Minggu, 21 November 2021

CTF - Chapter 139

Consort of A Thousand Faces

Chapter 139 : Bersaing Dengan Anggur

Su Xi-er tidak ingin minum, tetapi tepat saat ia akan menolak, tatapannya mendarat pada seseorang yang tidak jauh darinya.

"Minum anggur apa? Putri ini juga ingin mencicipinya."

Ning An Lian!

Ia pasti mendengar kalau Yun Ruo Feng mengadakan perjamuan untuk Pei Qian Hao dan memutuskan untuk menunjukkan perhatiannya untuk kekasihnya.

Meskipun waktu telah lama berlalu, Su Xi-er tidak mampu menghentikan tatapannya yang berubah menjadi kepingan es sewaktu ia melihat Ning An Lian.

Kebencian mendalamnya terhadap Ning An Lian membuatnya tak mampu menyembunyikan kilatan kebencian yang tak terselubung di matanya.

Walaupun dengan cepat menghilang, tidak luput dari mata Pei Qian Hao. Diam-diam ia mengamati, bibir tipisnya mengerucut seolah ia tengah merenungkan sesuatu.

Putri Pertama Kekaisaran, Ning An Lian, menghampirinya dan membungkuk. "Memberi salam kepada Pangeran Hao."

Pei Qian Hao hanya sedikit mengangguk. "Tebakanku, ini pastilah Putri Pertama Kekaisaran."

"Benar, Putri inilah orangnya." Ning An Lian tidak sombong maupun pemarah. Ia mengenakan senyuman samar di sudut mulutnya, menunjukkan disposisi yang tepat dari seorang putri kekaisaran.

Dengan dingin ia menyapukan matanya ke sekeliling sebelum mengambil tempat di sebelah Yun Ruo Feng, tersenyum padanya, tetapi sebaliknya, diam.

Ning An Lian cukup tahu bahwa ia harus menampilkan hubungan biasa saja di hadapan orang luar. Tentu saja, ini termasuk membiarkan Yun Ruo Feng menjaga harga dirinya, tidak meninggalkan celah apa pun bagi orang lain untuk bergosip.

Akan tetapi, tanpa diketahuinya, ia memperlihatkan tatapan kelewat bergairah di matanya. Mana mungkin seseorang seteliti Pangeran Hao melewatkan sesuatu semacam itu?

Yun Ruo Feng memutar cangkir di tangannya, ekspresinya tetap biasa. Dengan senyuman lembut yang sama di wajahnya, tak ada yang tahu isi pikirannya.

Ning An Lian menatap cangkir di tangannya dan menghirup aroma anggur di sekeliling. Ia pasti sudah minum banyak.

Mau tak mau, ia pun mengernyitkan alisnya. Tersenyum ke arah Pei Qian Hao, ia berkata, "Pangeran Yun masih belum sembuh dari cedera sebelumnya, dan tidak pantas baginya untuk minum terlalu banyak anggur. Apabila kau tidak keberatan, Putri ini akan menemanimu minum, Pangeran Hao."

Mendengar apa yang dikatakannya, mendadak Pei Qian Hao tergelak. "Seorang pria bersembunyi di balik seorang wanita, bahkan membutuhkannya untuk menggantikannya minum. Ini pertama kalinya Pangeran ini mendengarkan tentang itu."

Ekspresi Ning An Lian langsung berubah. "Kau ...."

Yun Ruo Feng menyela. "Tidak perlu. Pangeran ini bisa minum."

Ekspresi Ning An Lian pun sekali lagi menjadi masam. Menyadari kalau warna wajah Yun Ruo Feng tidak terlihat begitu baik, ia tidak peduli lagi dengan orang-orang di sekitar. "Kau tidak bisa minum dengan tubuhmu yang masih belum sehat. Apakah kau sudah lupa dengan perjamuan istana sebelumnya ...."

"Tidak perlu cemas, Putri Pertama. Pangeran ini baik-baik saja."

Dengan percakapan di antara keduanya, tak terhindarkan, orang-orang akan membiarkan imajinasi mereka menjadi liar.

Su Xi-er memperhatikan dingin. Betapa luar biasanya tampilan kasih sayang di antara sepasang kekasih ini.

Pada saat ini, tiba-tiba saja Pei Qian Hao berujar, "Pangeran ini tidak akan mempersulit orang lain. Karena Pangeran Yun kurang sehat, Putri Pertama boleh menggantikannya. Akan tetapi ...."

Selagi Pei Qian Hao menjeda, tatapan semua orang mendarat padanya, hanya melihat senyuman di matanya. "Karena Putri Pertama minum menggantikan dirinya, Pangeran ini tidak bisa minum."

Pei Qian Hao langsung menarik Su Xi-er ke arah tempat duduk di sebelahnya tanpa bertanya apakah ia menyetujuinya. Kemudian, ia menuangkan secangkir anggur dan menyuruhnya dengan ekspresi tenang. "Kau boleh minum secangkir dengan Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao."

Ning An Lian melihat seragam dayang Su Xi-er. Ini jelas-jelas adalah dayang yang melayani Pangeran Hao. Bagaimana bisa aku, Putri Pertama Kekaisaran yang agung, minum bersama seorang dayang? Pangeran Hao ini benar-benar lancang, membandingkanku dengan seorang dayang!

Amarah Ning An Lian yang terpendam membuatnya berharap agar ia bisa mencabik-cabik Pangeran Hao. Biar begitu, dengan adanya kesenjangan di antara Nan Zhao dan Bei Min saat ini, ia tak punya pilihan lain selain menahan emosinya.

Su Xi-er menatap Ning An Lian dingin. Aku tidak pernah menyangka kalau sebagai Putri Pertama Kekaisaran yang berstatus tinggi dan agung, ia sungguh diminta Pangeran Hao untuk minum dengan seorang dayang. Ini merendahkan statusnya!

Baik Ning An Lian maupun Yun Ruo Feng tidak merespon.

Ning An Lian merasa tercekik saat ia melihat tak ada jalan untuk melampiaskan amarahnya. Tadinya, ia berpikir kalau Yun Ruo Feng akan membantunya, tetapi ia tidak mengira kalau pria itu akan diam saja.

Pei Qian Hao memandanginya dan mengingatkan, "Putri Pertama, silakan minum!"

Segera setelah aku meminumnya, aku akan mengakui bahwa tidak ada perbedaan di antara diriku dan seorang dayang. Tetapi, kalau tidak kulakukan, aku sudah menjebak diriku sendiri. Dengan seberapa kuat dan makmurnya Bei Min, sulit mencegah peperangan apabila Pangeran Hao jadi marah.

Ning An Lian tidak bodoh, dan tentu saja mengetahui hubungan di antara kedua kerajaan.

Kebencian terpancar di matanya. Ia mengangkat kepalanya dan menilai Su Xi-er yang duduk di sebelah bangku utama dengan saksama, merasa kalau gadis ini sebenarnya sangatlah cantik. Mereka semua bilang kalau Pangeran Hao menyukai gadis cantik, tetapi aku tidak berpikir kalau bahkan dayangnya saja bisa secantik ini.

Bagi Pangeran Hao menganggapnya begitu tinggi .... Jangan bilang kalau wanita ini sebenarnya bukan hanya seorang dayang, tetapi selir atau Dayang Selir Kamarnya?

Mengikuti rentetan pemikiran ini, Ning An Lian merasa kalau ini sangat memungkinkan.

Tetapi, wanita ini punya aura yang acuh tak acuh. Tak peduli bagaimanapun aku melihatnya, ia mirip sekali dengan .... Ning Ru Lan—si jalang itu!

Ia membenci Ning Ru Lan dengan setiap serat keberadaannya. Ia mencuri posisi yang semestinya jadi milikku, begitu pula dengan kekasihku. Meskipun Ning Ru Lan sudah mati, ia pernah menjadi tunangan Yun Ruo Feng, tetapi aku ....

Setelah bertarung sekian lama, tadinya aku mengira kalau ia akan cepat-cepat menikahiku dan memberikanku status.

Tetapi, aku tidak mengira, dengan Ning Ru Lan yang sudah lama mati, aku tetap harus menunggu setelah ia menjadi Prince Regent!

Ning Ru Lan, mengapa kau harus tetap menyiksa Putri ini walaupun kau sudah mati? Atas dasar apa, atas dasar apa?

Di bawah sinar bulan yang berkabut dan cahaya lembut dari lilin, sikap acuh tak acuh yang berasal dari Su Xi-er tumbuh kian mirip dengan Ning Ru Lan.

Ning An Lian menatap tepat ke mata di seberangnya, merasa bahwa mata itu jadi semakin mirip dengan mata Ning Ru Lan. Mereka menatapnya dengan ketidakpedulian sombong yang mendarah daging, seolah selamanya mata itu akan memandang remeh dirinya karena menjadi seorang putri rendahan yang dilahirkan oleh seorang selir. Citra ini menyengat mata Ning An Lian.

Kebenciannya mendidih, Ning An Lian tidak peduli apakah itu hanya seorang dayang kecil yang minum-minum bersamanya, dan melupakan martabat yang semestinya dimilikinya.

Ia segera mengangkat cangkir anggurnya dan menginstruksikan seseorang di sebelahnya. "Kemari, tuangkan anggur untuk Putri ini!"

Dengan cangkirnya yang terisi, Ning An Lian mengangkatnya dan tersenyum ke arah jalang kecil di depannya dengan bibir merahnya, kecemburuan di ceruk matanya terpampang dengan jelas.

Ia memberitahu Su Xi-er, "Secangkir anggur ini untuk menunjukkan niat Nan Zhao membentuk hubungan diplomatik dengan Bei Min. Putri ini akan minum duluan untuk memperlihatkan ketulusanku."

Setelahnya, Ning An Lian menatap Su Xi-er, menunggunya minum.

Su Xi-er tidak menolak dan mengambil cangkir anggurnya. "Hamba akan meminum secangkir anggur ini, menggantikan Pangeran Hao."

Setelahnya, Ning An Lian dan Su Xi-er terus minum, satu demi satu, seolah itu adalah teh, bukannya anggur.

Nan Zhao adalah kerajaan yang terkenal akan anggurnya. Baik pria dan wanitanya bertoleransi alkohol tinggi, dan Ning An Lian sangat percaya diri tentang hal ini. Setiap cangkir yang diminumnya dipenuhi dengan kecemburuan juga kepercayaan diri.

Seolah ia memperlakukan Su Xi-er sebagai Ning Ru Lan, merasa bahwa, ia bisa menang apabila ia dapat membuat Su Xi-er mabuk. 

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar