Consort of A Thousand Faces
Chapter 77 : Mengajaknya Pergi Ke Sana
Keributan
langsung pecah di kedai teh itu. Dibandingkan dengan Jenderal Yun Nan Zhao,
Pangeran Hao Bei Min jauh lebih menarik. Walaupun Jenderal Yun dari Nan Zhao
dan Pangeran Hao keduanya bisa dianggap sebagai pria tampan tiada tara, tetap
ada perbedaan dalam ruang lingkup pengaruh mereka sebenarnya.
Dikarenakan
kekacauan di Nan Zhao, kekuatan seluruh bangsanya menurun. Sementara itu, di
lain pihak, Bei Min, tumbuh kian makmur seiring berjalannya hari dan kekuatan
nasionalnya pun merupakan yang terkuat. Dengan statusnya yang luar biasa di Bei
Min, Pangeran Hao mungkin dapat dianggap sebagai pria terkuat dan berkuasa di
seluruh kerajaan.
Pei Qian Hao
dapat digambarkan bermandikan lingkaran cahaya. Tak peduli siapa pun itu, mata
mereka akan berbinar setelah kata 'Pangeran Hao' disebut.
Su Xi-er
meminum secangkir kecil teh dan membayarnya sebelum berjalan keluar dari kedai
teh. Ia menghela napas dalam dan merasa muram.
Ia memeriksa
keadaan sekitarnya, tetapi tidak melihat Ruo Yuan dan Hong Li. Kemana
pula perginya kedua gadis ini?
Su Xi-er hanya
bisa menggelengkan kepala sebelum ia mulai mencari mereka. Mereka tidak
akrab dengan ibu kota, jadi mereka mungkin hanya akan bermain-main di sekitar
sini.
Setelah mencari
selama beberapa waktu, ia menemukan Ruo Yuan dan Hong Li tengah memperhatikan
kios yang membuat figurin dari tanah liat dengan mata berbinar gembira.
Su Xi-er baru
saja akan berjalan ke arah sana saat sebuah lengan mendadak menariknya mundur.
Ia mendongak dan menyadari kalau itu adalah Wu Ling.
Bukankah ia
seharusnya mengikuti Pangeran Hao ke Nan Zhao? Mengapa ia mendadak muncul di
ibu kota? Mungkinkah Pangeran Hao masih belum berangkat?
Wu Ling
mengecilkan suaranya dan memberitahunya serius, "Pangeran Hao
menginstruksikanku untuk membawamu pergi."
"Membawaku
pergi? Kemana?" Su Xi-er menduga kalau tempat yang didatanginya pasti
bukanlah Istana Kecantikan.
"Tentu
saja, aku akan membawamu ke sisi Pangeran Hao." Sebuah kereta kuda yang
tidak mencolok pun berhenti tepat di sebelahnya selagi ia berbicara. Hanya
ini satu-satunya cara membawa Su Xi-er pergi tanpa membuat keributan.
Mengapa ia
membawaku ke sana saat ia akan pergi ke Nan Zhao? Bahkan, walau kita
mengabaikan bagian itu, apakah ia benar-benar memutuskan untuk membawaku
bersamanya ke Nan Zhao meskipun perintah Ibu Suri adalah agar aku tetap berada
di Istana Kecantikan?
"Perintah
tidak boleh ditentang. Su Xi-er, naiklah ke atas kereta kudanya." Wu Ling
menunjuk ke arah kereta kuda dan memberi gestur 'memohon'.
Jika aku naik
ke atas kereta kuda ini, aku akan pergi ke Nan Zhao ... Tempat itu ... aku ...
Tanpa sadar, ia
menggelengkan kepalanya dan melafalkan kata-katanya, "Maafkan aku karena
merasa sulit untuk mematuhi perintahnya." Kemudian, ia pun memutar ke
samping dan berjalan ke arah berlawanan.
"Kalau
begitu, maafkan aku." Wu Ling bersiap untuk mengangkat tangan, membuatnya
pingsan.
Siapa sangka
bahwa Su Xi-er mampu mengelak dengan gesit, mata tegasnya dipenuhi kilatan
dingin. "Pengawal Kekaisaran Wu, semestinya Anda tenang sedikit saat kita
sedang berada di dalam pasar malam ibu kota."
Meninggalkan
kata-kata garang itu, ia terus berjalan ke depan.
Wu Ling
menurunkan tangannya. Apa yang dikatakannya benar, kami berada di pasar
malam ibu kota. Dengan ketangkasannya, satu atau dua gerakan tak akan bisa
membuatnya pingsan. Sepertinya, aku hanya bisa menunggu sampai waktuku tiba.
Akhirnya Wu
Ling paham mengapa Pangeran Hao menambahkan kalimat itu saat
menginstruksikannya. "Apabila ia tidak bersedia, buat saja dia
pingsan." Pangeran Hao sudah meramalkan segalanya.
***
Sementara itu,
Ruo Yuan dan Hong Li begitu menikmati diri mereka hingga baru tersadar ketika
Su Xi-er memanggil mereka.
"Lihatlah
betapa hidupnya patung tanah liat ini! Bagaimana kalau kita meminta si penjaja
ini membentuk figur kita?" Mata Hong Li dipenuhi harapan, tetapi semua
koin tembaganya sudah digunakan. Dengan kata lain, ia tak punya uang lagi.
Su Xi-er
langsung menanyai si penjaja, "Berapa harganya untuk membentuk satu
patung?"
Si penjaja
menjawab sembari tersenyum, "Jika aku harus membentuknya sesuai penampilan
kalian, maka harganya sepuluh koin tembaga."
Ruo Yuan
mendengking, "Harganya sepuluh koin tembaga! Aku ..." Ia berhenti di
sini. Aku nyaris menghabiskan gaji bulananku di Istana Samping.
Aku hanya
mendapatkan tiga puluh koin tembaga setelah bekerja keras di Istana Samping,
sementara membentuk patung kecil ini membutuhkan sepuluh koin! Takut
akan harganya, ia pun menarik Hong Li ke samping.
Su Xi-er malah
mengeluarkan dua puluh koin tembaga tanpa berpikir dua kali. "Bentukkan
masing-masing satu patung untuk mereka."
Si penjaja
menerima koinnya dengan gembira. "Nona, kenapa kau tidak buat juga? Ini
pertama kalinya aku melihat seseorang secantik dirimu semenjak aku memulai
bisnis ini."
Su Xi-er
menggelengkan kepalanya. "Aku tidak membutuhkannya. Kau bentuk saja
masing-masing satu untuk mereka."
Karena ia sudah
menolak, si penjaja pun hanya mengangguk dan mulai membentuk patung sesuai
dengan penampilan Ruo Yuan dan Hong Li.
Ruo Yuan
memandangi Su Xi-er, matanya dipenuhi air mata hangat. Sudah lama
sekali semenjak aku merasakan jenis kehangatan macam ini.
Hong Li fokus
pada si patung tanah liat, ada kalanya memanggil Ruo Yuan, "Ruo Yuan,
wajahnya benar-benar mirip denganmu! Punyamu sebentar lagi akan selesai!"
Ruo Yuan
mengelap air matanya. "Mhm, sebentar lagi akan selesai."
Di lain pihak,
Su Xi-er melihat ke kejauhan. Wu Ling sudah pergi, tetapi karena ia
datang di bawah perintah, ia pasti tidak akan pulang dengan tangan kosong.
Walaupun ia tidak membawaku pergi sekarang, ia pasti akan muncul dan membawaku
pergi pada akhirnya.
Apakah aku
sungguh akan pergi ke Nan Zhao? Apakah aku sudah membuat persiapan yang baik
untuk berurusan dengan orang-orang itu?
Nan Zhao
... Adegan dari malam itu menelan
pikirannya. Dalam sekejap, tatapan di matanya pun mendalam. Aku tak
akan melepaskan siapa pun yang telah menyakitiku!
Hanya saja,
waktunya masih belum matang.
Ketika Ruo Yuan
berputar, memandangi Su Xi-er dengan patung yang sudah selesai, ia menangkap
ekspresinya sekarang ini. "Su Xi-er, ada apa?"
Su Xi-er
tersadar. "Bukan apa-apa. Sudah larut malam, jadi kita harus kembali
setelah si penjaja selesai membentuk patung tanah liatnya."
"Mhm,
baiklah." Ruo Yuan mengangguk dan menjawab patuh, mengalihkan perhatiannya
pada si patung tanah liat.
Patung Hong Li
selesai tak lama setelahnya. Ketika ia mendengar dari Su Xi-er kalau mereka
akan kembali, ia pun mendesah. Waktu menyenangkan selalu begitu cepat
berlalu.
Setelahnya, Su
Xi-er memberhentikan sebuah kereta kuda dan pergi ke jalan di sebelah Istana
Kecantikan.
Akhirnya,
mereka bertiga berjalan ke Istana Kecantikan setelah meninggalkan kereta kuda
sebelum menangkap sosok dua pengawal di pintu masuk.
Hong Li
bingung. "Bagaimana kita bisa masuk lagi?"
Ruo Yuan pun
resah. "Apakah tidak ada pintu samping atau pintu belakang? Bahkan lubang
anjing pun boleh!"
"Baiklah,
cukup. Meski ada sebuah lubang anjing, kau tidak akan bisa melewatinya. Tubuhmu
terlalu besar." Ucapan Hong Li masuk akal sekali, membuat Ruo Yuan terdiam
selagi ia memandangi Su Xi-er.
Su Xi-er
menyatakan tanpa tergesa, "Mudah sekali. Kita hanya perlu mengalahkan
mereka."
"Ah?
Mengalahkan mereka?" Hong Li dan Ruo Yuan tercengang, mata mereka lebar
sekali.
Tidak mungkin,
kan? Keduanya merupakan pengawal kekaisaran yang terlatih dan bertubuh bugar.
Mana mungkin seorang wanita seperti Su Xi-er bisa mengalahkan mereka?!
"Kalian,
tetap di sini dan jangan bergerak." Su Xi-er menginstruksikan mereka
sebelum berjalan menuju pintu masuknya.
Mengatakan itu,
sebenarnya ia tidak sungguh-sungguh akan mengalahkan para pengawal; sebaliknya,
ia sedang menantikan orang tertentu untuk muncul. Wu Ling tidak mungkin
pergi begitu saja.
Jalanan di
Istana Kecantikan terletak di jalan tersepi di ibu kota. Melihat itu sebagai
wilayah Pangeran Hao, warga biasa tidak akan repot berjalan melewati pintu
masuk utama meski di siang hari.
Ini merupakan
kesempatan terbaik bagi Wu Ling untuk 'membawaku pergi'.
Sesuai dugaan,
Su Xi-er baru berjalan lima langkah ketika Wu Ling muncul. Ada pula sebuah
kereta kuda yang datang.
"Jika kau
tidak mau pergi, aku akan membuatmu pingsan." Wu Ling tak lagi berbaik
hati dan memperingatkannya dingin.
Su Xi-er malah
tertawa, roman wajah penuh senyumnya itu cukup untuk membuat matahari dan bulan
kehilangan warna mereka, dan langsung menarik mata orang menatapnya. Wu Ling
pun bukan pengecualian.
"Baiklah,
karena Anda di bawah perintah, aku tidak akan mempersulit Anda. Namun, Anda
harus membuat pengaturan yang baik untuk Ruo Yuan dan Hong Li." Kemudian,
mengejutkan Wu Ling, Su Xi-er naik ke dalam kereta kuda.
Wanita
benar-benar plin-plan! Meski ia bersikukuh tidak ingin pergi beberapa waktu
yang lalu, kini ia dengan sukarela masuk ke dalam kereta kuda!
0 comments:
Posting Komentar