Consort of A Thousand Faces
Chapter 161 : Perlahan-lahan Mendekati
Ketika
si pria pendek mendengar ini, matanya berbinar ketika ia juga bertanya,
"Apakah itu benar-benar tidak apa-apa?"Petugas
Polisi Liu memukuli mereka, menatap ke arah Da Yan dan A-Song dengan wajah
jengkel. "Aku bahkan belum mengucapkan sepatah kata pun; untuk apa kalian
merasa gelisah?"Adik
perempuanku sudah bilang padaku kalau wanita itu cantik. Aku penasaran,
bagaimana rasanya melakukan itu dengannya?Ia
sudah pernah tidur dengan banyak wanita, tetapi belum pernah dengan seseorang
yang pemberang dan cantik. Pasti rasanya sangat nikmat hingga jiwaku
terperangkap, bukan?Ketika,
keduanya melihat ekspresinya, mereka pun terkikik. "Tentu saja, tentu
saja."Janda
Liu melirik sekilas pada ketiga lelaki tersebut dan menggerutu, "Kalian
semua, para pria sama saja, tidak akan bisa melakukan apa-apa saat melihat
seorang wanita cantik. Yah, lagipula bagaimanapun juga, melihat ia akan dijual
ke suatu rumah bordil, setidaknya kita harus mengambil jatah kita lebih dulu.
Kakak, kalian semua harus menikmatinya perlahan-lahan sebelum menjualnya
seharga beberapa perak. Tetapi ingat, kita sudah sepakat kalau perak itu akan
jadi milikku.""Baiklah,
baiklah."Setelah
mencapai mufakat, mereka berempat tentunya merasa senang dan dengan cepat pergi
mencari Su Xi-er.Ketika
akhirnya mereka melihat Su Xi-er, ia sedang makan roti dari satu kedai di Jalan
Aprikot. Nyaris segera saja, ketiga pria tersebut tertegun sampai liur mereka
hampir menetes dari mulut mereka.
Petugas
Polisi Liu langsung bertanya kepada adik perempuannya, "Adik, apakah itu
wanita yang menindasmu?""Benar,
itu dia!"Saat
ini dikonfirmasi, mata Petugas Polisi Liu nyaris jatuh ke tanah. Pasti
rasanya sangat nikmat untuk memiliki gadis cantik tiada tara ini ditindih di
bawah tubuhku!Hanya
saja, ia tampak sangat lemah. Apakah ia benar-benar mengalahkan adik
perempuanku yang kuat ini kemarin? Itu tidak dapat dipercaya!Namun,
semakin galak dirinya, semakin baik!
Biasanya, wanita yang menghabiskan malam bersamaku adalah yang lemah. Sekarang,
ada seseorang seberani ini di hadapanku, aku harus menikmati rasa unik ini.(T/N : teks
aslinya sepertinya spicy, kalo diartiin begitu aja jadi pedas. Karena
sepertinya ga pas, saya ganti galak/garang deh.)"Ia
pergi," Seseorang
berteriak.Petugas
Polisi Liu cepat-cepat menginstruksikan, "Cepat, ayo ikuti dia."Janda
Liu berjalan pelan-pelan, sehingga ia meminta ketiga pria itu
mengikutinya. Kita akan bertindak setelah ia berbelok di tikungan dan
memasuki gang dimana tidak ada orang di sekitar. Maka, meski jika ia berteriak
kencang, tidak akan ada orang yang menyelamatkannya.Su
Xi-er selalu waspada. Ini adalah sesuatu yang diajarkan oleh kehidupan
sebelumnya padanya. Aku sudah pernah mati sekali, jadi aku hanya bisa
lebih waspada di kehidupan ini. Aku tidak akan memercayai siapa pun dengan mudahnya.Dikarenakan
ini, dengan cepat ia menyadari bahwa
ada orang yang sedang membuntutinya.Ia menjaga ketenangannya, berpura-pura bahwa ia tidak menyadari apa pun sewaktu ia berjalan maju dan
dengan hati-hati mengawasi orang di belakangnya.Mulanya,
ia mengira kalau mereka adalah sekelompok kaum urakan lokal yang membuntutinya
karena ia terlihat asing.
Tetapi sewaktu ia berbelok di tikungan, ia melihat satu sosok familier. Itu
adalah Janda Liu yang ia berikan pelajaran kemarin.Su
Xi-er tidak bodoh dan segera menggabungkannya. Selain
itu, Janda Liu sempat menyebutkan soal kakak lelakinya kemarin.Née
Li sudah memberitahuku agar berhati-hati terhadap Janda Liu. Keluarga
orang itu dikenal memiliki kekuasaan besar di Provinsi Bulan. Adapun kakak
lelakinya itu, ia adalah seorang petugas polisi yang sok berkuasa, yang disukai
oleh Hakim Provinsi.Tidak
sulit untuk menebak kalau orang-orang ini dikirim oleh kakak lelaki Janda Liu,
dan aku juga sangat jelas apa yang diincarnya.Su
Xi-er bisa saja kembali ke Penginapan Flowers Arrive menggunakan jalur berbeda
dari gang panjang di depannya, tetapi memilih tidak melakukannya.Karena
orang-orang ini ingin menangkapku, maka biarkan mereka mencobanya. Ketika ia berbelok di tikungan,
satu gang yang nyaris tidak ada pejalan kakinya pun muncul.Su
Xi-er melambatkan langkah kakinya dan dengan hati-hati mendengarkan suara di
belakangnya."Kakak
Liu, ia sudah masuk. Gangnya biasanya tidak ada pejalan kaki, sehingga
sepertinya kita bisa ... hehe ...."Mata
pria tersebut dipenuhi nafsu, menunjukkan betapa berhasrat dirinya.Petugas
Polisi Liu mengangguk. "Mmm, kalau begitu, ayo lakukan di
sini. Kalian berdua, pergi ke arah sana dan hadang dia dari kedua sisi.""Baik."Keduanya
tersenyum cabul, langkah kaki mereka tergesa saat mereka memikirkan betapa
cantiknya wanita itu.Tak
lama setelahnya, Su Xi-er melihat dua pria muncul di depannya dengan ekspresi
gasang."Nona
muda, mau kemana?" Pria tinggi kurus itu mengusap-usap kepalan tangannya
dan melangkah semakin mendekat padanya dengan mata penuh berahi.Pria
pendek itu juga tidak tahan dan terkikik. "Datanglah pada kakak ini, kakak
ini akan sangat memanjakanmu."Su
Xi-er menatap kedua pria itu dingin, mundur dua langkah ke belakang, dan
melihat orang lain di belakangnya.Aku
bahkan tidak takut ketika berhadapan dengan ribuan tentara untuk melindungi
kerajaan dan rakyatku selama peperangan. Mengapa aku akan takut pada
buaya-buaya darat ini?Petugas
Polisi Liu mengamati Su Xi-er saksama,
secara bertahap menyadari bahwa ia cantik melebihi yang mampu digambarkan
kata-kata.Namun,
ia tidak melupakan bahwa ia ada di sini untuk menegakkan keadilan bagi adik
perempuannya. Meski jika kami membunuh si cantik kecil ini, aku akan
membiarkannya mengetahui dulu siapa yang telah disinggungnya.Ketiga
pria itu mengepung Su Xi-er, dengan orang itu memelototi mereka dingin sebelum
berbicara,"Siapa kalian?""Hahaha
... siapa kami? Segera, kau akan mengetahui siapa kami. Aku adalah kakak lelaki
yang akan memanjakanmu!" Si pria pendek tertawa senang, seolah ia ingin
segera meraih dan memorak-porandakan Su Xi-er."Humph,
kata-kata yang kurang ajar? Tidakkah kau takut kalau kau tidak akan hidup untuk
menikmatinya?""Hahaha,
kenapa? Biarpun kau kuat, bagaimana bisa kau menang melawan kami bertiga?
Bersikap patuhlah, ikut bersama kami; kakak ini akan memanjakanmu. Kalau tidak
...."Pria
pendek tersebut tidak menyelesaikan kalimatnya sebelum Petugas Polisi Liu
menyela, "Apakah kau wanita yang menindas adik perempuanku kemarin?""Adik
perempuan? Apa aku mengenalnya?" Su Xi-er berkata sengaja."Humph,
kau mempermalukan adik perempuanku di jalanan kemarin, dan kau bilang padaku
kau tidak mengenalnya?" Ia menunjuk ke arah Su Xi-er dan menunggu agar ia
mengakui kesalahannya.Namun,
Su Xi-er mendadak mencibir seolah realisasi menyadarkan dirinya. "Oh,
jadi, si janda tidak tahu malu itu adalah adik perempuanmu. Sebagai kakaknya,
bukankah seharusnya kau mengurung seorang wanita tak tahu malu semacam itu di
rumah? Sebaliknya, disinilah dirimu, berjalan-jalan. Tampaknya, kulitmu setebal
kulit adik perempuanmu!""Kau
....""Kenapa
denganku? Kalau adik perempuanmu berani bertingkah sebegitu tidak tahu malunya,
bukankah semestinya ia bersiap menerima konsekuensinya?" Tatapan Su Xi-er
mendadak menjadi intens sewaktu ia memotongnya.Mata
Su Xi-er membuat Petugas Polisi Liu merasa sedikit bersalah dan gelisah. Tatapan
wanita ini terlalu menakutkan, dan membuatku merasa sangat gugup.Tiba-tiba
saja ia merasakan ketakutan akan apa yang bakal terjadi dalam dadanya, tetapi
ia tidak tahu apa penyebabnya.Saat
ia melihat senyum angkuh wanita di depannya, Petugas Polisi Liu teringat betapa
sedih adik perempuannya menangis semalam, dan betapa tampak kurusnya ia hari
ini. Kata-kata permohonan 'tegakkan keadilan untukku' memenuhi benaknya.Selain
itu, meski sangat cantik, wanita ini tidak nampak seolah ia punya kekuasaan
ataupun sokongan
di Provinsi Bulan.Di
Provinsi Bulan, akulah orang paling berkuasa setelah Hakim Provinsi. Selama
kami bisa menutupi ini dengan benar, tidak akan ada masalah.Begitu
ia selesai memikirkannya, semua kekhawatiran di kepala Petugas Polisi Liu pun
menghilang. Matanya berkilat jahat.Ia
mendengus. "Humph, kau pandai bicara. Tetapi, kau akan segera
memohon ampun padaku di tanah. Jangan bilang kalau aku tidak memberikanmu kesempatan
lebih dulu! Da Yan, A-Song, tangkap dia! Tunggu saja kau. Segera, kau akan
memohon ampun di bawah tubuhku!"Pria
pendek dan si pria kurus buru-buru mengangguk begitu mendengar perintahnya.
"Baik." Tanpa kata lainnya, perlahan-lahan mereka mendekati Su Xi-er
dengan cakar jahat mereka.
Petugas Polisi Liu langsung bertanya kepada adik perempuannya, "Adik, apakah itu wanita yang menindasmu?"
0 comments:
Posting Komentar