba menopang dirinya sendiri. Mengapa wanita ini menatap Putri Pertama dengan gaya semacam ini? Apakah ia memiliki dendam terhadapnya?

Su Xi-er memasang roman muka yang tersenyum, sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman, dan matanya melengkung seperti bulan sabit. "Putri Pertama, apa Anda merasa sangat marah? Anda bilang kalau aku sengaja merencanakan untuk mengambil tempatmu dalam tarian itu, tetapi ingat ini: satu-satunya alasan aku ada di sini adalah karena Pangeran Yun memohon padaku. Biarpun demikian, Anda memanggilku seorang wanita penggoda, bukannya berterima kasih."

Sesudah mengatakan itu, tiba-tiba saja Su Xi-er mengangkat tangannya dan menggenggam tangan Ning An Lian. Orang itu mulai meronta bahkan sebelum Su Xi-er mengerahkan tenaga. "Apa yang sedang kau lakukan? Beraninya seorang dayang rendahan mencoba bersikap arogan di depan bangsawan seperti Putri ini!"

"Bukankah Anda memanggilku seorang penggoda? Aku akan perlihatkan pada Andad, apa itu penggoda yang sesungguhnya." Su Xi-er tersenyum, tetapi tatapannya dingin dan kejam. Dayang istana di samping begitu terguncang hingga ia lupa untuk maju menyelamatkan Ning An Lian, hanya menyaksikannya ditaklukkan oleh Su Xi-er.

Kedengkian tampak jelas di mata Ning An Lian. Jika pergelangan kakiku tidak cedera, aku tidak akan ditaklukkan semudah itu. "Kau, lepaskan Putri ini!"

"Aku sudah sering mendengar pernyataan ini. Aku akan melepaskan Anda sebentar lagi." Senyuman licik tampak di wajah Su Xi-er, dan ia memutar pergelangan tangannya sementara mengerahkan tenaga.

Krek. Ning An Lian pun menjerit melengking.

Di saat ini, perayaan di atriumnya sudah memasuki klimaks lainnya, dengan suara instrumen dari alat musik gesek dan kayu yang mengalir memasuki telinga para tamu. Gema membanjir dari musik ini berlaku sebagai latar belakang dari pekikan Ning An Lian.

Ning An Lian hanya bisa merasa bahwa tangannya tak bertenaga, dan bahwa pergelangan tangannya mendadak sakit sekali hingga ia hanya bisa meringkuk di tanah saat Su Xi-er melepaskannya.

Tindakan berlutut ini kebetulan menambah tekanan di pergelangan kakinya, mengirimkan rasa sakit lainnya di kakinya sementara ia menarik napas tajam, keringat dingin mendadak menutupi keningnya.

"Ini baru pantas disebut sebagai seorang penggoda, tidakkah Anda pikir begitu, Putri Pertama?" Su Xi-er berjongkok, matanya menatap lurus ke arah Ning An Lian selagi ia mengucapkan kata-katanya dengan tenang.

"Kau .... Putri ini tidak akan melepaskanmu." Ning An Lian menahan rasa sakitnya dan bersumpah melalui gertakan giginya.

"Anda ingin memberiku pelajaran? Mari bicarakan soal itu setelah pergelangan tangan dan kaki Anda sembuh." Setelah mengatakan itu, tiba-tiba saja Su Xi-er mencondongkan diri mendekati telinga Ning An Lian dan membisikkan beberapa kata.

Ekspresi Ning An Lian berubah beberapa kali, dari keheranan, ngeri, kemudian kebingungan yang tak terbayangkan.

Bagaimana, bagaimana bisa ia mengetahuinya! Hanya aku, Yun Ruo Feng, dan Tabib Kekaisaran Fang yang mengetahui ini .... Tidak. Masih ada orang lain, dan itu mungkin Ning Lian Chen.

Tetapi, tak peduli apa pun itu, tidak mungkin Su Xi-er bisa mengetahuinya!

Su Xi-er berdiri dan melirik ke arah bulan purnama di langit. "Sebuah keluarga hanya bisa lengkap dengan seorang suami dan seorang anak. Tetapi, dari apa yang kulihat, Putri Pertama bisa melupakan tentang memiliki keluarga yang lengkap dalam kehidupan ini."

Setiap katanya seperti belati yang menancap di hati Ning An Lian, membuatnya kaku tak bergerak sementara ia berlutut di tanah.

Su Xi-er melihat ke dayang istana yang ada di samping. "Cepat, bantu Putri Pertama bangun. Kondisi tubuhnya akan menjadi lebih buruk jika ia duduk di tanah seperti itu. Pada saat itu ...."

Sambil gemetaran, Ning An Lian tersadar dan mengacungkan satu jarinya ke arah Su Xi-er. "Kau pembawa sial, Putri ini melarangmu mengatakan omong kosong."

"Putri Pertama, Anda semestinya mengetahui lebih baik daripada siapa pun apakah aku bicara omong kosong atau tidak."

Ning An Lian menyangga dirinya sendiri dengan tangannya yang tidak terkilir dan pelan-pelan bangkit dengan bantuan dari dayang istana. Rambutnya berantakan, dan hiasan rambutnya sudah nyaris terjatuh.

"Mengapa Anda tidak mengenakan hiasan rambut Anda dengan benar, Putri Pertama? Itu kendur sekali. Itu pasti terjatuh satu kali saat di perjamuan kerajaan, bukan?"

Ning An Lian memandang mulut berbisa itu yang terus saja bergerak; ia ingin merobek lidah pemiliknya sehingga ia tidak bisa lagi berbicara! Ia membenci bagaimana semuanya terungkap, terlebih dengan akurasi yang tepat sasaran.

"Su Xi-er kau tidak sopan dan sudah melukai Putri ini. Apakah kau kira, kau bisa meninggalkan istana kekaisaran ini dengan mudah apabila kau tidak memohon ampun sekarang juga?"

"Terima kasih banyak atas kebaikan Putri Pertama karena ingin agar aku tinggal di istana kekaisaran sebagai seorang tamu." Su Xi-er sengaja menyalahartikan perkataan Ning An Lian dengan senyuman yang menempel di wajahnya.

Tidak peduli seberapa serius situasinya, Su Xi-er akan selalu tenang dan tersenyum. Hanya ketika ia ingin, barulah ia memperlihatkan keganasannya yang dapat membuat orang lain takut macam-macam dengannya.

Itu membuat Ning An Lian teringat akan seseorang—Ning Ru Lan. Dalam beberapa caranya, Su Xi-er sangat mirip dengan Ning Ru Lan. Menyadari ini, lonjakan kemarahan meledak dari dasar hatinya.

Tubuhnya gemetaran akibat amarah. Akhirnya, ia mengangkat tangannya dan menunjuk Su Xi-er. "Dasar jalang! Kau harus mati. Mati sekarang!"

"Memang sulit untuk hidup di dunia ini." Su Xi-er terkekeh sebelum nada suaranya berubah dingin. "Aku dengar, hanya orang-orang dengan rasa bersalah yang akan menjalani kehidupan yang tidak bahagia, dan keluarga yang tidak lengkap."

"Kaulah orang yang merasa bersalah. Putri ini tidak bersalah." Ning An Lian begitu marah sampai-sampai tubuhnya bergetar. Kapan aku melakukan sesuatu yang pantas mendapatkan ini?! Ning Ru Lan sendiri yang memintanya. Kematiannya tidak disesali. Selamanya, ia mencuri pertunjukannya, dan ia bahkan ikut campur dalam urusan mahkamah!

Saat itu juga, Qin Ling, orang yang sedang berpatroli di istana bersama pengawal kekaisaran, lewat. Mendengar pertengkaran di depan, ia memerintahkan pengawal lain untuk berpatroli di sisi lain istana kekaisaran.

Melihat Qin Ling, Ning An Lian tidak peduli dengan rasa sakit di pergelangan tangan dan kakinya dan segera memerintahkan. "Kau datang tepat waktu. Tangkap jalang ini! Hukum dia dengan dua puluh kali pukulan!"

Pertama-tama, Qin Ling membungkuk dan menyapanya. "Putri Pertama, mohon kembali ke istana peristirahatan Anda lebih dulu; Tabib Kekaisaran Fang sedang dalam perjalanan. Perjamuan kerajaan akan segera berakhir, dan Anda harus ...."

"Apa kau tuli? Putri ini memerintahkanmu untuk menangkap jalang ini!" Ning An Lian menaikkan suaranya satu oktaf dan menekankan kata 'jalang'.

Melihat kalau amarah Ning An Lian tidak terselesaikan, Qing Ling hanya bisa berbalik dan bicara pada Su Xi-er. "Nona, silakan tinggalkan tempat ini secepatnya. Pangeran Yun akan mempersiapkan sebuah kereta kuda yang siap mengantarkanmu kembali ke rumah posnya nanti."

Mendengar ini, Ning An Lian bahkan merasa lebih tidak senang lagi. "Ia adalah dayang Pangeran Hao, mengapa Pangeran Yun harus merepotkan dirinya karena dia? Terlebih lagi, ia menyinggung Putri ini, sementara juga membuat pergelangan tangan Putri ini terkilir!"

Seolah untuk menekankan apa yang dikatakannya, pergelangan tangan Ning An Lian mendadak berdenyut nyeri, mendorong napas tajam lagi darinya.

Baru kemudian, Qin Ling menyadari pergelangan tangannya. Karenanya, ia segera membalas, "Tidak boleh menyia-nyiakan waktu. Mohon Putri Pertama segera kembali ke istana peristirahatan Anda agar Tabib Kekaisaran Fang bisa membuat diagnosis."

"Tangkap jalang ini!" Ning An Lian menahan rasa sakitnya dan menggertakkan giginya. Aku harus mengajari Su Xi-er sebuah pelajaran hari ini!

Su Xi-er membalas. "Anda menyebutku seorang penggoda sebelumnya, dan jalang sekarang. Tetapi, karena aku mewakili Putri Pertama di atas panggung selama tariannya, apakah itu berarti Anda sedang menyebut dirimu sendiri sebagai jalang?"

Ia sungguh pandai bicara!

Ning An Lian tidak bisa menang melawannya dalam perang kata-kata, dan Qing Ling tidak bisa menangkapnya juga!

"Kau lihat saja! Apa yang kau perbuat pada Putri ini, Putri ini akan membalasnya!" Suaranya yang nyaring terdengar penuh dendam.

Namun, saat ini, suara maskulin yang rendah terdengar. "Inilah bagaimana Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao memperlakukan tamunya? Bagaimana dayang Pangeran ini menyinggungmu, dan bagaimana kau berencana untuk membalasnya? Beritahukan pada Pangeran ini soal itu, ya?"

Punggung Ning An Lian merinding saat ia mendengar suara tersebut. Berbalik, ia melihat tiga orang pria yang datang dari jalan setapak. Pei Qian Hao, Yun Ruo Feng, dan Ning Lian Chen.

0 comments:

Posting Komentar