Minggu, 21 November 2021

CTF - Chapter 138

Consort of A Thousand Faces

Chapter 138 : Mengizinkanmu Minum

Ekspresi Yun Ruo Feng tetap lembut dan elegan meskipun tengah dipertanyakan.

Ia minum anggur buah di tangannya sebelum menjawab perlahan, "Apa pun, terutama hukum di mahkamah kekaisaran, akan memiliki celah yang semakin mencolok yang dapat dieksploitasi setelah menjadi agak ketinggalan zaman. Pangeran ini hanya menemukan metode yang lebih baik untuk menggantikan kebijakan yang lama."

Mata Yun Ruo Feng tampaknya tetap tertuju pada Pei Qian Hao sewaktu ia berbicara, tetapi sebenarnya melihat ke arah Su Xi-er yang ada di belakang pria itu.

"Oh? Jadi, kaulah yang sengaja mengajukan perubahannya, Pangeran Yun?" Ada makna tersembunyi dalam ucapan Pei Qian Hao, dan Yun Ruo Feng tentunya paham hal itu.

Ia menatap Pei Qian Hao. "Pangeran ini telah mendiskusikan urusan ini dengan Yang Mulia. Menyadari terdapat beberapa kelemahan besar di dalam kebijakan tersebut, mendorong kami menempatkan kebijakan baru sebagai gantinya. Tentu saja, Pangeran ini hanya menyarankan beberapa solusi semata. Keputusan akhir tetap selalu tergantung pada Yang Mulia."

Su Xi-er sedikit mengangkat matanya, memandangi Yun Ruo Feng.

'Yang Mulia' tepatnya adalah adik lelaki Ning Ru Lan. Walaupun identitasku berbeda sekarang, tidak akan mengubah fakta bahwa aku adalah kakak perempuan Lian Chen.

Su Xi-er merasakan dadanya menegang. Aku penasaran, bagaimanakah keadaan Lian Chen sekarang?

Kematianku membuat Lian Chen seorang diri di istana kekaisaran yang dingin. Lian Chen masih belum menemukan pijakannya, tetapi dengan Yun Ruo Feng mendominasi mahkamah, dan Ning An Lian membuat kekacauan di harem kekaisaran, bagaimana Lian Chen akan bertahan di istana kekaisaran ini, yang dipenuhi dengan tipu muslihat?

Apabila Lian Chen bukanlah seorang pangeran kekaisaran dan bermanfaat bagi Yun Ruo Feng, takutnya, sudah lama ia bertemu nasib yang sama dengan diriku. Mana mungkin ia terus mendiskusikan urusan mahkamah dengan Lian Chen?

Lian Chen seperti sebuah boneka bagi Yun Ruo Feng.

Su Xi-er merasakan gelombang tiada henti memorak-porandakan hatinya, tetapi ekspresinya tetap tak terpengaruh. Ia tahu kalau Yun Ruo Feng sedang memperhatikannya. Entah apakah Yun Ruo Feng mengetahui sesuatu, aku tidak boleh membiarkan ekspresiku memperlihatkan apa pun.

Diam-diam, Pei Qian Hao mengamati ekspresi Yun Ruo Feng dan tersenyum samar. "Itu masuk akal. Kaisar Nan Zhao sudah bukan anak kecil lagi, usia kedewasaannya akan datang dalam lima tahun lagi. Kau bisa jadi jauh lebih santai setelah itu, Pangeran Yun."

Meski senyuman tergantung di sudut bibirnya, ia memancarkan aura arogan tak tertandingi. Ia seperti seorang raja terhormat di atas awan, memandang rendah semua makhluk hidup. Walau ia tersenyum, ia masih bisa menunjukkan kekuatannya yang mengesankan.

Yun Ruo Feng diam-diam memutar cangkir anggurnya dan membalas, "Benar, Pangeran ini akan lebih lega saat hari itu tiba. Pangeran Hao, Kaisar Bei Min masih sangat muda sehingga kau masih harus mencemaskannya selama beberapa tahun lagi."

Pei Qian Hao mengangguk. "Walaupun Kaisar Nan Zhao agak lebih tua, Kaisar Bei Min juga tidak sekecil itu lagi. Ia sudah mempelajari bagaimana caranya memerintah suatu bangsa, dan mengembangkan pendapatnya sendiri juga. Sebagai pejabat Bei Min, Pangeran ini pasti akan melaju, melakukan yang terbaik yang bisa kulakukan untuk Bei Min. Setelah Yang Mulia dewasa, Pangeran ini juga bisa terbebas dari beban besar, dan mundur ke pegunungan, hidup menyendiri."

"Itu benar, Pangeran Hao. Meski dengan adanya seseorang secakap dirimu, walau Kaisar Bei Min bisa menghadapi semuanya secara independen, kau tidak perlu pensiun dan tinggal menyendiri. Takutnya, Bei Min masih tetap membutuhkan dirimu, Pangeran Hao." Yun Ruo Feng berujar sambil lalu, tetapi secara samar menyerang Pangeran Hao lagi.

Tidak menolak tantangannya, Pei Qian Hao mengangguk dan mengikuti permainannya. "Tentu saja tidak; tetapi Pangeran ini juga akan lelah saat waktunya datang. Karena Kaisar terdahulu mempercayakan Yang Mulia kepada Pangeran ini, tentu saja aku akan melakukan yang terbaik dalam mendidik Yang Mulia. Saat Yang Mulia dewasa, ia pasti bisa menangani urusan kerajaan seorang diri. Apabila Yang Mulia masih menginginkan bawahan tua ini saat waktunya datang, tentu saja, aku akan terus menyumbangkan kontribusiku pada Bei Min."

Keduanya terus beradu kata-kata selagi mereka minum anggur mereka acuh tak acuh, tidak menyentuh satu pun hidangan di atas meja.

Biarpun kata-kata mereka terdengar santai, atmosfer yang menyelimuti mereka sekali lagi terendam dalam aura dingin. Implikasi halus dari kata-kata mereka menyiratkan permusuhan yang mendasarinya, layaknya dua bilah pedang yang dihunuskan.

Dengan Su Xi-er melayani di sampingnya, tentu saja ia merasakan ketegangan genting di antara keduanya. Kata-kata dingin layaknya belati milik Pangeran Hao mampu menembus hati orang. Di lain pihak, meski ekspresinya lembut, provokasi terbuka Yun Ruo Feng juga tidak meninggalkan kelonggaran.

Mengabaikan semuanya, dengan tenang Su Xi-er meletakkan hidangan yang dikiranya terasa lezat ke dalam mangkuk Pangeran Hao.

Ia terlihat seakan tidak menyadari kompetisi di antara keduanya dan berujar, "Pangeran Hao, Anda bisa menyantap hidangannya sekarang."

Pei Qian Hao melihat wajah tulusnya sewaktu ia memilihkan hidangan dan merasa hal itu menyenangkan. Ia pun tersenyum ke arahnya dan mengambil sumpitnya sebelum pelan-pelan mulai menikmati makanannya.

Baru setelah beberapa lama, Pei Qian Hao memuji, "Hidangan yang dipersiapkan oleh koki di Kediaman Pangeran Yun memang lezat."

"Kau terlalu menyanjungku, Pangeran Hao."

"Akan tetapi, dibandingkan dengan hidangan yang dibuatkan oleh dayang yang ada di sebelah Pangeran ini, tetap masih sedikit kurang."

Suhu yang ada di sekitar sepertinya menurun. Pangeran Hao memang bicara omong kosong.

Hanya Su Xi-er yang tahu seberapa tak bisa dimakannya hidangan buatannya.

Walau koki di Kediaman Pangeran Yun bukanlah koki kekaisaran yang berasal dari istana, puluhan tahun pengalamannya membuatnya mustahil kalah dari mereka.

Bukan hanya Pangeran Hao membandingkan kepala koki Kediaman Pangeran Yun dengan seorang gadis kecil, ia bahkan mengatakan bahwa koki itu kalah darinya?

"Kalau begitu, Pangeran ini sungguh kurang informasi. Aku penasaran, apakah Pangeran ini bisa beruntung, mencicipi hidangan yang dipersiapkan oleh dayangmu, Pangeran Hao?"

Su Xi-er merasa kalau Pei Qian Hao sengaja melakukannya, dan buru-buru menyela. "Pangeran Hao terlalu melebih-lebihkan diriku. Hamba hanya tahu bagaimana caranya mempersiapkan dua jenis hidangan kasar. Pangeran Hao terbiasa menyantap hidangan eksotik yang lezat, sehingga ia mungkin merasa makanan itu enak ketika mencicipi sesuatu yang berbeda. Barangkali, itu sama sekali terasa tidak enak."

Pei Qian Hao tidak lagi mengatakan apa-apa, sementara Yun Ruo Feng tertawa kecil. "Karena Pangeran Hao begitu memujimu, aku menduga kalau Nona Xi-er pastinya punya bakat. Pangeran ini menantikan hidangan darimu."

"Mudah saja dibahasnya. Namun, itu tergantung pada suasana hati dayang ini. Hanya di saat dirinya sedang dalam suasana baik saja barulah ia bisa menyajikan hidangan mewah, jadi ada tingkat keberuntungan tertentu."

Ini dapat pula dianggap Pangeran Hao sedang menolak permintaan Yun Ruo Feng. Di waktu bersamaan, ia juga membuktikan kepada yang lain bahwa ia sangat membela dan melindungi si dayang yang ada di sisinya. Semua tergantung pada suasana hatinya, dan Pangeran Hao tidak akan memaksanya.

Yun Ruo Feng tersenyum dan mengangguk, dan biarpun ia tidak mengatakan apa-apa lebih jauh, matanya menyipit seraya memperhatikan dayang di sisi Pei Qian Hao mengambilkan hidangan untuk pria itu.

Kedua pria terhormat itu tampak elegan dan agung bahkan di saat mereka sedang makan. Meski mereka hanya melihat, orang-orang di sekitar merasa kalau mereka sangat beruntung bisa menyaksikan pemandangan ini.

Kadang kala, mata Yun Ruo Feng akan singgah ke arah Pei Qian Hao, tetapi akhirnya, tatapannya mendarat pada Su Xi-er yang ada di belakangnya.

Setelah tiga ronde minum-minum, Yun Ruo Feng tidak menunjukkan tanda-tanda mabuk. Sebaliknya, ia justru tampak lebih berpikiran jernih seiring makin banyaknya ia minum. Melihat ke arah wanita yang berada tak jauh darinya, ia merasa agak sulit mengalihkan pandangannya.

Mereka yang mengelilingi area tersebut adalah orang-orang pintar, dan mereka bisa tahu kalau Pangeran Yun tengah menatap dayang yang ada di samping Pangeran Hao. Terlebih lagi, Pangeran Hao sepertinya memperlakukan wanita ini secara berbeda, kata-katanya dipenuhi kasih sayang dan membelanya.

Mereka agak cemburu terhadap si wanita cantik ini. Kami semua jelas-jelas adalah wanita rendahan, tetapi kemampuan macam apa yang dimilikinya hingga menarik perhatian kedua Prince Regent tersebut?

Sebelum semua orang dapat mengumpulkan pikiran mereka, mereka melihat, tiba-tiba saja ia mengangkat cangkir anggurnya dan memanggil Su Xi-er. "Nona Xi-er, karena kau berasal dari Bei Min, mungkin kau belum pernah meminum anggur buah spesial Nan Zhao. Anggur buah ini tidak membahayakan tubuh, dan wanita juga bisa meminumnya. Kalau kau tidak keberatan memberikanku suatu kehormatan, bagaimana kalau bersulang secangkir dengan Pangeran ini?" 

Tanpa menunggu Su Xi-er menjawabnya, alis Pei Qian Hao sedikit berkerut, mengekspresikan ketidaksenangannya yang tak terdeteksi. "Wanita meminum anggur? Akan tetapi, apabila kau sungguh ingin meminumnya, Pangeran ini akan mengizinkanmu."

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar