Consort of A Thousand Faces
Chapter 69 : Kerisauan Akibat Tindakannya Sendiri
(T/N
: judul asli chapter ini adalah Stewing In One's Own Juice, yang kalau
diartikan harfiah, Merebus Jus Sendiri. Tapi, ini semacam ungkapan, yang
artinya menderita kerisauan atau konsekuensi yang tak menyenangkan akibat
tindakannya sendiri tanpa adanya intervensi orang lain.)
Su
Xi-er menyayat bagian atas dan tengah tubuh He Ying dengan tusuk rambut di
tangannya sebelum berhenti. Akhirnya, ia menusuknya sekali lagi, mengagetkan He
Ying jadi semakin terjaga selagi seluruh tubuhnya gemetaran.
Di
mata He Ying, Su Xi-er yang sekarang ini merupakan kehadiran yang mengerikan.
Walaupun alisnya jelas melengkung selagi ia tersenyum, malah membuat He Ying
merasakan sengatan udara. Ketika itu, saat ia sedang berdiri di sebelah taman,
ia tidak tahu apa yang terjadi. Yang diingatnya adalah rasa sakit menusuk di
lututnya sebelum ia jatuh dengan posisi kepala yang terjerembab lebih dulu.
Walaupun
ia tidak punya bukti untuk menuduh Su Xi-er, He Ying yakin sekali kalau
pelakunya adalah Su Xi-er.
Namun,
penampilan Su Xi-er saat ini begitu menakutkan. Meskipun punya status setelah
melayani di sisi Ibu Suri, sekarang He Ying telah jadi seekor ikan di talenan,
berada dalam belas kasihan Su Xi-er yang bisa membunuhnya kapan saja.
"Nona
He, hamba tetap merekomendasikan agar Anda sendiri yang mengambil inisiatif
untuk mengakui kalau Anda memiliki penyakit tersembunyi. Tidak akan baik
apabila Istana Kedamaian Penuh Kasih terkait dengan Rumput Xiang. Sekarang ini,
Tabib Kekaisaran Zhao mencurigai kalau Istana Kedamaian Penuh Kasih mempunyai
rumput Xiang di dalamnya. Mungkinkah, Nona He membuat bubuk gatal untuk
menyerang Biro Layanan Binatu, kemudian mengalihkan kejahatan itu pada Istana
Samping?"
Su
Xi-er sengaja memberi petunjuk. Sejauh ini, Tabib Kekaisaran Zhao belum
menemukan Rumput Xiang di Istana Kedamaian Penuh Kasih.
Bibir
He Ying terkatup sangat rapat hingga ia bisa merasakan bubuk obat di
bibirnya. Sekarang, karena sudah jadi begini, aku harus membuat
keputusan.
Matanya
tertutup rapat. Jika aku meninggalkan istana, Ibu Suri masih bisa
memanggilku kembali. Aku tidak punya penyakit tersembunyi. Ibu Suri yang paling
tahu dalam hatinya.
Su
Xi-er menyelipkan lagi tusuk rambut itu ke sanggul rambut He Ying dan berkata
lambat, "Nona He, Anda harus merawat tubuh Anda baik-baik; terutama wajah
ini. Ibu Suri menyuruh hamba untuk menjaga Anda. Jika terjadi sedikit saja
kesalahan, Ibu Suri tidak akan melepaskan hamba."
He
Ying tidak menanggapi, sebaliknya, menarik napas dalam-dalam beberapa kali
selagi dadanya terengah-engah di setiap tarikan napasnya.
Ia
takut ia tidak akan bisa mengendalikan emosinya sendiri segera setelah ia
membuka mulutnya. Ia benar-benar ingin mencekik Su Xi-er sampai mati. Ia
jelas-jelas hanya seorang dayang rendahan; kenapa ia bisa punya mulut yang
sebegitu hebatnya?
Su
Xi-er duduk di atas bangku di satu sisi dengan tangan yang diletakkan di atas
meja di sebelahnya. Semuanya akan terpecahkan setelah besok tiba.
***
Pagi-pagi
sekali keesokan harinya, dayang istana mengirimkan sarapan untuk dibawakan Su
Xi-er kepada He Ying.
Bubuk
obatnya kurang lebih sudah terserap ke dalam kulit He Ying setelah semalaman.
Setelah membersihkan dirinya, selapis bubuk dibubuhkan lagi sebelum ia kembali
berbaring di atas ranjang.
Satu
jam setelahnya, Pei Ya Ran dan Tabib Kekaisaran Zhao datang ke kamar itu. Su
Xi-er berdiri untuk menyampaikan salamnya, meninggalkan He Ying yang bersusah-payah
duduk sebelum ia dimarahi Pe Ya Ran yang menyuruhnya kembali berbaring.
"Tabib
Kekaisaran Zhao, cepat dan periksalah." Kerisauan Pei Ya Ran membuatnya
tak bisa tidur setengah malaman kemarin.
Tak
peduli seberapa ingin dirinya, Pei Ya Ran tidak punya bukti apa pun untuk
menghukum Su Xi-er. Karena itu, satu-satunya pilihan adalah memindahkan He Ying
keluar istana kekaisaran dan membiarkannya tinggal di Kediaman Pei sementara
waktu.
Semua
ini terjadi karena Su Xi-er, sementara He Ying jadi korban tipu muslihatnya.
Setelah ia bisa meninggalkan kamar, mula-mula aku akan mengirimnya ke Kediaman
Pei dan memindahkannya kembali ke istana kekaisaran di masa mendatang.
Tabib
Kekaisaran Zhao langsung memeriksa denyut nadinya, dan segera menggelengkan
kepala setelahnya. "Ibu Suri, karena kita belum menemukan Rumput Xiang di
taman, tetapi Nona He masih dengan kondisi begini, penjelasan yang paling masuk
akal adalah ini merupakan sebuah penyakit tersembunyi."
Pei
Ya Ran mengernyitkan alisnya. Tidak benar! Ada juga kemungkinan
lainnya. Kita sudah melupakan tentang bubuk yang ditemukan di sisi tong air
Biro Layanan Binatu. Mungkin saja Su Xi-er memiliki bubuk semacam itu, dan
menaburkannya di atas tubuh He Ying!
Namun,
di saat ilham ini menghampiri Pei Ya Ran, He Ying sudah bicara lebih dulu
sebelum Pei Ya Ran bisa menanyai Su Xi-er.
"Ibu
Suri, hamba memang punya penyakit tersembunyi. Semenjak aku mencapai usia
pernikahan, tubuhku akan merasa tidak sehat setiap tiga bulan sekali. Aku tidak
tahu mengapa, tetapi kadang-kadang akan terasa gatal dan sakit. Hamba tidak
ingin membuat Anda cemas, jadi aku tidak berani memberitahukannya kepada Anda,
Ibu Suri."
Ini
membuat Pei Ya Ran tak punya apa pun untuk dikatakan. Gadis bodoh! Kau
sungguh mengakuinya sendiri! Bagaimana mungkin aku tidak tahu apakah kau punya
penyakit tersembunyi setelah kau menemaniku semenjak aku masih muda?
Namun,
Tabib Kekaisaran Zhao pun mendengarkan pengakuannya; tidak mungkin menarik
kembali ucapan itu.
Mendengar
ini, Tabib Kekaisaan Zhao segera menyarankan, "Walaupun kita tidak tahu
jenis penyakit tersembunyi macam apakah itu, denyut nadi Nona He tidak stabil.
Ia harus dipindahkan dari Istana Kedamaian Penuh Kasih dalam waktu tiga
hari."
Pei
Ya Ran memandangi Su Xi-er, matanya diliputi aura dingin. "Karena He Ying
punya penyakit tersembunyi dan Tabib Kekaisaran Zhao tidak menemukan adanya
Rumput Xiang di taman, pergi dan susun pot bunganya sekarang juga."
Su
Xi-er menjawab hormat, "Baik, Ibu Suri. Hamba akan segera mengerjakannya
sekarang juga."
Walaupun
jika nantinya He Ying akan masuk istana lagi, ia tetap akan diusir dari istana
kekaisaran sementara waktu.
Tetapi,
sebelum Su Xi-er pergi, seorang pengawal kekaisaran berhenti di depan pintu
yang terbuka di kamar He Ying.
Pengawal
itu membungkuk dan memberi salam dengan suara bergaung selagi tetap berada di
luar. "Ibu Suri, hamba datang atas perintah Pangeran Hao. Apakah Anda
berada di dalam kamar?"
Suaranya
begitu lantang, dan Pei Ya Ran bisa mendengarnya dengan jelas dari kamar bagian
dalam. Ia sudah menerima kabar kemarin bahwa Pangeran Hao sudah pergi ke Nan
Zhao lebih awal.
Apakah
ia sengaja memerintahkan seseorang untuk menghiburku karena ia merasa bersalah
atas tindakannya sebelumnya yang telah menyakitiku?
Langkah
Pei Ya Ran menuju pintu keluar pun melaju saat pemikiran ini terlintas dalam
benaknya, bahkan sampai menabrak Su Xi-er di jalannya.
Segera
saja, perginya Pei Ya Ran meninggalkan Su Xi-er bersama dengan Tabib Kekaisaran
Zhao, juga si He Ying yang terbaring di ranjang.
Di
luar kamar, pengawal itu langsung membungkuk dan memberi salam saat ia melihat
Ibu Suri.
"Apakah
Pangeran Hao memintamu untuk menyampaikan pesan pada Ibu Suri ini?" Pei Ya
Ran menyingkirkan ekspresi penuh harapnya dan mengubahnya jadi ekspresi yang
serius.
Suara
si pengawal kekaisaran terdengar jadi lebih rendah saat ia menjawab hormat,
"Pangeran Hao mengeluarkan sebuah titah lisan. Su Xi-er hanya boleh
tinggal di Biro Layanan Binatu. Akan ada seseorang yang memberinya pekerjaan
tiap harinya. Jika Ibu Suri merasa bosan, ia bisa pergi ke Taman Kekaisaran
untuk memandangi Bunga Ungu Harum."
Setelah
Pei Ya Ran mendengar itu, seluruh tubuhnya jadi kaku saking kagetnya. Ia
sengaja mengutus seseorang untuk mengingatkanku agar tidak menghukum Su Xi-er
sementara ia sedang berada jauh dari Bei Min?
"Pangeran
Hao juga menyebutkan, dengan matinya Bunga, ia akan memberikan Anda kucing lain
di masa mendatang jika ia punya kesempatan, Ibu Suri. Apabila Anda sungguh
tidak punya apa pun untuk dilakukan, Anda bisa memanggil Nyonya Besar Pei untuk
masuk istana kekaisaran dan berbincang agar dapat meredakan kebosanan
Anda."
Ekspresi
Pei Ya Ran jadi mendalam selagi tangannya yang tersembunyi di dalam lengan
bajunya terkepal dengan erat. Hanya setelah beberapa waktu saja, barulah ia
berhasil menekan kemurkaan yang mendidih di dalam hatinya.
Pada
akhirnya, ia tetap saja melakukannya demi Su Xi-er.
Ketertarikan
sementara? Hehe, dibandingkan dengan kekuasaan, Su Xi-er bukan apa-apa.
Keluarga Pei-lah yang menganugerahkannya latar belakang keluarga. Tanpa adanya
Keluarga Pei, mungkinkah ia masuk ke dalam istana? Tanpa diriku yang
membantunya mengurusi masalah Istana Dalam kekaisaran, mungkinkah ia bisa
mencapai posisi sebagai Prince Regent?
Ia
tahu bahwa pria itu berkuasa. Strategi serta kemampuannya sendiri yang
melengkapi posisinya sekarang ini dengan bawahan berkemampuan yang tak
terhitung jumlahnya. Kerja keras Pangeran Hao merupakan bagian besar mengapa
Kediaman Pei sekarang ini bisa dianggap di atas Kediaman Xie. Kediaman Pei
tidak lagi ditekan oleh Kediaman Xie, tetapi sebaliknya, berada di atasnya.
Namun,
tanpa adanya Kediaman Pei yang memungutnya, ia bukan apa-apa! Sekarang, karena
ia berkuasa, ia mulai memperlakukanku dengan dingin dan mengabaikanku.
Aku
baru berusia delapan belas tahun. Atas dasar apa ia membuatku menanggung
hari-hari di istana dalam ini!
Pei
Ya Ran menarik napas dalam dan akhirnya merilekskan tangannya sebelum dengan
tenang menginstruksikan si pengawal. "Sampaikan pesanku ke Kediaman Pei,
panggil Nyonya Besar Pei ke Istana Kedamaian Penuh Kasih."
Walaupun
pengawal kekaisaran itu berasal dari Kediaman Pangeran Hao dan hanya menerima
perintah dari Pangeran Hao, sebelumnya ia menyebut soal Nyonya Besar Pei masuk
ke istana untuk menemani Ibu Suri. Karena perintah Ibu Suri sesuai dengan
perintahnya, ia pun segera membungkuk dan menerima perintah tersebut.
Di
halaman, Pei Ya Ran berdiri diam seorang diri. Cuacanya panas hari ini,
tetapi, tak peduli seberapa panas membaranya, aku hanya bisa merasakan dingin
yang membekukan dari kekecewaan pahit ini.
Tidak
pernah menyangka akan dikesampingkan dengan cara begini, Pei Ya Ran hanya bisa
merasakan kekecewaan pahit di dalam hatinya. Rasa sakit dingin yang
dirasakannya hanya bisa digambarkan seperti jarum yang menusuk ke dalam
kulitnya, tenggelam di dalam tulangnya.
0 comments:
Posting Komentar