Jumat, 03 Desember 2021

CTF - Chapter 144

Consort of A Thousand Faces

Chapter 144 : Mandi dengan Bubuk Wangi


Su Xi-er kembali ke halaman dengan buntalan baju di tangannya sebelum menyadari bahwa Pei Qian Hao tak lagi berada di sana. Ia pun berpikir sejenak sebelum menuju ke arah pintu masuk utama rumah pos. Mengetahui soal dirinya, ia pasti sudah berada di dalam kereta kuda di depan rumah pos.

Pei Qian Hao memberikan impresi kalau ia melakukan segala hal secara spontan, tetapi sesungguhnya, tiap keputusannya dibuat setelah mempertimbangkannya dengan hati-hati. Dikatakan begitu pun, Su Xi-er masih merasa kebingungan karena Pei Qian Hao mendadak memilih Provinsi Bulan di saat-saat seperti ini, tetapi ia tidak menduga bahwa ialah alasan dari keputusan pria itu.

Ia pernah memberitahu Pei Qian Hao mengenai ibunya yang menyukai bunga Ling Rui, bahkan sampai menamainya 'Wei Yi'. Tetapi, mengapa ia mengingat kata-kata ini?

Memang ada satu kereta kuda tengah menanti Su Xi-er saat ia tiba di pintu masuk rumah posnya. Hanya saja, ini bukanlah kereta kuda megah milik Pangeran Yun, tetapi sebuah kereta kuda kayu biasa. Tak perlu dikatakan lagi, jauh lebih sempit ketimbang kereta biasa juga.

Pei Qian Hao menyibakkan tirai keretanya, menatap Su Xi-er, dan melafalkan kata-katanya lambat, "Ayo, naiklah." Nada suaranya tidak mengandung persona dingin dan menyendirinya yang biasa. Orang bahkan bisa mengatakannya ada sedikit kehangatan dalam nada suaranya, meskipun tidak jelas apakah Pei Qian Hao sebenarnya sedang dalam suasan hati yang baik.

Saat pengawal yang mengendarai kereta kudanya mendengarkan Pei Qian Hao berbicara seperti ini, matanya berkedut sewaktu tanpa sadar melirik ke arah matahari di langit. Apakah mataharinya terbit dari barat hari ini?

Su Xi-er menghampiri keretanya sebelum berpegangan pada bingkai keretanya, menggunakannya untuk mendorong dirinya naik.

Su Xi-er jadi semakin handal dalam menaiki kereta kuda; tubuh mungilnya juga semakin kuat seiring berjalannya waktu. Su Xi-er yang dulu, pasti akan selalu jatuh sakit setiap kali ia dipukuli, sampai-sampai semua orang mengira ia akan mati. Pada akhirnya, ia berhasil selamat setiap saat.

Hanya setelah Ning Ru Lan masuk ke dalam tubuh inilah, baru Su Xi-er yang asli benar-benar meninggal.

Keretanya mulai bergerak segera setelah Su Xi-er duduk.

Su Xi-er merasa agak tidak nyaman ketika ia menyadari Pei Qian Hao sedang memandang ke arahnya. Bukannya tidak ada sesuatu di wajahku.

Di saat ini, tiba-tiba saja Pei Qian Hao bergurau, "Mengapa Pangeran ini merasa kalau kau jadi malu-malu? Ini bukan pertama kalinya Pangeran ini menatapmu dengan cara seperti ini. Kenapa kau terlihat menghindarinya kali ini?"

Pei Qian Hao memiliki kemampuan mengamati yang hebat, mampu menyadari, bahkan hanya secuil saja perubahan pada ekspresi Su Xi-er.

"Pangeran Hao, mengapa tiba-tiba saja Anda menyarankan agar pergi ke Provinsi Bulan? Apakah demi bunga Ling Rui?" Su Xi-er mengubah saja topik pembicaraannya.

Dengan sudut bibirnya terangkat, Pei Qian Hao bertanya, "Bagaimana menurutmu?"

"Hamba tidak mengerti tentang Provinsi Bulan. Di Nan Zhao, hamba hanya mengenal Pangeran Hao. Hamba akan pergi kemana pun Pangeran Hao pergi."

Setelah mendengarkan ucapan ini, Pei Qian Hao merasa jauh lebih baik; kata-kata ini ampuh padanya. Alisnya tak lagi tertaut, dan ada kilau senyuman muncul di matanya.

"Sebelumnya, kau mencari satu bunga di Kediaman Shui. Berdasarkan deskripsimu, bunga itu sudah pasti adalah bunga Ling Rui. Karena kita sudah datang ke Nan Zhao, Pangeran ini membawamu ke sana untuk melihatnya."

Kilatan aneh muncul di mata Su Xi-er sebelum ia menenangkan diri lagi.

Apakah ia benar-benar membawaku ke Provinsi Bulan untuk melihat bunga Ling Rui hanya karena satu pernyataan yang kubuat?

"Pangeran Hao, apakah Anda pergi ke Provinsi Bulan karena hamba? Bukan karena Anda sendiri yang ingin pergi?" Su Xi-er bertanya langsung.

Pei Qian Hao tidak menyangka kalau ia akan mengajukan pertanyaan ini. Dapat dikatakan bahwa ia menebak dengan tepat, tetapi itu tidak sepenuhnya benar.

Ia selalu merasakan firasat, pasti ada suatu hubungan di antara Su Xi-er dan Nan Zhao. Entah apakah ia berasal dari Nan Zhao ketika masih kecil, ataukah salah satu orang tuanya merupakan seorang warga Nan Zhao.

Setelah urusan ini dikonfirmasi, Su Xi-er tidak akan lagi diizinkan untuk tetap berada di istana kekaisaran Bei Min. Tetapi, Pei Qian Hao ingin Su Xi-er tetap tinggal.

Di waktu bersamaan, tak ada apa pun yang bisa lolos dari pengetahuannya. Semuanya berada dalam kendalinya.

"Kau benar-benar berharap mengetahui mengapa Pangeran ini ingin pergi?" Pei Qian Hao sengaja bertanya seraya mengamatinya dengan hati-hati.

"Hamba hanya bertanya. Pria yang suka melihat-lihat bunga itu langka."

Pei Qian Hao tertawa, "Kau benar, pria punya urusan lain untuk dikerjakan. Melihat-lihat bunga biasanya adalah sesuatu yang hanya diperuntukkan bagi wanita. Tetapi, Pangeran ini pergi ke sana bukan sekadar melihat bunga saja. Ada pula manfaat lain dari bunga Ling Rui."

Mendengarkan kata-kata ini, Su Xi-er pun berpikir saksama. Selain kelihatan cantik, bunga Ling Rui juga .... Tiba-tiba saja, Su Xi-er teringat suatu saat ketika Lian Chen tanpa sengaja terjatuh ketika ia masih anak-anak. Ibunda Permaisuri membawakan kelopak bunga Ling Rui, menghancurkan mereka, menjadikan mereka ekstrak, dan mencampurkannya dengan serbuk obat penyejuk. Luka Lian Chen dengan cepat berhenti berdarah setelah campuran itu dioleskan, dan sayatannya pun sembuh dengan sangat cepat.

Jadi, Pei Qian Hao pergi ke sana karena ini?

Saat ini, Pei Qian Hao telah memejamkan matanya dan bersandar di dinding kereta kuda.

Su Xi-er memandanginya. Pria ini jadi kian mengerikan. Tujuannya datang ke Nan Zhao bukan hanya untuk menghadiri perjamuan kerajaan. Mulai dari mengunjungi area panahan, mengamati jalanan dengan cermat, sampai-sampai pergi ke Provinsi Bulan sekarang, jelas sekali kalau ia selalu menyimpan niat tersembunyi.

Apabila Bunga Ling Rui ditransplantasi dalam jumlah besar ke Bei Min dan bertahan hidup di sana, Pei Qian Hao pasti akan menggunakan mereka pada para pasukan untuk menghentikan pendarahan dan menghilangkan darah membeku.

Di Nan Zhao, Bunga Ling Rui merupakan jenis yang sangat biasa, dan sama sekali tidak berharga. Dibandingkan dengan bubuk obat di Bei Min yang hanya boleh dipergunakan oleh keluarga kekaisaran, harganya bisa dianggap sepele. Cocok sekali untuk digunakan pada para pasukan.

Apakah ini benar-benar tujuan Pei Qian Hao pergi ke Provinsi Bunga?

Di saat ini, Pei Qian Hao mendadak membuka matanya, "Kau terus saja menatap Pangeran ini. Kenapa? Apakah kau seperti wanita lainnya yang jatuh hati kepada Pangeran ini?"

"Hamba hanya merasa bahwa Anda berbeda dari diri Anda biasanya saat Anda diam, Pangeran Hao."

"Oh? Memangnya seperti apa Pangeran ini biasanya?"

Su Xi-er menjawab jujur, "Dingin, tidak berperasaan, dan tidak pernah bercanda."

Sudut bibir Pei Qian Hao terangkat membentuk seringaian, dan secercah kegembiraan terpancar dari kedalaman matanya. "Matamu yang mana yang melihat kalau Pangeran ini dingin dan tak berperasaan?"

"Pangeran Hao, apa manfaat lain dari bunga Ling Rui?" Menghindari pertanyaan tersebut, Su Xi-er langsung bertanya, ingin mengetahui niat sebenarnya.

"Manfaat?" Mata Pei Qian Hao berkeliaran di sekitar Su Xi-er. "Tidakkah menurutmu harumnya Bunga Ling Rui itu bagus untuk membuat tubuh wangi?"

Membuat tubuh jadi wangi? Su Xi-er benar-benar lengah karena jawaban ini.

"Setelah kita sampai di Provinsi Bulan, kita akan memetik beberapa bunga Ling Rui dan menggiling mereka menjadi bubuk bunga. Ketika kita pulang ke Bei Min, taburkan ke dalam bak kayu saat kau mandi. Sekarang, kau tidak bisa lagi memberitahu Pangeran ini kalau kau bau dan beraroma seperti pispot."

Su Xi-er mengerutkan alisnya. Ia pasti sedang bercanda, kan? Ada banyak cara menghilangkan bau pispot. Selain itu, aku hanya memberitahukannya ini sebagai alasan saja; aku hanya tidak ingin berada terlalu dekat dengannya.

"Harumnya bunga Ling Rui berbeda. Tak peduli, dimana pun dirimu nantinya di masa mendatang, Pangeran ini bisa dengan cepat menemukanmu hanya dengan mencari bau ini. Bukankah ini adalah ide yang bagus?" Pei Qian Hao bahkan tertawa kecil.

Su Xi-er benar-benar ingin bertanya, "Pangeran Hao, apakah Anda punya hidung anjing?" Apanya yang melacakku dengan aroma bunga? Bukannya itu hal yang sia-sia? Aku menolak untuk mempercayai kalau ia hanya di sini untuk mendapatkan bubuk bunga.

Karena ia menolak untuk mengatakannya, aku tidak boleh menyelidiki lebih jauh. Apabila Pei Qian Hao sedang bersiap untuk mengambil alih Nan Zhao, kekuatan bangsa ini benar-benar tidak cukup untuk melawan Bei Min.

Kereta kudanya mempercepat lajunya segera setelah melewati gerbang kota, tiba di Provinsi Bulan dalam waktu dua jam.

Memasuki gerbang provinsi, aroma bunganya melayang masuk ke dalam hidung. Mereka bisa melihat banyak anak-anak berlarian di sekitar, membawa bunga di tangan mereka ketika mereka mengangkat tirainya, bahkan menangkap mereka yang berlarian masuk ke dalam restoran dari waktu ke waktu.

Anak-anak ini tepatnya disebut sebagai 'anak-anak bunga', dinamai begitu oleh penduduk lokal, karena kebanyakan dari mereka adalah gadis-gadis kecil dengan bunga segar yang diselipkan di sanggulan rambut mereka.

"Seperti yang Pangeran ini katakan, setelah bunga Ling Rui dijadikan bubuk, gunakan setiap hari untuk mandi saat kita kembali. Pangeran ini akan memeriksanya, memastikan agar kau melakukannya." Mendadak Pei Qian Hao berbicara, mengagetkan Su Xi-er.

Menatap ekspresinya, tampak seolah pria ini serius dengan apa yang dikatakannya. Pria ini mesum.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar