Wajah
gadis kecil itu diliputi dengan kekaguman dan penghormatan untuk Yun Ruo Feng.
Nyaris seakan ia berharap agar Yun Ruo Feng bisa muncul di hadapannya agar ia
bisa menyembah pria itu dengan pantas.
Su
Xi-er berhenti melakukan apa yang dikerjakannya, dan mengira bagaimana Xiao Cui
mirip dengan banyak gadis muda lainnya di kamar tidur mereka yang menyimpan
kerinduan terhadap Yun Ruo Feng.
Sama
halnya dengan diriku dulu. Aku tidak bisa melihat menembus topeng Yun Ruo Feng,
dan mengira kalau ia selembut dan seelegan kelihatannya. Wajah tampannya telah
menangkap hati mudaku begitu saja.
Kata-kata
tanpa henti Xiao Cui terus mengalir masuk ke dalam telinganya. "Kau baru
di sini, jadi kau mungkin belum bertemu dengan Pangeran Yun. Kau pasti tidak tahu
betapa tampan dan baik hatinya dia."
Xiao
Cui bahkan berhenti bekerja, seolah perlu baginya agar dapat menerangkan segala kelebihan Pangeran Yun dengan
jelas.
"Pernah
ada suatu ketika saat aku tanpa sengaja menabrak dengan Pangeran
Yun di dapur, mengagetkanku. Tepat saat aku mengira aku akan dihukum oleh
majikanku, Pangeran Yun memaafkanku. Ia bahkan bertanya apakah aku terluka
akibat jatuhku. Aku sudah pernah mendengar di kediaman lainnya, seorang pelayan
akan dihukum walaupun hanya sedikit saja mengacau. Namun, Pangeran Yun, berbeda
...."
Sementara
Xiao Ciu terus mengoceh tentang kelebihan Yun Ruo Feng, ekspresi Su Xi-er tetap
acuh tak acuh. Ia mendengar semuanya, tetapi tidak mau berkomentar.
Sama
saja, Xiao Cui juga tidak peduli jika Su Xi-er tetap diam, dan berasumsi kalau
ia tidak berbicara karena ia masih pemalu. Seolah Xiao Cui telah menemukan
seorang pendengar yang luar biasa agar ia bisa mencurahkan kesannya terhadap
Pangeran Yun.
"Kau
tidak tahu betapa tampannya Pangeran Yun saat ia tersenyum. Mirip seperti sinar
mentari di musim dingin, atau sebuah kipas daun cattail di
musim panas. Hah, aku tidak tahu bagaimana mendeskripsikannya.
Pokoknya, Pangeran Yun itu sangat luar biasa. Aku bahkan bersedia mati demi
kesempatan mencuri lihatnya sedikit. Di lain pihak, aku merasa Pangeran Hao
tidak begitu baik. Aku mendengar rumor dari Tao Zi jie jie bahwa ia
bertingkah dingin setiap hari; dan bahwa ekspresi tak ramahnya sangatlah
menakutkan."
(T/N : contoh kipasnya.)
Kipas daun cattail |
Su
Xi-er meletakkan kayu bakarnya sebelum memandang ke atas langit. Mengakar di
tempat, ia menyadari kalau malam sudah hampir turun.
Itu
benar. Gadis muda ini benar. Yun Ruo Feng benar-benar tampak lembut dan sopan;
panutan dari setiap pribadi Nan Zhao.
Namun,
tidak seorang pun mengetahui kalau ia menyembunyikan hati yang hitam. Dengan
kejamnya ia menghukum mati diriku dengan satu panah. Ia bahkan bekerja sama
dengan adik perempuanku, menyandera adik lelakiku, dan menjadi Prince Regent,
menikmati kemewahan yang bukan miliknya.
Ia
mendesah. Pola pikirku bukan lagi pola pikir seorang gadis. Sekarang
ini, yang kuinginkan adalah menyaksikan bagaimana Yun Ruo Feng dan Ning An Lian
jatuh dari puncak. Semakin tragis, semakin baik. Ini adalah satu-satunya cara
bagiku untuk memecahkan kebencianku!
Ketika
Xiao Cui melihat Su Xi-er berdiri termenung di sana, ia mengira kalau
kata-katanya telah menyebabkan gadis itu berfantasi tentang Pangeran Yun.
Ia
langsung menggodanya, "Kau tidak boleh melabuhkan pemikiran apa pun
tentang memanjat tiang totem dengan menjalin hubungan dengan Pangeran
Yun. Ia bukanlah seseorang yang bisa
diasosiasikan dengan pelayan rendahan semacam kita. Yang kuminta hanyalah untuk
membelah kayu bakar di kediaman pangeran agar kadang-kadang aku bisa melihatnya
sepintas."
Su
Xi-er tiba-tiba saja tersenyum begitu cantiknya sampai-sampai Xiao Cui
tertegun. Ia tidak tahan untuk memuji, "Kau cantik sekali, bahkan jauh
lebih cantik ketimbang para bangsawan yang pernah kulihat."
Senyum
Su Xi-er mendadak jadi cerah. "Berapa banyak bangsawan yang pernah kau
lihat sampai berani omong besar begini?"
Xiao
Cui kaget. Aku tidak menyangka ia mendadak akan mengajukan pertanyaan
semacam ini. Hanya saat ia sudah tersadar barulah ia menjawab,
"Walaupun aku belum pernah melihat banyak bangsawan, aku pernah melihat si
cantik nomor satu di Nan Zhao, Putri Pertama Kekaisaran. Aku merasa kalau kau
terlihat lebih cantik darinya."
Xiao
Cui sengaja menurunkan volume suaranya dan menambahkan, "Kau tidak boleh
membiarkan orang lain tahu apa yang kukatakan; kalau tidak, kepala kita berdua
akan terguling."
Su
Xi-er jauh lebih sadar dari siapa pun bahwa berkomentar santai tentang bangsawan memang bisa
membuat orang kehilangan kepala mereka.
"Meskipun
kau cantik, sialnya adalah kau merupakan seorang dayang rendahan seperti
diriku. Kalau saja kau terlahir sebagai seorang nona bangsawan, kau pasti bisa
mendapatkan pernikahan yang baik." Tidak ada jejak kecemburuan di wajah
Xiao Cui, hanya rasa penasaran. Mengapa seorang wanita cantik
sepertinya melakukan pekerjaan kasar di dapur
belakang?
Su
Xi-er membalas, "Penampilan seseorang itu hanyalah: penampilan luar. Semua
orang akan menua entah apakah mereka jelek atau cantik. Saat itu, bukankah
semua orang akan sama saja?"
Xiao
Cui memikirkannya. Tampaknya agak masuk akal.
Keduanya
melanjutkan pekerjaan mereka lagi sejenak sebelum satu pesuruh mendadak
mendekati mereka.
Ia
maju beberapa langkah dan memberitahukan pada Xiao Cui, "Perjamuan
malamnya akan segera dimulai. Kau tidak boleh terlalu sembrono membelah kayu
bakarnya, karena bagian dapur juga membutuhkannya. Kalau nantinya sampai tidak
cukup, bahkan sepuluh nyawa juga tidak akan cukup."
Xiao
Cui dengan cepat mengangguk. "Baik. Baik. Aku akan segera selesai."
Si
pesuruh melirik ke arah Xiao Cui sebelum matanya beralih ke arah Su Xi-er,
kebingungan karena gagal mengenalinya.
Apakah
wanita cantik ini adalah pelayan baru di kediaman pangeran? Tidak benar, baju
ini bukanlah baju yang dikenakan gadis pelayan di Kediaman Pangeran Yun.
Walaupun
ia tidak bisa mengidentifikasikan jenis kainnya, ia masih bisa membedakan
kualitasnya. Ini sudah jelas bukanlah seragam pelayan. Mungkinkah ia
seorang majikan? Tetapi selain dari Pangeran Hao, aku tidak mendengar ada orang
lain yang datang ke Kediaman Pangeran Hao.
Masih
kebingungan, si pesuruh pun hanya bisa bergerak maju dan bertanya dengan sopan,
"Nona, bolehkah aku tahu siapa dirimu? Kenapa aku belum pernah melihatmu
di Kediaman Pangeran Yun?"
Xiao
Cui dengan cepat membantunya menjawab, "Oh, ia adalah gadis pelayan baru.
Aku menariknya kemari untuk membantuku."
"Gadis
pelayan baru?" Si pesuruh jelas sekali tidak mempercayainya seraya
menunjukk ke arah busana Su Xi-er. "Akankah seorang gadis pelayan baru
memiliki jenis baju semacam ini?"
Baru
saat itu saja Xiao Ciu menyadari busana Su Xi-er. Ini jelas bukanlah
baju yang akan dikenakan seorang gadis pelayan. Jangan-jangan aku salah orang?
Keduanya
mendadak merasa canggung.
Mengamati
perubahan dalam atmosfernya, Su Xi-er menjelaskan. "Kita semua adalah
pelayan. Hanya saja perbedaannya, aku dibawa kemari oleh Pangeran Hao."
Wajah
Xiao Cui langsung jadi terdistorsi dan terperanjat.
Dibawa
kemari oleh Pangeran Hao .... Aku
mengatakan banyak sekali hal buruk tentang Pangeran Hao barusan ini. Akankah
aku ....
Xiao
Cui tidak berani meneruskan pemikirannya, hanya tiba-tiba merasakan adanya hawa dingin di sekitar lehernya.
Si
pesuruh pun mengangguk. "Pantas saja. Jangan berada di gudang kayu lagi.
Kau harus cepat-cepat ke aula karena perjamuannya akan segera dimulai. Sebagai
dayang Pangeran Hao, kau pasti akan diminta untuk menungguinya."
Su
Xi-er mengangguk kecil, tetapi tidak merespon.
Ia
tidak langsung menuju ke ruang depan. Sebaliknya, ia berjalan masuk ke dalam
dapur belakang, berencana untuk mencuci perlengkapan makannya sekali lagi
sebelum perjamuannya.
Ketika
ia keluar dari dapur belakang, sudah hampir waktunya perjamuan malam dimulai.
***
Istana
Peristirahatan Putri Pertama Kekaisaran, Ning An Lian.
Seseorang
dengan cepat memasuki aula utama dan berlutut.
Ning
An Lian melihat ke arahnya. Orang ini adalah pengawal rahasia yang
kuutus ke Kediaman Pangeran Yun.
Selama
urusan itu menyangkut Kediaman Pangeran Yun, Ning An Lian tidak akan pernah
bisa menjaga ketenangannya.
Ia
cepat-cepat bertanya, "Bagaimana?"
Si
pengawal rahasia menangkupkan kepalan tangannya. "Menjawab Putri Pertama
Kekaisaran, Pangeran Yun sedang menemani Pangeran Hao di taman belakang
kediamannya hari ini."
0 comments:
Posting Komentar