Rabu, 16 Juni 2021

CTF - Chapter 96

Consort of A Thousand Faces

Chapter 96 : Wanita Sipil


Su Xi-er memejamkan matanya, menarik napas dalam-dalam sebelum mendorongnya menjauh. "Hamba telah membunuh seseorang."

"Biarkan saja. Lagipula, mereka pantas mati." Pei Qian Hao melepaskannya sebelum mengangkat tangannya, mencoba menghapus air mata dari matanya. Akan tetapi ....

Su Xi-er kaget. Aku tidak menangis. Apanya yang ia usap?

"Kau tidak menangis." Pei Qian Hao menyatakan perlahan. Setelahnya, ia menarik tangannya dan memandangi dua pria yang tergeletak di lantai.

Wu Ling memilih tepat di waktu ini untuk berjalan masuk ke dalam kamar, melonjak kaget saat menyadari pemandangan di hadapannya. Apakah kedua pria ini dibunuh oleh Su Xi-er?

Bagi seorang wanita mungil dan lemah, membunuh dua orang pria dengan kedua tangannya sendiri .... Seberapa besar keberanian dan kekuatan yang dibutuhkannya ....?

"Sampaikan titah lisan Pangeran ini untuk memanggil Hakim Provinsi. Bubarkan semua orang lain yang ada di penginapan." Suara Pei Qian Hao datar, tetapi dipenuhi aura menekan.

Wu Ling segera membungkuk dan menerima perintah sebelum pergi dengan cepat.

Fakta bahwa Pangeran Hao tinggal di penginapan telah membuat pusat perbincangan di seluruh provinsi kecil itu. Ketika si Hakim Provinsi menerima kabar mengenai insiden ini, ekspresinya berubah sepenuhnya. Saat Pengawal Kekaisaran Wu melaporkan ada insiden fatal, Hakim Provinsi pun hanya bisa gemetaran lagi.

Berhasil bertahan dengan gelar Hakim Provinsi, tentunya aku mengidam-idamkan hal tertentu, tetapi tak pernah menduga kalau aku akan memprovokasi Pangeran Hao.

***

Dengan penginapan yang dikarantina, menghalangi siapa pun keluar atau masuk, pengurus dan pegawainya hanya bisa gelisah menantikan nasib mereka.

Hakim Provinsi mengikuti Wu Ling ke lantai atas menuju Kamar Earth Word di lantai dua. Noda darahnya sudah dibersihkan, meninggalkan jenazah pucat kedua orang pria yang terbaring di lantai.

"Pejabat rendahan ini memberi hormat pada Pangeran Hao." Hakim Provinsi pun berlutut dengan bunyi gedebuk.

"Ini adalah provinsi kecil dengan sedikit penduduknya. Apakah kau mengenali kedua pria ini?"

"Pejabat rendahan ini ... mengenal mereka. Mereka menjual daging babi di sisi barat. Mereka senang menghabiskan perak dan bermain-main dengan wanita."

Si Hakim Provinsi sudah menghukum kedua pria ini berulang kali, tetapi karena mereka tidak pernah mengancam nyawa orang lain dan juga kerap memberikan banyak perak, ia hanya menahan mereka selama beberapa bulan sebelum melepaskan mereka. Siapa yang akan berpikir kalau keduanya akan memprovokasi Pangeran Hao.

"Melecehkan wanita yang tidak bersalah. Kejahatan ini cukup untuk memenggal kepala mereka. Kau, buang kedua orang ini ke makam masal tak bertanda dan beri makan pada serigala. Buatkan pengumuman publik di papan pengumuman; nasib mereka akan jadi pencegahan bagi yang lainnya. Jika hal semacam ini terjadi lagi, pancung mereka di depan umum tanpa pengecualian." Nada suara Pei Qian Hao dingin, dan ekspresinya serius.

Hakim Provinsi pun menggigil. "Bawahan ini mematuhi perintah." Ia langsung bangkit dan menginstruksikan petugas pengadilan provinsi untuk mengangkut kedua pria itu pergi.

Kerumunan di luar penginapan terkejut hingga memucat saat mereka melihat dua jasad dibawa keluar. Akan tetapi, setelah mengenali wajah mereka, mereka malah jadi senang.

"Akhirnya, kedua orang ini diadili. Bertingkah sombong dan menindas begitu banyak gadis hanya karena mereka punya beberapa perak, tahu rasa mereka! Semestinya, mereka juga menyita harta keluarga mereka."

Hakim Provinsi pun menginstruksikan para petugas pengadilan untuk cepat-cepat membawa pergi jasadnya agar menghindari menarik gosip dan membuat dirinya terlibat.

***

Di dalam kamar Earth Word, Wu Ling bertanya bingung, "Pangeran Hao, pasti ada masalah dengan si Hakim Provinsi. Mengapa Anda tidak menghukumnya?"

Pei Qian Hao berdiri. "Tentu saja ia harus dihukum; Pangeran ini memerintahkanmu untuk segera memancungnya. Kau akan ditugaskan mengawasinya sementara waktu hingga seorang hakim provinsi baru mengambil alih posisinya. Setelah mereka tiba, kau akan pergi ke Nan Zhao."

"Ah?" Wu Ling tertegun. Ia menyuruhku menggantikan sementara posisi sebagai Hakim Provinsi.

"Urusan ini sudah ditetapkan. Tidak perlu diskusi lebih lanjut." Lalu, Pei Qian Hao pun membawa Su Xi-er ke Kamar Heavenly Word, menenangkannya sementara para pengawal berdiri di depan pintu.

***

Su Xi-er sedang duduk di atas bangku kayu saat ia mendengar suara pintu terbuka. Ia langsung berdiri dan membungkuk pada Pei Qian Hao. "Terima kasih banyak pada Pangeran Hao."

Pei Qian Hao melambaikan tangannya. "Tidak perlu berterima kasih. Kau menyingkirkan momok yang menghantui orang-orang. Menghabisi mereka berdua masing-masing hanya dengan satu sayatan, tampaknya kau cukup terampil."

"Hamba sama sekali tidak terampil. Aku hanya sembarangan mengacungkan guntingnya."

"Kau melakukannya dengan baik, membunuh kedua orang ini. Apakah kerangka pikiranmu sudah pulih?"

Su Xi-er mengangguk. "Aku sudah sadar."

"Baiklah, kita akan segera menuju Nan Zhao."

Walau tadinya aku berencana untuk menghabiskan semalam di provinsi kecil ini, insiden ini sudah membuat hal itu mustahil.

***

Kereta kudanya sudah dipersiapkan untuk keberangkatan mereka. Semua rakyat jelata berada paling tidak lima puluh meter jauhnya, sementara semua orang yang berada di penginapan, selain pengurusnya, semua sudah dibubarkan.

Mengetahui bahwa orang yang tinggal di penginapannya adalah Pei Qian Hao, si pengurus penginapan hanya menangkap sekelebat sosok si pangeran sebelum menundukkan kepala, tak lagi berani mengintip.

Rakyat jelata yang melihat Pei Qian Hao berjalan keluar dari penginapan dari kejauhan hanya bisa meneriakkan, "Pangeran Hao! Pangeran Hao!" Mereka bersorak kencang, dan luar biasa bersemangat. Dalam hati mereka, Pangeran Hao adalah Langit.

Pei Qian Hao menuju ke sisi kereta kuda dan melingkarkan satu lengan di sekeliling pinggang Su Xi-er sebelum menariknya naik ke atas kereta kuda.

Rakyat yang menyaksikan adegan ini hanya bisa saling pandang kebingungan. Menilai dari sosok dan gaunnya, itu seorang wanita! Tetapi, karena mereka terlalu jauh, mereka tidak bisa melihat wajah wanita itu dengan jelas.

Pangeran Hao sungguh membawa seorang wanita menemaninya ke Nan Zhao! Ini merupakan berita besar! Dalam sekajap, kabar ini telah menyebar ke seluruh provinsi kecil ini hingga ke ibu kota.

***

Dengan sampainya kabar itu di ibu kota, tentu saja akan menyebar pula di dalam istana kekaisaran. Di Taman Kekaisaran, Pei Ya Ran tengah menikmati pemandangan Bunga Ungu Harum, yang berwarna ungu anggun dan sederhana. Karena semua bunganya bermekaran, itu adalah musim terbaik untuk mengagumi mereka.

Dengan Bunga dan He Ying yang sudah pergi, ia hanya bisa datang ke Taman Kekaisaran untuk mengamati Bunga Ungu Harum saat ia sedang bosan.

"Ibu Suri, sudah larut. Kita harus kembali ke istana untuk makan malam." Setelah He Ying dikirim pulang ke Kediaman Pei, dayang lainlah yang melayani di sisi Pei Ya Ran. Dayang ini tidak banyak bicara, dengan tegas menjaga peranannya selagi menjalankan tugas.

"Ibu Suri ini tidak punya selera makan dan akan melihat-lihat sebentar lagi. Kau kembali saja." Nada suara Pei Ya Ran tenang bersama dengan tatapannya yang terus tertuju pada bunga-bunga, tanpa sadar mengingat saat Pei Qian Hao mengimpor Bunga Ungu Harum ini dari kerajaan lain.

Dayang itu tidak merespon, sebaliknya, tetap berada di sisi Ibu Suri dalam diam.

Tepat saat inilah, sekelompok dayang penggosip bergegas menuju ke arah sini.

"Apakah itu benar? Pangeran Hao membawa seorang wanita bersamanya ke Nan Zhao?"

"Itu benar. Semua orang yang ada di dalam maupun di luar istana sudah mengetahuinya. Semua orang bilang kalau Pangeran Hao bertemu dengan seorang wanita sipil di sepanjang perjalanannya. Melihat wajah cantiknya dan mempertimbangkan tak adanya wanita yang melayani di sisinya, ia memutuskan untuk membawanya."

"Kalau begitu, akan ada wanita baru lagi di Istana Kecantikan ...." Sebelum dayang itu bisa selesai berkomentar, ia melihat Ibu Suri.

Semua dayang langsung membungkuk. "Hamba memberi salam pada Ibu Suri."

Pei Ya Ran tampak mengerikan. "Beritahukan padaku semua detail mengenai kabar yang kalian dengar."

Nada memaksa dan ekpsresi serius yang dikenakan Pei Ya Ran membuat semua dayang istana ketakutan hingga mereka tak berani bernapas.

Pei Ya Ran menunjuk dayang yang berada di depan dan menekankan kata-katanya lebih jauh, "Katakan."

"Melaporkan pada Ibu Suri, rumornya mengatakan bahwa Pangeran Hao ... bertemu dengan seorang wanita sipil sewaktu melakukan perjalanan ke Nan Zhao. Wanita ini sangatlah cantik, mendorongnya agar membawa wanita itu di sisinya, bahkan menaikkannya sendiri ke dalam kereta kudanya."

Setiap katanya terasa bagaikan gada yang menghantam kepala Pei Ya Ran. Ia memungut wanita lain lagi. Apakah ia jauh lebih cantik daripada Su Xi-er? Dilihat dari keadaannya, tampaknya ia benar-benar tidak menganggap Su Xi-er dalam hatinya. Akulah yang tampak bodoh sementara melampiaskan amarahku pada Su Xi-er.

Aku memahami karakternya. Ia tidak menganggap wanita dengan serius.

Pei Ya Ran melambaikan tangannya. "Ibu Suri ini sudah mengerti. Cepat pergi."

"Baik." Para dayang itu langsung membungkuk dan pergi dengan tergesa.

Sudut mulut Pei Ya Ran mengandung senyum pahit. Segera setelahnya, ia menginstruksikan dayang di sebelahnya. "Pergilah menuju Departemen Rumah Tangga Kekaisaran, cari Kasim Zhang. Katakan padanya untuk membawa pengawal kekaisaran di istana ke Istana Kecantikan dan kirim Su Xi-er kembali ke Istana Samping untuk meneruskan tugasnya di istana kekaisaran."

Aku sudah tahu sikapnya terhadap Su Xi-er tanpa harus menunggunya kembali. Ia bahkan mengoleksi seorang gadis cantik di sisinya hanya dengan menempuh perjalanan ke Nan Zhao. Benar-benar menggelikan!

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar