Selasa, 14 Januari 2025

RTMEML - Chapter 15

 Chapter 15 : Su Ming Feng


Rebirth of The Malicious Empress of Military Lineage: Chapter 15

Tak peduli apa yang dilakukan halaman Timur, Shen Miao tetap sengaja menjauhkan diri dari orang-orang, baik dari Keluarga Kedua dan Ketiga. Ia juga tidak lagi menempelkan dirinya pada Shen Yue dan Shen Qing. Pada awalnya, semua orang di kediaman Shen mengira kalau ia hanya sedang membuat ulah kekanak-kanakan tentang masalah jatuh ke dalam air, tetapi ketika Shen Miao mulai melakukan sesuatu dengan caranya sendiri, semua orang merasa ada yang tidak beres.

Gui Mo mo membujuk Shen Miao seperti biasanya supaya tidak marah dengan halaman Timur dan sesekali menyebutkan tentang betapa Pangeran Ding adalah pria tak tertandingi di Ming Qi. Tetapi sepertinya Shen Miao tidak tergoyahkan karena setiap kali Gui Mo mo menyebutkan orang itu, ia akan mencacinya dengan marah, membuat Gui Mo mo sakit kepala.

Namun, halaman Barat masih dipenuhi dengan pelayan-pelayan licik dari Keluarga Kedua dan Ketiga, dan Gu Yu serta yang lainnya berpikir bahwa, semenjak watak Shen Miao berubah, ia akan mengatur ulang urusan di dalam halaman dalam. Siapa sangka kalau Shen Miao sungguh akan mengabaikannya.

Tentu saja, Shen Miao punya rencananya sendiri.

***

Beberapa hari belakangan ini, ia pergi ke Guang Wen Tang lebih rajin. Meskipun semua orang memandangnya seolah ia adalah yang terendah dari yang paling rendah, ia tidak marah dan hanya melakukan tugasnya dengan baik. Semakin murah hati dirinya, semakin orang lain akan merasa bosan, maka ia bisa memiliki beberapa hari yang damai.

Setelah kelas sastra berakhir hari itu, Shen Miao merasa sesak di dadanya sehingga ia menuju ke taman di Guang Wen Tang untuk berjalan-jalan.

Biarpun Guang Wen Tang adalah sebuah akademi, itu meliputi area yang cukup luas. Ada tiga tingkat berbeda, tingkat satu, dua, dan tiga, dan meski Shen Miao berada di tingkat dua karena usianya, ia tanpa sadar pergi ke area tingkat satu.

Secara kebetulan, ia melihat seorang bocah lelaki yang duduk di anak tangga, sedang mengusap air matanya.

Anak ini tampak sekitar dua belas tahunan dan halus juga gemuk. Barangkali tubuhnya terlalu menggembung sehingga orang akan mengira ia adalah bola bundar pada pandangan pertama. Ia mengenakan jubah biru bergaris perak, sepasang sepatu bot kecil dan kerah di lehernya. Mirip seperti boneka dari lukisan tahun baru.

Shen Miao agak tertegun dan ia berjalan mendekat, berkata dengan lembut, “Kenapa kau menangis?”

Boneka itu tidak menyangka kalau ada seseorang yang akan tiba-tiba mendekat dan begitu terkejut hingga ia berguling jatuh dari anak tangga dengan bunyi ‘pu tong’. Ia tidak menangis, tetapi duduk tegak dan menatap Shen Miao kosong.

Ia secara alami tampak halus dan gemuk, dengan sepasang mata berbinar dan kerutan kecil di kepalanya. Dengan air mata masih di wajahnya, ia terlihat sangat naif. Shen Miao pun tak tahan untuk tertawa terbahak-bahak.

Anak lelaki itu memanggil seperti anak kecil, “Jie jie.”

(T/N: Jie jie--kakak perempuan.)

Hati Shen Miao nyaris meleleh ketika anak itu memanggilnya. Ia melahirkan Wan Yu dan Fu Ming di kehidupannya yang lalu, tetapi ia sudah berada di kerajaan Qin sebagai seorang tawanan hingga mereka berusia lima tahun. Saat ia kembali, kedua anak itu sudah mempelajari etiket mereka dan dengan patuhnya memanggilnya ‘Ibunda Kekaisaran’.

Shen Miao sendiri tidak tahu seperti apa anak-anaknya sebelum berusia lima tahun. Meskipun anak ini lebih tua dan tampak tidak tahu apa-apa soal cara kerja dunia, ia mengingatkannya pada Wan Yu dan Fu Ming.

Shen Miao agak membungkuk untuk menepuk kepalanya, “Kenapa kau menangis?”

“Guru mengajukan sebuah pertanyaan padaku dan aku tidak bisa menjawabnya, jadi telapak tanganku dipukul.”

Anak itu mengulurkan tangannya, menunjukkan telapak tangan yang merah selagi ia berkata dengan sedih, “Sakit sekali.”

Shen Miao ingin menggodanya, jadi ia terus bertanya, “Pertanyaan apa yang ditanyakan guru itu?”

“Guru itu ingin aku menuliskan kata-kata ‘rubahnya bersedih ketika kelincinya mati’ tetapi aku tidak bisa melakukannya,” tangis anak itu.

Apabila seseorang cukup usia untuk masuk ke tingkat satu di akademi dan tidak mengetahui cara menulis dari ingatan, itu agak tidak bisa dibenarkan. Mengabaikan Shen Miao sendiri, seorang anak bangsawan di Ming Qi seusia ini sudah akan mulai mempelajari bagaimana cara menangani urusan politik di mahkamah. Bahkan jika itu hanya berpura-pura melakukan kontak, banyak yang bisa mengatasinya. Meskipun anak-anak muda di keluarga kekiasaran akan dewasa lebih cepat, anak-anak yang belajar di Guang Wen Tang semuanya berasal dari keluarga aristokrat dan tidak akan matang selambat itu.

Anak itu sepertinya belum cukup mengeluh dan terus berkicau, “Kalau aku pulang dan Ayah mengetahui soal itu, ia akan menghukumku dengan berat. Apa artinya aku hidup, akan lebih baik mati saja.”

Shen Miao agak terkejut dengan nada suara anak itu, tetapi ia juga merasa itu sedikit lucu.

Memikirkan tentang dari keluarga mana harta ceria ini asalnya dan darimana ia mempelajari pernyataan sedramatis itu, Shen Miao pun bertanya, “Kau anak dari keluarga mana?”

Anak lelaki itu memandangi Shen Miao. Meski Shen Miao baru lebih dari empat belas tahun, dengan penampilan mudanya, ia tampak seusia dengan anak ini. Tetapi untuk beberapa alasan yang tidak diketahui, ada aura yang tak terjelaskan di sekelilingnya, seolah ia telah melihat angin kencang dan ombak yang tinggi dan mampu menenangkan orang hanya dengan kehadirannya. Bahkan anak ini terdiam tanpa sadar dan memberitahukan Shen Miao latar belakangnya.

“Aku adalah Tuan Muda Kedua dari keluarga Ping Nan Bo di ibu kota, Su Ming Lang. Ayahku adalah Ping Nan Bo, Su Yu dan kakak tertuaku adalah pewaris Ping Nan Bo, Su Ming Feng.”

Ia sungguh berterus-terang tentang itu dan merinci latar belakang keluarganya dengan jelas.

Shen Miao terkejut untuk sesaat. Keluarga Su? Ping Nan Bo?

Tak peduli apakah itu adalah kehidupan sebelumnya atau kehidupan ini, keluarga Su dan keluarga Shen tidak ada hubungan karena mereka memiliki pandangan politik yang berbeda. Keluarga Su memiliki hubungan yang baik dengan keluarga Xie. Ping Nan Bo, Su Yu dan Marquis Lin An, Xie Ding adalah saudara yang sangat akrab, sementara Su Ming Feng dan Xie Jing Xing adalah teman yang sudah bermain bersama semenjak kanak-kanak. Hingga batas apakah hubungan mereka? Ketika Su Ming Feng tewas, hanya Xie Jing Xing yang berani mengambil jenazahnya.

Benar. Su Ming Feng meninggal. Lebih tepatnya, dapat dikatakan bahwa seluruh keluarga Su binasa. Mendiang Kaisar menggali bukti tentang keterlibatan keluarga Su dalam konspirasi untuk menjual kuda-kuda militer. Adapun untuk masalah kuda militer, sekalinya mereka terlibat, tidak ada ruang untuk kelonggaran sama sekali.

Titah kekaisaran datang secara tiba-tiba dan cepat. Mereka bahkan tidak diberikan sebuah pengadilan sebelum prajurit langsung menyita harta benda mereka dan segera menghukum mati mereka. Di siang bolong, darah seluruh keluarga Su mengalir dari Timur ke Barat ibu kota Ding.

Di saat Xie Jing Xing mengetahui tentang itu, sudah terlambat, karena tak satu pun dari keluarga Su yang selamat. Mereka yang memiliki hubungan baik dengan keluarga Su tidak muncul sama sekali dan Xie Qing Xing-lah yang secara pribadi mengambil jenazah anggota keluarga Su sebelum menemui mendiang Kaisar untuk mengaku bersalah atas pelanggarannya dan meminta penguburan untuk mereka, sehubungan dengan jasa pelayanan yang pernah dilakukan keluarga Su untuk Ming Qi.

Mendiang Kaisar mengizinkannya, oleh sebab itu pemakaman untuk keluarga Su diorganisir sendiri oleh keluarga Xie.

Shen Miao ingat dengan sangat jelas bahwa Shen Xin menghela napas untuk beberapa saat setelah mengetahui masalah itu sekembalinya ia pada akhir tahun itu.

Kematian keluarga Su akan terjadi dalam sekitar dua bulan. Anak yang lugu dan bodoh ini juga akan kehilangan nyawanya dikarenakan titah kekaisaran yang dingin itu.

Ekspresi Shen Miao mendadak jadi agak dingin dan matanya bersinar samar.

Su Ming Lang tidak tahan untuk mundur sedikit.

Ketika Shen Miao balas menatapnya, nada suaranya selembut sebelumnya, “Su Ming Feng? Apakah ia adalah pewaris keluarga Su yang menyelesaikan layanan berjasa besar baru-baru ini dan mengelola kuda militer dengan sangat baik?”

“Benar!”

Anak itu mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dan menjawab, “Ayah bilang kalau Yang Mulia pasti akan memberikan Kakak hadiah dengan pangkat kali ini.”

Shen Miao tersenyum selagi ia mencondongkan diri ke arah anak itu, berkata dengan lembut, “Kau bilang kalau ayahmu mengetahui bahwa kau tidak bisa menjawab pertanyaan guru, kau akan dihukum. Aku punya sebuah cara yang bisa membuatmu lolos dari hukuman.”

“Apa itu?”

Anak itu mengejap selagi ia bertanya.

“Kau harus berjanji padaku bahwa kau tidak akan memberitahukan mereka kalau akulah yang memberitahukannya padamu, maka aku akan bicara.”

Anak itu berpikir lama sebelum mengangguk, “Baiklah.”

 

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar