Chapter 5 : Gayung Bersambut
Rebirth of The Malicious Empress of Military Lineage: Chapter 5
“Cucu tidak berbakti, berlutut!”
Shen Miao tidak bergerak mendengar perkataan Nyonya Besar Shen.
Semua orang memandanginya syok. Shen Xin tidak ada di kediaman karena peperangan, meninggalkan Shen Miao yang
dibesarkan oleh Nyonya Besar Shen. Dengan karakter lemah dan pengecut Shen
Miao, ia belum pernah membantah perintah Nyonya Besar Shen sebelumnya, ketika
ia sekeras itu. Ia sungguh tidak berlutut
hari ini?
Apakah benar bahwa,
selama masalahnya berkaitan dengan Pangeran Ding, ia akan memiliki keberanian
yang luar biasa?
“Zu Mu, kesalahan apa yang Gadis
Kelima perbuat?” tanya Shen Miao
dengan tenang.
(T/N: Menyebut
dirinya sendiri.)
“Apakah demamnya
membuat Adik Kelima jadi linglung?”
Shen Yue adalah yang
pertama berbicara dengan ekspresi yang gelisah di wajahnya, “Zu Mu hanya berbicara karena kemarahan
dan tidak akan benar-benar menghukummu. Selama kau mengakui kesalahanmu, maka
masalahnya akan selesai. Kenapa kau bersikap keras kepala?”
Kalimat ini sudah
meletakkan kesalahan tentang mengetahui kesalahan seseorang, tetapi tidak mau
berubah dan menentang orang tua ke kepala Shen Miao.
“Kurang ajar!
Langitnya sudah runtuh!”
Nyonya Besar Shen
begitu marah hingga ia tiba-tiba saja duduk tegak dan suaranya jadi lebih
tajam. Shen Yuan Bo sangat ketakutan karena tindakan mendadak Nyonya Besar Shen
sampai-sampai kue susu uap manis yang dipegangnya tanpa sengaja jatuh ke
lantai, membuatnya menangis tersedu-sedu.
“Putra Ketujuh,
jangan menangis.”
Ren Wan Yun melihat
kalau putra bungsunya menangis dan segera maju beberapa langkah ke depan untuk
menariknya ke dalam pelukannya sementara ia melihat ke arah Shen Miao dengan
sikap yang tidak menyenangkan, “Gadis Kelima, apa kau gila? Siapa yang
mengajarimu menentang orang tua?”
Shen Miao memandangi
Ren Wan Yun.
Nyonya Kedua, Ren Wan
Yun, yang mengenakan gaun sutra biru satu badan, dengan wajah yang gempal dan
kemerahan. Saat seseorang melihatnya, ia tampak baik dan suka menolong karena
selalu memasang senyuman di wajahnya. Ia memegang kekuasaan rumah tangga dalam
genggamannya dan semua orang di kediaman Shen menghormati keadilannya dalam
menangani masalah. Ia sepenuhnya layak menjadi seorang menantu perempuan dan
istri yang baik.
Shen Miao juga
berpikiran sama hingga ia dinikahkan. Shen Xin menambahkan hampir setengah
asetnya ke dalam mas kawinnya, tetapi pada akhirnya, hanya beberapa yang ada di
Kediaman Pangeran Ding. Kenapa seperti itu? Tentu saja karena mas kawinnya
ditelan oleh Ren Wan Yun.
Ren Wan Yun menyita
barang yang lebih berharga di dalam mas kawinnya dan dengan pemiliknya yang
berubah, selain Shen Xin yang tidak ada di ibu kota, ia dinikahkan dengan
konyolnya ke kediaman Pangeran Ding. Mas kawinnya adalah alasan kenapa ia
kehilangan posisinya di seluruh kediaman Pangeran Ding. Itu semua disebabkan
oleh ‘keadilan’ Shen Shen ini.
“Ucapan Shen Kedua berarti bahwa Gadis Kelima
salah?”
Shen Miao berujar
lembut, “Tetapi Gadis Kelima tidak tahu dimananya yang salah.”
“Dasar bodoh!”
Nyonya Besar Shen
tidak menahan diri dan langsung mengumpat, “Sudah seusia ini dan masih tidak
tahu apa itu malu. Mencuri lihat Yang Mulia Pangeran Ding. Kau mempermalukan
seluruh kediaman Shen! Dan bahkan berani membantahku. Siapa yang mengajarimu
aturan hingga kau menjadi sekurang ajar ini!”
Shen Miao mendesah
pelan dalam hatinya. Nyonya Besar Shen biasanya memiliki aura arogan, tetapi
sekalinya ia membuka mulutnya, itu adalah cara bicara seorang biduanita. Nyonya
besar dari keluarga bangsawan mana yang akan mengumpat seperti ini? Justru
persis seorang pelacur biasa. Sebelumnya, ia tidak merasa seperti itu, tetapi
setelah menjadi seorang Permaisuri dan melihat ini, ia merasa bahwa kata-kata
Nyonya Besar Shen sudah menurunkan statusnya.
“Mencuri lihat Yang
Mulia Pangeran Ding?”
Ia menenglengkan
kepalanya kebingungan.
Shen Yue tidak tahan
untuk berkata, “Adik Kelima, walaupun sudah diketahui bahwa kau jatuh cinta
pada Pangeran Ding, tetapi jatuh ke dalam air hanya untuk mencuri lihat
Pangeran Ding, merusak muka kediaman ini. Terlebih lagi, Yang Mulia Pangeran
Ding tidak akan merasa senang dalam hatinya. Adik Kelima, lebih baik kau
mencari satu kesempatan untuk meminta maaf kepada Pangeran Ding.”
Jatuh cinta pada
Pangeran Ding dan harus meminta maaf kepada Pangeran Ding. Wanita mana yang
akan bersedia kehilangan muka di depan orang tercintanya? Dalam kehidupannya
yang lalu, Shen Yue juga berbicara seperti itu dan Nyonya Besar Shen pun
berpikir demikian, tetapi Shen Miao merasa itu memalukan sampai mau mati dan kemudian
dikurung oleh Nyonya Besar Shen karena kemarahannya.
Satu kalimat ini,
jatuh cinta pada Pangeran Ding dan tidak tahu malu, oleh karenanya
menghancurkan reputasi seseorang, melibatkan seluruh kediaman. Shen Yue tampak
lembut dan anggun, tetapi pikirannya dapat berbalik dan memutar-mutar sesuatu.
Shen Miao pun tidak tahan untuk melihatnya.
Shen Yue baru selesai
bicara ketika ia melihat Shen Miao menatapnya. Sepasang mata seperti anggur itu
sangat jernih, seolah mereka mengandung niat khusus, mengejutkannya sejenak.
Detik berikutnya,
suara samar Shen Miao dapat terdengar, “Kakak Kedua, apanya yang jatuh cinta
pada Yang Mulia Pangeran Ding. Kalimat ini tidak boleh dikatakan. Saat itu,
Gadis Kelima adalah seorang gadis yang belum menikah. Untuk mengatakan hal
semacam itu, takutnya ini akan menghancurkan reputasi Gadis Kelima.”
Shen Yue tercengang.
Seluruh kalangan
bangsawan di ibu kota mengetahui bahwa Shen Miao jatuh cinta pada Pangeran
Ding. Meskipun Shen Miao tidak menyatakan itu sebelumnya, kata-kata dan
perbuatannya sudah mengindikasikan sedemikian rupa. Mengapa ia menyangkalnya
sekarang?
Ia tersenyum, “Adik
Kelima, hanya ada keluarga kita sendiri di sini. Hal-hal ini tidak perlu
disembunyikan ...”
“Kakak Kedua!”
Saat ia berbicara,
Shen Miao tiba-tiba menyelanya, selagi dengan lantang dan keras berkata, “Kakak
Kedua harus berhati-hati dengan ucapannya karena masalah akan datang ketika
kata-kata yang tidak pantas diutarakan. Yang Mulia Pangeran Ding adalah seorang
aristokrat Kekaisaran, dan kita, sebagai keluarga tua yang berpengaruh, harus
jauh lebih berhati-hati dalam prilaku kita. Sebelumnya, Gadis Kelima masih muda
dan belum dewasa, mengarah ke pemikiran dan perbuatan yang membuat
disalahpahami, tetapi apa yang terjadi di hari itu adalah sebuah pelajaran.
Gadis Kelima akan membatasi perkataan dan tindakannya, sehingga tolong Kakak
Kedua jangan mengucapkan kata-kata semacam itu.”
Perkataan itu
mengejutkan bukan hanya Shen Yue, melainkan semua orang di dalam rumah,
termasuk Nyonya Besar Shen.
Shen Miao biasanya
sangat lembut dan penakut, dan tidak pernah berbicara dengan keras sebelumnya.
Ia adalah orang yang patuh dan mudah untuk dikendalikan. Bagaimana bisa
kata-katanya secepat dan sekeras ini?
Kilat cahaya melintasi
mata Chen Rou Qiu. Shen Yue masih muda, dan oleh karenanya tidak sepandai
dirinya. Ia berasal dari sebuah keluarga pelajar dan jadilah bukannya tanpa
kecerdasan.
Biasanya, sifatnya
angkuh dan tidak akan pernah mengakui kekalahan, jadi ketika ia melihat
putrinya sendiri dalam posisi kurang menguntungkan, ia merasa kesal dan segera
dengan suara yang lembut dan pelan berkata, “Dengan satu kalimat, Gadis Kelima
bisa menjernihkan soal jatuh cinta atau tidak, tetapi ketika semua sudah
dikatakan dan dilakukan, siapa yang bisa menebak hati seorang wanita. Tetapi,
Gadis Kelima lebih baik mendengarkan ucapan Shen
Shen Ketiga, omongan Kakak Keduamu tidak keliru. Status Yang Mulia Pangeran
Ding itu agung, oleh sebab itu, harus meminta maaf kepadanya.”
“Itu benar.”
Nyonya Besar Shen
juga pulih dan berkata, “Kirimkan sebuah kartu ke kediaman Pangeran Ding besok
dan minta maaf secara pribadi.”
Shen Miao nyaris
tertawa karena marah. Kata-kata ini sungguh digunakan untuk menipu dirinya yang
polos di kehidupan yang sebelumnya. Melihatnya sekarang, ia adalah putri Di dari keluarga dengan garis keturunan
militer, statusnya sangat bangsawan, jadi mengapa ia harus menemui seorang
Pangeran untuk meminta maaf. Jika itu dilakukan, dimana Shen Xin akan menaruh
mukanya? Orang takutnya, ini akan jadi lelucon lain yang akan menyebar di ibu
kota mulai dari besok dan seterusnya.
Ia juga akhirnya
mengerti, karena Nyonya Besar Shen memandang Shen Xin, yang dilahirkan oleh
Yuan Pei, sebagai duri di matanya, dan tidak sabar untuk melihat keluarga
Pertama mempermalukan diri mereka setiap harinya. Yang terbaik adalah supaya
keluarga Pertama runtuh sesegera mungkin, dan karena Shen Xin juga Nyonya Shen
tidak berada di ibu kota, ia bisa memanfaatkan Shen Miao sebagai rakit.
Di dunia ini, mana
mungkin ada hal sebaik itu?
Shen Miao tersenyum
enteng saat matanya tertuju pada Shen Qing yang diam sejak awal.
Ia berkata, “Kakak
Pertama, ketika aku jatuh ke dalam air, hanya ada kau di sisiku.”
Shen Qing mengangkat
kepalanya dan mengangguk dalam diam. Ia sudah memikirkannya sebelumnya, Shen
Miao pasti akan mengatakan bahwa ialah yang mendorongnya ke dalam air, tetapi
Shen Qing tidak takut. Orang yang saat ini membuat keputusan di keluarga Shen
adalah Nyonya Besar Shen dan Ren Wan Yun, dan Shen Miao hanya memiliki gelar
sebagai Nona Muda, tetapi sebenarnya adalah seorang putri yang tidak
dipedulikan oleh ketiga keluarga.
Selama ia bersikeras,
Nyonya Besar Shen dan Ren Wan Yun akan memihaknya. Di saat itu, Shen Miao akan
dianggap berbohong dan pasti tidak disukai oleh Nyonya Besar Shen, yang akan
menghukumnya dengan berat. Ia pantas mendapatkannya! Siapa suruh ia, putri yang
vulgar dan arogan sepertinya, juga berebut Pangeran Ding dengannya, harusnya
Shen Miao tenggelam saja hari itu!
“Kakak Pertama,
apakah kau juga melihat Yang Mulia Pangeran Ding?”
Shen Miao bertanya,
tetapi ia tidak hanya bermaksud ini.
“Sudah lihat,” balas
Shen Qing.
“Maka, begitulah.
Pada hari sebelumnya, sudah jelas bahwa Kakak Pertama dan aku bermain-main di
tepi kolam dan aku secara tak sengaja jatuh ke dalam air. Di waktu yang sama,
Yang Mulia Pangeran Ding, yang lewat dekat kediaman Shen, datang untuk
mengambil lukisan dari Shu Kedua dan
menemui insiden tersebut.”
Shen Miao
menggelengkan kepalanya, “Jika aku akan mencuri lihat Pangeran Ding, darimana
aku mendapatkan informasinya? Tidak masuk akal bagi pelayan-pelayan Shu Kedua dan Ketiga untuk menyampaikan
kabar itu ke Kediaman Dalam. Mana mungkin seseorang mengetahui bahwa Yang Mulia
Pangeran Ding akan datang ke kediaman Ding untuk meminta lukisan dari Shu Kedua, kecuali seseorang adalah
peramal? Atau ...”
Ia meneruskan dengan
santai, “Mungkinkah Yang Mulia Pangeran Ding mengirimkan kartu ke kediaman
kita?”
Shen Qing tidak
mengerti maksud ucapan Shen Miao dan ingin menyanggahnya dengan kernyitan dahi
tetapi ia mendengar ibunya sendiri tiba-tiba berteriak, “Putri Pertama!”
Suaranya tidak
sanggup menyembunyikan urgensi di baliknya.
Shen Miao melirik ke
arah Ren Wan Yun yang pucat dan Chen Rou Qiu yang mendadak gugup dan tersenyum
samar.
Apa yang
dikatakannya, mana mungkin tidak ada yang mendengar makna di dalam kata-kata
itu ketika ada begitu banyak orang pintar di kediaman.
Saat Fu Xiu Yi pergi
ke kediaman Shen sehari sebelumnya, itu karena, ketika ia lewat dekat kediaman
Shen, ia teringat taruhan catur dengan Shen Gui dan pergi mencarinya untuk
sebuah lukisan.
Sekarang, Shen Miao
bertanya apakah ada sebuah kartu yang dikirimkan lebih dulu ... Saat ini,
Kaisar membencinya, ketika para Pangeran dan pejabat jadi terlalu dekat dan
apabila seseorang mengirimkan undangan lebih dulu, apa maksud kartu itu? Untuk
merencanakan orang berikutnya dalam takhta?
Ada ribuan mata dan
telinga di dunia, siapa yang tahu apabila ada mata-mata Keluarga Kekaisaran di
Kediaman Shen. Beberapa kata bahkan tidak bisa diucapkan dengan keras.
Kalimat dari Shen
Miao sudah melampaui prilaku perempuan menyangkut kesetiaan dari pejabat. Shen
Xin berada di wilayah Barat Laut dan alaminya itu tidak akan mempengaruhinya,
tetapi masih ada Shen Gui dan Shen Wan di kediaman Shen dan dua orang itu memiliki
kedudukan di mahkamah.
Alasan ini, Shen Yue
dan Shen Qing tidak memahaminya, tetapi Ren Wan Yun dan Chen Rou Qiu sudah
pasti mengerti.
Shen Miao mencibir
dalam hatinya. Mereka ingin menginjak-injak reputasinya, jadi ia membawa kepala
Shen Gui dan Shen Wan untuk dipertaruhkan. Apakah Shen Kedua dan Ketiganya mengerti? Apakah itu layak? Apakah mereka
berani?
0 comments:
Posting Komentar