Rabu, 07 Oktober 2020

TMPW - Epilog

The Man's Perfect Wife - Epilog


WARNING: GRAPHIC CONTENT UP AHEAD



"Aku ingin memperkenalkan anggota tim kita yang baru, yang akan mulai di sini, di departemen keamanan."

Setelah mendengarkan suara Derrick, semua orang berhenti bekerja di komputer mereka dan menegakkan diri. Kelompok itu sebagian besar terdiri dari pria yang kurus, gempal, dan wanita yang rapi. Seorang anggota tim yang baru? Proyek baru yang telah mereka terima berkaitan dengan departemen pertahanan negara, jadi masuk akal kalau mereka menambah lebih banyak personel ke departemen keamanan.

Wanita yang mengikuti Derrick itu tinggi. Ia agak kurus dan berambut pendek, tetapi ia masih terlihat bergaya.

"Halo, semuanya. Namaku adalah Han Soo Hyun."

Wanita itu menundukkan kepalanya dengan tenang selagi ia menyapa mereka.

"Aaah, kami ingin laki-laki ..."

Dari belakang, Choi Do Yil mengerang tidak senang. Derrick mengerutkan kening dan memelototinya.

"Pria atau wanita, siapa yang mempedulikan soal itu akhir-akhiri ini?"

"Tetapi, ketika kita harus bekerja di luar kantor, kita membutuhkan sejumlah orang yang kuat. Semua orang duduk di meja mereka sepanjang waktu, jadi ..."

"Diamlah. Kau tahu ini adalah masa yang kritis bagi kita semua ..."

Negara mengalami kekacauan total karena teror dunia maya. Setidaknya, 150 kasus baru muncul tiap harinya. Kadang-kadang, serangan itu bahkan menargetkan Kementerian Pertahanan Nasional, kantor-kantor pemerintahan lainnya, institusi keuangan, bahkan media. Tahun lalu, situs web Kementerian Pertahanan telah diretas, menutup seluruh jaringan komunikasi serta semua kontak dengan Blue House. Jika keadaan darurat nasional muncul saat situasi itu, mereka semua tidak akan berdaya.

Proyek ini tidak hanya meminta mereka untuk menciptakan sebuah program yang akan sepenuhnya memblokir serangan-serangan ini, tetapi mereka juga diperintahkan untuk menciptakan senjata baru yang menggunakan sumber daya energi yang berbeda. Para peretas sudah menargetkan informasi ini. Karenanya, mereka juga harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk jika informasi ini sampai bocor keluar.

Oleh sebab itu, Han Soo Hyun, juga dikenal sebagai Osiris di dunia maya, diperlukan dalam situasi genting ini.

Soo Hyun tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum enteng. Tidak masalah apa yang dikatakan orang. Ia hanya peduli tentang menyelesaikan tugas ini. Bahkan mungkin ada seorang informan rahasia di dalam sekelompok orang ini. Itulah tugasnya. Ia harus mengawasi mereka dari dalam.

"Selamat datang. Jangan pedulikan tentang orang itu. Ia selalu bicara omong kosong."

Seorang anggota tim perempuan mendekatinya sembari tersenyum. Yang lainnya mengulurkan tangan mereka. Sebagian besarnya, mereka semua tampak baik.

'Baik'?

Soo Hyun menjabat tangan mereka semua selagi ia berpikir. Kalian tidak bisa mengetahui apakah seseorang benar-benar sama seperti sikap luar mereka. Itulah kenyataannya. Berapa banyak yang disembunyikannya selagi ia menjalani kehidupannya?

"Aku akan merepotkan kalian."

Derrick tersenyum kecil selagi ia memperhatikannya.

Yuan, tidak, sekarang ia adalah Han Soo Hyun. Soo Hyun kini adalah seorang anggota dari tim keamanan Hyun Jin. Joon Hun lah yang menyarankannya. Namun, ketika Soo Hyun memberitahunya kalau ia ingin merahasiakan hubungan mereka, Joon Hun marah besar.

"Kenapa?"

Sebagai seorang pria yang jadi semakin dingin semakin ia marah, Joon Hun tidak berteriak. Namun, Soo Hyun bisa tahu kalau ia membencinya.

"Ayolah. Aku akan bekerja sebagai seorang anggota tim, tetapi jika mereka mengetahui bahwa sebenarnya aku adalah istri si presiden, siapa yang akan menyukai itu? Aku tidak akan pernah bisa dekat dengan siapa pun."

"Apa hubungannya itu dengan pekerjaanmu?"

"Pokoknya, kau tidak boleh bilang siapa-siapa. Jangan berani-beraninya menyebutkannya."

"Apa katamu?"

Joon Hun bangkit dari kursinya dengan marah, tetapi Yuan tidak bergerak.

"Kau bilang kalau tugas ini sangat penting. Kau bilang itu mendesak. Jika aku akan melakukan ini dengan benar, aku pikir kita harus merahasiakan hubungan kita ... Joon Hun-ssi, tidak bisakah kita berpura-pura saja untuk berpacaran secara diam-diam selama satu tahun?"

"Tidak bisa."

"Aahh, Sayang, hanya satu tahun."

"Aku bilang tidak!"

Mata Joon Hun tampaknya menjeritkan, 'Langkahi dulu mayatku'.

"Hmm, aku ingin mencoba kehidupan perkantoran seperti itu ... Aku benar-benar ingin mencobanya ... Percintaan di kantor ..."

Mata Joon Hun agak goyah.

"Yah, kau tahu. Presiden perusahaan dan seorang pegawai ... Bertemu secara diam-diam untuk berbagi cinta mereka ..."

"Mengapa kau menginginkan itu? Kita bisa selalu saling memeluk di rumah ..."

Meskipun Joon Hun mengatakan ini, ada api yang mulai menyala di matanya. Tidak ingin kehilangan kesempatan ini, Soo Hyun berjalan mendekatinya dan mulai membuka ikat pinggangnya. Suaminya menatap ke bawah padanya tak percaya. Soo Hyun memberikannya senyum puas dan perlahan-lahan mulai bergerak ke bawah.

"Kau tahu, menyelinap ke dalam kantor presdir, dan membuat presdir berbaring di mejanya sendiri, atau bahkan menelanmu seperti ini, di tangga yang kosong ... Aku ingin mencoba hal-hal seperti itu ..."

Melihat Joon Hun tersentak, Soo Hyun berpikir ia tampak sangat imut.

"Sekarang, haruskah kita mulai bekerja?"

Joon Hun tidak bergerak dan hanya menatapnya. Selagi kepalanya diturunkan, Joon Hun bahkan tidak bernapas. Saat bibirnya menyentuh penisnya, Joon Hun melemparkan kepalanya ke belakang dan mendengung.

Apakah kau sungguh berpikir kau bisa menang? Kau kira, dengan siapa kau sedang berbicara?

Yuan menyeringai.

"Sekarang, haruskah kita mulai bekerja?"

Tiba-tiba saja, suara Derrick menyentak Soo Hyun keluar dari pikirannya. Ia berjalan mendekati sebuah komputer yang kosong dan dengan ringan menyapukan jari-jarinya di atas keyboard. Tombol-tombol yang bergelombang itu terasa begitu akrab dengannya.

Senyuman rahasia melebar di bibirnya.

(T/N : akhirnya tamat juga saya nerjemahinnya huhuhu. Khas drakor banget endingnya, rada open ending wkwkwk. Tapi, pokoknya, makasih banyak untuk pembaca yang uda sabar nungguinnya. Semoga kalian juga menikmati cerita ini sama seperti saya. Tetap jaga kesehatan, ya~ See you next time~)

2 komentar:

  1. Wow kereeeen. Puas sekali membaca cerita ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syukurlah kalo puas hehehe makasih uda mampir kemari 🥰🥰

      Hapus