Minggu, 21 November 2021

CTF - Chapter 135

Consort of A Thousand Faces

Chapter 135 : Kerinduan Seorang Wanita

Wajah gadis kecil itu diliputi dengan kekaguman dan penghormatan untuk Yun Ruo Feng. Nyaris seakan ia berharap agar Yun Ruo Feng bisa muncul di hadapannya agar ia bisa menyembah pria itu dengan pantas.

Su Xi-er berhenti melakukan apa yang dikerjakannya, dan mengira bagaimana Xiao Cui mirip dengan banyak gadis muda lainnya di kamar tidur mereka yang menyimpan kerinduan terhadap Yun Ruo Feng.

Sama halnya dengan diriku dulu. Aku tidak bisa melihat menembus topeng Yun Ruo Feng, dan mengira kalau ia selembut dan seelegan kelihatannya. Wajah tampannya telah menangkap hati mudaku begitu saja.

Kata-kata tanpa henti Xiao Cui terus mengalir masuk ke dalam telinganya. "Kau baru di sini, jadi kau mungkin belum bertemu dengan Pangeran Yun. Kau pasti tidak tahu betapa tampan dan baik hatinya dia."

Xiao Cui bahkan berhenti bekerja, seolah perlu baginya agar dapat menerangkan segala kelebihan Pangeran Yun dengan jelas.

"Pernah ada suatu ketika saat aku tanpa sengaja menabrak dengan Pangeran Yun di dapur, mengagetkanku. Tepat saat aku mengira aku akan dihukum oleh majikanku, Pangeran Yun memaafkanku. Ia bahkan bertanya apakah aku terluka akibat jatuhku. Aku sudah pernah mendengar di kediaman lainnya, seorang pelayan akan dihukum walaupun hanya sedikit saja mengacau. Namun, Pangeran Yun, berbeda ...."

Sementara Xiao Ciu terus mengoceh tentang kelebihan Yun Ruo Feng, ekspresi Su Xi-er tetap acuh tak acuh. Ia mendengar semuanya, tetapi tidak mau berkomentar.

Sama saja, Xiao Cui juga tidak peduli jika Su Xi-er tetap diam, dan berasumsi kalau ia tidak berbicara karena ia masih pemalu. Seolah Xiao Cui telah menemukan seorang pendengar yang luar biasa agar ia bisa mencurahkan kesannya terhadap Pangeran Yun.

"Kau tidak tahu betapa tampannya Pangeran Yun saat ia tersenyum. Mirip seperti sinar mentari di musim dingin, atau sebuah kipas daun cattail di musim panas. Hah, aku tidak tahu bagaimana mendeskripsikannya. Pokoknya, Pangeran Yun itu sangat luar biasa. Aku bahkan bersedia mati demi kesempatan mencuri lihatnya sedikit. Di lain pihak, aku merasa Pangeran Hao tidak begitu baik. Aku mendengar rumor dari Tao Zi jie jie bahwa ia bertingkah dingin setiap hari; dan bahwa ekspresi tak ramahnya sangatlah menakutkan."

(T/N : contoh kipasnya.)

 

Kipas daun cattail

Su Xi-er meletakkan kayu bakarnya sebelum memandang ke atas langit. Mengakar di tempat, ia menyadari kalau malam sudah hampir turun.

Itu benar. Gadis muda ini benar. Yun Ruo Feng benar-benar tampak lembut dan sopan; panutan dari setiap pribadi Nan Zhao.

Namun, tidak seorang pun mengetahui kalau ia menyembunyikan hati yang hitam. Dengan kejamnya ia menghukum mati diriku dengan satu panah. Ia bahkan bekerja sama dengan adik perempuanku, menyandera adik lelakiku, dan menjadi Prince Regent, menikmati kemewahan yang bukan miliknya.

Ia mendesah. Pola pikirku bukan lagi pola pikir seorang gadis. Sekarang ini, yang kuinginkan adalah menyaksikan bagaimana Yun Ruo Feng dan Ning An Lian jatuh dari puncak. Semakin tragis, semakin baik. Ini adalah satu-satunya cara bagiku untuk memecahkan kebencianku!

Ketika Xiao Cui melihat Su Xi-er berdiri termenung di sana, ia mengira kalau kata-katanya telah menyebabkan gadis itu berfantasi tentang Pangeran Yun.

Ia langsung menggodanya, "Kau tidak boleh melabuhkan pemikiran apa pun tentang memanjat tiang totem dengan menjalin hubungan dengan Pangeran Yun. Ia bukanlah seseorang yang bisa diasosiasikan dengan pelayan rendahan semacam kita. Yang kuminta hanyalah untuk membelah kayu bakar di kediaman pangeran agar kadang-kadang aku bisa melihatnya sepintas."

Su Xi-er tiba-tiba saja tersenyum begitu cantiknya sampai-sampai Xiao Cui tertegun. Ia tidak tahan untuk memuji, "Kau cantik sekali, bahkan jauh lebih cantik ketimbang para bangsawan yang pernah kulihat."

Senyum Su Xi-er mendadak jadi cerah. "Berapa banyak bangsawan yang pernah kau lihat sampai berani omong besar begini?"

Xiao Cui kaget. Aku tidak menyangka ia mendadak akan mengajukan pertanyaan semacam ini. Hanya saat ia sudah tersadar barulah ia menjawab, "Walaupun aku belum pernah melihat banyak bangsawan, aku pernah melihat si cantik nomor satu di Nan Zhao, Putri Pertama Kekaisaran. Aku merasa kalau kau terlihat lebih cantik darinya."

Xiao Cui sengaja menurunkan volume suaranya dan menambahkan, "Kau tidak boleh membiarkan orang lain tahu apa yang kukatakan; kalau tidak, kepala kita berdua akan terguling."

Su Xi-er jauh lebih sadar dari siapa pun bahwa berkomentar santai tentang bangsawan memang bisa membuat orang kehilangan kepala mereka.

"Meskipun kau cantik, sialnya adalah kau merupakan seorang dayang rendahan seperti diriku. Kalau saja kau terlahir sebagai seorang nona bangsawan, kau pasti bisa mendapatkan pernikahan yang baik." Tidak ada jejak kecemburuan di wajah Xiao Cui, hanya rasa penasaran. Mengapa seorang wanita cantik sepertinya melakukan pekerjaan kasar di dapur belakang?

Su Xi-er membalas, "Penampilan seseorang itu hanyalah: penampilan luar. Semua orang akan menua entah apakah mereka jelek atau cantik. Saat itu, bukankah semua orang akan sama saja?"

Xiao Cui memikirkannya. Tampaknya agak masuk akal.

Keduanya melanjutkan pekerjaan mereka lagi sejenak sebelum satu pesuruh mendadak mendekati mereka.

Ia maju beberapa langkah dan memberitahukan pada Xiao Cui, "Perjamuan malamnya akan segera dimulai. Kau tidak boleh terlalu sembrono membelah kayu bakarnya, karena bagian dapur juga membutuhkannya. Kalau nantinya sampai tidak cukup, bahkan sepuluh nyawa juga tidak akan cukup."

Xiao Cui dengan cepat mengangguk. "Baik. Baik. Aku akan segera selesai."

Si pesuruh melirik ke arah Xiao Cui sebelum matanya beralih ke arah Su Xi-er, kebingungan karena gagal mengenalinya.

Apakah wanita cantik ini adalah pelayan baru di kediaman pangeran? Tidak benar, baju ini bukanlah baju yang dikenakan gadis pelayan di Kediaman Pangeran Yun.

Walaupun ia tidak bisa mengidentifikasikan jenis kainnya, ia masih bisa membedakan kualitasnya. Ini sudah jelas bukanlah seragam pelayan. Mungkinkah ia seorang majikan? Tetapi selain dari Pangeran Hao, aku tidak mendengar ada orang lain yang datang ke Kediaman Pangeran Hao.

Masih kebingungan, si pesuruh pun hanya bisa bergerak maju dan bertanya dengan sopan, "Nona, bolehkah aku tahu siapa dirimu? Kenapa aku belum pernah melihatmu di Kediaman Pangeran Yun?"

Xiao Cui dengan cepat membantunya menjawab, "Oh, ia adalah gadis pelayan baru. Aku menariknya kemari untuk membantuku."

"Gadis pelayan baru?" Si pesuruh jelas sekali tidak mempercayainya seraya menunjukk ke arah busana Su Xi-er. "Akankah seorang gadis pelayan baru memiliki jenis baju semacam ini?"

Baru saat itu saja Xiao Ciu menyadari busana Su Xi-er. Ini jelas bukanlah baju yang akan dikenakan seorang gadis pelayan. Jangan-jangan aku salah orang?

Keduanya mendadak merasa canggung.

Mengamati perubahan dalam atmosfernya, Su Xi-er menjelaskan. "Kita semua adalah pelayan. Hanya saja perbedaannya, aku dibawa kemari oleh Pangeran Hao."

Wajah Xiao Cui langsung jadi terdistorsi dan terperanjat.

Dibawa kemari oleh Pangeran Hao .... Aku mengatakan banyak sekali hal buruk tentang Pangeran Hao barusan ini. Akankah aku ....

Xiao Cui tidak berani meneruskan pemikirannya, hanya tiba-tiba merasakan adanya hawa dingin di sekitar lehernya.

Si pesuruh pun mengangguk. "Pantas saja. Jangan berada di gudang kayu lagi. Kau harus cepat-cepat ke aula karena perjamuannya akan segera dimulai. Sebagai dayang Pangeran Hao, kau pasti akan diminta untuk menungguinya."

Su Xi-er mengangguk kecil, tetapi tidak merespon.

Ia tidak langsung menuju ke ruang depan. Sebaliknya, ia berjalan masuk ke dalam dapur belakang, berencana untuk mencuci perlengkapan makannya sekali lagi sebelum perjamuannya.

Ketika ia keluar dari dapur belakang, sudah hampir waktunya perjamuan malam dimulai.

***

Istana Peristirahatan Putri Pertama Kekaisaran, Ning An Lian.

Seseorang dengan cepat memasuki aula utama dan berlutut.

Ning An Lian melihat ke arahnya. Orang ini adalah pengawal rahasia yang kuutus ke Kediaman Pangeran Yun.

Selama urusan itu menyangkut Kediaman Pangeran Yun, Ning An Lian tidak akan pernah bisa menjaga ketenangannya.

Ia cepat-cepat bertanya, "Bagaimana?"

Si pengawal rahasia menangkupkan kepalan tangannya. "Menjawab Putri Pertama Kekaisaran, Pangeran Yun sedang menemani Pangeran Hao di taman belakang kediamannya hari ini."

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar