Sabtu, 04 Desember 2021

CTF - Chapter 147

Consort of A Thousand Faces

Chapter 147 : Ning Lian Chen

Ning An Lian menatap Piao Xu di tengah amukannya, melihat kening orang itu yang berdarah dan dengan kasar memakinya, "Kau ini tolol, ya? Memangnya kau tidak tahu caranya menghindar? Putri ini melemparkannya padamu, dan kau menerimanya begitu saja?"

"Putri Pertama, mohon redakan amarah Anda. Pelayan ini bersedia menanggungnya." Piao Xu mengabaikan rasa sakit di keningnya, maju ke depan untuk membujuk Ning An Lian.

"Seseorang, panggil tabib kekaisaran." Ning An Lian berujar cukup keras untuk didengar dari luar pintu.

Satu kasim menerima perintah tersebut dan langsung menuju ke Institut Tabib Kekaisaran, jantungnya berdebar kencang. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi Putri Pertama jadi berang setelah kembali ke istana peristirahatan. Ia menghancurkan semua benda yang ada di dalam ruangan, tidak peduli seberapa mahalnya itu. Kasihan sekali Kepala Dayang Piao Xu. Hah, memang sulit melayani Putri Pertama.

Ning An Lian duduk di kursi terdepan di aula utama dan melihat ke arah kening Piao Xu yang berdarah. Darah mengalir menuruni pipinya, dengan beberapa menetes ke lantainya sebelum Piao Xu buru-buru mencoba mengelap mereka.

Memandangi noda darah di atas lantai tersebut, Ning An Lian mengerutkan alisnya. Piao Xu segera mulai memohon ampun, "Putri Pertama, hamba tidak sengaja melakukannya. Hamba akan mengelap lantainya sampai berkilau bersih."

Mengabaikan Piao Xu dengan gerakan tangannya, Ning An Lian berkata, "Putri ini tidak akan menghukummu. Lain kali, jauh-jauh saat Putri ini sedang marah, jangan sampai kau terkena imbasnya." Ning An Lian tahu dengan jelas kalau ia tidak mampu mengendalikan temperamennya kapan pun ia mengamuk.

Yang lebih buruknya, orang yang paling dihargainyalah yang telah melukai perasaannya kali ini. Sudah berapa kali aku keguguran demi Yun Ruo Feng? Dulunya karena Ning Ru Lan, aku tidak punya pilihan selain menggugurkan kandunganku.

Dengan kematian Ning Ru Lan, aku mengharapkan anak keempatku akan terlahir dengan selamat. Tetapi, siapa yang tahu kalau takdir akan mempermainkanku lagi?

Di hari kematian Ning Ru Lan, perutnya mulai kesakitan di dalam sel penjara, dan pendarahannya tidak mau berhenti. Setelah diperiksa oleh tabib kekaisaran, diagnosisnya lebih menghancurkan hatinya.

Dalam kehidupan ini, aku mungkin tidak akan pernah menjadi seorang ibu lagi.

Wajah Ning An Lian terpilin. Ia mengangkat tangannya dan mengelus perutnya. Kalau bukan karena Ning Ru Lan, aku tidak perlu menggugurkan kandungan, dan sudah punya banyak anak sekarang.

Kenapa Langit memperlakukanku begini! Kenapa aku tidak bisa mempunyai kehidupan yang baik bahkan dengan kematian Ning Ru Lan! Mengapa Yun Ruo Feng memperlakukanku seperti ini!

Dengan membuatku tetap berada di luar pintu masuk Kediaman Pangeran Yun, apakah ia bahkan memikirkan soal perasaanku barang secuil pun!

Melihat roman muka Ning An Lian yang patah hati, Piao Xu merasakan tarikan di hatinya. Ia pun hanya bisa menghiburnya. "Putri Pertama, barangkali, Pangeran Yun benar-benar sibuk. Tenanglah dulu, dan jangan terlalu marah. Pangeran Yun memperlakukan Anda dengan sangat baik hingga tidak akan adil untuk mengabaikan semua yang telah dilakukannya untuk Anda hanya karena Anda tidak bisa menemuinya hari ini."

Ning An Lian merenung dalam-dalam. Walaupun apa yang dikatakan Piao Xu masuk akal, ia masih mengizinkan Ning Ru Lan untuk menemuinya kapan saja dulu ketika ia masih berpura-pura kalau ia menyukai Ning Ru Lan. Apakah ia sungguh belum melupakan Ning Ru Lan, ataukah ia juga berpura-pura menyukaiku?

Tidak mungkin! Ia pasti mencintaiku. Kalau tidak, kenapa ia tidur denganku? Ia selalu begitu lembut dan takut membuatku kesakitan kapan pun kami melakukannya.

Ning An Lian merasa agak tenang, tetapi kemudian segera tegang lagi. Sudah lama sekali semenjak kami melakukan itu.

"Putri Pertama, berhenti membiarkan pikiran Anda menjadi liar." Piao Xu berbicara lagi, pendarahan di keningnya sudah berhenti.

"Putri ini merasa gelisah, seakan sedang terjadi sesuatu. Tingkah laku Yun Ruo Feng hanya memperburuknya." Alis Ning An Lian tertaut lagi sewaktu ia berbicara.

"Nan Zhao berkembang dari hari ke hari. Para menteri di mahkamah semuanya terkesan oleh Pangeran Yun, dan semuanya berjalan dengan baik. Putri Pertama, Anda pasti kebanyakan berpikir."

Ning An Lian memandangi Piao Xu dan melepaskan napas lega, hatinya pun perlahan-lahan jadi tenang. Semoga saja Piao Xu benar, dan aku memang kebanyakan berpikir.

Saat itu juga, suara yang bermartabat dan jelas dari seorang pria menggema di luar pintu masuk aula istana. "Kakak, dengan berpikir negatif sepanjang hari, apakah kau mengharapkan agar kejadian buruk menimpa Nan Zhao?" Satu sosok berpakaian kuning terang muncul seiring dengan suaranya yang berhenti, diikuti seorang tabib kekaisaran yang sedang memegangi satu kotak obat.

Piao Xu langsung berbalik dan menyapa hormat. "Hamba memberi hormat kepada Yang Mulia."

Sosok itu memang adalah Ning Lian Chen, sekarang ini mengenakan jubah naga. Ia bisa melewati upacara kedewasaannya dalam dua atau tiga tahun. Sesuai dengan peraturan Nan Zhao, ia berada di usia dimana ia semestinya mulai membaca laporan-laporan dan mengambil keputusan untuk urusan kerajaan. Namun, sekarang ini, semua ini diambil alih oleh Yun Ruo Feng. Sebaliknya, posisi Ning Lian Chen di istana kekaisaran adalah untuk belajar dan berlatih ilmu bela diri. Itu merupakan suatu kehidupan yang santai tetapi menyesakkan.

Dengan kata lain, ia adalah sebuah boneka. Bahkan, cap giok kekaisaran saja jatuh ke tangan Yun Ruo Feng.

Ning An Lian menghadiahkan dengusan dingin setelah melihat tamunya, "Mengapa Yang Mulia tidak belajar dengan giat bersama Guru Besar, melainkan datang ke istana peristirahatan Putri ini?"

Kematangan Ning Lian Chen tidak sesuai dengan usianya, dan itu jelas bahwa ia hanya akan tumbuh jadi semakin menarik seiring berjalannya waktu. Di saat ia cukup usia menjadi Kaisar, mungkin tak akan berlebihan apabila menyebutnya sebagai pria tertampan di Nan Zhao.

"Rumah tangga kekaisaran Ning hanya terdiri dari Kaisar ini dan dirimu di generasi ini, Kakak. Sudah lama semenjak Kaisar ini berjumpa denganmu. Tidak bolehkah aku merindukanmu?" Sudut bibir Ning Lian Chen terangkat, membentuk satu senyuman.

Senyum tersebut tampak tulus, sampai di kedalaman matanya, tetapi tidak ke hatinya. Dalam hatiku, aku hanya punya satu Kakak Perempuan, Ning Ru Lan. Meskipun ia sudah meninggal, tidak ada seorang pun yang bisa menggantikannya.

Ia ingin membunuh Ning An Lian setiap kali ia melihatnya, untuk membalaskan dendam kakak perempuannya, tetapi ia tidak bodoh. Sekarang ini belum waktunya. Sayapku masih belum tumbuh sepenuhnya, dan aku masih belum punya cukup kekuatan. Dengan Yun Ruo Feng menguasai kendali penuh atas mahkamah dan militer, aku hanya bisa diam menunggu saja sekarang.

"Haha, Yang Mulia merindukan Putri ini?" Kilatan kebencian muncul di mata Ning An Lian. Dengan satu lambaian tangannya, ia memerintahkan si tabib kekaisaran, "Piao Xu, bawa tabibnya keluar bersamamu untuk membalutkan lukamu."

Piao Xu tahu kalau ada sesuatu yang ingin disampaikan Putri Pertama Kekaisaran pada Kaisar, dan menganggukkan kepalanya ringan sebelum membungkuk dan beranjak pergi. Tabib kekaisarannya pun mengikuti, merasakan kalau atmosfernya aneh.

Hanya Ning An Lian dan Ning Lian Chen yang tertinggal di aula tersebut.

"Hanya ada kita berdua sekarang. Yang Mulia boleh mengatakan apa yang Anda inginkan, dan tak perlu berbelit-belit dengan Putri ini. Mana mungkin Putri ini melupakan hal-hal baik yang telah Anda perbuat?" Rasa permusuhan dalam suara Ning An Lian meninggi, sama sekali tak menganggap hubungan mereka sebagai saudara.

Ning Lian Chen sudah pasti mengetahui apakah hal baik yang dimaksudkannya ini. Ketika Kakak Perempuan Pertama baru saja meninggal dunia, Yun Ruo Feng ingin segera menikahi Ning An Lian. Akulah orang yang berusaha keras mengumpulkan pejabat mahkamah sipil untuk menyebarkan rumor di dalam dan di luar istana.

Dikarenakan kurangnya pilihan, pernikahannya pun akhirnya ditunda. Bahkan sekarang, tampaknya Yun Ruo Feng masih belum menganggap serius urusan untuk menikahi Ning An Lian.

Sudut bibir Ning Lian Chen masih terangkat. "Kau sungguh-sungguh berpikir kalau Pangeran Yun akan menikahimu?"

"Kalau bukan karena Anda yang membuat masalah, Putri ini sudah menjadi Yun Wang Fei."

"Kakak, Kaisar ini menyarankan padamu agar berhenti memikirkan tentang hal-hal semacam itu. Walaupun ada rumor tentang kalian berdua yang menyebar di seluruh penjuru istana, hubunganmu dengannya akhirnya ditutup rapat-rapat. Semua ini merupakan perintah dari Pangeran Yun tercintamu itu. Siapa pun yang menyebarkan kabarnya akan dipenggal!"

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar