Minggu, 21 November 2021

CTF - Chapter 137

Consort of A Thousand Faces

Chapter 137 : Dua Orang Minum-Minum Bersama

Perjamuan malamnya dimulai, dan taman belakang Kediaman Pangeran Yun bercahaya di malam yang gelap.

Bunga yang sebelumnya bermekaran, berdiri diam setengah terbuka saat mataharinya terbenam, layaknya gadis-gadis cantik pemalu yang diterangi cahaya lilin di malam hari, membentuk pemandangan yang indah.

Permukaan danau terdekat samar-samar merefleksikan bayangan dari orang-orang yang tengah mengadakan perjamuan megah. Walaupun hanya ada dua orang, keduanya adalah Prince Regent Nan Zhao dan Bei Min.

Pangeran Hao duduk di kursi utama, sementara Yun Ruo Feng duduk di kursi samping. Kerelaan Yun Ruo Feng untuk membiarkannya melakukan itu sudah cukup untuk menunjukkan 'rasa hormat' terhadap Pangeran Hao.

(T/N : Kursi utama (Kursi teratas) biasanya untuk orang dengan status tertinggi. Orang-orang biasanya duduk berdasarkan posisi mereka selama perjamuan, dengan yang paling berkuasa duduk paling dekat dengan tuan rumah atau kursi utama.)

Melihat ke arah pemandangan sekitarnya yang indah, Pei Qian Hao berkomentar pelan, "Hanya taman belakang dari Kediaman Pangeran Yun sudah begitu cantik dan unik. Sepertinya bisa bersaing dengan Taman Kekaisaran di istana."

Apa yang diutarakan Pei Qian Hao, pernyataan sarkasme yang diekspresikan secara serius; mana mungkin Yun Ruo Feng tidak memahami maksudnya?

Senyuman lembut terbentuk di sudut mulutnya, dengan tenang ia menanggapi. "Pangeran ini hanya menyukai bunga dan tanaman, sehingga aku menyuruh orang untuk menanam lebih banyak."

Pei Qian Hao berhenti berbicara. Maju dari tempatnya di samping, Su Xi-er merapikan mangkuk dan sumpit di depan Pei Qian Hao. Setiap pergerakan yang dibuatnya berhati-hati dan terukur, menyita seluruh perhatiannya. Namun, karena ini, ia tidak menyadari kalau orang lain yang ada di meja telah mengalihkan pandangan ke arahnya.

Hanya dengan dua orang yang berada di meja besar tersebut, atmosfernya jadi sangat dingin.

Saat Yun Ruo Feng melihat kalau sebagian besar hidangan telah tiba di meja, senyum kecil muncul di sudut mulutnya. Ia menatap ke arah Su Xi-er dan tak mampu menahan untuk berkata, "Nona Xi-er, meskipun kau adalah dayang Pangeran Hao, kau juga adalah seorang tamu Nan Zhao. Bagaimana kalau kau duduk di kursi rendah dan makan bersama kami?"

Setelah mendengarkan saran Yun Ruo Feng, dayang lainnya hanya bisa menghirup udara dingin dan diam-diam menyumpahi. Bahkan seorang dayang bisa makan bersama para pria paling terhormat di dunia. Kehormatan macam apa ini?

Siapa saja akan merasa gembira luar biasa; ini merupakan hadiah besar yang mampu membuat siapa pun bahagia!

Akan tetapi, wajah Su Xi-er tetap acuh tak acuh; ia terus melayani Pangeran Hao, tak terpengaruh akan lusinan tatapan yang menantikan jawabannya.

Sebelum Pei Qian Hao dapat menjawab, ia membalas, "Hamba hanyalah seorang dayang; tidak pantas makan di meja yang sama dengan Pangeran Yun dan Pangeran Hao."

Setelah ia selesai melayani Pei Qian Hao, Su Xi-er perlahan mundur, berdiri di belakangnya.

Semua orang yang ada di sekitar memandangi Su Xi-er dengan kecemburuan yang tercetak jelas, kaget karena ia menyerahkan kesempatan sebagus itu. Di waktu bersamaan, mereka senang karena wanita itu tidak makan bersama-sama para Prince Regent.

Pei Qian Hao meliriknya dan berujar dingin. "Seorang dayang memang tidak pantas makan di meja yang sama."

Yun Ruo Feng tertawa dan tidak mencoba meyakinkannya lagi, sebaliknya, melambaikan tangannya pada dayang yang berada di sebelahnya.

Dayang itu paham, dan perlahan berjalan ke sisi Pei Qian Hao membawa seguci anggur.

Dari kursinya, Yun Ruo Feng berkata, "Ini bukanlah anggur yang berasal dari istana kekaisaran, dan bukan pula anggur bunga. Sebaliknya, ini adalah anggur buah yang lezat. Terdapat ginko, kurma Cina, delima, dan lusinan buah-buahan di dalamnya; rasa anggur buahnya murni dan meninggalkan aroma luar biasa di mulutmu, tetapi tidak membuatmu mabuk. Pangeran Hao, kau harus mencobanya."

Sementara ia berbicara, dayang tersebut sudah maju dua langkah ke depan dan bersiap menuangkan anggurnya ke dalam cangkir di depan Pangeran Hao.

Sebelum dayang itu bisa menuangkan anggurnya, Pangeran Hao melambaikan tangannya. "Biarkan dayang Pangeran ini yang menuangkan anggurnya untukku; aku tidak ingin merepotkan orang lain."

Mendengarkan ini, Yun Ruo Feng melambaikan tangannya dan memberi isyarat pada si dayang untuk mundur.

Dayang tersebut menganggukkan kepalanya ringan dan menyerahkan guci anggurnya pada Su Xi-er sebelum berbalik.

Su Xi-er menerima guci anggurnya dan perlahan menuangkan anggur buahnya ke dalam cangkir Pei Qian Hao.

Aroma anggur buahnya keluar, tetapi sebelum ia selesai menuangkannya, Su Xi-er merasakan cubitan kuat di pahanya ....

(T/N : Pei Qian Hao yang super sekali .... sempet-sempetnya cubit-cubit paha, bang .... XD)

Sudah jelas siapa pelakunya; Su Xi-er hanya tidak mengira kalau pria itu akan sangat jail sekarang.

Alhasil, tangannya berkedut dan anggurnya tumpah.

Semua orang menyadari insiden ini; bagaimanapun juga, malam ini adalah tentang Pangeran Hao.

Saat Su Xi-er melihat apa yang terjadi, ia selesai menuangkan anggurnya dan dengan hati-hati mengelap pinggiran cangkirnya.

Pei Qian Hao meliriknya sekilas dan berbisik padanya sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengarnya, "Jadi, kau benar-benar tidak suka menuangkan anggur untuk Pangeran ini? Atau apakah kau ingin menuangkan anggur untuk Pangeran Yun?" Setelah itu, ia mengangkat cangkirnya dan menyesapnya satu kali.

Wajah Su Xi-er masih acuh tak acuh. Tanpa rasa takut, ia berkata, "Tentu saja tidak."

"Hmph, lebih baik kau berhati-hati agar Pangeran ini tidak menemukan sebaliknya."

Mata Pei Qian Hao tetap tertuju ke arah Yun Ruo Feng sementara ia berbicara. Orang itu pun hanya membalas dengan senyuman hangat yang akan memikat wanita mana pun.

Su Xi-er membisikkan balasannya agar hanya mereka berdua yang bisa mendengarkannya. "Pangeran Hao semestinya tahu apa yang hamba pikirkan; sungguh berkah besar bisa melayani Pangeran Hao."

"Oh?" Ia menjawab penuh makna. Pei Qian Hao jelas tidak mempercayainya, tetapi karena jawabannya itu menyanjungnya, ia pun tidak terus mempersulitnya.

Setelah itu, keduanya berhenti berbicara.

Ketika Yun Ruo Feng melihat kalau Pei Qian Hao telah menghabiskan secangkir anggurnya, ia bertanya, "Pangeran Hao, bagaimana rasanya anggur buah ini?"

"Aromanya enak, dan rasanya juga menyegarkan, meninggalkan sisa rasa yang menyenangkan pula. Sudah jelas tidak mempermalukan reputasi Nan Zhao sebagai kerajaannya anggur." Sanjungan murah hati Pei Qian Hao menyenangkan semua orang yang ada di sekitar.

Sesuai dugaan, bahkan Prince Regent Bei Min juga dimenangkan dengan anggur Nan Zhao.

Akan tetapi, Yun Ruo Feng tidak merasa bangga seperti yang lainnya. Pei Qian Hao bertemperamen aneh. Tak peduli apakah ia positif atau negatif, kata-katanya hanyalah: kata-kata.

Meskipun itu adalah yang dipikirkannya, Yun Ruo Feng tetap berujar lembut, "Pangeran Hao, silakan minum dua cangkir lagi. Bagaimanapun juga, anggur buah ini merupakan spesialisasi Nan Zhao. Mungkin, kau tidak akan bisa menikmatinya lagi setelah kembali ke Bei Min."

Pangeran Hao mencibir. "Walaupun anggur buah ini beraroma murni dan tidak membuatmu mabuk, sebenarnya Pangeran ini menikmati anggur yang terasa lebih pedas. Tentu saja, kadang-kadang meminum anggur semacam ini juga tidak masalah."

Setelah menghabiskan apa yang ada di cangkirnya, Pei Qian Hao melambaikan tangannya untuk mengisyaratkan Su Xi-er mengisi ulang cangkirnya, menyeruputnya dengan hati-hati.

Keheningan di udara tampak membeku. Ada begitu banyak orang di taman belakang yang luas itu, tetapi sunyi hingga suara burung dan serangga saja tidak terdengar.

Kedua pria itu tidak berbicara, hanya menyeruput anggurnya, secangkir demi secangkir dalam diam.

Guci anggur yang ada di tangan Su Xi-er pun berangsur kosong karena ia terus mengisi ulang cangkir Pei Qian Hao, membuatnya pergi dan mengambil guci baru.

Melihatnya pergi sementara, Pei Qian Hao sedikit menggeser tubuhnya dan bertanya pada Yun Ruo Feng, "Pangeran ini mendengar kalau Pangeran Yun telah mencopot kebijakan baru yang ditetapkan oleh Putri Pertama Kekaisaran yang terdahulu tak lama setelah kematiannya. Apakah benar begitu?"

Su Xi-er baru saja kembali dengan seguci anggur baru dan mendengar Pei Qian Hao membicarakan tentang kebijakan baru. Matanya agak menyipit, tetapi kembali normal saat Yun Ruo Feng menoleh.

Memang benar, kebijakan barunya dicopot oleh Yun Ruo Feng. Bagaimanapun juga, kebijakan itu telah dipopulerkan ketika Ning Ru Lan masih hidup. Kini, wanita itu telah dibunuh dengan kejam olehnya, mana mungkin ia membiarkan kebijakannya tetap ada?

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar