Minggu, 10 Desember 2023

RTMEML - Chapter 1

Chapter 1 : Membuang Sang Permaisuri

Rebirth of the Malicious Empress of Military Lineage: Chapter 1

Selama awal musim panas, saat malam turun, akan selalu ada hujan deras tiba-tiba.

Langitnya mendung dan awan gelap menekan atmosfer bermartabat dari Istana. Aula istana yang semula megah, diselimuti oleh awan, seolah itu adalah sangkar yang besar, memenjarakan orang-orang di dalamnya dengan kuat.

Di dalam kamar tidur yang besar itu, tirainya tampak usang karena mereka diselimuti dengan debu yang tebal. Cuacanya awalnya panas, tetapi orang benar-benar merasa agak dingin di dalam sana. Pakaian dan perhiasan bertebaran dimana-mana di lantainya, seolah baru saja terjadi bencana.

Seorang wantita, setengah berlutut di lantai, menatap orang yang ada di depan.

Wanita ini baru berumur tiga puluhan, tetapi wajahnya sudah mirip seperti wanita tua. Ada permusuhan yang dalam di antara alisnya dan matanya yang mati seperti genangan air, kelihatannya tidak sanggup berair seperti sumur yang sudah lama mengering, tetapi diliputi dengan kebencian yang tak berdasar.

“Nyonya, silakan.”

Kasim di sampingnya memegang segulung kain sutra putih di tangannya dan nada bicaranya tidak dapat menyembunyikan ketidaksabarannya, “Za jia masih harus melaporkan kembali kepada Yang Mulia setelah selesai.”

(T/N: 咱家 : salah satu bentuk sebutan aku/saya di zaman kuno.)

Mata Shen Miao tertuju pada si kasim.

Ia tetap diam sekian lama sebelum perlahan berbicara dengan suara yang serak, “Xiao Li-zi, saat Ben gong mempromosikanmu waktu itu, kau masih seekor anjing di samping Gao Gong Gong.”

(T/N: :Biasanya digunakan oleh anggota keluarga kerajaan, Permaisuri, selir berpangkat tinggi, guna menyebut diri sendiri.)

(T/N: 公公:Panggilan untuk kasim.)

Si kasim sedikit mengangkat kepalanya dengan arogan, “Nyonya, masa kini berbeda dari masa lalu.”

“Masa kini berbeda dari masa lalu ....”

Shen Miao bergumam sebelum mendadak menengadahkan kepalanya untuk tertawa, “‘Masa kini berbeda dari masa lalu’ yang bagus sekali!”

Karena satu kalimat, ‘masa kini berbeda dari masa lalu’, semua pelayan dan anggota istana yang sebelumnya memandangnya akan bersikap hormat dan membiarkannya memerintah mereka.

Karena ‘masa kini berbeda dari masa lalu’ ini, ia berakhir dengan sutra putih sepanjang tiga chi untuk mengakhiri hidupnya.

(T/N: 1 chi=sepertiga meter.)

Masa lalu macam apakah yang dulu itu, dan kapan saat ini menjadi masa kini?

Apakah itu dimulai semenjak Mei fu ren memasuki Istana, semenjak Putra Mahkota digulingkan, atau saat Putri Wan Yu meninggal secara tragis dalam perjalanannya untuk sebuah aliansi pernikahan? Atau apakah itu ketika ia kembali ke Istana setelah menjadi tawanan Qin lima tahun yang lalu?

Dari ‘masa lalu’ ke ‘masa kini’, dari seorang Permaisuri menjadi seorang Permaisuri yang terbuang, ini semua karena satu kata dari Fu Xiu Yi!

Seluruh pejabat mahkamah mengubah posisi mereka dan Ming Qi ini membalikkan hitam dan putih! ‘Masa kini berbeda dari masa lalu’ yang bagus sekali!

Pintu aulanya berderit terbuka, dan sepasang sepatu bersulamkan naga berhenti di depan Shen Miao. Mendongak, matanya bertemu dengan jubah kuning terang.

“Memandang karena kau sudah mengikuti Zhen selama dua puluh tahun, Zhen akan memberikanmu mayat yang utuh. Berterimakasihlah atas kebaikan ini,” kata sang Kaisar.

(T/N: :Sebutan aku, khusus untuk Kaisar.)

Shen Miao perlahan mendongakkan kepalanya dan menatap pria yang berdiri tegak di atas. Waktu tidak meninggalkan jejak di wajahnya karena ia masih setampan dirinya sejak awal. Ia adalah Putra Langit, penguasa yang bijaksana dan dapat dibenarkan. Ia adalah pria yang dicintainya dengan sebegitu bodohnya selama dua puluh tahun dan suami yang telah ditolongnya dalam situasi sederhana selama bertahun-tahun.

Sekarang pria itu berkata padanya, “Zhen akan memberikanmu mayat yang utuh. Berterimakasihlah atas kebaikan ini.”

“Kenapa?” Shen Miao bertanya dengan susah payah.

Ia tidak menjawab.

“Mengapa harus membinasakan seluruh keluarga Shen?” tanyanya.

Pangeran Ding, Fu Xiu Yi, adalah salah satu dari sembilan putra Mendiang Kaisar. Kesembilan putranya, masing-masing memiliki prestasi mereka sendiri, tetapi Putra Mahkota sakit-sakitan, dan Kaisar tidak mau mengubah gelar Putra Mahkota, oleh karena itu, para pangeran memanfaatkan kekacauan itu sebagai kesempatan. Ia sudah lama jatuh hati akan bakat tak tertandingi Pangeran Ding, dan terlepas dari bujukan keluarganya, akhirnya ia mendapatkan apa yang diinginkannya, tetapi juga mengikat erat seluruh keluarga Shen bersama Pangeran Ding.

Karena itu, ia mendedikasikan dirinya demi membantu Pangeran Ding, berubah dari seorang putri yang dimanjakan, yang tidak tahu apa-apa, menjadi seorang Wang Fei yang akan berpartisipasi dalam mahkamah, membuat rencana, memberikan nasihat dan juga menstabilkan kerajaan.

(T/N: Sebutan untuk istri sah seorang pangeran.)

Di hari Fu Xiu Yi naik takhta, ia menunjuk dirinya sebagai Permaisuri, ibu dari seluruh dunia.

Ia kira kalau ia adalah Permaisuri yang paling agung. Saat pemberontakan para pangeran dipadamkan, Xiao Nu menyerang, membuat kerajaan tetangga dalam bahaya. Demi meminjam pasukan, Shen Miao secara sukarela pergi ke Kerajaan Qin sebagai seorang tawanan; ketika ia pergi, anak-anaknya bahkan belum berumur sebulan penuh.

Tetapi Fu Xiu Yi berkata, “Zhen akan membawamu pulang secara pribadi.”

Lima tahun kemudian, akhirnya ia bisa kembali ke Ming Qi, tetapi ada tambahan Mei fu ren yang cantik dan berbakat di Istana Dalam.

Mei fu ren adalah putri seorang pejabat yang dijumpai Fu Xiu Yi selama ekspedisinya ke Timur. Ia menyukai kecerdasan dan kebijaksanaannya, dan karena itu membanya kembali ke Istana. Mei fu ren melahirkan Pangeran Fu Cheng yang jauh lebih disayangi. Sebaliknya, putra Shen Miao, sang Putra Mahkota Fu Ming, sama sekali tidak disayangi.

Fu Xiu Yi pernah berkata, di depan seluruh mahkamah, “Karakter Fu Ming terlalu lembut, Fu Cheng tetap yang paling mirip denganku.”

Kata-katanya jelas mengindikasikan niatnya untuk mengubah gelar Putra Mahkota.

Karena Mei Fu ren membuat Shen Miao merasakan krisis, mereka bertarung di istana selama sepuluh tahun. Mei Fu ren sudah berulang kali berada di atas angin, sampai-sampai ia bahkan mendesak Fu Xiu Yi untuk menikahkan putrinya, Putri Wan Yu, kepada Xiong Nu sebagai aliansi pernikahan.

Orang Xiong Nu sangat agresif dan Putri Wan Yu langsung dikremasi setelah meninggal akibat penyakit dalam perjalanan pernikahan. Semua orang mengetahui bahwa masalah ini aneh, tetapi sebagai seorang ibu, Shen Miao tidak punya jalan lain.

Pada akhirnya, ia berjalan ke tempat dimana ia berada.

Satu titah dari Fu Xiu Yi yang berisi “Keluarga Shen memberontak, Putra Mahkota dimakzulkan, dan ia telah bunuh diri demi menebus kesalahannya.”

Ia, sebagai Permaisuri juga akan disingkirkan, dan kain sutra putih sepanjang tiga chi pun diberikan.

Ia hanya ingin mengajukan satu pertanyaan, “Kenapa?”

Shen Miao beralasan, “Fu Xiu Yi, apa kau tidak punya hati nurani? Kau dan aku, menjadi suami istri selama lebih dari dua puluh tahun dan aku tidak pernah melakukan apa pun yang mengecewakan dirimu. Saat kau pertama naik takhta, keluarga Shen-ku yang membantumu. Saat kau pergi berperang dan Xiong Nu datang untuk menginvasi, akulah yang menolongmu menuliskan surat penyerahan diri.

“Ketika kau ingin menarik para pejabat berpangkat tinggi ke sisimu, akulah yang berjuang mati-matian untuk memohon pada mereka agar membantu. Aku pergi ke kerajaan Qin sebagai tawanan dan mengalami siksaan serta rasa sakit, dan bagaimana kau membalasnya?

“Saat Mei Fu ren menyarankan pernikahan untuk Wan Yu, kau membuatkan titah kekaisaran. Wan Yu baru berumur enam belas tahun ketika ia meninggal. Seluruh mahkamah mengetahui bahwa kau menyukai Fu Cheng, sementara mengabaikan Fu Ming, dan kini kau membinasakan seluruh klanku. Kini, karena kematian sudah di depan mata, aku akan mengajukan satu pertanyaan padamu. Kenapa?”

“Shen Miao.”

Fu Xiu Yi mengerutkan kening, tetapi tak ada sedikit pun perubahan dalam ekspresinya, seolah ia adalah patung yang dingin, “Ketika Ayahanda Kaisar masih hidup, beliau sudah ingin menangani sejumlah keluarga besar. Keluarga Shen memiliki prestasi yang dapat menutupi para majikan, jadi mereka tidak boleh hidup terlalu lama. Zhen yang membujuk Ayahanda Kaisar. Zhen yang membuat keluarga Shen bertahan hidup selama dua puluh tahun, ini sudah merupakan anugerah terbesar bagi keluarga Shen!”

Sudah menjadi anugerah terbesar bagi keluarga Shen!

Sekujur tubuh Shen Miao bergetar. Hari-hari ini, ia menangis begitu banyak hingga air matanya tak lagi mengalir.

Ia mengahadap Fu Xiu Yi dan berujar dengan perlahan, “Kenapa membiarkan keluarga Shen? Itu bukan karena kebaikanmu dan juga bukan karena anugerahmu. Kau hanya ingin memanfaatkan kekuasaan militer keluarga Shen untuk bertarung dengan saudara-saudara Di-mu. Setelah kelinci yang licik mati, anjing-anjingnya direbus. Sekarang, karena kerajaan sudah tenang, kau menghancurkan jembatan seelah menyeberangi sungainya. Fu Xiu Yi, kau benar-benar tak berperasaan!”

“Shen Miao!”

Fu Xiu Yi berteriak dengan marah seolah ia tertikam di titik terlemahnya.

Kemudian, ia mencemooh dingin, “Kalau begitu, lakukanlah yang terbaik.”

Selesai bicara, ia pun berjalan keluar.

Shen Miao berjongkok di lantai selagi ia mengepalkan tangannya. Ini adalah pria yang dicintainya seumur hidupnya. Ia berjuang memperebutkan kasih sayangnya dengan Mei Fu ren dan baru mengetahui bahwa pada akhirnya, itu bukanlah pertarungan demi kasih sayang! Hati pria ini tidak pernah bersamanya sama sekali! Semua ucapan penuh cinta itu hanyalah sandiwara yang menggelikan, lelucon yang hebat!

Ia memuntahkan darah segar.

“Kakak, ada apa ini? Kau tampak mengerikan,” suara yang manis pun terdengar.

Wanita itu mengenakan jubah berwarna kuning muda dengan kembang sepatu yang disulamkan di depan pinggang yang seperti willow, seperti seorang dewi dari kahyangan. Sikapnya anggun dan menggetarkan selagi ia mendekat.

Ini adalah Mei Fu ren, yang menang dan bertarung dengan Shen Miao seumur hidupnya di dalam Istana.

Di belakang Mei Fu ren, berdirilah dua wanita berpakaian jubah istana.

Shen Miao terkejut untuk sesaat, “Shen Qing, Shen Yue!”

Ini adalah Tang jie cabang keluarga kedua dan ketiga Shen Miao, putri dari Paman Kedua dan Paman Ketiganya. Mengapa mereka berada di Istana?

(T/N: Putri dari saudara lelaki ayah, yang usianya lebih tua dari Shen Miao.)

“Yang Mulia memanggil kami bersaudari ke dalam Istana.”

Shen Yue menutupi bibirnya selagi ia tersenyum, “Adik Kelima tidak perlu kaget. Sebelumnya, Adik Kelima suka membantu kami bersaudari untuk mencomblangi, sekarang itu tidak perlu lagi. Yang Mulia memperlakukan kami bersaudari ini dengan sangat baik.”

“Kalian ....”

Hati Shen Miao layaknya lautan dan sungai yang bergejolak, dengan kecepatan kilat, tampaknya ia sudah memahami sesuatu yang tak pernah dipertimbangkannya sebelumnya.

Suaranya terdengar tak peryaca selagi ia berkata, “Kalian. Kalian sudah menunda pernikahan kalian, semuanya demi hari ini?”

“Persis seperti itu.”

Shen Qing maju selangkah ke depan, “Pada awalnya, Yang Mulia telah membuat kesepakatan dengan ayahku dan Paman Ketiga. Selama mereka bisa membuatmu menikahi Yang Mulia, pada waktunya, kami bersaudari akan memiliki tempat yang sama untuk dituju.”

Pada awalnya, ketika Shen Miao dapat menikahi Fu Xiu Yi, keluarga cabang kedua dan ketiga juga berusaha keras. Dipikirkan kembali sekarang, saat pertama ia jatuh cinta dengan Fu Xiu Yi, itu adalah Bibi Kedua dan Bibi Ketiga yang terus menyebut-nyebut bahwa Pangeran Ding merupakan pemuda yang berbakat yang mana membuat perasaannya bersemi.

Jadi ternyata, itu adalah sebuah kesepakatan yang sudah dibuat jauh sebelumnya? Jadi ternyata, cabang keluarga kedua dan ketiga yang menyembunyikan hati jahat mereka dan menantikan semuanya untuk terjadi hari ini?

Shen Qing takut kalau Shen Miao tidak akan mengerti dan melanjutkan, “Yang Mulia begitu cakap dan tampan, dan kami bersaudari sudah lama mengaguminya. Sayang sekali, hanya Paman Pertama yang memiliki kekuasaan di tangannya dan dapat memaksakan Adik Kelima untuk naik lebih dulu. Adik Kelima sudah menjalani kehidupan yang beruntung selama bertahun-tahun sebelumnya, sekarang waktu kami sudah tiba.”

“Shen Qing!”

Shen Miao tiba-tiba saja berdiri tegak dan menyuarakan, “Yang Mulia menangkap seluruh keluarga Shen, tetapi membiarkan kalian berdua masuk Istana. Bagaimana bisa cabang keluarga kedua dan ketiga aman dan tentram?”

“Tentu saja keluarga kedua dan ketiga akan baik-baik saja.”

Shen Yue menutupi mulutnya selagi ia tertawa, “Karena kami sudah melakukan pelayanan yang baik. Bukti-bukti pemberontakan Paman Pertama diberikan oleh keluarga kami, mementingkan kebenaran di atas keluarga. Adik Kelima, sebagai gantinya, Yang Mulia memberikan gelar peringkat yang tinggi kepada dua keluarga kami.”

Shen Miao menatap kedua tang jie-nya sendiri dengan kaget dan berkata, “Apa kalian semua sudah gila? Saat sarangnya terbalik, apakah telurnya bisa tetap utuh? Keluarga Shen adalah satu keluarga besar, Fu Xiu Yi ingin menyingkirkan keluarga Shen, tetapi kalian semua sungguh menjebak anggota keluarga kalian sendiri ...”

“Anggota keluarga. Adik Kelima, kami tidak mengakui keluarga pertama sebagai keluarga kami sendiri.”

Shen Qing tertawa dingin, “Apalagi, kau sudah menikmati terlalu banyak. Sekarang, karena Putra Mahkota sudah mati, Putri juga sudah tak ada lagi di sini, dan keluarga Shen sudah dihancurkan, kau harus pergi ke alam baka lebih cepat dan bersatu kembali dengan mereka.”

Mei Fu ren maju ke depan dengan santai dan tersenyum cerah, “Kakak, kerajaan sudah stabil, kau harus pensiun.”

Pada akhirnya, setelah bertarung selama lima tahun, Shen Miao kalah dengan terlalu tragis, dan hidupnya kini berantakan. Kalah sampai-sampai klannya musnah, dan ia harus berduka untuk anak-anaknya. Kalah sampai ia menjadi bahan tertawaan dunia!

Putrinya yang mengalami kematian yang kejam, Putra Mahkota yang digulingkan, keluarga Shen yang telah mengorbankan diri mereka demi kerajaan, tak satu pun dari mereka yang cukup beruntung untuk lolos. Dalam satu dinasti, semuanya dijungkirbalikkan!

Ia menyatakan dengan pahit, “Ben gong tidak akan mati, karena bagaimana pun juga, masih seorang Permaisuri!”

“Chen Gong Gong, mulai sekarang.”

Mei Fu ren menatap si kasim.

Si kasim gemuk pun segera maju beberapa langkah ke depan dan menggunakan satu tangannya untuk mencekik kuat leher Shen Miao sementara ia menggunakan tangan lainnya untuk melingkarkan sutra putih itu di sekelilingnya. Dengan tarikan paksa, sutra putih itu pun menghasilkan suara yang tajam saat tulangnya serasa mengoyak daging.

Wanita yang menggelepar di lantai menatap ke atas dengan mata yang besar, meletakkan sumpah yang berbisa dalam hatinya.

Putranya, putrinya, orang tuanya, saudara, saudari, pelayan. Semua orang di keluarga Shen-nya dilukai.

Fu Xiu Yi, Mei Fu ren, Shen Qing, Shen Yue, semua orang yang menyakitinya dan melukai orang-orang tercintanya, apabila ada kehidupan setelah kematian, utang darah harus dibayar dengan darah!

Ini waktunya untuk berduka, karena segala hal yang ada di antara dirimu dan diriku, sudah mati!

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar