Sabtu, 26 Desember 2020

CTF - Chapter 62

Consort of A Thousand Faces

Chapter 62 : Meluaskan Pandanganku


Sekarang ini, Su Xi-er tengah berbaring di ranjangnya, memikirkan tentang bola mata He Ying yang akan dicungkil.

Namun, ia mendengarkan kabar lain di hari berikutnya. Mata He Ying tidak dicungkil, dan Ibu Suri masih geram atas kematian Bunga.

Su Xi-er baru saja menyelesaikan sarapannya saat tanpa sengaja mendengarkan para dayang terdekat sedang mendiskusikannya dengan semangat.

"Kenapa Ibu Suri baru marah sekarang? Kenapa tidak ada pergerakan dari semalam?"

"Bagaimana Pangeran Hao menanganinya, atau apakah ia tidak akan mempedulikannya sama sekali? Bagaimanapun juga, Bunga mati, dan Nona He juga terlibat."

"Tetapi, aku dengar kalau mata Nona He tidak jadi dicungkil."

Tepat saat ini, muncullah Dayang Senior Li dan berteriak, "Kalian semua, pergi bekerja. Kalian semua tidak punya kerjaan setelah makan, kan? Mendiskusikan urusan istana kekaisaran tepat setelah tubuh kalian pulih, apa kalian tidak takut mata kalian juga akan dicungkil?"

Para dayang pun segera menyebar dan pergi bekerja.

Dayang Senior Li menatap Su Xi-er tak berdaya. Meskipun aku adalah Dayang Senior yang Bertugas, aku tidak boleh sampai menyinggung si dayang rendahan ini. "Su Xi-er, kembalilah ke kamarmu untuk beristirahat. Kalau pengawal kekaisaran mengirimkan baju penting lain, keluar dan cucilah mereka." Ia pun berbalik pergi.

Sikap Dayang Senior Li terhadap dayang istana ini merupakan bentuk penghindaran.

Su Xi-er berjalan menuju ke kamarnya sendiri, tetapi tiba-tiba saja berhenti saat ia sudah setengah jalan sampai ke sana, merasa ada yang tidak beres. Ia berbalik dengan cepat, menyadari suara gemerisik di semak dalam hutan sebelah Istana Samping selagi melakukannya.

Tak ada alasan bagi dedaunannya untuk mengeluarkan suara seperti itu tanpa adanya angin yang bertiup. Oleh karenanya, ia berjalan ke arah hutan.

Ketika beberapa dayang Biro Layanan Binatu melihatnya, mereka merasa tindakannya aneh. Kenapa ia pergi ke sana tanpa sebab?

Namun, rasa penasaran mereka dengan cepat diambil alih oleh keharusan menyelesaikan tugas mereka. Ada begitu banyak baju. Jika kita tidak selesai mencuci mereka, akan ada hukuman menanti kita.

Tepat saat Su Xi-er mendekati hutan, suaranya lenyap. Perbedaan yang begitu jelas, hanya bisa berarti ada seseorang yang sedang bersembunyi di semak-semak.

Namun, siapakah yang sedang bersembunyi? Selagi aku tidak tahu, aku pasti bisa mencaritahunya.

Jadi, ia berpura-pura akan berjalan-jalan selagi ia memasuki hutan. Menanti hingga ia tak terdengar oleh orang lain, ia pun meneriakkan, "Karena kau sudah datang, semestinya tunjukkan saja wajahmu. Kalau tidak, silakan kembali. Memata-matai seseorang tidak semudah itu."

Tetapi, apa yang menjawabnya adalah keheningan.

Tak terpengaruh, Su Xi-er memanggil lagi, "Hanya Biro Layanan Binatu. Apanya yang mau diawasi? Tidak ada seorang pun yang berani merusak baju saat sedang mencucinya."

Wu Ling mendengarkan perkataan ini selagi ia tetap bersembunyi di tempat rahasianya. Aneh, bagaimana tepatnya ia menemukanku? Kemampuanku dalam berkamuflase sangat baik hingga aku tidak pernah ketahuan.

"Keluarlah. Aku sudah tahu dimana dirimu."

Wu Ling merasa itu aneh. Apakah ia sungguh sudah menemukanku? Baiklah kalau begitu, aku keluar saja. Ia merasa agak canggung, karena ini pertama kalinya ia memata-matai seorang dayang istana.

Wu Ling berjalan keluar dari tempat persembunyiannya dan menanyainya, "Kau berjalan masuk ke hutan begitu saja. Apakah kau tidak takut kalau aku sengaja memancingmu kemari untuk membunuhmu?"

"Apabila Anda benar-benar ingin membunuh hamba, aku tidak akan bisa meloloskan diri. Aku hanya datang kemari untuk mencari tahu siapa yang tengah bersembunyi di sini. Ternyata, itu adalah Anda, Pengawal Kekaisaran Wu. Apakah Anda sedang mengintip dayang-dayang?"

Pertanyaannya menyebabkan Wu Ling kehilangan muka. Kenapa aku mengintipi dayang-dayang ... Akan tetapi, dilihat dari sudut pandang lain, Pangeran Hao menyuruhku untuk mengawasi Su Xi-er. Bukankah itu ...

"Pengawal Kekaisaran Wu, mungkinkah ini perintah Pangeran Hao? Hamba merasa bahwa Anda sungguh kesulitan. Belum lama ini, Anda harus mengantarkan sehelai korset Cina. Sekarang, Anda harus memata-matai seorang dayang. Lain halnya jika yang Anda mata-matai adalah seorang pria, tetapi memata-matai seorang wanita mungkin dapat menyebabkan orang lain salah paham."

Dengan beberapa kalimat ringkas, ia sudah membuat Wu Ling tak mampu berkata-kata. Mulut ini benar-benar luar biasa. Aku sungguh tidak akan bisa menyadarinya dulu.

Apakah Pangeran Hao menginstruksikanku untuk mengawasinya karena ia mengerti hal ini?

"Memang perintah Pangeran Hao agar aku mengawasimu. Sementara untuk alasannya, aku tidak tahu. Su Xi-er, lebih baik kau jadi lebih patuh beberapa hari ini. Jika aku sampai menemukan ada sedikit saja yang tidak beres padamu, aku akan melaporkannya pada Pangeran Hao."

Su Xi-er tersenyum. "Hamba berprilaku sangat baik setiap harinya. Hanya saja Pangeran Hao yang kerap kali mempersulit hamba. Anda bisa menyampaikan ini pada Pangeran Hao." Lalu ia berbalik pergi.

Ia tidak takut diawasi. Urusan di Biro Layanan Binatu pada akhirnya sama seperti yang dilaporkannya. Selain itu, Kasim Zhang dan Dayang Senior Li tidak akan sembarangan memanggilku.

Setelah berjalan keluar dari hutan, Su Xi-er melihat Lian Qiao. Lian Qiao sudah dipindahkan lagi ke Istana Samping kemarin, tetapi hari ini ia memutuskan untuk datang ke Biro Layanan Binatu tanpa izin?

Lian Qiao melihat Su Xi-er dan langsung melangkah maju. "Aku disuruh untuk menggosok pispot setelah aku kembali ke Istana Samping kemarin. Namun, saat aku sedang menggosok pispotnya semalam, aku melihat ..."

Su Xi-er memandanginya. Tidak mungkin kalau ia melihat Situ Li, kan? Apakah ia tidak mengetahui kericuhan sebesar ini di dalam istana kekaisaran? Ia bahkan pergi ke Istana Samping?

Lian Qiao menurunkan volume suaranya, "Pangeran Kekaisaran Ketiga sedang mengutak-atik beberapa tanaman di sana. Aku mengenali tanaman-tanaman itu sebagai tanaman obat-obatan."

"Lian Qiao, bagaimana kau bisa datang ke Biro Layanan Binatu tanpa perintah?"

"Dayang Senior Li menyuruhku untuk datang dan mengambil pakaiannya yang sudah dicuci. Juga, aku sudah menemukan bagaimana caranya membuat bubuk gatal yang kau minta itu, dan bisa kuberikan padamu dalam beberapa hari lagi." Kemudian, dengan cepat Lian Qiao mundur dan berjalan ke arah berlawanan.

Su Xi-er memperhatikan selagi Lian Qiao menghilang di kejauhan. Tanaman obat apa yang sedang diutak-atik oleh Pangeran Kekaisaran Ketiga? Ia tidak muncul sama sekali selama beberapa hari ini karena ia sedang mempelajari ramuan obat?

Ia kembali ke kamarnya sembari membawa pertanyaan-pertanyaan ini.

***

Setelah menutup pintunya, Su Xi-er langsung menuju ke lemarinya, ingin mengganti korset Cina merahnya. Cepat-cepat ia membuka lemari pakaian dan membongkar barang-barangnya untuk mengambil korset Cina abu-abu. Tanpa disengaja, ia menemukan sebuah mutiara putih bersinar di bagian bawahnya.

Mutiara ini tampak agak familier. Kenapa muncul di dalam lemariku?

Memungut mutiara itu untuk memeriksanya, Su Xi-er langsung tersadar. Dulu saat aku berada di Istana Samping, Pei Qian Hao diam-diam masuk ke kamarku. Segera setelah pintunya terbuka, sebutir mutiara diarahkan langsung ke keningku.

Mutiara ini, yang muncul secara misterius di dalam lemariku adalah mutiara yang waktu itu! Pei Qian Hao menggeledah lemari pakaiannku semalam dan meletakkannya di dalam sana!

Dalam sekejap, perkataannya terlintas dalam benaknya. "Kadang-kadang kau kelewat teliti, tetapi kadang kala juga ceroboh."

Maksudnya adalah mutiara ini! Aku bahkan tidak tahu kapan ia meletakkannya di dalam sini! Terlebih lagi, aku tidak pernah melihat mutiara itu setelah meletakkannya di atas meja di Istana Samping. Sekarang, kalau kupikir-pikir, aku memang agak ceroboh.

Aku tidak bisa menerima mutiara ini, tetapi berdasarkan karakternya, ia akan memaksakannya padaku, sama seperti si korset Cina merah.

Kau tidak bisa membantah sebuah perintah. Karena kau sudah menerima itu sebagai hadiah, dapat pula dianggap sebagai kehormatan besar. Apabila kau tetap menolaknya, itu sama artinya dengan tidak tahu mana yang baik bagimu.

Su Xi-er merasa sakit kepala saat ini. Tadinya, ia berencana untuk menapaki secara perlahan, selangkah demi selangkah, tetapi seorang pria sombong malah menerjang di pertengahan jalan.

Sudut mulut Su Xi-er tersungging membentuk senyum pahit. Pada akhirnya, ia mengganti korset Cina merahnya, membungkus mutiara itu di dalamnya, dan meletakkan mereka di dalam lemari.

Ia masih belum bisa menebaknya. Mengapa ia menganugerahkan kedua benda ini padaku?

Setelah meletakkan mereka di dalam lemari, ia memungut botol bubuk obat yang tersisa dan membauinya dengan halus. Yang dibawa pergi olehnya adalah yang diberikan oleh Situ Li. Yang tersisa ini diberikan olehnya.

Apakah secara tidak langsung, ia ingin memberitahu kalau aku tidak diizinkan untuk memiliki benda pemberian Situ Li? Ia benar-benar dominan dan kuat. Jenis karakter seperti itu benar-benar meluaskan pandanganku.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar