Senin, 04 Januari 2021

CTF - Chapter 69

Consort of A Thousand Faces

Chapter 69 : Kerisauan Akibat Tindakannya Sendiri

(T/N : judul asli chapter ini adalah Stewing In One's Own Juice, yang kalau diartikan harfiah, Merebus Jus Sendiri. Tapi, ini semacam ungkapan, yang artinya menderita kerisauan atau konsekuensi yang tak menyenangkan akibat tindakannya sendiri tanpa adanya intervensi orang lain.)


Su Xi-er menyayat bagian atas dan tengah tubuh He Ying dengan tusuk rambut di tangannya sebelum berhenti. Akhirnya, ia menusuknya sekali lagi, mengagetkan He Ying jadi semakin terjaga selagi seluruh tubuhnya gemetaran.

Di mata He Ying, Su Xi-er yang sekarang ini merupakan kehadiran yang mengerikan. Walaupun alisnya jelas melengkung selagi ia tersenyum, malah membuat He Ying merasakan sengatan udara. Ketika itu, saat ia sedang berdiri di sebelah taman, ia tidak tahu apa yang terjadi. Yang diingatnya adalah rasa sakit menusuk di lututnya sebelum ia jatuh dengan posisi kepala yang terjerembab lebih dulu.

Walaupun ia tidak punya bukti untuk menuduh Su Xi-er, He Ying yakin sekali kalau pelakunya adalah Su Xi-er.

Namun, penampilan Su Xi-er saat ini begitu menakutkan. Meskipun punya status setelah melayani di sisi Ibu Suri, sekarang He Ying telah jadi seekor ikan di talenan, berada dalam belas kasihan Su Xi-er yang bisa membunuhnya kapan saja.

"Nona He, hamba tetap merekomendasikan agar Anda sendiri yang mengambil inisiatif untuk mengakui kalau Anda memiliki penyakit tersembunyi. Tidak akan baik apabila Istana Kedamaian Penuh Kasih terkait dengan Rumput Xiang. Sekarang ini, Tabib Kekaisaran Zhao mencurigai kalau Istana Kedamaian Penuh Kasih mempunyai rumput Xiang di dalamnya. Mungkinkah, Nona He membuat bubuk gatal untuk menyerang Biro Layanan Binatu, kemudian mengalihkan kejahatan itu pada Istana Samping?"

Su Xi-er sengaja memberi petunjuk. Sejauh ini, Tabib Kekaisaran Zhao belum menemukan Rumput Xiang di Istana Kedamaian Penuh Kasih.

Bibir He Ying terkatup sangat rapat hingga ia bisa merasakan bubuk obat di bibirnya. Sekarang, karena sudah jadi begini, aku harus membuat keputusan.

Matanya tertutup rapat. Jika aku meninggalkan istana, Ibu Suri masih bisa memanggilku kembali. Aku tidak punya penyakit tersembunyi. Ibu Suri yang paling tahu dalam hatinya.

Su Xi-er menyelipkan lagi tusuk rambut itu ke sanggul rambut He Ying dan berkata lambat, "Nona He, Anda harus merawat tubuh Anda baik-baik; terutama wajah ini. Ibu Suri menyuruh hamba untuk menjaga Anda. Jika terjadi sedikit saja kesalahan, Ibu Suri tidak akan melepaskan hamba."

He Ying tidak menanggapi, sebaliknya, menarik napas dalam-dalam beberapa kali selagi dadanya terengah-engah di setiap tarikan napasnya.

Ia takut ia tidak akan bisa mengendalikan emosinya sendiri segera setelah ia membuka mulutnya. Ia benar-benar ingin mencekik Su Xi-er sampai mati. Ia jelas-jelas hanya seorang dayang rendahan; kenapa ia bisa punya mulut yang sebegitu hebatnya?

Su Xi-er duduk di atas bangku di satu sisi dengan tangan yang diletakkan di atas meja di sebelahnya. Semuanya akan terpecahkan setelah besok tiba.

***

Pagi-pagi sekali keesokan harinya, dayang istana mengirimkan sarapan untuk dibawakan Su Xi-er kepada He Ying.

Bubuk obatnya kurang lebih sudah terserap ke dalam kulit He Ying setelah semalaman. Setelah membersihkan dirinya, selapis bubuk dibubuhkan lagi sebelum ia kembali berbaring di atas ranjang.

Satu jam setelahnya, Pei Ya Ran dan Tabib Kekaisaran Zhao datang ke kamar itu. Su Xi-er berdiri untuk menyampaikan salamnya, meninggalkan He Ying yang bersusah-payah duduk sebelum ia dimarahi Pe Ya Ran yang menyuruhnya kembali berbaring.

"Tabib Kekaisaran Zhao, cepat dan periksalah." Kerisauan Pei Ya Ran membuatnya tak bisa tidur setengah malaman kemarin.

Tak peduli seberapa ingin dirinya, Pei Ya Ran tidak punya bukti apa pun untuk menghukum Su Xi-er. Karena itu, satu-satunya pilihan adalah memindahkan He Ying keluar istana kekaisaran dan membiarkannya tinggal di Kediaman Pei sementara waktu.

Semua ini terjadi karena Su Xi-er, sementara He Ying jadi korban tipu muslihatnya. Setelah ia bisa meninggalkan kamar, mula-mula aku akan mengirimnya ke Kediaman Pei dan memindahkannya kembali ke istana kekaisaran di masa mendatang.

Tabib Kekaisaran Zhao langsung memeriksa denyut nadinya, dan segera menggelengkan kepala setelahnya. "Ibu Suri, karena kita belum menemukan Rumput Xiang di taman, tetapi Nona He masih dengan kondisi begini, penjelasan yang paling masuk akal adalah ini merupakan sebuah penyakit tersembunyi."

Pei Ya Ran mengernyitkan alisnya. Tidak benar! Ada juga kemungkinan lainnya. Kita sudah melupakan tentang bubuk yang ditemukan di sisi tong air Biro Layanan Binatu. Mungkin saja Su Xi-er memiliki bubuk semacam itu, dan menaburkannya di atas tubuh He Ying!

Namun, di saat ilham ini menghampiri Pei Ya Ran, He Ying sudah bicara lebih dulu sebelum Pei Ya Ran bisa menanyai Su Xi-er.

"Ibu Suri, hamba memang punya penyakit tersembunyi. Semenjak aku mencapai usia pernikahan, tubuhku akan merasa tidak sehat setiap tiga bulan sekali. Aku tidak tahu mengapa, tetapi kadang-kadang akan terasa gatal dan sakit. Hamba tidak ingin membuat Anda cemas, jadi aku tidak berani memberitahukannya kepada Anda, Ibu Suri."

Ini membuat Pei Ya Ran tak punya apa pun untuk dikatakan. Gadis bodoh! Kau sungguh mengakuinya sendiri! Bagaimana mungkin aku tidak tahu apakah kau punya penyakit tersembunyi setelah kau menemaniku semenjak aku masih muda?

Namun, Tabib Kekaisaran Zhao pun mendengarkan pengakuannya; tidak mungkin menarik kembali ucapan itu.

Mendengar ini, Tabib Kekaisaan Zhao segera menyarankan, "Walaupun kita tidak tahu jenis penyakit tersembunyi macam apakah itu, denyut nadi Nona He tidak stabil. Ia harus dipindahkan dari Istana Kedamaian Penuh Kasih dalam waktu tiga hari."

Pei Ya Ran memandangi Su Xi-er, matanya diliputi aura dingin. "Karena He Ying punya penyakit tersembunyi dan Tabib Kekaisaran Zhao tidak menemukan adanya Rumput Xiang di taman, pergi dan susun pot bunganya sekarang juga."

Su Xi-er menjawab hormat, "Baik, Ibu Suri. Hamba akan segera mengerjakannya sekarang juga."

Walaupun jika nantinya He Ying akan masuk istana lagi, ia tetap akan diusir dari istana kekaisaran sementara waktu.

Tetapi, sebelum Su Xi-er pergi, seorang pengawal kekaisaran berhenti di depan pintu yang terbuka di kamar He Ying.

Pengawal itu membungkuk dan memberi salam dengan suara bergaung selagi tetap berada di luar. "Ibu Suri, hamba datang atas perintah Pangeran Hao. Apakah Anda berada di dalam kamar?"

Suaranya begitu lantang, dan Pei Ya Ran bisa mendengarnya dengan jelas dari kamar bagian dalam. Ia sudah menerima kabar kemarin bahwa Pangeran Hao sudah pergi ke Nan Zhao lebih awal.

Apakah ia sengaja memerintahkan seseorang untuk menghiburku karena ia merasa bersalah atas tindakannya sebelumnya yang telah menyakitiku?

Langkah Pei Ya Ran menuju pintu keluar pun melaju saat pemikiran ini terlintas dalam benaknya, bahkan sampai menabrak Su Xi-er di jalannya.

Segera saja, perginya Pei Ya Ran meninggalkan Su Xi-er bersama dengan Tabib Kekaisaran Zhao, juga si He Ying yang terbaring di ranjang.

Di luar kamar, pengawal itu langsung membungkuk dan memberi salam saat ia melihat Ibu Suri.

"Apakah Pangeran Hao memintamu untuk menyampaikan pesan pada Ibu Suri ini?" Pei Ya Ran menyingkirkan ekspresi penuh harapnya dan mengubahnya jadi ekspresi yang serius.

Suara si pengawal kekaisaran terdengar jadi lebih rendah saat ia menjawab hormat, "Pangeran Hao mengeluarkan sebuah titah lisan. Su Xi-er hanya boleh tinggal di Biro Layanan Binatu. Akan ada seseorang yang memberinya pekerjaan tiap harinya. Jika Ibu Suri merasa bosan, ia bisa pergi ke Taman Kekaisaran untuk memandangi Bunga Ungu Harum."

Setelah Pei Ya Ran mendengar itu, seluruh tubuhnya jadi kaku saking kagetnya. Ia sengaja mengutus seseorang untuk mengingatkanku agar tidak menghukum Su Xi-er sementara ia sedang berada jauh dari Bei Min?

"Pangeran Hao juga menyebutkan, dengan matinya Bunga, ia akan memberikan Anda kucing lain di masa mendatang jika ia punya kesempatan, Ibu Suri. Apabila Anda sungguh tidak punya apa pun untuk dilakukan, Anda bisa memanggil Nyonya Besar Pei untuk masuk istana kekaisaran dan berbincang agar dapat meredakan kebosanan Anda."

Ekspresi Pei Ya Ran jadi mendalam selagi tangannya yang tersembunyi di dalam lengan bajunya terkepal dengan erat. Hanya setelah beberapa waktu saja, barulah ia berhasil menekan kemurkaan yang mendidih di dalam hatinya.

Pada akhirnya, ia tetap saja melakukannya demi Su Xi-er.

Ketertarikan sementara? Hehe, dibandingkan dengan kekuasaan, Su Xi-er bukan apa-apa. Keluarga Pei-lah yang menganugerahkannya latar belakang keluarga. Tanpa adanya Keluarga Pei, mungkinkah ia masuk ke dalam istana? Tanpa diriku yang membantunya mengurusi masalah Istana Dalam kekaisaran, mungkinkah ia bisa mencapai posisi sebagai Prince Regent?

Ia tahu bahwa pria itu berkuasa. Strategi serta kemampuannya sendiri yang melengkapi posisinya sekarang ini dengan bawahan berkemampuan yang tak terhitung jumlahnya. Kerja keras Pangeran Hao merupakan bagian besar mengapa Kediaman Pei sekarang ini bisa dianggap di atas Kediaman Xie. Kediaman Pei tidak lagi ditekan oleh Kediaman Xie, tetapi sebaliknya, berada di atasnya.

Namun, tanpa adanya Kediaman Pei yang memungutnya, ia bukan apa-apa! Sekarang, karena ia berkuasa, ia mulai memperlakukanku dengan dingin dan mengabaikanku.

Aku baru berusia delapan belas tahun. Atas dasar apa ia membuatku menanggung hari-hari di istana dalam ini!

Pei Ya Ran menarik napas dalam dan akhirnya merilekskan tangannya sebelum dengan tenang menginstruksikan si pengawal. "Sampaikan pesanku ke Kediaman Pei, panggil Nyonya Besar Pei ke Istana Kedamaian Penuh Kasih."

Walaupun pengawal kekaisaran itu berasal dari Kediaman Pangeran Hao dan hanya menerima perintah dari Pangeran Hao, sebelumnya ia menyebut soal Nyonya Besar Pei masuk ke istana untuk menemani Ibu Suri. Karena perintah Ibu Suri sesuai dengan perintahnya, ia pun segera membungkuk dan menerima perintah tersebut.

Di halaman, Pei Ya Ran berdiri diam seorang diri. Cuacanya panas hari ini, tetapi, tak peduli seberapa panas membaranya, aku hanya bisa merasakan dingin yang membekukan dari kekecewaan pahit ini.

Tidak pernah menyangka akan dikesampingkan dengan cara begini, Pei Ya Ran hanya bisa merasakan kekecewaan pahit di dalam hatinya. Rasa sakit dingin yang dirasakannya hanya bisa digambarkan seperti jarum yang menusuk ke dalam kulitnya, tenggelam di dalam tulangnya.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar