Rabu, 16 Juni 2021

CTF - Chapter 97

Consort of A Thousand Faces

Chapter 97 : Memasuki Nan Zhao


"Kenapa masih belum pergi juga?!" Pei Ya Ran menyalak kasar, menyebabkan para dayang di dekatnya hampir tersandung mematuhinya.

Pei Ya Ran mengalihkan tatapannya pada Bunga Ungu Harum. Aku keliru telah menyalahkan Su Xi-er. Namun, aku penasaran tentang seberapa cantiknya si wanita sipil itu. Jika ia membawanya masuk ke Istana Kecantikan .... Sudut mulut Pei Ya Ran agak melengkung, maka aku harus membunuhnya.

Dengan keputusan yang telah dibuatnya, Pei Ya Ran mengangkat kepalanya, menatap langit biru cerah. Pei Qian Hao, aku tidak peduli tentang wanita lain yang ada di Istana Kecantikan, tetapi jangan salahkan aku karena bertindak kasar apabila kau membawa seorang wanita sipil kemari.

Tetapi, Pei Ya Ran tidak tahu kalau 'wanita sipil' ini, tepatnya adalah, Su Xi-er.

***

Su Xi-er tengah duduk di dalam kereta sementara Pei Qian Hao berbaring bersandar di dinding kereta dengan mata terpejam. "Setelah kita tiba di Nan Zhao, aku akan menyuruh seseorang merebuskan obat untukmu. Apakah kau merasa lebih baik?"

Su Xi-er mengangguk. "Jauh lebih baik. Terima kasih banyak atas perhatian Anda, Pangeran Hao."

"Perhatian? Ini pertama kalinya Pangeran ini mendengar seseorang mengatakan kalau aku mencemaskan tentang orang lain. Apabila tubuhmu tidak sehat, siapa yang akan melayani Pangeran ini selama perjalanan? Pangeran ini hanya mempertimbangkannya untuk diriku sendiri."

Kereta kudanya meninggalkan provinsi kecil itu dengan cepat, bergegas mendekati perbatasan antara Bei Min dan Nan Zhao.

Tatapan mencemooh menyala di mata Pei Qian Hao. "Ada pengungsi di perbatasan. Jadi begini, cara Pangeran Yun memerintah Nan Zhao."

Hati Su Xi-er menegang dan mengikuti arah pandangannya, melihat sebaris rakyat jelata berjongkok di pinggir jalan. Tiap orang tampak pucat dan kurus sambil mengenakan pakaian compang-camping.

Sudah jelas kalau para pengungsi ini ingin pergi ke Bei Min, tetapi tidak bisa lewat dikarenakan peraturan ketat di perbatasan.

Perbatasan masih belum sampai begini ketika ia masih hidup. Kalau terus begini, musuh kuat akan masuk dari perbatasan dan menginvasi Nan Zhao. Tak peduli dengan seluruh kerja keras yang dilakukan untuk mengangkat kekuatan nasional Nan Zhao menjadi peringkat kedua di seluruh empat kerajaan, pasti akan jatuh ke tempat terakhir jika ini terus berlanjut.

Pei Qian Hao berkomentar tanpa tergesa, "Pangeran Yun hanya cocok untuk memimpin pasukan menuju peperangan. Jika soal memerintah suatu kerajaan, ia jauh lebih payah daripada seorang wanita." Si 'wanita' yang dimaksud olehnya, tak lain tak bukan adalah Ning Ru Lan.

"Pangeran Hao, dulu, Anda tidak pernah pergi ke perjamuaan kerajaan Nan Zhao, jadi mengapa Anda memutuskan untuk datang kali ini?" Su Xi-er menyuarakan keheranannya. Ia ingat, ia pernah mengirimkan sepucuk surat kepada Pei Qian Hao, tetapi ia langsung menolaknya.

"Ning Ru Lan sudah mati, dan urusan kerajaan diserahkan ke tangan kaisar muda yang tidak kompeten, serta Pangeran Yun yang bertindak sebagai Prince Regent untuk pertama kalinya. Ini merupakan masa-masa krusial Nan Zhao. Pangeran ini datang, ingin melihat bagaimana Nan Zhao telah berubah."

Su Xi-er mampu membedakan tatapan berbahaya di bola mata Pei Qian Hao. Ia memanfaatkan perjamuan kerajaan untuk mengintai Nan Zhao. Apabila ia merasa Nan Zhao lemah, apakah ia berencana untuk mengumpulkan pasukan dan menyerangnya?

"Namun, Pangeran ini lebih tertarik memeriksa apakah kebijakan Ning Ru Lan yang baru diterapkan telah dihapuskan."

Hati Su Xi-er terasa tegang lagi. Ada pengungsi di perbatasan, dan karena kebijakan baru mengancam orang-orang kaya dan berkuasa, ada sedikit kemungkinan kalau itu telah dihapuskan.

"Pangeran Hao." Suara seorang pengawal terdengar saat kereta kudanya mendadak berhenti.

Setelah menyibak tirai kereta kudanya, ekspresi jahat dan nakal melewati matanya. "Pangeran Yun datang sendiri."

Ketika Su Xi-er mendengar kata-kata 'Pangeran Yun', ia merasa hatinya diremas. Aku tidak menyangka kalau aku akan bertemu dengannya secepat ini.

Yun Ruo Feng, apa kau tahu, kalau aku, Ning Ru Lan, masih hidup? Kau menginginkanku mati, tetapi sayangnya bagimu, itu tidak terjadi. Aku sungguh penasaran, bagaimanakah perasaanmu jika kau mengetahuinya. Apakah kau akan merasa sangat kecewa?

Pei Qian Hao menurunkan tirai dan bersandar di dinding kereta. Suara tapak kuda sedikit demi sedikit mendekat.

"Pangeran Hao, apakah Anda tidak akan turun dari kereta kuda?" Mau tak mau, Su Xi-er pun bertanya.

Terdapat tatapan jail di mata Pei Qian Hao. "Kenapa aku harus turun? Jangan bilang kau bermaksud menyuruh Pangeran ini tinggal di perbatasan ini?"

Su Xi-er merasakan kekurangajaran dan kearoganannya lagi. Walaupun Yun Ruo Feng merupakan orang paling berkuasa di Nan Zhao, ia sama sekali tak ada harganya di mata Pei Qian Hao.

"Nan Zhao merasa sangat terhormat karena kau meluangkan waktu untuk menempuh perjalanan kemari. Provinsi Bunga Teratai sudah mempersiapkan hidangan berkualitas tinggi, dan tengah menanti kedatanganmu." Suara mengesankan dan jernih milik Yun Ruo Feng memasuki telinga Su Xi-er. Masih selembut dan seindah yang diingatnya.

Kalau saja ini di masa lalu, wajahnya pasti sudah berseri penuh kegembiraan mendengarkan suaranya. Akan tetapi, sekarang yang tersisa hanyalah kebencian.

Pei Qian Hao melirik Su Xi-er. Kenapa kepalanya ditundukkan? Meskipun merasakan kebingungan dalam hatinya, ia tahu kalau ini bukan saat yang tepat menanyainya.

"Pangeran Yun, karena kau begitu menghargai Bei Min dengan datang sendiri kemari untuk menyambutku, bagaimana mungkin Pangeran ini tidak menerima undangannya? Mohon pimpin jalan menuju Provinsi Bunga Teratai." Pei Qian Hao tidak mengangkat tirai kereta kudanya semenjak ia mulai berbicara.

Suaranya mengalir masuk ke telinga Yun Ruo Feng, tetapi si pemilik suaranya tak tampak.

Pasukan Nan Zhao di luar kereta kuda agak geram. Pangeran Yun datang secara pribadi. Meskipun Pangeran Hao dari Bei Min tidak turun dari kereta kuda, paling tidak ia harusnya mengangkat tirai kereta kudanya!

Ia memperlakukan Pangeran Yun dengan penghinaan, dan memandang rendah Nan Zhao!

Yun Ruo Feng dapat merasakan ketidakpuasan para pasukan dan melemparkan pandangan penuh makna untuk menenangkan emosi mereka. Kemudian, ia menjawab, "Pangeran Hao, silakan beristirahat dengan baik di dalam kereta kudamu. Provinsi Bunga Teratai hanya berjarak sepuluh mil jauhnya."

Saat kereta kudanya lanjut bergerak, angin meniup tirainya hingga tersibak. Melirik ke luar, Su Xi-er menangkap pemandangan seseorang di atas kuda, mengenakan pakaian serba putih.

Pakaian putih dengan desain awan. Mata Su Xi-er agak menyipit. Pakaian yang sama yang dikenakannya malam itu saat membunuhku.

Secara kebetulan, tatapan Yun Ruo Feng juga berbalik dan mendarat pada Su Xi-er yang duduk di dalam kereta kuda. Matanya dipenuhi pertanyaan tak terjawab selagi ia terus memandang.

Su Xi-er mengangkat kepalanya, memandang lurus padanya. Paling tidak, ia tidak berubah. Ia masih memiliki raut wajah yang tampan dan elegan. Alis lurusnya agak menukik ke atas, dan mata hitam legamnya membawa rasa kebingungan serta kontemplasi.

Tiba-tiba saja, tirai kereta kudanya ditarik turun oleh tangan besar sebelum suara dalam dan rendah seorang pria terdengar. "Apa sudah cukup melihatnya?"

Su Xi-er memutus pandangannya. "Hamba hanya sedang melihat pemandangan Nan Zhao di kedua sisi jalannya."

"Tanah kuning, batu bata keabuan, dan tak banyak pepohonan. Pemandangan di perbatasan bahkan tak bisa dibandingkan dengan separuhnya dari Bei Min. Apanya yang bisa dilihat?"

Su Xi-er bisa mendengarkan celaan dalam suaranya dan berinisiatif untuk mengalah. "Hamba belum pernah meninggalkan istana kekaisaran, terlebih lagi Bei Min. Jadi tak bisa dihindari apabila hamba jadi penasaran ketika datang ke Nan Zhao."

Pei Qian Hao jelas-jelas tidak mempercayai pembenarannya. "Dari apa yang kulihat, rasa penasaranmu bukanlah terhadap pemandangan Nan Zhao, melainkan Pangeran Yun."

Kemudian, ia bersandar mendekati Su Xi-er. "Angkat kepalamu dan tatap mata Pangeran ini."

Mata orang tidak berbohong. Jika ia merasa bersalah, ekspresi di matanya akan merefleksikannya.

Su Xi-er memandanginya tepat di matanya, benar-benar acuh tak acuh. "Pangeran Hao, hamba baru saja melihatnya sekarang, bahwa Pangeran Yun tidak setampan Anda."

Pei Qian Hao kaget, tetapi dengan cepat kembali normal. Ia tidak menduga gadis itu akan memberi jawaban semacam ini.

Hanya setelah memikirkan ucapannya, barulah ia menyimpulkan gadis ini sangat cerdas. Dengan mengubah topiknya, bukan hanya ia berhasil menebus kesalahannya karena berbohong, ia bahkan menyanjungku.

Akan tetapi, kali ini, ia tidak merasa puas.

"Kau terlalu menjilat selagi mencoba menyanjungku. Pangeran ini merasa tidak nyaman."

Su Xi-er menjawab perlahan, "Itu pasti karena Anda sudah duduk terlalu lama di dalam kereta kuda. Tak bisa dihindari lagi jika Anda merasa tidak nyaman."

"Kau pasti bercanda. Pangeran ini bahkan tidak merasa letih saat berkuda selama beberapa hari dan malam. Mana mungkin Pangeran ini merasa tak nyaman hanya dengan duduk di dalam kereta kuda?" Pei Qian Hao mencondongkan diri lebih dekat lagi. Mari kita lihat, bagaimana ia akan menjawabnya kali ini.

Su Xi-er berpindah ke samping. "Kalau begitu, Anda bukannya tidak nyaman, tetapi hanya sedang ingin menakuti hamba saja barusan ini."

Ucapannya membuat wajah Pei Qian Hao menggelap. Dasar mulut yang luar biasa. Ia memasang perangkap untukku.

Yang lebih menggelikan lagi adalah tanpa mencurigainya, aku masuk dalam jebakannya. Menyadari hal ini, ia jadi semakin tidak senang.

(T/N : akhirnya si yun jahat muncul -____-)

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar