Consort of A Thousand Faces
Chapter 62 : Meluaskan Pandanganku
Sekarang ini,
Su Xi-er tengah berbaring di ranjangnya, memikirkan tentang bola mata He Ying
yang akan dicungkil.
Namun, ia
mendengarkan kabar lain di hari berikutnya. Mata He Ying tidak dicungkil, dan
Ibu Suri masih geram atas kematian Bunga.
Su Xi-er baru
saja menyelesaikan sarapannya saat tanpa sengaja mendengarkan para dayang
terdekat sedang mendiskusikannya dengan semangat.
"Kenapa
Ibu Suri baru marah sekarang? Kenapa tidak ada pergerakan dari semalam?"
"Bagaimana
Pangeran Hao menanganinya, atau apakah ia tidak akan mempedulikannya sama
sekali? Bagaimanapun juga, Bunga mati, dan Nona He juga terlibat."
"Tetapi,
aku dengar kalau mata Nona He tidak jadi dicungkil."
Tepat saat ini,
muncullah Dayang Senior Li dan berteriak, "Kalian semua, pergi bekerja.
Kalian semua tidak punya kerjaan setelah makan, kan? Mendiskusikan urusan
istana kekaisaran tepat setelah tubuh kalian pulih, apa kalian tidak takut mata
kalian juga akan dicungkil?"
Para dayang pun
segera menyebar dan pergi bekerja.
Dayang Senior
Li menatap Su Xi-er tak berdaya. Meskipun aku adalah Dayang Senior yang
Bertugas, aku tidak boleh sampai menyinggung si dayang rendahan ini. "Su
Xi-er, kembalilah ke kamarmu untuk beristirahat. Kalau pengawal kekaisaran
mengirimkan baju penting lain, keluar dan cucilah mereka." Ia pun berbalik
pergi.
Sikap Dayang
Senior Li terhadap dayang istana ini merupakan bentuk penghindaran.
Su Xi-er
berjalan menuju ke kamarnya sendiri, tetapi tiba-tiba saja berhenti saat ia
sudah setengah jalan sampai ke sana, merasa ada yang tidak beres. Ia berbalik
dengan cepat, menyadari suara gemerisik di semak dalam hutan sebelah Istana
Samping selagi melakukannya.
Tak ada alasan
bagi dedaunannya untuk mengeluarkan suara seperti itu tanpa adanya angin yang
bertiup. Oleh karenanya, ia berjalan ke
arah hutan.
Ketika beberapa dayang Biro Layanan Binatu melihatnya, mereka merasa
tindakannya aneh. Kenapa ia pergi ke sana tanpa sebab?
Namun, rasa
penasaran mereka dengan cepat diambil alih oleh keharusan menyelesaikan tugas
mereka. Ada begitu banyak baju. Jika kita tidak selesai mencuci mereka,
akan ada hukuman menanti kita.
Tepat saat Su
Xi-er mendekati hutan, suaranya lenyap. Perbedaan yang begitu jelas,
hanya bisa berarti ada seseorang yang sedang bersembunyi di semak-semak.
Namun, siapakah
yang sedang bersembunyi? Selagi aku tidak tahu, aku pasti bisa mencaritahunya.
Jadi, ia
berpura-pura akan berjalan-jalan selagi ia memasuki hutan. Menanti hingga ia
tak terdengar oleh orang lain, ia pun meneriakkan, "Karena kau sudah
datang, semestinya tunjukkan saja wajahmu. Kalau tidak, silakan kembali.
Memata-matai seseorang tidak semudah itu."
Tetapi, apa
yang menjawabnya adalah keheningan.
Tak
terpengaruh, Su Xi-er memanggil lagi, "Hanya Biro Layanan Binatu. Apanya
yang mau diawasi? Tidak ada seorang pun yang berani merusak baju saat sedang
mencucinya."
Wu Ling
mendengarkan perkataan ini selagi ia tetap bersembunyi di tempat
rahasianya. Aneh, bagaimana tepatnya ia menemukanku? Kemampuanku dalam
berkamuflase sangat baik hingga aku tidak pernah ketahuan.
"Keluarlah.
Aku sudah tahu dimana dirimu."
Wu Ling merasa
itu aneh. Apakah ia sungguh sudah menemukanku? Baiklah kalau begitu,
aku keluar saja. Ia merasa agak canggung, karena ini pertama kalinya
ia memata-matai seorang dayang istana.
Wu Ling
berjalan keluar dari tempat persembunyiannya dan menanyainya, "Kau
berjalan masuk ke hutan begitu saja. Apakah kau tidak takut kalau aku sengaja
memancingmu kemari untuk membunuhmu?"
"Apabila Anda
benar-benar ingin membunuh hamba, aku tidak akan bisa meloloskan diri. Aku
hanya datang kemari untuk mencari tahu siapa yang tengah bersembunyi di sini.
Ternyata, itu adalah Anda, Pengawal Kekaisaran Wu. Apakah Anda sedang mengintip
dayang-dayang?"
Pertanyaannya
menyebabkan Wu Ling kehilangan muka. Kenapa aku mengintipi
dayang-dayang ... Akan tetapi, dilihat dari sudut pandang lain, Pangeran Hao
menyuruhku untuk mengawasi Su Xi-er. Bukankah itu ...
"Pengawal
Kekaisaran Wu, mungkinkah ini perintah Pangeran Hao? Hamba merasa bahwa Anda
sungguh kesulitan. Belum lama ini, Anda harus mengantarkan sehelai korset Cina.
Sekarang, Anda harus memata-matai seorang dayang. Lain halnya jika yang Anda
mata-matai adalah seorang pria, tetapi memata-matai seorang wanita mungkin
dapat menyebabkan orang lain salah paham."
Dengan beberapa
kalimat ringkas, ia sudah membuat Wu Ling tak mampu berkata-kata. Mulut
ini benar-benar luar biasa. Aku sungguh tidak akan bisa menyadarinya dulu.
Apakah Pangeran
Hao menginstruksikanku untuk mengawasinya karena ia mengerti hal ini?
"Memang
perintah Pangeran Hao agar aku mengawasimu. Sementara untuk alasannya, aku
tidak tahu. Su Xi-er, lebih baik kau jadi lebih patuh beberapa hari ini. Jika
aku sampai menemukan ada sedikit saja yang tidak beres padamu, aku akan
melaporkannya pada Pangeran Hao."
Su Xi-er
tersenyum. "Hamba berprilaku sangat baik setiap harinya. Hanya saja
Pangeran Hao yang kerap kali mempersulit hamba. Anda bisa menyampaikan ini pada
Pangeran Hao." Lalu ia berbalik pergi.
Ia tidak takut
diawasi. Urusan di Biro Layanan Binatu pada akhirnya sama seperti yang
dilaporkannya. Selain itu, Kasim Zhang dan Dayang Senior Li tidak akan
sembarangan memanggilku.
Setelah
berjalan keluar dari hutan, Su Xi-er melihat Lian Qiao. Lian Qiao sudah
dipindahkan lagi ke Istana Samping kemarin, tetapi hari ini ia memutuskan untuk
datang ke Biro Layanan Binatu tanpa izin?
Lian Qiao
melihat Su Xi-er dan langsung melangkah maju. "Aku disuruh untuk menggosok
pispot setelah aku kembali ke Istana Samping kemarin. Namun, saat aku sedang
menggosok pispotnya semalam, aku melihat ..."
Su Xi-er
memandanginya. Tidak mungkin kalau ia melihat Situ Li, kan? Apakah ia
tidak mengetahui kericuhan sebesar ini di dalam istana kekaisaran? Ia bahkan
pergi ke Istana Samping?
Lian Qiao
menurunkan volume suaranya, "Pangeran Kekaisaran Ketiga sedang
mengutak-atik beberapa tanaman di sana. Aku mengenali tanaman-tanaman itu
sebagai tanaman obat-obatan."
"Lian
Qiao, bagaimana kau bisa datang ke Biro Layanan Binatu tanpa perintah?"
"Dayang
Senior Li menyuruhku untuk datang dan mengambil pakaiannya yang sudah dicuci.
Juga, aku sudah menemukan bagaimana caranya membuat bubuk gatal yang kau minta
itu, dan bisa kuberikan padamu dalam beberapa hari lagi." Kemudian, dengan
cepat Lian Qiao mundur dan berjalan ke arah berlawanan.
Su Xi-er
memperhatikan selagi Lian Qiao menghilang di kejauhan. Tanaman obat apa
yang sedang diutak-atik oleh Pangeran Kekaisaran Ketiga? Ia tidak muncul sama
sekali selama beberapa hari ini karena ia sedang mempelajari ramuan obat?
Ia kembali ke
kamarnya sembari membawa pertanyaan-pertanyaan ini.
***
Setelah menutup
pintunya, Su Xi-er langsung menuju ke lemarinya, ingin mengganti korset Cina
merahnya. Cepat-cepat ia membuka lemari pakaian dan membongkar barang-barangnya
untuk mengambil korset Cina abu-abu. Tanpa disengaja, ia menemukan sebuah
mutiara putih bersinar di bagian bawahnya.
Mutiara ini
tampak agak familier. Kenapa muncul di dalam lemariku?
Memungut
mutiara itu untuk memeriksanya, Su Xi-er langsung tersadar. Dulu saat
aku berada di Istana Samping, Pei Qian Hao diam-diam masuk ke kamarku. Segera
setelah pintunya terbuka, sebutir mutiara diarahkan langsung ke keningku.
Mutiara ini,
yang muncul secara misterius di dalam lemariku adalah mutiara yang waktu itu!
Pei Qian Hao menggeledah lemari pakaiannku semalam dan meletakkannya di dalam
sana!
Dalam sekejap,
perkataannya terlintas dalam benaknya. "Kadang-kadang kau kelewat
teliti, tetapi kadang kala juga ceroboh."
Maksudnya
adalah mutiara ini! Aku bahkan tidak tahu kapan ia meletakkannya di dalam sini!
Terlebih lagi, aku tidak pernah melihat mutiara itu setelah meletakkannya di
atas meja di Istana Samping. Sekarang, kalau kupikir-pikir, aku memang agak
ceroboh.
Aku tidak bisa
menerima mutiara ini, tetapi berdasarkan karakternya, ia akan memaksakannya
padaku, sama seperti si korset Cina merah.
Kau tidak bisa
membantah sebuah perintah. Karena kau sudah menerima itu sebagai hadiah, dapat
pula dianggap sebagai kehormatan besar. Apabila kau tetap menolaknya, itu sama
artinya dengan tidak tahu mana yang baik bagimu.
Su Xi-er merasa
sakit kepala saat ini. Tadinya, ia berencana untuk menapaki secara perlahan,
selangkah demi selangkah, tetapi seorang pria sombong malah menerjang di
pertengahan jalan.
Sudut mulut Su
Xi-er tersungging membentuk senyum pahit. Pada akhirnya, ia mengganti korset
Cina merahnya, membungkus mutiara itu di dalamnya, dan meletakkan mereka di
dalam lemari.
Ia masih belum
bisa menebaknya. Mengapa ia menganugerahkan kedua benda ini padaku?
Setelah
meletakkan mereka di dalam lemari, ia memungut botol bubuk obat yang tersisa
dan membauinya dengan halus. Yang dibawa pergi olehnya adalah yang
diberikan oleh Situ Li. Yang tersisa ini diberikan olehnya.
Apakah secara
tidak langsung, ia ingin memberitahu kalau aku tidak diizinkan untuk memiliki
benda pemberian Situ Li? Ia benar-benar dominan dan kuat. Jenis karakter seperti
itu benar-benar meluaskan pandanganku.
0 comments:
Posting Komentar