Kamis, 21 Desember 2023

RTMEML - Chapter 5

 Chapter 5 : Gayung Bersambut

Rebirth of The Malicious Empress of Military Lineage: Chapter 5

“Cucu tidak berbakti, berlutut!”

Shen Miao tidak bergerak mendengar perkataan Nyonya Besar Shen.

Semua orang memandanginya syok. Shen Xin tidak ada di kediaman karena peperangan, meninggalkan Shen Miao yang dibesarkan oleh Nyonya Besar Shen. Dengan karakter lemah dan pengecut Shen Miao, ia belum pernah membantah perintah Nyonya Besar Shen sebelumnya, ketika ia sekeras itu. Ia sungguh tidak berlutut hari ini?

Apakah benar bahwa, selama masalahnya berkaitan dengan Pangeran Ding, ia akan memiliki keberanian yang luar biasa?

Zu Mu, kesalahan apa yang Gadis Kelima  perbuat?” tanya Shen Miao dengan tenang.

(T/N: Menyebut dirinya sendiri.)

“Apakah demamnya membuat Adik Kelima jadi linglung?”

Shen Yue adalah yang pertama berbicara dengan ekspresi yang gelisah di wajahnya, “Zu Mu hanya berbicara karena kemarahan dan tidak akan benar-benar menghukummu. Selama kau mengakui kesalahanmu, maka masalahnya akan selesai. Kenapa kau bersikap keras kepala?”

Kalimat ini sudah meletakkan kesalahan tentang mengetahui kesalahan seseorang, tetapi tidak mau berubah dan menentang orang tua ke kepala Shen Miao.

“Kurang ajar! Langitnya sudah runtuh!”

Nyonya Besar Shen begitu marah hingga ia tiba-tiba saja duduk tegak dan suaranya jadi lebih tajam. Shen Yuan Bo sangat ketakutan karena tindakan mendadak Nyonya Besar Shen sampai-sampai kue susu uap manis yang dipegangnya tanpa sengaja jatuh ke lantai, membuatnya menangis tersedu-sedu.

“Putra Ketujuh, jangan menangis.”

Ren Wan Yun melihat kalau putra bungsunya menangis dan segera maju beberapa langkah ke depan untuk menariknya ke dalam pelukannya sementara ia melihat ke arah Shen Miao dengan sikap yang tidak menyenangkan, “Gadis Kelima, apa kau gila? Siapa yang mengajarimu menentang orang tua?”

Shen Miao memandangi Ren Wan Yun.

Nyonya Kedua, Ren Wan Yun, yang mengenakan gaun sutra biru satu badan, dengan wajah yang gempal dan kemerahan. Saat seseorang melihatnya, ia tampak baik dan suka menolong karena selalu memasang senyuman di wajahnya. Ia memegang kekuasaan rumah tangga dalam genggamannya dan semua orang di kediaman Shen menghormati keadilannya dalam menangani masalah. Ia sepenuhnya layak menjadi seorang menantu perempuan dan istri yang baik.

Shen Miao juga berpikiran sama hingga ia dinikahkan. Shen Xin menambahkan hampir setengah asetnya ke dalam mas kawinnya, tetapi pada akhirnya, hanya beberapa yang ada di Kediaman Pangeran Ding. Kenapa seperti itu? Tentu saja karena mas kawinnya ditelan oleh Ren Wan Yun.

Ren Wan Yun menyita barang yang lebih berharga di dalam mas kawinnya dan dengan pemiliknya yang berubah, selain Shen Xin yang tidak ada di ibu kota, ia dinikahkan dengan konyolnya ke kediaman Pangeran Ding. Mas kawinnya adalah alasan kenapa ia kehilangan posisinya di seluruh kediaman Pangeran Ding. Itu semua disebabkan oleh ‘keadilan’ Shen Shen ini.

“Ucapan Shen Kedua berarti bahwa Gadis Kelima salah?”

Shen Miao berujar lembut, “Tetapi Gadis Kelima tidak tahu dimananya yang salah.”

“Dasar bodoh!”

Nyonya Besar Shen tidak menahan diri dan langsung mengumpat, “Sudah seusia ini dan masih tidak tahu apa itu malu. Mencuri lihat Yang Mulia Pangeran Ding. Kau mempermalukan seluruh kediaman Shen! Dan bahkan berani membantahku. Siapa yang mengajarimu aturan hingga kau menjadi sekurang ajar ini!”

Shen Miao mendesah pelan dalam hatinya. Nyonya Besar Shen biasanya memiliki aura arogan, tetapi sekalinya ia membuka mulutnya, itu adalah cara bicara seorang biduanita. Nyonya besar dari keluarga bangsawan mana yang akan mengumpat seperti ini? Justru persis seorang pelacur biasa. Sebelumnya, ia tidak merasa seperti itu, tetapi setelah menjadi seorang Permaisuri dan melihat ini, ia merasa bahwa kata-kata Nyonya Besar Shen sudah menurunkan statusnya.

“Mencuri lihat Yang Mulia Pangeran Ding?”

Ia menenglengkan kepalanya kebingungan.

Shen Yue tidak tahan untuk berkata, “Adik Kelima, walaupun sudah diketahui bahwa kau jatuh cinta pada Pangeran Ding, tetapi jatuh ke dalam air hanya untuk mencuri lihat Pangeran Ding, merusak muka kediaman ini. Terlebih lagi, Yang Mulia Pangeran Ding tidak akan merasa senang dalam hatinya. Adik Kelima, lebih baik kau mencari satu kesempatan untuk meminta maaf kepada Pangeran Ding.”

Jatuh cinta pada Pangeran Ding dan harus meminta maaf kepada Pangeran Ding. Wanita mana yang akan bersedia kehilangan muka di depan orang tercintanya? Dalam kehidupannya yang lalu, Shen Yue juga berbicara seperti itu dan Nyonya Besar Shen pun berpikir demikian, tetapi Shen Miao merasa itu memalukan sampai mau mati dan kemudian dikurung oleh Nyonya Besar Shen karena kemarahannya.

Satu kalimat ini, jatuh cinta pada Pangeran Ding dan tidak tahu malu, oleh karenanya menghancurkan reputasi seseorang, melibatkan seluruh kediaman. Shen Yue tampak lembut dan anggun, tetapi pikirannya dapat berbalik dan memutar-mutar sesuatu. Shen Miao pun tidak tahan untuk melihatnya.

Shen Yue baru selesai bicara ketika ia melihat Shen Miao menatapnya. Sepasang mata seperti anggur itu sangat jernih, seolah mereka mengandung niat khusus, mengejutkannya sejenak.

Detik berikutnya, suara samar Shen Miao dapat terdengar, “Kakak Kedua, apanya yang jatuh cinta pada Yang Mulia Pangeran Ding. Kalimat ini tidak boleh dikatakan. Saat itu, Gadis Kelima adalah seorang gadis yang belum menikah. Untuk mengatakan hal semacam itu, takutnya ini akan menghancurkan reputasi Gadis Kelima.”

Shen Yue tercengang.

Seluruh kalangan bangsawan di ibu kota mengetahui bahwa Shen Miao jatuh cinta pada Pangeran Ding. Meskipun Shen Miao tidak menyatakan itu sebelumnya, kata-kata dan perbuatannya sudah mengindikasikan sedemikian rupa. Mengapa ia menyangkalnya sekarang?

Ia tersenyum, “Adik Kelima, hanya ada keluarga kita sendiri di sini. Hal-hal ini tidak perlu disembunyikan ...”

“Kakak Kedua!”

Saat ia berbicara, Shen Miao tiba-tiba menyelanya, selagi dengan lantang dan keras berkata, “Kakak Kedua harus berhati-hati dengan ucapannya karena masalah akan datang ketika kata-kata yang tidak pantas diutarakan. Yang Mulia Pangeran Ding adalah seorang aristokrat Kekaisaran, dan kita, sebagai keluarga tua yang berpengaruh, harus jauh lebih berhati-hati dalam prilaku kita. Sebelumnya, Gadis Kelima masih muda dan belum dewasa, mengarah ke pemikiran dan perbuatan yang membuat disalahpahami, tetapi apa yang terjadi di hari itu adalah sebuah pelajaran. Gadis Kelima akan membatasi perkataan dan tindakannya, sehingga tolong Kakak Kedua jangan mengucapkan kata-kata semacam itu.”

Perkataan itu mengejutkan bukan hanya Shen Yue, melainkan semua orang di dalam rumah, termasuk Nyonya Besar Shen.

Shen Miao biasanya sangat lembut dan penakut, dan tidak pernah berbicara dengan keras sebelumnya. Ia adalah orang yang patuh dan mudah untuk dikendalikan. Bagaimana bisa kata-katanya secepat dan sekeras ini?

Kilat cahaya melintasi mata Chen Rou Qiu. Shen Yue masih muda, dan oleh karenanya tidak sepandai dirinya. Ia berasal dari sebuah keluarga pelajar dan jadilah bukannya tanpa kecerdasan.

Biasanya, sifatnya angkuh dan tidak akan pernah mengakui kekalahan, jadi ketika ia melihat putrinya sendiri dalam posisi kurang menguntungkan, ia merasa kesal dan segera dengan suara yang lembut dan pelan berkata, “Dengan satu kalimat, Gadis Kelima bisa menjernihkan soal jatuh cinta atau tidak, tetapi ketika semua sudah dikatakan dan dilakukan, siapa yang bisa menebak hati seorang wanita. Tetapi, Gadis Kelima lebih baik mendengarkan ucapan Shen Shen Ketiga, omongan Kakak Keduamu tidak keliru. Status Yang Mulia Pangeran Ding itu agung, oleh sebab itu, harus meminta maaf kepadanya.”

“Itu benar.”

Nyonya Besar Shen juga pulih dan berkata, “Kirimkan sebuah kartu ke kediaman Pangeran Ding besok dan minta maaf secara pribadi.”

Shen Miao nyaris tertawa karena marah. Kata-kata ini sungguh digunakan untuk menipu dirinya yang polos di kehidupan yang sebelumnya. Melihatnya sekarang, ia adalah putri Di dari keluarga dengan garis keturunan militer, statusnya sangat bangsawan, jadi mengapa ia harus menemui seorang Pangeran untuk meminta maaf. Jika itu dilakukan, dimana Shen Xin akan menaruh mukanya? Orang takutnya, ini akan jadi lelucon lain yang akan menyebar di ibu kota mulai dari besok dan seterusnya.

Ia juga akhirnya mengerti, karena Nyonya Besar Shen memandang Shen Xin, yang dilahirkan oleh Yuan Pei, sebagai duri di matanya, dan tidak sabar untuk melihat keluarga Pertama mempermalukan diri mereka setiap harinya. Yang terbaik adalah supaya keluarga Pertama runtuh sesegera mungkin, dan karena Shen Xin juga Nyonya Shen tidak berada di ibu kota, ia bisa memanfaatkan Shen Miao sebagai rakit.

Di dunia ini, mana mungkin ada hal sebaik itu?

Shen Miao tersenyum enteng saat matanya tertuju pada Shen Qing yang diam sejak awal.

Ia berkata, “Kakak Pertama, ketika aku jatuh ke dalam air, hanya ada kau di sisiku.”

Shen Qing mengangkat kepalanya dan mengangguk dalam diam. Ia sudah memikirkannya sebelumnya, Shen Miao pasti akan mengatakan bahwa ialah yang mendorongnya ke dalam air, tetapi Shen Qing tidak takut. Orang yang saat ini membuat keputusan di keluarga Shen adalah Nyonya Besar Shen dan Ren Wan Yun, dan Shen Miao hanya memiliki gelar sebagai Nona Muda, tetapi sebenarnya adalah seorang putri yang tidak dipedulikan oleh ketiga keluarga.

Selama ia bersikeras, Nyonya Besar Shen dan Ren Wan Yun akan memihaknya. Di saat itu, Shen Miao akan dianggap berbohong dan pasti tidak disukai oleh Nyonya Besar Shen, yang akan menghukumnya dengan berat. Ia pantas mendapatkannya! Siapa suruh ia, putri yang vulgar dan arogan sepertinya, juga berebut Pangeran Ding dengannya, harusnya Shen Miao tenggelam saja hari itu!

“Kakak Pertama, apakah kau juga melihat Yang Mulia Pangeran Ding?”

Shen Miao bertanya, tetapi ia tidak hanya bermaksud ini.

“Sudah lihat,” balas Shen Qing.

“Maka, begitulah. Pada hari sebelumnya, sudah jelas bahwa Kakak Pertama dan aku bermain-main di tepi kolam dan aku secara tak sengaja jatuh ke dalam air. Di waktu yang sama, Yang Mulia Pangeran Ding, yang lewat dekat kediaman Shen, datang untuk mengambil lukisan dari Shu Kedua dan menemui insiden tersebut.”

Shen Miao menggelengkan kepalanya, “Jika aku akan mencuri lihat Pangeran Ding, darimana aku mendapatkan informasinya? Tidak masuk akal bagi pelayan-pelayan Shu Kedua dan Ketiga untuk menyampaikan kabar itu ke Kediaman Dalam. Mana mungkin seseorang mengetahui bahwa Yang Mulia Pangeran Ding akan datang ke kediaman Ding untuk meminta lukisan dari Shu Kedua, kecuali seseorang adalah peramal? Atau ...”

Ia meneruskan dengan santai, “Mungkinkah Yang Mulia Pangeran Ding mengirimkan kartu ke kediaman kita?”

Shen Qing tidak mengerti maksud ucapan Shen Miao dan ingin menyanggahnya dengan kernyitan dahi tetapi ia mendengar ibunya sendiri tiba-tiba berteriak, “Putri Pertama!”

Suaranya tidak sanggup menyembunyikan urgensi di baliknya.

Shen Miao melirik ke arah Ren Wan Yun yang pucat dan Chen Rou Qiu yang mendadak gugup dan tersenyum samar.

Apa yang dikatakannya, mana mungkin tidak ada yang mendengar makna di dalam kata-kata itu ketika ada begitu banyak orang pintar di kediaman.

Saat Fu Xiu Yi pergi ke kediaman Shen sehari sebelumnya, itu karena, ketika ia lewat dekat kediaman Shen, ia teringat taruhan catur dengan Shen Gui dan pergi mencarinya untuk sebuah lukisan.

Sekarang, Shen Miao bertanya apakah ada sebuah kartu yang dikirimkan lebih dulu ... Saat ini, Kaisar membencinya, ketika para Pangeran dan pejabat jadi terlalu dekat dan apabila seseorang mengirimkan undangan lebih dulu, apa maksud kartu itu? Untuk merencanakan orang berikutnya dalam takhta?

Ada ribuan mata dan telinga di dunia, siapa yang tahu apabila ada mata-mata Keluarga Kekaisaran di Kediaman Shen. Beberapa kata bahkan tidak bisa diucapkan dengan keras.

Kalimat dari Shen Miao sudah melampaui prilaku perempuan menyangkut kesetiaan dari pejabat. Shen Xin berada di wilayah Barat Laut dan alaminya itu tidak akan mempengaruhinya, tetapi masih ada Shen Gui dan Shen Wan di kediaman Shen dan dua orang itu memiliki kedudukan di mahkamah.

Alasan ini, Shen Yue dan Shen Qing tidak memahaminya, tetapi Ren Wan Yun dan Chen Rou Qiu sudah pasti mengerti.

Shen Miao mencibir dalam hatinya. Mereka ingin menginjak-injak reputasinya, jadi ia membawa kepala Shen Gui dan Shen Wan untuk dipertaruhkan. Apakah Shen Kedua dan Ketiganya mengerti? Apakah itu layak? Apakah mereka berani?

 

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar