Minggu, 21 November 2021

CTF - Chapter 133

Consort of A Thousand Faces

Chapter 133 : Hanya Perlu Jadi Penurut

Memutar kepalanya agar berhadapan dengannya menggunakan satu tangan, Pei Qian Hao memerhatikan ekspresinya selagi ia berbicara. "Tidakkah kau tahu apa yang Pangeran ini inginkan? Kau selalu berpura-pura bertingkah patuh saat Pangeran ini berbicara padamu, tetapi kau terus saja menentangku dan mencari masalah bagi dirimu sendiri."

Ia masih berani mengatakan itu .... Akankah aku menentangnya apabila ia tidak menyentuh garis batasanku setiap saat? Kelakuannya di dalam kamar hanyalah salah satu dari sekian banyaknya ia mencoba mencegahku kabur.

Apakah aku harus bersikap patuh bahkan di ranjang jika ia memintaku? Konyol!

Pei Qian Hao mendadak melepaskannya dan kembali duduk. "Lupakan saja, mana mungkin kau bisa jadi penurut? Pangeran ini hanya memainkan kecapi untuk seekor sapi." Setelah mengatakan itu, ia memejamkan matanya untuk beristirahat.

(T/N : idiom Tiongkok, yang berarti sesuatu seperti berbicara pada orang tolol mengenai satu topik, mirip dengan bagaimana sapi yang tidak punya selera musik.)

Su Xi-er memandanginya. Metafora yang luar biasa. Aku bukan seekor sapi, dan tidak jelas pula apakah ia bahkan bisa memainkan kecapi.

Dulu, saat ia masih di Nan Zhao, ia pernah mendengar kalau para pria di Bei Min sukar dikendalikan. Walau keyakinan kalau pria lebih hebat ketimbang wanita tidak semerata di Nan Zhao, Bei Min masih mempunyai satu set peraturan untuk mengendalikan wanita.

Pria Bei Min biasanya tidak akan tahu bagaimana caranya melakukan sesuatu seanggun memainkan kecapi.

Keduanya kemudian berhenti berbicara, walaupun Pei Qian Hao diam-diam terus mengamati Su Xi-er dari waktu ke waktu tanpa sepengetahuannya.

Anginnya meniup tirai keretanya terbuka dan mengizinkan Su Xi-er melihat ke luar jalanan. Jalan yang ditempuh kereta kudanya adalah jalan yang sepi, bukan jalanan utama yang ramai. Di saat ini, tiba-tiba Pei Qian Hao menginstruksikan, "Ubah ke jalur lainnya. Pergi ke jalan utama."

Pengawal yang mengendarai keretanya pun mematuhinya, memutar keretanya dan menuju ke arah lainnya.

Su Xi-er bingung dan bertanya, "Mengapa mengubah rutenya saat jalan ini hanya ada sedikit orang? Selain itu, kereta kuda ini begitu mewah."

Orang-orang dari ibu kota semuanya tahu kereta kuda Pangeran Yun. Semua pejalan kaki akan berhenti apabila mereka melihatnya berjalan di jalanan utama yang ramai.

"Pangeran ini menyukainya," Pei Qian Hao berujar dingin, setelahnya memerintahkan, "Angkat tirainya saat kita tiba di jalur utama; Pangeran ini ingin melihat-lihat."

Aku sudah mencicipi teknik pelatihan hebat Yun Ruo Feng terakhir kali aku lewat di barak tentara di jalan menuju ke area panahan. Kali ini, aku ingin melihat baik-baik jalur paling ramai di Nan Zhao, bukan hanya sekadar melirik beberapa kali seperti sebelumnya.

***

Kereta kudanya melambat saat sampai di jalur utama, membuatnya mudah mendengarkan suara keras dari para pedagang keliling yang menjajakan dagangan mereka.

"Angkat tirainya." Pei Qian Hao membuka matanya; suaranya dingin, dan ekspresinya serius.

Su Xi-er mengikuti instruksinya dan mengangkat tirainya, cukup untuk memperbolehkannya melihat pemandangan di jalanan, tetapi mencegah pejalan kaki melihat ke dalam.

"Tidak ada pengemis kali ini." Cemoohan terlepas dari bibir tipis Pei Qian Hao. Matanya gelap, seolah ia tengah memikirkan sesuatu.

Dengan perjamuan kerajaan yang semakin dekat, tidak boleh ada pengemis di jalan manapun di ibu kota, terlebih lagi di jalur utama. Antara meningkatkan kekuatan bangsa, dan membiarkan rakyat menjalani kehidupan yang nyaman; atau mengatasi para pengemis sebelum dimulainya perjamuan kerajaan. Melihat keadaannya, tampaknya pilihan kedualah yang diambil.

Su Xi-er bertanya pelan, "Pangeran Hao, apakah Anda masih ingin melihatnya?"

"Aku akan terus melihat-lihat." Pangeran Hao mengalihkan pandangannya menuju kios salah satu pedagang.

Tatapan Su Xi-er mengikutinya, menyadari sesuatu yang mencurigakan.

Pedagang itu berekspresi enggan, dan ada beberapa tambalan di baju mereka. Di kiosnya bahkan terdapat satu mangkuk kosong rusak di tengah-tengahnya, sementara satu batang bambu untuk mengemis tergantung di sisinya.

Mendadak ia menyadari pengaturan macam apa yang dibuat Yun Ruo Feng untuk para pengemis ini. Mengatur rumah sederhana dan kasar bagi beberapa, dan bagi mereka yang tidak cocok, buatlah mereka bertingkah seperti penjaja di jalanan.

Apakah Nan Zhao sudah jatuh sampai tahap begini? Su Xi-er mengatupkan bibirnya dan menjatuhkan tirainya.

Tiba-tiba saja, suara ribut di sekitar mereka meningkat selagi semua orang menghentikan apa yang mereka kerjakan untuk memandangi kereta kuda mewah tersebut.

Itu adalah ... kereta kuda Pangeran Yun! Apakah orang yang berada di dalam kereta adalah Pangeran Yun?

Saat salah satu penjaja melihat kereta kudanya, tatapan di matanya menggelap. Ia mulai berjalan maju sebelum ia dihadang oleh petugas kehakiman yang tengah berpatroli. "Apakah mata anjingmu itu buta? Kau tidak bisa lihat kereta kuda siapa ini? Berani sekali kau menghadangnya! Mundur."

Suaranya tidak kencang ataupun pelan, tetapi Pei Qian Hao masih bisa mendengarkannya dari dalam kereta kuda. Ada kilau main-main di matanya, tetapi Su Xi-er juga melihat ejekan di matanya.

Mengejek Yun Ruo Feng karena hanya bisa memimpin pasukan tetapi tidak tahu caranya memerintah suatu kerajaan bukan masalah; Su Xi-er tidak akan menyanggahnya. Namun, mengejek Nan Zhao, membuatnya merasa tidak nyaman.

Nan Zhao sudah bergerak maju setelah kebijakan baruku diterapkan, tetapi semua yang kulihat sejauh ini menyiratkan kalau kebijakan itu sudah disingkirkan oleh Yun Ruo Feng.

"Sangat menyenangkan datang ke Nan Zhao kali ini." Pei Qian Hao menyilangkan tangan di balik kepalanya, wajahnya tampak puas.

"Pangeran Hao, kelihatannya Anda sangat senang." Su Xi-er berujar pelan, dengan saksama mengamati setiap ekspresi di wajahnya.

"Kalau tidak, apakah Pangeran ini harus sedih saat aku melihat kalau kerajaan lain tidak sebaik Bei Min? Pesaing nomor dua kita, Nan Zhao, bahkan berangsur menuju kemunduran." Pei Qian Hao bertanya. Karena Su Xi-er adalah rakyat Bei Min, semestinya, secara logika, ia senang.

"Pangeran Hao, Anda benar. Anda pantas merasa senang."

"Kenapa Pangeran ini mendengar ketidakpuasan dalam suaramu? Membuat Pangeran ini penasaran. Sebenarnya, rakyat kerajaan manakah dirimu?"

Su Xi-er tahu kalau ia sedang mencurigainya lagi. "Tentu saja hamba adalah rakyat Bei Min. Aku terlahir di Bei Min dan besar di Bei Min. Semua itu tercatat oleh Departemen Rumah Tangga Kekaisaran."

"Memang benar itu tercatat." Tetapi aku masih berpikir kalau ada yang tidak tepat.

Keduanya pun jadi terdiam selagi keretanya melaju, segera saja sampai di Kediaman Pangeran Yun.

Ketika pengawal di Kediaman Pangeran Yun melihat kereta kudanya, mereka langsung melaporkan, "Pangeran Hao telah tiba."

Pei Qian Hao turun dari kereta kudanya duluan, kemudian membiarkan Su Xi-er turun.

Semua pengawal yang ada di Kediaman Pangeran Yun berwajah khidmat, dan tampaknya mereka dilatih dengan baik. Pengawal yang dipaksa menerima perak dari Piao Xu sudah diberhentikan.

Yun Ruo Feng tegas terhadap bawahannya. Meskipun itu adalah Wei Mo Hai yang melakukan kesalahan, ia tetap akan dihukum. Sebenarnya, semakin tinggi posisi mereka, semakin kejam pula hukuman bagi bawahannya.

Su Xi-er memandangi kata-kata di atas plakat emas besar tersebut, "Kediaman Pangeran Yun" di papan penandanya. Ini tadinya adalah Kediaman Jenderal.

Tetapi kini karena ia sudah menjadi Prince Regent Nan Zhao dan membangun ulang kediamannya, Kediaman Jenderal sudah menjadi Kediaman Pangeran Yun.

Pintu depannya jadi lebih lebar, dan papan penandanya pun lebih besar. Bahkan tulisan emasnya juga jadi lebih besar.

Penjaga yang bertugas membungkuk sopan. "Memberi hormat pada Pangeran Hao."

Pei Qian Hao menganggukkan kepalanya ringan dan langsung berjalan masuk. Kemudian, pengawal di kediaman pun dengan hormat membawa mereka ke aula.

Penjaga yang bertugas memandangi sosok Su Xi-er dari belakang dan merasa agak kaget. Pangeran Hao harus membawa seorang dayang bersamanya saat ia keluar? Apakah ia kira kalau pelayan dari Kediaman Pangeran Yun tidak akan melayaninya secara layak?

Su Xi-er berjalan menuju aulanya. Aku pernah kemari sebelumnya, dan kini aku kembali. Rasanya familier dan tidak familier di waktu yang bersamaan. Jalanannya sama, tetapi dekorasi, jalur, dedaunan, dan masih banyak lagi telah berubah jadi lebih mewah.

Di saat ini, Yun Ruo Feng sedang berdiri di tengah-tengah aula, aura kelembutan menyelimuti tubuhnya.

Saat ia melihat Pei Qian Hao, ia tersenyum. "Pangeran Hao, merupakan kehormatan bagi Pangeran ini karena kau setuju untuk datang ke Kediaman Pangeran Yun ini sebagai seorang tamu."

Bibir Yun Ruo Feng agak pucat, masih belum sepenuhnya sembuh dari racun ganas si ular Krait. Meskipun bisanya sudah dikeluarkan, tetap butuh beberapa hari bagi tubuh korban untuk kembali normal. 

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar