Consort of A Thousand Faces
Chapter 133 : Hanya Perlu Jadi Penurut
Memutar
kepalanya agar berhadapan dengannya menggunakan satu tangan, Pei Qian Hao memerhatikan
ekspresinya selagi ia berbicara. "Tidakkah kau tahu apa yang Pangeran ini
inginkan? Kau selalu berpura-pura bertingkah patuh saat Pangeran ini berbicara
padamu, tetapi kau terus saja menentangku dan mencari masalah bagi dirimu
sendiri."
Ia
masih berani mengatakan itu .... Akankah aku
menentangnya apabila ia tidak menyentuh garis batasanku setiap saat?
Kelakuannya di dalam kamar hanyalah salah satu dari sekian banyaknya ia mencoba
mencegahku kabur.
Apakah
aku harus bersikap patuh bahkan di ranjang jika ia
memintaku? Konyol!
Pei
Qian Hao mendadak melepaskannya dan kembali duduk. "Lupakan saja, mana
mungkin kau bisa jadi penurut? Pangeran ini hanya memainkan kecapi
untuk seekor sapi." Setelah mengatakan itu, ia memejamkan matanya
untuk beristirahat.
(T/N
: idiom Tiongkok, yang berarti sesuatu
seperti berbicara pada orang tolol mengenai satu topik, mirip dengan bagaimana
sapi yang tidak punya selera musik.)
Su
Xi-er memandanginya. Metafora yang luar biasa. Aku bukan seekor sapi,
dan tidak jelas pula apakah ia bahkan bisa memainkan kecapi.
Dulu,
saat ia masih di Nan Zhao, ia pernah mendengar kalau para pria di Bei Min sukar
dikendalikan. Walau keyakinan kalau pria lebih hebat ketimbang wanita tidak
semerata di Nan Zhao, Bei Min masih mempunyai satu set peraturan untuk
mengendalikan wanita.
Pria
Bei Min biasanya tidak akan tahu bagaimana caranya melakukan sesuatu seanggun
memainkan kecapi.
Keduanya
kemudian berhenti berbicara, walaupun Pei Qian Hao diam-diam terus mengamati Su
Xi-er dari waktu ke waktu tanpa sepengetahuannya.
Anginnya
meniup tirai keretanya terbuka dan mengizinkan Su Xi-er melihat ke luar
jalanan. Jalan yang ditempuh kereta kudanya adalah jalan yang sepi, bukan
jalanan utama yang ramai. Di saat ini, tiba-tiba Pei Qian Hao menginstruksikan,
"Ubah ke jalur lainnya. Pergi ke jalan utama."
Pengawal
yang mengendarai keretanya pun mematuhinya, memutar keretanya dan menuju ke
arah lainnya.
Su
Xi-er bingung dan bertanya, "Mengapa mengubah rutenya saat jalan ini hanya
ada sedikit orang? Selain itu, kereta kuda ini begitu mewah."
Orang-orang
dari ibu kota semuanya tahu kereta kuda Pangeran Yun. Semua
pejalan kaki akan berhenti apabila mereka melihatnya berjalan di jalanan utama
yang ramai.
"Pangeran
ini menyukainya," Pei Qian Hao berujar dingin, setelahnya memerintahkan,
"Angkat tirainya saat kita tiba di jalur utama; Pangeran ini ingin
melihat-lihat."
Aku
sudah mencicipi teknik pelatihan hebat Yun Ruo Feng terakhir kali aku lewat di
barak tentara di jalan menuju ke area panahan. Kali ini, aku ingin melihat
baik-baik jalur paling ramai di Nan Zhao, bukan hanya sekadar melirik beberapa
kali seperti sebelumnya.
***
Kereta
kudanya melambat saat sampai di jalur utama, membuatnya mudah mendengarkan
suara keras dari para pedagang keliling yang menjajakan dagangan mereka.
"Angkat
tirainya." Pei Qian Hao membuka matanya; suaranya dingin, dan ekspresinya
serius.
Su
Xi-er mengikuti instruksinya dan mengangkat tirainya, cukup untuk
memperbolehkannya melihat pemandangan di jalanan, tetapi mencegah pejalan kaki
melihat ke dalam.
"Tidak
ada pengemis kali ini." Cemoohan terlepas dari bibir tipis Pei Qian Hao.
Matanya gelap, seolah ia tengah memikirkan sesuatu.
Dengan
perjamuan kerajaan yang semakin dekat, tidak boleh ada pengemis di jalan
manapun di ibu kota, terlebih lagi di jalur utama. Antara
meningkatkan kekuatan bangsa, dan membiarkan rakyat menjalani kehidupan yang
nyaman; atau mengatasi para pengemis sebelum dimulainya perjamuan kerajaan.
Melihat keadaannya, tampaknya pilihan kedualah yang diambil.
Su
Xi-er bertanya pelan, "Pangeran Hao, apakah Anda masih ingin
melihatnya?"
"Aku
akan terus melihat-lihat." Pangeran Hao mengalihkan pandangannya menuju
kios salah satu pedagang.
Tatapan
Su Xi-er mengikutinya, menyadari sesuatu yang mencurigakan.
Pedagang
itu berekspresi enggan, dan ada beberapa tambalan di baju mereka. Di kiosnya
bahkan terdapat satu mangkuk kosong rusak di tengah-tengahnya, sementara satu
batang bambu untuk mengemis tergantung di sisinya.
Mendadak
ia menyadari pengaturan macam apa yang dibuat Yun Ruo Feng untuk para pengemis
ini. Mengatur rumah sederhana dan kasar bagi beberapa, dan bagi mereka
yang tidak cocok, buatlah mereka bertingkah seperti penjaja di jalanan.
Apakah
Nan Zhao sudah jatuh sampai tahap begini? Su Xi-er mengatupkan
bibirnya dan menjatuhkan tirainya.
Tiba-tiba
saja, suara ribut di sekitar mereka meningkat selagi semua orang menghentikan
apa yang mereka kerjakan untuk memandangi kereta kuda mewah tersebut.
Itu
adalah ... kereta kuda Pangeran Yun! Apakah orang yang berada di dalam kereta
adalah Pangeran Yun?
Saat
salah satu penjaja melihat kereta kudanya, tatapan di matanya menggelap. Ia
mulai berjalan maju sebelum ia dihadang oleh petugas kehakiman yang tengah
berpatroli. "Apakah mata anjingmu itu buta? Kau tidak bisa lihat kereta
kuda siapa ini? Berani sekali kau menghadangnya! Mundur."
Suaranya
tidak kencang ataupun pelan, tetapi Pei Qian Hao masih bisa mendengarkannya dari
dalam kereta kuda. Ada kilau main-main di matanya, tetapi Su Xi-er juga melihat
ejekan di matanya.
Mengejek
Yun Ruo Feng karena hanya bisa memimpin pasukan tetapi tidak tahu caranya
memerintah suatu kerajaan bukan masalah; Su Xi-er tidak akan menyanggahnya.
Namun, mengejek Nan Zhao, membuatnya merasa tidak nyaman.
Nan
Zhao sudah bergerak maju setelah kebijakan baruku diterapkan, tetapi semua yang
kulihat sejauh ini menyiratkan kalau kebijakan itu sudah disingkirkan oleh Yun
Ruo Feng.
"Sangat
menyenangkan datang ke Nan Zhao kali ini." Pei Qian Hao menyilangkan
tangan di balik kepalanya, wajahnya tampak puas.
"Pangeran
Hao, kelihatannya Anda sangat senang." Su Xi-er berujar pelan, dengan saksama
mengamati setiap ekspresi di wajahnya.
"Kalau
tidak, apakah Pangeran ini harus sedih saat aku melihat kalau kerajaan lain
tidak sebaik Bei Min? Pesaing nomor dua kita, Nan Zhao, bahkan berangsur menuju
kemunduran." Pei Qian Hao bertanya. Karena Su Xi-er adalah rakyat
Bei Min, semestinya, secara logika, ia senang.
"Pangeran
Hao, Anda benar. Anda pantas merasa senang."
"Kenapa
Pangeran ini mendengar ketidakpuasan dalam suaramu? Membuat Pangeran ini
penasaran. Sebenarnya, rakyat kerajaan manakah dirimu?"
Su
Xi-er tahu kalau ia sedang mencurigainya lagi. "Tentu saja hamba adalah
rakyat Bei Min. Aku terlahir di Bei Min dan besar di Bei Min. Semua itu
tercatat oleh Departemen Rumah Tangga Kekaisaran."
"Memang
benar itu tercatat." Tetapi aku masih berpikir kalau ada yang
tidak tepat.
Keduanya
pun jadi terdiam selagi keretanya melaju, segera saja sampai di Kediaman
Pangeran Yun.
Ketika
pengawal di Kediaman Pangeran Yun melihat kereta kudanya, mereka langsung
melaporkan, "Pangeran Hao telah tiba."
Pei
Qian Hao turun dari kereta kudanya duluan, kemudian membiarkan Su Xi-er turun.
Semua
pengawal yang ada di Kediaman Pangeran Yun berwajah khidmat, dan tampaknya
mereka dilatih dengan baik. Pengawal yang dipaksa menerima perak dari Piao Xu
sudah diberhentikan.
Yun
Ruo Feng tegas terhadap bawahannya. Meskipun itu adalah Wei Mo Hai yang melakukan
kesalahan, ia tetap akan dihukum. Sebenarnya, semakin tinggi posisi mereka,
semakin kejam pula hukuman bagi bawahannya.
Su
Xi-er memandangi kata-kata di atas plakat emas besar tersebut, "Kediaman
Pangeran Yun" di papan penandanya. Ini tadinya adalah Kediaman
Jenderal.
Tetapi
kini karena ia sudah menjadi Prince Regent Nan Zhao dan membangun ulang
kediamannya, Kediaman Jenderal sudah menjadi Kediaman Pangeran Yun.
Pintu
depannya jadi lebih lebar, dan papan penandanya pun lebih besar. Bahkan tulisan
emasnya juga jadi lebih besar.
Penjaga
yang bertugas membungkuk sopan. "Memberi hormat pada Pangeran Hao."
Pei
Qian Hao menganggukkan kepalanya ringan dan langsung berjalan masuk. Kemudian,
pengawal di kediaman pun dengan hormat membawa mereka ke aula.
Penjaga
yang bertugas memandangi sosok Su Xi-er dari belakang dan merasa agak
kaget. Pangeran Hao harus membawa seorang dayang bersamanya saat ia
keluar? Apakah ia kira kalau pelayan dari Kediaman Pangeran Yun tidak akan
melayaninya secara layak?
Su
Xi-er berjalan menuju aulanya. Aku pernah kemari sebelumnya, dan kini
aku kembali. Rasanya familier dan tidak familier di waktu yang bersamaan.
Jalanannya sama, tetapi dekorasi, jalur, dedaunan, dan masih banyak lagi telah
berubah jadi lebih mewah.
Di
saat ini, Yun Ruo Feng sedang berdiri di tengah-tengah aula, aura kelembutan
menyelimuti tubuhnya.
Saat
ia melihat Pei Qian Hao, ia tersenyum. "Pangeran Hao, merupakan kehormatan
bagi Pangeran ini karena kau setuju untuk datang ke Kediaman Pangeran Yun ini
sebagai seorang tamu."
Bibir
Yun Ruo Feng agak pucat, masih belum sepenuhnya sembuh dari racun ganas si ular
Krait. Meskipun bisanya sudah dikeluarkan, tetap butuh beberapa hari bagi tubuh
korban untuk kembali normal.
0 comments:
Posting Komentar