Consort of A Thousand Faces
Chapter 98 : Yun Ruo Feng
Su Xi-er menyadari ekspresi Pangeran Hao menggelap, dan segera mengubah topiknya. "Pangeran Hao, seperti apakah Provinsi Bunga Teratai? Karena ada 'Teratai' dalam namanya, aku hanya bisa membayangkan kalau ada teratai dimana-mana."
"Kenapa repot bertanya
pada Pangeran ini kalau kau sudah menebaknya?" Pangeran Hao bersandar lagi
di kereta, mendiamkan Su Xi-er.
Ini tepat seperti yang
diinginkan Su Xi-er. Setelah mencapai tujuannya, ia pun mengikuti saja,
diam-diam menatap tirainya. Ia tahu kalau Yun Ruo Feng berada tepat di luar
kereta, satu-satunya yang memisahkan mereka adalah tirai ini.
Mereka berjalan sekitar empat
jam lagi dan baru tiba di Kantor Pemerintahan Provinsi Bunga Teratai sebelum
suara menenangkan Yun Ruo Feng mengalir masuk ke dalam kereta kudanya.
"Pangeran Hao, kita sudah
sampai. Silakan turun dari kereta."
Pei Qian Hao membuka matanya
dan memandangi Su Xi-er sebelum menyibak tirainya. "Turun setelah
aku." Ia memerintahkan dan keluar dari kereta.
Su Xi-er mengintip dari celah
di antara tirai, sekali lagi bertemu pandang dengan tatapan menyelidik Yun Ruo
Feng. Namun, sebelum ia bisa memandang cukup lama, tangan seorang pria
menyelinap melewati tirai dan meraih tangan Su Xi-er, dengan cepat menariknya
keluar.
Saat akhirnya Su Xi-er
mendapatkan kembali keseimbangannya, ia menyadari kalau tangannya sudah
melingkar di sekeliling Pei Qian Hao. Pasukan Nan Zhao yang ada di sekitar pun
tercengang.
Ternyata ada seorang wanita
cantik di dalam keretanya? Ia bahkan jauh lebih cantik daripada Putri Pertama
Kekaisaran, Ning An Lian! Pangeran Hao dari Bei Min menyukai wanita cantik sampai-sampai
ia bahkan tidak bisa pergi ke perjamuaan kerajaan Nan Zhao tanpa membawanya!
Su Xi-er langsung menarik
tangannya dan membungkuk ke arah Pei Qian Hao. "Hamba minta maaf karena
telah melanggar batas; mohon ampuni aku."
Tatapan Pei Qian Hao tertuju
padanya sejenak sebelum mengalihkan matanya ke arah Yun Ruo Feng. "Dahulu,
pertama kali kita bertemu adalah di medan perang, dan hari ini kita bertemu
untuk yang kedua kalinya di Kantor Pemerintahan Provinsi. Bagaimana rasanya
tahun pertamamu menjadi seorang Prince Regent?"
Para pasukan Nan Zhao tidak
senang.Berani sekali ia bicara seperti itu pada Pangeran Yun! Ini adalah hak
Pangeran Yun, tetapi dengan mengatakan, 'bagaimana rasanya', bukankah ia menyiratkan
kalau Pangeran Yun merampas posisi itu? Meskipun kau adalah Pangeran Hao dari
Bei Min, paling tidak kau harus menunjukkan rasa hormat paling dasar karena kau
sudah datang ke Nan Zhao!
Serentak, atmosfernya jadi
tegang.
Akan tetapi, Yun Ruo Feng,
tetap tak terpengaruh, dan terus tersenyum. "Tentu saja aku tidak bisa
dibandingkan dengan tahun pertama Pangeran Hao sebagai penguasa. Tak perlu
diutarakan lagi, aku yakin kau paham sekali bagaimana rasanya menjadi
seorang Prince Regent, Pangeran Hao. Kantor Pemerintahan Provinsi
sudah mempersiapkan hidangan berkualitas tinggi. Silakan masuk."
Pei Qian Hao tidak merespon
dan berjalan masuk ke kantor pemerintahan, melempar pandang pada Su Xi-er agar
mengikutinya.
Su Xi-er berjalan di belakang
Pei Qian Hao dan Yun Ruo Feng, memperhatikan mereka berjalan beriringan. Salah
satunya tampak elegan dan lembut dengan jubah putih bermotif awannya, sementara
yang lainnya menguarkan aura jahat dan arogan dengan jubah hitam bermotif
ularnya.
***
Perjamuannya diadakan di taman
belakang kantor pemerintahan. Setiap pelayan menatap selagi mereka melihat
Pangeran Hao dan Pangeran Yun, dua pria tertampan di dunia. Selagi mereka
berjalan bersamaan, walaupun watak mereka jauh berbeda, masing-masingnya
memiliki daya pikat tersendiri.
Setelah bekerja sebagai
pelayan sekian lama, aku tidak percaya kalau akhirnya aku berkesempatan melihat
langsung kedua pangeran ini! Kegembiraan dan kebahagiaan
di wajah mereka tidak bisa disembunyikan.
Tamannya luas. Dikelilingi
oleh pepohonan dan kebun bunga di kedua sisinya, dengan satu kolam penuh bunga
teratai di kejauhan. Di bagian tengah tamannya, ada sebuah meja bundar besar
yang menyajikan berbagai kuliner khas Nan Zhao.
"Pangeran Hao, silakan
duduk." Yun Ruo Feng menarik bangku mahogani untuk Pei Qian Hao di kursi
utama.
Pei Qian Hao mengangguk dan
duduk. Tepat setelah ia melakukannya, dua gadis cantik datang dan langsung
mencoba mengajak Pangeran Hao berbicara dengan suara manis dan lembut mereka.
Melihat ini, Su Xi-er pun
berhenti dan berdiri diam di satu sisi, sama sekali tidak menunjukkan emosi apa
pun.
Pei Qian Hao mengernyit saat
ia menyadari tak adanya reaksi dari Su Xi-er. Mengerutkan alisnya, ia
melambaikan tangan untuk mengusir kedua gadis cantik itu, dan menunjuk Su
Xi-er. "Kemarilah."
Langsung saja, tatapan semua
orang tertuju pada Su Xi-er, dan Yun Ruo Feng mengamatinya dengan lebih saksama.
Menyadari gaya rambut Su
Xi-er, ekspresi Yun Ruo Feng agak berubah. Itu adalah .... Gaya rambut
Falling Bun .... Tampak sangat familier.
"Kemari atau
tidak?" Pei Qian Hao menekankan tiap katanya sementara berbicara dengan
nada rendah.
Su Xi-er berjalan mendekat
dan menuangkan secangkir anggur untuknya.
Pei Qian Hao memandangi Yun
Ruo Feng. "Pangeran Yun, kenapa kau belum duduk juga?"
Tersenyum lembut, Yun Ruo
Feng menarik bangku mahogani lain dan mendudukkan diri. "Semua orang
mengatakan bahwa ada banyak sekali wanita cantik berseliweran di sekitar
Pangeran Hao. Akhirnya berkesempatan menyaksikannya sendiri hari ini, rumornya
memang benar. Bahkan dayang di sampingmu saja, memiliki kecantikan yang
mempesona."
"Di antara semua dayang
di sekelilingku, ia adalah yang paling cantik." Pei Qian Hao berkomentar
tenang. Alis ramping Su Xi-er agak melengkung. Apa yang tengah
direncanakannya?
Yun Ruo Feng memandangi Su
Xi-er penasaran, mengalihkan matanya pada Falling Bun lagi.
"Nona, apakah kau berasal dari Nan Zhao? Hanya para wanita di Nan Zhao
yang tahu caranya menyisir gaya rambut Falling Bun."
Ucapannya menarik perhatian
Pei Qian Hao. Ia pikir kalau gaya rambutnya unik, dan ia belum pernah
melihatnya sebelumnya di Bei Min. Jadi gaya rambut ini namanya adalah
'Falling Bun' dan hanya wanita dari Nan Zhao saja yang tahu cara menatanya?
Su Xi-er menjawab tanpa
tergesa, "Pangeran Yun, hamba tahu cara menata gaya rambut ini semenjak
masih kecil. Dulu, aku punya seorang kakak perempuan yang pernah ke Nan Zhao
sebelumnya. Ia merasa kalau gaya rambut ini sangat cantik, dan karena itu,
mempelajarinya. Setelah kembali ke Bei Min, ia mengajari hamba. Namun, baru
hari ini saja hamba tahu kalau ini dinamakan 'Falling Bun'."
Yun Ruo Feng tersenyum ramah
padanya. Temperamennya tidak seperti seorang dayang, dan ia bahkan
tenang saat berhadapan dengan Pangeran Hao dan diriku.
Su Xi-er tidak memiliki rasa
takut, dan langsung bertemu pandang dengan mata Yun Ruo Feng tanpa menunjukkan
emosi apa pun, sementara menguarkan aura tenang dan anggunnya.
Keheranan akan sikapnya, Yun
Ruo Feng merasa dadanya mengencang. Sudah berapa lama semenjak aku
merasakan watak seperti ini? Ia benar-benar mirip ....
"Pangeran Yun, sejak kau
memasuki tempat ini, sesekali, kau mengamati dayang Pangeran ini. Apabila kau
menyukainya, bagaimana kalau aku menghadiahkannya padamu?" Pei Qian Hao
mengangkat satu sudut bibirnya, tatapan tak terbaca di matanya.
Merasakan ketidaksenangannya,
Su Xi-er pun langsung menjawab, "Pangeran Hao, hamba mengikuti Anda dan
tidak mau pergi. Mohon jangan sembarangan memberikan hamba kepada orang
lain."
Ucapannya jelas dan tegas,
mengejutkan setiap pelayan dan gadis cantik yang hadir. Wanita ini baru
saja menyatakan perasaannya pada Pangeran Hao di hadapan semua orang? Memang
bisa dipahami karena karisma Pangeran Hao mampu memerangkap jiwa, tetapi
berpikir kalau ia bahkan berani mengutarakan perkataan semacam itu hanya karena
ia sangatlah cantik.
Pei Qian Hao tidak menduga responnya.
Ia mengetukkan jarinya dengan ringan di atas meja. "Itu akan tergantung
pada Pangeran Yun."
Yun Ruo Feng tertawa.
"Pangeran ini tidak pernah memaksa wanita. Karena ia tidak bersedia, tentu
saja aku tidak bisa menerimanya. Keberuntungan semacam ini hanya milikmu,
Pangeran Hao."
Kerumunan pun tertegun akan
ucapan Pangeran Yun kali ini. Mereka bisa tahu, apabila Su Xi-er berkenan, maka
Pangeran Yun akan menerimanya. Ya Tuhan! Dua pria tertampan di dunia
sedang 'memperebutkan' seorang wanita?!
Pei Qian Hao memandangi Su
Xi-er. "Kalau begitu, kau harus tetap berada di sisi Pangeran ini. Pergi
dan berdirilah di samping."
Walaupun Pei Qian Hao
berbicara dengan lembut, itu memperlihatkan kekuatannya.
Su Xi-er mengikuti
perintahnya dan berdiri di satu sisi. Akan tetapi, ia terus merasakan tatapan
lembut yang memandangi dirinya atau sanggul rambutnya, entah secara sengaja
atau tidak disengaja.
Yun Ruo Feng segera
menyingkirkan tatapannya dan mengangkat cangkir anggurnya. "Pangeran Hao
sudah datang dari jauh. Secangkir anggur ini untuk menunjukkan ketulusan Nan
Zhao. Mari minum untuk hubungan damai dan ramah di antara kedua kerajaan."
Pei Qian Hao mengangkat
cangkir anggurnya sendiri dan mengangguk sebelum meneguknya sekali minum.
"Pangeran Hao, semua
yang ada di atas meja adalah makanan khas Nan Zhao. Silakan dinikmati."
Yun Ruo Feng tetap hangat dan ramah.
Pei Qian Hao menatap
hidangannya dan mulai mencari sesuatu. "Aku dengar kalau Nan Zhao memiliki
sebuah hidangan bernama Salad Akar Teratai yang berasal dari Provinsi Bunga
Teratai."
"Kau benar, tetapi hanya
para wanita yang suka memakannya. Pria biasanya tidak memakan hidangan itu.
Pangeran Hao, apakah kau ingin mencobanya?"
0 comments:
Posting Komentar