Rabu, 03 September 2025

CTF - Chapter 207

 Consort of A Thousand Faces

Chapter 207 : Ditekan


Su Xi-er benar-benar ingin berbicara dengannya sebagai Kakak Perempuannya, tetapi hanya bisa bersikap seperti orang luar.

Ning Lian Chen menatap matanya dan mendadak melihat Kakak Perempuannya pada dirinya. Tatapan itu sangat mirip dengannya.

Ia merasa ada gumpalan di tenggorokannya, tetapi masih sanggup berujar pelan, "Kaisar ini akan memaafkanmu. Kaisar ini sudah mengundang Pangeran Hao agar tinggal di istana kekaisaran dan akan memperlakukannya dengan baik. Karena kau melayani Pangeran Hao, kami tidak akan mengabaikanmu. Selain itu, kau masih belum melakukan apa pun yang tidak bisa diampuni. Kaisar ini akan mengizinkanmu untuk berjalan-jalan di sekitar istana kekaisaran sesukamu, jadi kau tidak perlu sembunyi-sembunyi."

Ning Lian Chen tidak berpikir sebelum mengucapkan kalimat yang terakhir. Ia bahkan berpikir, akan bagus apabila ia bisa sering-sering berkunjung ke istana peristirahatannya ....

"Terima kasih, Yang Mulia." Su Xi-er memberi hormatnya pada Ning Lian Chen dengan ekspresi penuh suka cita. "Sudah larut malam, Yang Mulia harus istirahat dengan baik."

"Baiklah, kau boleh pergi."

Yun Ruo Feng agak menyipitkan matanya sewaktu ia memerhatikan sosok Su Xi-er yang berlalu. Hanya setelah ia tak lagi terlihat, barulah Yun Ruo Feng berbalik pada Ning Lian Chen. "Aku harap Yang Mulia akan memikirkan tentang apa yang baru saja kukatakan dengan baik. Pangeran ini akan permisi dulu. Silakan istirahat lebih awal, Yang Mulia."

"Kaisar ini tahu. Mundurlah." Setelah Ning Lian Chen selesai bicara, ia pun berbalik dan berjalan masuk ke dalam istana persistirahatan, sepenuhnya mengabaikan ekspresi Yun Ruo Feng.

Yun Ruo Feng memerhatikannya, tetapi tidak mengatakan apa-apa lagi sebelum berbalik pergi.

***

Di sisi lain istana kekaisaran, di dalam istana peristirahatan yang telah diatur untuk tamu, Pei Qian Hao duduk diam di dalam kamar Su Xi-er. Tangannya mengetuk pelan di atas meja, sementara ia duduk di sana dalam kegelapan total, hanya seberkas cahaya bulan keperakan yang menerangi kamar itu.

Daya tarik paling menonjol di dalam ruangan itu adalah sepasang mata onyx-nya yang tampak agak bercahaya dalam kegelapan. Ia sedang menunggu seseorang.

Tepatnya, ia sedang menanti seorang wanita kurang ajar.

Ketika suara langkah kaki pelan terdengar dari pintu, Pei Qian Hao menghentikan ketukan tangannya di atas meja dan mengalihkan matanya menuju ke pintu masuk ruangan.

Tak lama setelahnya, pintunya pun terbuka, dan siluet dari seorang wanita yang familier muncul di dalam ruangan.

Saat Su Xi-er melihat sosok yang ada di dalam kamarnya, ia berhenti di jalurnya, tetapi tidak merasa takut. Sebaliknya, dengan hormat, ia membungkuk dan berkata lembut, "Hamba memberi hormat pada Pangeran Hao."

Pei Qian Hao melambaikan tangannya dan memberi sinyal agar ia bangkit. Ia sengaja bertanya, "Pergi kemana kau?"

"Hanya berjalan-jalan santai saja. Pangeran Hao, Anda harus kembali ke kamar Anda untuk beristirahat."

"Jika kau tidak memberitahukan Pangeran ini yang sebenarnya, maka Pangeran ini akan tetap di sini." Nada bicara Pei Qian Hao keras, secara paksa mengabaikan fakta bahwa ia terdengar seperti seorang preman yang bersungut-sungut.

Su Xi-er terkejut dengan ketidaktahumaluan Pei Qian Hao, tetapi ekspresinya segera kembali normal. "Pangeran Hao, ini adalah kamar tidur seorang wanita, bagaimana bisa Anda tetap berada di sini? Apa bedanya Anda dengan wanita yang tidak bahagia yang membuat onar?"

(T/N : tepatnya, 'membuat onar' di sini diterjemahkan secara langsung dari tiga cara untuk membuat onar, sering kali ketika wanita mencoba untuk mencapai suatu tujuan. Ada tiga cara: menangis, membuat keributan, dan mengancam untuk gantung diri.)

"Membuat onar?" Pei Qian Hao berpikir, itu lucu dan hanya bisa tergelak. Tadinya, ia marah, tetapi dihadapkan dengan pernyataan semacam itu, ia hanya bisa tertawa.

Ia berdiri dari bangkunya, berjalan ke arah Su Xi-er, dan akhirnya berhenti tiga meter jauhnya darinya. "Pangeran ini akan tetap berada di sini. Kau tidak akan bisa mengusirku, dan jangan berpikir untuk pergi sendiri. Beritahu aku, apa kau mengunjungi Kaisar kecil Nan Zhao?"

Su Xi-er kesal mendengar kata-kata 'Kaisar kecil'. Ia bisa mengetahui bahwa kata-kata Pei Qian Hao penuh dengan penghinaan. Aku tidak akan membiarkan siapa pun untuk memandang rendah Lian Chen.

"Ia sudah tidak kecil lagi." Su Xi-er memandangnya dengan ganas, seolah ia akan dengan senang hati berargumen dengan Pei Qian Hao apabila pria itu mengutarakan hal buruk lainnya mengenai Ning Lian Chen.

Ini membuat Pei Qian Hao sangat tidak senang. Ning Lian Chen berusia sekitar enam belas tahun dan berwajah tampan, sementara Su Xi-er berusia lima belas tahun. Apakah mereka berdua saling menyukai?

Ketika ia terpikirkan ini, wajahnya langsung menggelap. "Pria mencapai kedewaasaan di usia delapan belas tahun. Ning Lian Chen baru enam belas tahun; kalau ia bukan Kaisar kecil, maka apa? Mungkinkah kau marah pada Pangeran ini karena kau menyukainya?"

Ia mengimbangi tatapan Su Xi-er setelah berbicara. Kalau ia berani bilang iya, lihat saja, apakah aku akan memukulinya.

Tatapan Su Xi-er berubah jadi tidak percaya. Bagaimana bisa ia mengatakan sesuatu seperti itu?

Tetapi, semakin ia memikirkan tentang itu, semakin itu jadi masuk akal; biar bagaimanapun juga, Pei Qian Hao tidak mengetahui siapakah diriku sebenarnya.

"Ia adalah Kaisar Nan Zhao; ia berada jauh dari jangkauan hamba meskipun jika aku memang menyukainya. Hanya saja, aku berakhir di istana peristirahatan Kaisar saat aku sedang berjalan-jalan."

Pei Qian Hao terkekeh. "Kau berakhir di sana saat kau sedang berjalan-jalan santai? Lalu, setelah kau kembali ke Bei Min, kau harus berjalan-jalan santai dan berakhir di tempat Pangeran ini."

"Pangeran Hao, apa maksud Anda?" Su Xi-er menatapnya lurus, matanya penuh keseriusan. Akhirnya, ia bicara. "Pangeran Hao, hamba hanyalah: seorang dayang. Dengan begitu banyaknya wanita yang menyukai Pangeran Hao, Anda harus lebih hati-hati pada siapakah yang Anda pilih."

"Pangeran ini harus lebih berhati-hati tentang siapa yang kupilih?" Tatapan Pei Qian Hao jadi membekukan sewaktu ia melingkarkan satu tangan di sekeliling pinggang Su Xi-er, membawanya menuju ke tempat tidur.

"Kau jadi semakin pemberani. Lihat bagaimana Pangeran ini akan berurusan denganmu malam ini." Setelah ia selesai bicara, Pei Qian Hao melemparkan Su Xi-er ke atas ranjang dan menekannya dengan tubuh tinggi dan besarnya sebelum gadis itu bisa bangun.

Napas hangatnya melayang di sekitar telinga, pipi, dan hidung Su Xi-er.

Ia merasa sangat tidak nyaman dan mengangkat kakinya untuk menendang pria itu. Pei Qian Hao merasakan tumbukannya, tetapi terus menggenggamnya dengan erat.

"Aku telah memanjakanmu selama beberapa hari, dan kini kau bertingkah sombong." Pei Qian Hao menggunakan satu tangan untuk memegangi kedua tangannya, ditahan di atas kepalanya, matanya tampak hidup dengan sejejak bahaya.

"Kalau aku menjadi sombong karena Anda memanjakanku, maka lepaskan aku!" Su Xi-er terus menendangnya dengan kedua kakinya, setiap kalinya, mengerahkan lebih banyak tenaga. Ia terus saja berbicara, mengatakan apa pun yang diinginkannya.

"Jadi, kau benar-benar menyukai Kaisar kecil itu. Itu karena Pangeran ini memanjakanmu, makanya kau seperti ini. Namun, Pangeran ini sekarang melihat apa tipemu: seorang bocah lelaki yang masih belum mengalami kejadian penting apa pun dalam hidupnya." Penghinaan berkelip di matanya selagi ia berbicara, sesuatu yang terlihat jelas bagi Su Xi-er.

"Pangeran Hao, Anda sungguh kebanyakan berpikir, bahkan sampai punya waktu untuk memikirkan soal cinta. Tetapi, siapa yang hamba sukai adalah urusanku." Su Xi-er berhenti menendangnya dan menatapnya lurus dengan ekspresi yang galak.

"Siapa yang bilang padamu kalau itu bukan urusan Pangeran ini? Kau adalah dayang Pangeran ini seumur hidup, kau akan memerlukan izin Pangeran ini jika kau menyukai seseorang. Semestinya kau sudah mengetahui ini. Selain itu, bagaimana bisa kau punya waktu untuk menyukai pria lain dan memikirkan soal cinta saat kau harus menggunakan waktumu untuk melayani majikanmu? Singkirkan pemikiran ini." Suara Pei Qian Hao terdengar rendah dan dalam, ekspresinya dongkol.

Itu adalah pertama kalinya ia pernah mengucapkan sesuatu seperti ini. Yang lebih pentingnya, itu adalah pertama kalinya ia pernah menggunakan statusnya sebagai Pangeran Hao untuk menahan seorang wanita di sisinya.

"Hamba tidak pernah memikirkan soal cinta, mana bisa aku menyingkirkannya? Pangeran Hao, hamba menyadari bahwa, setelah Anda tiba di Nan Zhao, jadi semakin sulit untuk memahami pemikiran dan kata-kata Anda. Barangkali, itu karena Anda jadi suka ikut campur." Setelah Su Xi-er selesai bicara, tiba-tiba saja, ia mengangkat kakinya dan mendendang bokong Pei Qian Hao.

Sudah menari selama bertahun-tahun, ia masih bisa memanfaatkan fleksibilitas dari tubuhnya yang dulu, setelah melatihnya dengan tubuhnya yang sekarang untuk beberapa waktu. Tendangannya mirip gerakan tari, dan dengan mulusnya mendarat di bokong pria itu.

Pei Qian Hao tidak menyangka kalau ia akan beraksi seperti ini. Aku tidak peduli jika ia mendendang kakiku, tetapi sekarang ia benar-benar tidak menganggapku dan menendang bokongku! Ia benar-benar memberontak!

0 comments:

Posting Komentar