Consort of A Thousand Faces
Chapter 96 : Wanita Sipil
Su Xi-er memejamkan matanya,
menarik napas dalam-dalam sebelum mendorongnya menjauh. "Hamba telah
membunuh seseorang."
"Biarkan saja. Lagipula,
mereka pantas mati." Pei Qian Hao melepaskannya sebelum mengangkat tangannya,
mencoba menghapus air mata dari matanya. Akan tetapi ....
Su Xi-er kaget. Aku
tidak menangis. Apanya yang ia usap?
"Kau tidak
menangis." Pei Qian Hao menyatakan perlahan. Setelahnya, ia menarik
tangannya dan memandangi dua pria yang tergeletak di lantai.
Wu Ling memilih tepat di
waktu ini untuk berjalan masuk ke dalam kamar, melonjak kaget saat menyadari
pemandangan di hadapannya. Apakah kedua pria ini dibunuh oleh Su Xi-er?
Bagi seorang wanita mungil
dan lemah, membunuh dua orang pria dengan kedua tangannya sendiri .... Seberapa
besar keberanian dan kekuatan yang dibutuhkannya ....?
"Sampaikan titah lisan
Pangeran ini untuk memanggil Hakim Provinsi. Bubarkan semua orang lain yang ada
di penginapan." Suara Pei Qian Hao datar, tetapi dipenuhi aura menekan.
Wu Ling segera membungkuk dan
menerima perintah sebelum pergi dengan cepat.
Fakta bahwa Pangeran Hao
tinggal di penginapan telah membuat pusat perbincangan di seluruh provinsi
kecil itu. Ketika si Hakim Provinsi menerima kabar mengenai insiden ini, ekspresinya
berubah sepenuhnya. Saat Pengawal Kekaisaran Wu melaporkan ada insiden fatal,
Hakim Provinsi pun hanya bisa gemetaran lagi.
Berhasil bertahan dengan
gelar Hakim Provinsi, tentunya aku mengidam-idamkan hal tertentu, tetapi tak
pernah menduga kalau aku akan memprovokasi Pangeran Hao.
***
Dengan penginapan yang
dikarantina, menghalangi siapa pun keluar atau masuk, pengurus dan pegawainya
hanya bisa gelisah menantikan nasib mereka.
Hakim Provinsi mengikuti Wu
Ling ke lantai atas menuju Kamar Earth Word di lantai dua. Noda darahnya sudah
dibersihkan, meninggalkan jenazah pucat kedua orang pria yang terbaring di
lantai.
"Pejabat rendahan ini
memberi hormat pada Pangeran Hao." Hakim Provinsi pun berlutut dengan
bunyi gedebuk.
"Ini adalah provinsi
kecil dengan sedikit penduduknya. Apakah kau mengenali kedua pria ini?"
"Pejabat rendahan ini
... mengenal mereka. Mereka menjual daging babi di sisi barat. Mereka senang
menghabiskan perak dan bermain-main dengan wanita."
Si Hakim Provinsi sudah
menghukum kedua pria ini berulang kali, tetapi karena mereka tidak pernah
mengancam nyawa orang lain dan juga kerap memberikan banyak perak, ia hanya
menahan mereka selama beberapa bulan sebelum melepaskan mereka. Siapa
yang akan berpikir kalau keduanya akan memprovokasi Pangeran Hao.
"Melecehkan wanita yang
tidak bersalah. Kejahatan ini cukup untuk memenggal kepala mereka. Kau, buang
kedua orang ini ke makam masal tak bertanda dan beri makan pada serigala.
Buatkan pengumuman publik di papan pengumuman; nasib mereka akan jadi pencegahan
bagi yang lainnya. Jika hal semacam ini terjadi lagi, pancung mereka di depan
umum tanpa pengecualian." Nada suara Pei Qian Hao dingin, dan ekspresinya serius.
Hakim Provinsi pun menggigil.
"Bawahan ini mematuhi perintah." Ia langsung bangkit dan
menginstruksikan petugas pengadilan provinsi untuk mengangkut kedua pria itu
pergi.
Kerumunan di luar penginapan
terkejut hingga memucat saat mereka melihat dua jasad dibawa keluar. Akan
tetapi, setelah mengenali wajah mereka, mereka malah jadi senang.
"Akhirnya, kedua orang
ini diadili. Bertingkah sombong dan menindas begitu banyak gadis hanya karena
mereka punya beberapa perak, tahu rasa mereka! Semestinya, mereka juga menyita
harta keluarga mereka."
Hakim Provinsi pun
menginstruksikan para petugas pengadilan untuk cepat-cepat membawa pergi
jasadnya agar menghindari menarik gosip dan membuat dirinya terlibat.
***
Di dalam kamar Earth Word, Wu
Ling bertanya bingung, "Pangeran Hao, pasti ada masalah dengan si Hakim
Provinsi. Mengapa Anda tidak menghukumnya?"
Pei Qian Hao berdiri.
"Tentu saja ia harus dihukum; Pangeran ini memerintahkanmu untuk segera
memancungnya. Kau akan ditugaskan mengawasinya sementara waktu hingga seorang
hakim provinsi baru mengambil alih posisinya. Setelah mereka tiba, kau akan pergi
ke Nan Zhao."
"Ah?" Wu Ling
tertegun. Ia menyuruhku menggantikan sementara posisi sebagai Hakim
Provinsi.
"Urusan ini sudah
ditetapkan. Tidak perlu diskusi lebih lanjut." Lalu, Pei Qian Hao pun
membawa Su Xi-er ke Kamar Heavenly Word, menenangkannya sementara para pengawal
berdiri di depan pintu.
***
Su Xi-er sedang duduk di atas
bangku kayu saat ia mendengar suara pintu terbuka. Ia langsung berdiri dan
membungkuk pada Pei Qian Hao. "Terima kasih banyak pada Pangeran
Hao."
Pei Qian Hao melambaikan tangannya.
"Tidak perlu berterima kasih. Kau menyingkirkan momok yang menghantui
orang-orang. Menghabisi mereka berdua masing-masing hanya dengan satu sayatan,
tampaknya kau cukup terampil."
"Hamba sama sekali tidak
terampil. Aku hanya sembarangan mengacungkan guntingnya."
"Kau melakukannya dengan
baik, membunuh kedua orang ini. Apakah kerangka pikiranmu sudah pulih?"
Su Xi-er mengangguk.
"Aku sudah sadar."
"Baiklah, kita akan
segera menuju Nan Zhao."
Walau tadinya aku berencana
untuk menghabiskan semalam di provinsi kecil ini, insiden ini sudah membuat hal
itu mustahil.
***
Kereta kudanya sudah
dipersiapkan untuk keberangkatan mereka. Semua rakyat jelata berada paling
tidak lima puluh meter jauhnya, sementara semua orang yang berada di
penginapan, selain pengurusnya, semua sudah dibubarkan.
Mengetahui bahwa orang yang
tinggal di penginapannya adalah Pei Qian Hao, si pengurus penginapan hanya
menangkap sekelebat sosok si pangeran sebelum menundukkan kepala, tak lagi
berani mengintip.
Rakyat jelata yang melihat
Pei Qian Hao berjalan keluar dari penginapan dari kejauhan hanya bisa
meneriakkan, "Pangeran Hao! Pangeran Hao!" Mereka bersorak kencang,
dan luar biasa bersemangat. Dalam hati mereka, Pangeran Hao adalah Langit.
Pei Qian Hao menuju ke sisi
kereta kuda dan melingkarkan satu lengan di sekeliling pinggang Su Xi-er
sebelum menariknya naik ke atas kereta kuda.
Rakyat yang menyaksikan
adegan ini hanya bisa saling pandang kebingungan. Menilai dari sosok
dan gaunnya, itu seorang wanita! Tetapi, karena mereka terlalu jauh,
mereka tidak bisa melihat wajah wanita itu dengan jelas.
Pangeran Hao sungguh membawa
seorang wanita menemaninya ke Nan Zhao! Ini merupakan berita besar! Dalam
sekajap, kabar ini telah menyebar ke seluruh provinsi kecil ini hingga ke ibu kota.
***
Dengan sampainya kabar itu di
ibu kota, tentu saja akan menyebar pula di dalam istana kekaisaran. Di Taman
Kekaisaran, Pei Ya Ran tengah menikmati pemandangan Bunga Ungu Harum, yang
berwarna ungu anggun dan sederhana. Karena semua bunganya bermekaran, itu
adalah musim terbaik untuk mengagumi mereka.
Dengan Bunga dan He Ying yang
sudah pergi, ia hanya bisa datang ke Taman Kekaisaran untuk mengamati Bunga
Ungu Harum saat ia sedang bosan.
"Ibu Suri, sudah larut.
Kita harus kembali ke istana untuk makan malam." Setelah He Ying dikirim
pulang ke Kediaman Pei, dayang lainlah yang melayani di sisi Pei Ya Ran. Dayang
ini tidak banyak bicara, dengan tegas menjaga peranannya selagi menjalankan
tugas.
"Ibu Suri ini tidak
punya selera makan dan akan melihat-lihat sebentar lagi. Kau kembali
saja." Nada suara Pei Ya Ran tenang bersama dengan tatapannya yang terus
tertuju pada bunga-bunga, tanpa sadar mengingat saat Pei Qian Hao mengimpor
Bunga Ungu Harum ini dari kerajaan lain.
Dayang itu tidak merespon,
sebaliknya, tetap berada di sisi Ibu Suri dalam diam.
Tepat saat inilah, sekelompok
dayang penggosip bergegas menuju ke arah sini.
"Apakah itu benar?
Pangeran Hao membawa seorang wanita bersamanya ke Nan Zhao?"
"Itu benar. Semua orang
yang ada di dalam maupun di luar istana sudah mengetahuinya. Semua orang bilang
kalau Pangeran Hao bertemu dengan seorang wanita sipil di sepanjang
perjalanannya. Melihat wajah cantiknya dan mempertimbangkan tak adanya wanita
yang melayani di sisinya, ia memutuskan untuk membawanya."
"Kalau begitu, akan ada
wanita baru lagi di Istana Kecantikan ...." Sebelum dayang itu bisa
selesai berkomentar, ia melihat Ibu Suri.
Semua dayang langsung
membungkuk. "Hamba memberi salam pada Ibu Suri."
Pei Ya Ran tampak mengerikan.
"Beritahukan padaku semua detail mengenai kabar yang kalian dengar."
Nada memaksa dan ekpsresi
serius yang dikenakan Pei Ya Ran membuat semua dayang istana ketakutan hingga
mereka tak berani bernapas.
Pei Ya Ran menunjuk dayang
yang berada di depan dan menekankan kata-katanya lebih jauh,
"Katakan."
"Melaporkan pada Ibu
Suri, rumornya mengatakan bahwa Pangeran Hao ... bertemu dengan seorang wanita
sipil sewaktu melakukan perjalanan ke Nan Zhao. Wanita ini sangatlah cantik,
mendorongnya agar membawa wanita itu di sisinya, bahkan menaikkannya sendiri ke
dalam kereta kudanya."
Setiap katanya terasa
bagaikan gada yang menghantam kepala Pei Ya Ran. Ia memungut wanita
lain lagi. Apakah ia jauh lebih cantik daripada Su Xi-er? Dilihat dari
keadaannya, tampaknya ia benar-benar tidak menganggap Su Xi-er dalam hatinya.
Akulah yang tampak bodoh sementara melampiaskan amarahku pada Su Xi-er.
Aku memahami karakternya. Ia
tidak menganggap wanita dengan serius.
Pei Ya Ran melambaikan
tangannya. "Ibu Suri ini sudah mengerti. Cepat pergi."
"Baik." Para dayang
itu langsung membungkuk dan pergi dengan tergesa.
Sudut mulut Pei Ya Ran
mengandung senyum pahit. Segera setelahnya, ia menginstruksikan dayang di
sebelahnya. "Pergilah menuju Departemen Rumah Tangga Kekaisaran, cari
Kasim Zhang. Katakan padanya untuk membawa pengawal kekaisaran di istana ke
Istana Kecantikan dan kirim Su Xi-er kembali ke Istana Samping untuk meneruskan
tugasnya di istana kekaisaran."
Aku sudah tahu sikapnya terhadap Su Xi-er tanpa harus menunggunya kembali. Ia bahkan mengoleksi seorang gadis cantik di sisinya hanya dengan menempuh perjalanan ke Nan Zhao. Benar-benar menggelikan!
0 comments:
Posting Komentar