Consort of A Thousand Faces
Chapter 123 : Amarah
Pakaian Wei Guang sepenuhnya basah oleh keringat, menempel di punggungnya sewaktu ia memerhatikan sosok Pei Qian Hao yang sedikit demi sedikit meninggalkan pandangannya. Aku tidak percaya kalau aku begitu tolol sampai-sampai aku ingin agar Pangeran Hao dari Bei Min untuk menolongku. Aku benar-benar ingin menampar diriku sendiri!
Tipe orang macam apa Pangeran Hao, membiarkanku memanfaatkannya? Aku sudah cukup beruntung karena Pangeran Hao tidak mempedulikanku; kalau tidak, sulit dikatakan apa yang akan terjadi.
***
Barak Tentara, Di Depan Kereta Kuda.
Pengawal kekaisaran membungkuk hormat. "Pangeran
Hao, kemanakah Anda akan pergi?"
"Ke rumah pos." Setelahnya, Pei Qian Hao naik
ke atas kereta kuda. Keretanya luas, berisi satu meja penuh dengan teh dan
makanan ringan.
Kereta kudanya mulai bergerak ke arah rumah pos setelah
Pei Qian Hao duduk dengan benar. Di dalam keretanya, Pei Qian Hao memejamkan
mata sambil menunjukkan ekspresi kontemplatif.
Jarak antara barak tentara dan rumah posnya tidak begitu
jauh, tetapi melalui jalanan utama di ibu kota, membuat mata semua orang
bersinar dengan pemandangan mewah itu.
Terdapat beberapa jenis kedai berbeda, dan suara pedagang
yang menjajakan barang dagangan mereka melekat di telinga orang tiada hentinya.
Meskipun begitu, tidak bisa dibandingkan dengan Bei Min.
Banyak produk biasa di sana yang tak terlihat di Nan Zhao.
"Tuan, mohon berbelas kasihanlah dan berikan kami
makanan."
"Sudah dua hari putraku belum makan. Tuan, mohon
kasihani kami dan melakukan kebaikan."
Tiba-tiba saja, suara kuyu seorang wanita terdengar dari
samping kereta kuda. Gampang sekali mengetahui kalau kondisinya merupakan hasil
dari lelah mental dan fisiknya, bukan dikarenakan oleh usianya.
Setelah mendengarkan ini, ada kilatan aneh terlintas di
mata Pei Qian Hao yang kini terbuka.
Bahkan di dalam ibu kota, masih ada orang yang tidak
cukup makan? Mana mungkin ini terjadi kecuali kebijakan baru Ning Ru Lan diubah
oleh Yun Ruo Feng? Kecakapan politiknya benar-benar langka di dunia ini. Satu-satunya
warga Nan Zhao yang kusanjung sudah tiada sekarang. Kalau saja ia terlahir
sebagai seorang pria, prestasinya pasti tidak akan tertandingi; sayang sekali.
Tanpa adanya Ning Ru Lan, akan sulit bagi Nan Zhao,
meskipun hanya ingin melakukan sedikit kemajuan.
(T/N : aciee, omongin aja terus bang, ntu orangnya lagi
sibuk jadi pelayan dirimu wkwk.)
Memikirkan Ning Ru Lan, entah mengapa, sosok Su Xi-er
muncul dalam benak Pei Qian Hao.
Pada akhirnya, kereta kudanya terus maju tanpa satu kata
pun. Wanita tersebut hanya mengemis tanpa tujuan pada para pejalan kaki di sisi
jalanan, dan tidak punya cukup keberanian untuk menghentikan kereta kudanya.
***
"Pangeran Hao, kita sudah sampai."
Tak lama setelahnya, kereta kuda tiba di rumah pos.
Dengan cepat Pei Qian Hao turun dan masuk ke dalam rumah pos.
Tadinya, ia ingin mencari Su Xi-er, tetapi dihentikan
oleh seorang pengawal yang berlari ke arahnya dengan ekspresi yang gelisah.
Pei Qian Hao mengerti dan berbalik menuju ke arah aula
utama rumah pos, pengawal itu melambat sewaktu ia mendekati Pangeran Hao dari
belakang.
"Pangeran Hao, ini ada surat merpati pos dari Bei
Min." Pengawal itu menyerahkan satu catatan kepada Pei Qian Hao setelah
mereka berada di dalam aula. Membawa catatan itu dalam satu tangannya, Pei Qian
Hao pun duduk.
Surat merpati pos itu dari Wu Ling. Dalam catatan
menjelaskan bahwa, dikarenakan masalah tak terduga, sementara waktu ini, Wu
Ling akan terdampar di Bei Min. Catatan itu hanya mengatakan kalau si pejabat
korup sudah dipenggal, tetapi tidak menyebutkan secara spesifik mengenai apa
masalah yang terjadi.
"Apakah ada orang lain yang mengetahui soal
ini?" Si pengawal paham kalau maksud Pangeran Hao merujuk pada
ketidakhadiran Wu Ling.
Wu Ling adalah tangan kananku; tak bisa dihindari jika
seseorang yang tajam pengamatannya akan menyadari kalau ia tidak ada di sini
bersamaku.
"Tidak. Tidak ada tanda-tanda kalau merpati pos itu
pernah ditangkap oleh seseorang, ataupun suratnya pernah dibuka."
Merpati pos dari Bei Min ditandai dengan tanda khusus,
membuat sepucuk surat yang rusak mudah diidentifikasi.
Pei Qian Hao mengangguk dan diam-diam membakar catatan
itu dengan lilin di dekatnya. Ia cukup mempercayai Wu Ling bisa menyelesaikan
jenis masalah kecil apa pun seorang diri.
Kalau ia bahkan tidak mampu menyelesaikan masalah kecil,
maka apa gunanya dia? Tentu saja, masalah apa pun yang menghadangnya pergi,
sudah jelas bukanlah masalah yang kecil.
"Apakah Su Xi-er pergi keluar hari ini?"
Pangeran Hao menepuk-nepukkan abu dari tangannya, mengelapnya dengan sehelai
saputangan, dan kembali duduk.
Saat si pengawal mendengarkan ini, tiba-tiba saja seluruh
tubuhnya gemetaran sewaktu ia langsung menjawab, "Melaporkan pada Pangeran
Hao, selain dari pergi ke aula makan untuk makan, Su Xi-er tidak meninggalkan
kamarnya."
Tidak pergi keluar? Pei Qian
Hao mengangguk saat ia mendengarkan jawabannya. Mengejutkan, ia penurut
sekali hari ini.
"Tetapi, ada satu hal yang bawahan ini tidak tahu
apakah harus kusebutkan atau tidak."
Si pengawal melirik ke arah Pei Qian Hao; ia ingin
menyebutkan soal Yun Ruo Feng yang mengunjungi rumah pos sebelumnya.
"Katakan." Pei Qian Hao menyesap tehnya dan
memberi isyarat agar ia berbicara.
Si pengawal pun menarik tatapannya. "Pangeran Yun
datang ke rumah pos hari ini dan duduk sebentar sementara berada di aula.
Setelahnya, ia pergi bersama dengan Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao, yang
datang mencarinya di dalam sebuah kereta kuda."
Pengawal itu tidak menyebutkan soal Yun Ruo Feng yang
berjumpa dengan Su Xi-er, bukannya ia berniat menyembunyikannya dengan sengaja,
tetapi karena ia takut kalau Pei Qian Hao tidak akan senang. Sebagai
bawahan, bukankah kami harus berbagi kecemasan dan bebannya?!
Pei Qian Hao menurunkan cangkir tehnya diam-diam, tetapi
tatapannya dingin. Hanya duduk sebentar di sini? Ia datang jauh-jauh
kemari hanya untuk duduk di sini sebentar saja?
Aku pergi ke barak tentara Nan Zhao, hanya alasannya saja
untuk melatih panahanku; tetapi orang seperti Yun Ruo Feng, ia bisa membedakan
niat asliku dengan sekali lirik. Namun, ketimbang mengkhawatirkan tentang
rahasia militer Nan Zhao yang bocor, ia malah datang ke rumah pos!
Apakah ia sengaja mengunjungi rumah posnya ketika aku
tidak ada? Kemudian, mana mungkin ia hanya tinggal sejenak di aula dan duduk
saja di sana?
"Apakah kau yakin kalau Pangeran Yun hanya berada di
aula rumah posnya sebentar saja? Apakah ia pergi ke bagian lain bangunannya?
Daripada mencemaskan Pangeran ini mengetahui kekuatan militer prajuritnya, ia
datang hanya untuk tinggal sebentar di rumah pos? Haha, Pangeran Yun ini agak
menarik."
Tatapan Pei Qian Hao jadi semakin dingin, tubuhnya
memancarkan aura dingin yang membuat pengawal itu gemetar ketakutan.
Si pengawal tadinya berniat menyembunyikan fakta kalau
Yun Ruo Feng bertemu dengan Su Xi-er, tetapi tak lagi punya pilihan selain
memberitahukan kenyataannya. Kalau tidak, ia tidak yakin bisa bertahan hidup
berapa lama lagi!
Di saat ini, ia merasa mulutnya pantas menerima
tamparan. Kenapa aku harus menyebut-nyebut apa yang tak boleh
disebutkan? Kenapa aku berinisiatif dan mengatakan kalau Pangeran Yun
berkunjung? Kini, aku harus berbaring di dalam lubang yang sudah kugali!
"Melaporkan pada Pangeran Hao, Pangeran Yun datang
ke rumah pos, duduk sebentar, tetapi ia juga bertemu dengan Su Xi-er. Mereka
bertukar beberapa kalimat sebelum Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao tiba,
tetapi aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan satu sama lain ...."
Si pengawal tak mampu lagi menanggung tekanan dari Pei
Qian Hao dan menyemburkan semuanya keluar.
Udara di dalam ruangannya membeku. Si pengawal menahan
napasnya ketakutan; ia jelas bisa merasakan suhunya jadi semakin rendah
sampai-sampai ia akan membeku.
Si pengawal jadi merasa sedikit lebih baik setelah
beberapa tarikan napas, tetapi setelah ia mengangkat kepalanya, aulanya sudah
kosong.
Pei Qian Hao sudah tak ada lagi di aula, tetapi aura
menekannya masih belum sepenuhnya hilang.
Melihat aula yang kosong, si pengawal yang bengong,
berdiri sendirian di sana.
Gerakan Pangeran Hao terlalu cepat. Apakah ia pergi ke
tempat Su Xi-er? Ketika si pengawal memikirkan bagaimana tangan Su
Xi-er diikat oleh Pangeran Hao sewaktu ia hampir diseret maju di belakang
kereta kuda, ia merasa kalau hukuman Su Xi-er kali ini pastinya akan lebih
parah!
Tetapi, Pangeran Hao sangat mempedulikan Su Xi-er ....
Apakah karena Su Xi-er bukanlah dayang biasa? Mungkinkah ia adalah Dayang Selir
Kamar seperti yang dikatakan orang-orang?
0 comments:
Posting Komentar