Rabu, 03 September 2025

CTF - Chapter 205

Consort of A Thousand Faces

Chapter 205 : Cium Aku dengan Kuat


Tadinya, ia memercayai Yun Ruo Feng, tetapi saat ia terpikirkan bagaimana pria itu memperlakukan Su Xi-er secara berbeda, itu membuatnya gelisah.

Ia memeluk Yun Ruo Feng dengan erat, dengan gairah di wajahnya. "Kalau kau masih mencintaiku, maka ciumlah aku, cium aku dengan kuat."

Yun Ruo Feng menatap wajah Ning An Lian sementara wanita itu mendekatinya. "An Lian."

Ning An Lian kesal karena pria itu ragu-ragu. Pada akhirnya, bukan pria itu yang menciumnya, melainkan ia yang memaksakan dirinya pada Yun Ruo Feng.

Bibir mereka tertekan rapat tanpa adanya celah di antaranya, tetapi Ning An Lian memeluk erat leher Yun Ruo Feng, berusaha memperdalam ciumannya.

Yun Ruo Feng terlalu kaget untuk melawan, dan hanya berakhir berdiri di sana tak bergerak. Bibir dan giginya dibuka secara paksa oleh Ning An Lian, yang terus berusaha mendorong lidahnya masuk ke dalam mulutnya.

Yun Ruo Feng tidak yakin mengapa, tetapi ia menyadari kalau bukan Ning An Lian yang ada di kepalanya. Sebaliknya, kepalanya dipenuhi dengan bayangan akan gerakan tarian elegan Su Xi-er, sosoknya yang anggun, wajahnya yang bagaikan seorang dewi, dan atmosfer seperti peri saat ia berada di atas panggung.

Tiba-tiba saja, ia mendorong Ning An Lian menjauh.

Ning An Lian tidak siap untuk dorongannya, dan berakhir tersandung ke belakang. Meskipun ia berhasil menopang dirinya di atas meja terdekat, ia juga terpaksa menggunakan tangan yang baru saja diobati.

Ia menatap Yun Ruo Feng lekat, seolah ia tidak bisa memercayai kalau pria itu akan mendorongnya pergi. "Pergelangan tangan dan kakiku cedera, tetapi kau mendorongku seperti itu?"

Aku berusaha memperdalam ciumannya, tetapi ia mendorongku menjauh ....

Ning An Lian tidak mengerti apa yang salah dengan Yun Ruo Feng, tetapi ia tahu kalau itu bukanlah sesuatu yang bagus.

Hanya ketika Yun Ruo Feng sudah mendorong Ning An Lian, barulah ia menyadari apa yang baru saja diperbuatnya. Tatapannya bertemu dengan mata Ning An Lian sementara ia berjalan maju dan menggenggam tangannya.

Mata mereka saling berpandangan. Yun Ruo Feng lembut dan elegan. "Apakah Tabib Kekaisaran Fang menarik lagi pergelangan tanganmu? Apakah masih sakit?"

Ning An Lian menggelengkan kepalanya. "Sebelumnya tidak sakit, tetapi itu masih sakit karena aku baru saja menyenggolnya."

"Pangeran ini tidak sengaja melakukannya, hanya saja itu ...." Yun Ruo Feng ingin melanjutkannya tetapi terdiam.

"Hanya apa?"

"Baik pergelangan kaki dan tanganmu sedang cedera saat ini. Pangeran ini takut ... kalau aku tidak akan sanggup mengendalikan diriku dan akan melukaimu."

Ekspresi kegembiraan melintas di wajah Ning An Lian saat ia mendengarkan ini. "Itu tidak akan terjadi."

Meski jika orang lain tidak bisa memahaminya, mana mungkin ia tidak tahu apa yang sedang dibicarakan oleh Yun Ruo Feng. Sudah lama sekali semenjak kami tidur bersama.

Yun Ruo Feng tidak mau melanjutkan topik ini. "Ini bukan waktunya untuk membicarakan soal ini sekarang. Pangeran ini harus pergi dan memeriksa Yang Mulia; tingkah lakunya agak tidak biasa hari ini."

"Tidak bisakah kau pergi besok?" Ning An Lian memperlihatkan ekspresi yang teraniaya lagi sewaktu ia memohon, "Kau sudah lama tidak menemaniku, jadi bisakah kau tetap bersamaku malam ini? Aku benar-benar merindukanmu."

"An Lian, sekarang ini bukan waktunya. Aku harus mengurus sesuatu di tempat Yang Mulia. Kalau tidak, akan ada masalah besar di masa depan yang akan memengaruhi kita berdua," kata Yun Ruo Feng serius dan melepaskan diri dari tangannya.

"Tetapi ...."

"Tidak ada tapi. Pangeran ini akan pergi dulu, dan kau harus beristirahat dengan benar malam ini. Namun, kau harus ingat agar tidak mengacau dengan wanita itu. Seperti yang kau lihat malam ini, kau bukan tandingannya."

"Aku ...."

Yun Ruo Feng memutar tumitnya sebelum Ning An Lian bahkan selesai bicara.

"Feng, apa kau setidak sabar itu?" Ketika Yun Ruo Feng berjalan mendekati pintu, Ning An Lian mengejarnya dan bertanya.

Ia menjeda langkah kakinya, tetapi tidak berbalik. "Jangan terlalu banyak berpikir. Aku mengatakan semua ini demi keuntunganmu, jadi jangan marah."

"Bagaimana bisa aku tidak marah? Kau selalu berubah-ubah, dari panas menjadi dingin di sekitarku tanpa alasan," jawab Ning An Lian.

"Pikirkan tentang gambaran besarnya dan berhentilah mencemaskan soal omong kosong." Yun Ruo Feng menjeda dan berkata, "Kaisar sudah memerintahkan agar kau dikurung. Pangeran Hao juga ada saat pernyataan ini dibuat, jadi istirahat saja di dalam istana peristirahatan dan anggap saja ini sebagai pemulihan diri. Saat Pangeran Hao dan utusan lainnya sudah pergi, Pangeran ini akan mengeluarkanmu, dan tidak ada yang bisa menghentikannya."

"Apa?"

Suara terkejut Ning An Lian terkubur di dalam istana peristirahat sewaktu Yun Ruo Feng pergi dengan cepat.

Tepat saat ia ingin mengejarnya, rasa sakit di pergelangan kakinya menghentikannya di jalannya.

Ia mengerutkan alisnya dan memandang ke arah berjalannya Yun Ruo Feng, berpikir sendiri, apa kau sungguh memikirkan tentang gambaran besarnya?

***

Yun Ruo Feng berjalan dengan sangat cepat menuju ke istana peristirahatan Kaisar.

Di luar istana peristirahatan Kaisar ada seorang kasim yang berjaga. Kebanyakan dari lilinnya sudah dipadamkan, dan itu membuat istananya sendiri tampak agak gelap.

Saat semuanya melihat Yun Ruo Feng, mereka segera membungkuk untuk menyampaikan hormat mereka.

"Dimana Yang Mulia?" tanya Yun Ruo Feng.

Kasim senior Fu maju dua langkah dan menjawab dengan hormat, "Yang Mulia baru saja bersiap untuk istirahat; beliau masih belum tidur."

"Pergi dan laporkan pada Yang Mulia bahwa Pangeran ini ingin berbicara dengannya."

"Baik, hamba akan pergi sekarang."

Kasim Fu adalah seorang informan yang ditanamkan Yun Ruo Feng untuk mengawasi Ning Lian Chen, sehingga, tentu saja ia mendengarkan Yun Ruo Feng dengan patuhnya.

Si kasim segera kembali sambil memasang ekspresi yang sulit, berkata, "Yang Mulia mengatakan bahwa beliau agak lelah hari ini, dan ingin istirahat dulu. Beliau ingin meminta Anda untuk kembali besok, Pangeran Yun."

"Besok?" Yun Ruo Feng tertawa. "Pangeran ini ingin bertemu dengannya hari ini."

Yun Ruo Feng segera berjalan masuk ke dalam tanpa meminta siapa pun untuk melaporkannya!

Saat Kasim Fu melihat ini, ia hanya bisa memerhatikannya dari luar.

Ning Lian Chen sudah menduga kalau Yun Ruo Feng tidak akan menyerah dengan mudah. Ia mengenakan baju dalamannya yang biasa, tetapi tidak pergi tidur. Sebaliknya, ia berdiri dalam diam di istana peristirahatan, seolah tengah menunggu seseorang.

"Sepertinya, Yang Mulia belum beristirahat." Suara seriusnya menunjukkan bahwa ia tidak senang karena Ning Lian Chen mencoba mengusirnya.

Lilinnya redup di dalam istana, membuatnya mustahil untuk melihat ekspresi Ning Lian Chen sewaktu ia duduk membelakangi cahaya.

Ning Lian Chen mencemooh. "Pangeran Yun, ini sudah begitu larut, tetapi kau masih belum pergi istirahat? Bagaimana keadaan Putri Pertama? Apakah ia tidak bersedia untuk menerima hukuman dari Kaisar ini?"

Yun Ruo Feng tidak mau membicarakan soal Ning An Lian. "Sangat sibuk di perjamuan kerajaan hari ini. Pangeran ini harus menyelesaikan beberapa masalah sebelum aku bisa kembali dan beristirahat."

"Kalau begitu, sudahkah Pangeran Yun menyelesaikan semuanya? Jangan terlalu stres dan jatuh sakit."

"Terima kasih atas perhatianmu, Yang Mulia, tetapi itu akan segera terselesaikan. Namun ...." Yun Ruo Feng menjeda sewaktu ia berjalan menuju ke arah lilin dan menggunakannya untuk menyalakan sebatang korek; menggunakan itu, ia menyalakan beberapa lilin lainnya yang berjejer di dalam ruangan. Tak lama sebelum seluruh istana peristirahatan itu menyala terang.

Yun Ruo Feng duduk di sebelah Ning Lian Chen sebelum melanjutkan, "Mendiang Kaisar mangkat lebih awal, dan meninggalkan Yang Mulia pada Pangeran ini. Tentu saja, Pangeran ini harus tetap setia pada Nan Zhao. Namun, Pangeran ini menyadari bahwa aku sudah mengabaikan tugasku."

Ning Lian Chen tidak berbicara, tetapi, ia tahu bahwa Yun Ruo Feng merencanakan hal yang tidak baik.

"Pangeran ini tidak berpikir bahwa saat aku mendedikasikan segalanya demi Nan Zhao, Yang Mulia tidak akan melakukan hal yang sama. Kakak Perempuanmu yang sudah meninggal itu selalu menyayangi dan memanjakanmu, membuatmu jadi buta akan peraturan dan rasa hormat. Kau telah mengucapkan hal-hal yang tidak semestinya dikatakan. Bagaimana bisa Pangeran ini membimbingmu ketika kau seperti ini?

"Bagaimana bisa kau memihak kerajaan lain, menentang Putri Pertama di perjamuan kerajaan? Bahkan meskipun Putri Pertama tidak bertindak dengan pantas, kau bisa memberitahukan Pangeran ini. Bagaimana bisa kau menjadi seorang kaisar, jika kau mencari-cari kesalahan di depan semua orang dan membiarkan mereka menertawakan kita? Semua ini karena Kakak Perempuanmu yang memanjakan dirimu. Apa kau masih belum bertobat sekarang, karena ia sudah mati karena kejahatannya?"

"Yun Ruo Feng, jangan berbicara dengan Kaisar ini tentang Kakak Perempuanku. Ia bukanlah seseorang yang bisa kau sebut-sebut. Kau tidak punya hak!" Tiba-tiba saja, Ning Lian Chen melompat seolah seseorang sudah menginjak ekornya.

 

0 comments:

Posting Komentar