Kamis, 14 Januari 2021

CTF - Chapter 78

Consort of A Thousand Faces

Chapter 78 : Kebingungan Di Hati


Mata Ruo Yuan melebar selagi ia menyaksikan kereta kudanya berpacu pergi. Ia sungguh mulai mengejarnya, tetapi dengan cepat ditarik kembali oleh Hong Li. "Apa kau sudah gila? Karena Pengawal Kekaisaran Wu datang, perintah membawa Su Xi-er pasti diberikan oleh Pangeran Hao."

"Pangeran Hao ..." Napas Ruo Yuan tercekat. Segera setelahnya, ia jadi bingung dan menggenggam pergelangan tangan Hong Li dengan kuat. "Apakah Su Xi-er menyinggung Pangeran Hao? Apa yang harus kita lakukan? Apakah ia akan mati?"

Selagi Hong Li memandangi arah perginya kereta kuda, bibirnya terkatup sebelum ia memasang ekspresi sungguh-sungguh. "Ia tidak akan mati. Aku mempercayainya. Ruo Yuan, ayo periksa apakah Istana Kecantikan punya pintu belakang dimana kita bisa menyelinap diam-diam. Kita akan menunggu kepulangan Su Xi-er di sini!"

Tepat setelah pernyataannya, seorang pengawal dari Istana Kecantikan mendadak muncul. "Kasim Sun sudah memerintahkan agar kalian berdua di bawa masuk melalui pintu samping Istana Kecantikan. Sementara untuk Nona Muda lainnya, anggap saja seolah ia masih berada di Istana Kecantikan."

Hong Li langsung memahami apa yang dimaksudkan si pengawal. Berpura-pura seolah Su Xi-er masih berada di Istana Kecantikan. Ruo Yuan dan aku harus bersandiwara. Kami harus tetap menyibukkan diri dengan 'melayani' Su Xi-er sementara mengecoh wanita-wanita cantik yang datang mengganggu kami.

"Kalian berdua masih tidak ikut juga?" Si pengawal melihat keduanya tidak menanggapi dan mau tak mau memanggil mereka lagi.

Hong Li menarik Ruo Yuan, yang masih belum tersadar. "Ayo, cepat ikuti."

Ruo Yuan mengangguk, masih mencemaskan Su Xi-er dalam hatinya. Semua orang tahu kalau Pangeran Hao menuju Nan Zhao. Kenapa ia memerintahkan Pengawal Kekaisaran Wu untuk membawa Su Xi-er bersamanya?

Mungkinkah agar Su Xi-er melayani di sisinya? Bukankah ada dayang di Kediaman Pangeran Hao?

Begitu banyak pertanyaan membanjiri otak Ruo Yuan, dan mau tak mau hanya bisa menggelengkan kepalanya. Hanya ada satu hal—Su Xi-er harus kembali dengan selamat.

***

Pada saat ini, Wu Ling duduk di sebelah pengawal yang sedang mengendarai keretanya menuju gerbang ibu kota. Dipisahkan oleh tirai kereta kuda, ia menasihati Su Xi-er, "Aku tidak tahu apa tujuan sebenarnya dari Pangeran Hao, tetapi menilik dari ekspresinya, tampaknya tidak akan terlalu baik bagimu. Kau harus lebih bijaksana."

Perkataan ini bisa dianggap sebagai peringatan. Biar bagaimanapun juga, Su Xi-er ini orang yang patut dikasihani. Suasana hati Pangeran Hao tidak terduga. Walaupun ia agak tertarik pada Su Xi-er sekarang, siapa yang bisa tahu kalau nantinya ia akan membunuhnya?

Su Xi-er mengangguk dan menjawab tenang, "Terima kasih banyak atas peringatan Anda, Pengawal Kekaisaran Wu." Lalu, ia pun tenggelam dalam lamunannya, tangannya mengepal erat berbarengan.

Aku tidak menduga kalau aku akan pergi ke Nan Zhao secepat ini. Ekspresinya perlahan-lahan berubah selagi ia mengingat-ingat kenangan malam itu yang menghanguskan benaknya seperti cap besi panas.

Su Xi-er memejamkan matanya beberapa saat. Ketika ia membukanya, hilang sudah kesusahan yang menghantui dirinya hingga kini. Sebagai gantinya, terdapat sifat mendalam dan keganasan yang mampu mengintimidasi siapa pun yang melihatnya.

Kereta kudanya berjalan ke gerbang kota dimana disambut oleh penjaga yang bertugas. Namun, setelah mereka melihat Wu Ling, gerbangnya terbuka tanpa adanya pertanyaan ... Setelah mereka keluar dari gerbang kota, jangkauan pandang mereka pun meluas, begitu pula dengan kecepatan keretanya.

Angin malam meniup tirai kereta kudanya terbuka, memperlihatkan Su Xi-er yang sedang bersandar di dinding kereta kuda dengan mata terpejam. Tampak seakan ia sedang tidur, tetapi juga tengah merenungkan sesuatu.

Hampir tidak ada yang tahu mengenai kepergian Su Xi-er dari ibu kota. Bahkan, Pei Ya Ran mengira kalau ia masih berada di Istana Kecantikan, tak repot-repot menyuruh orang mengawasi situasi.

Berdasarkan temperamennya, apabila Pei Ya Ran mengetahui kalau Pangeran Hao memerintahkan orang membawa pergi Su Xi-er, ia pasti tidak akan tetap tinggal di Istana Kedamaian Penuh Kasih dengan damai. Ia mungkin akan mengutus orang untuk membawa Su Xi-er kembali.

***

Pei Ya Ran sekarang tengah duduk di bangku utama aula Istana Kedamaian Penuh Kasih, menantikan Nyonya Besar Pei masuk ke istana.

"He Ying, seduhkan seteko teh musim semi kualitas terbaik." Pei Ya Ran memijat keningnya pelan dan menginstruksikan dayang di sisinya bahkan tanpa melirik ke arahnya.

Si dayang jadi gugup dan bergumam tergagap, "Ibu Suri, Anda telah mengirimkan Nona He keluar dari istana kekaisaran dan pulang ke Kediaman Pei."

Tangan Pei Ya Ran terhenti selagi ia tiba-tiba teringat kalau He Ying tak lagi berada di Istana Kedamaian Penuh Kasih. Semua ini gara-gara Su Xi-er. Segera setelah Pei Qian Hao kembali, aku bisa mengerti sikapnya terhadap gadis itu!

Dayang itu menyadari ekspresi Ibu Suri aneh, dan jadi kian ketakutan. He Ying selalu melayani Ibu Suri, dan dibawa kemari dari Kediaman Pei olehnya. Sekarang, karena ia tak lagi di sini, dalam hati, Ibu Suri pasti merasa tidak senang.

Tepat saat ini, seorang kasim mengumumkan dengan suara tajamnya. "Nyonya Besar Pei sudah tiba!"

Pei Ya Ran langsung meleparkan pandangan bermakna pada si dayang di sebelahnya dan menyuruh mereka pergi.

Lu Ning Xiang, atau dikenal dengan Nyonya Besar Pei, masuk ke aula Istana Kedamaian Penuh Kasih segera setelah para dayang undur diri.

Meskipun Lu Ning Xiang berusia lebih dari 50 tahun, ia sangat memperhatikan kesehatannya. Kulitnya tidak mengendur, dan wajah Pei Ya Ran mirip sekali dengannya.

"Istri pejabat ini menyampaikan salam pada Ibu Suri. Semoga Anda diberkahi keberuntungan dan kesehatan, Ibu Suri." Lu Ning Xiang menekuk lututnya selagi ia memberi salam dengan penuh hormat.

Pei Ya Ran langsung bangun dan membantu Lu Ning Xiang bangkit. "Ibu, apa yang kau bicarakan? Tidak ada orang luar di sini, tetapi kau tetap menggunakan 'istri pejabat ini' untuk menyebut dirimu sendiri."

"Kita tetap tidak boleh menghilangkan formalitas yang dibutuhkan, agar dapat menghindari munculnya gosip." Lu Ning Xiang tersenyum dan menepuk tangan putrinya dengan lembut.

"Aku tidak peduli. Sebelum aku menjadi Ibu Suri, aku adalah putrimu. Di seluruh dunia, mana ada seorang ibu yang bicara sesungkan itu pada putrinya?"

"Baiklah, ibu tidak akan bisa menang melawan mulutmu itu. Apakah kau buru-buru memanggilku masuk istana karena Pangeran Hao ..." Lu Ning Xiang berhenti, dan mengamati ekspresi putrinya, menghela napas dalam paham selagi ia melihat wajah yang serasa dipojokkan milik putrinya itu.

"Sulit sekali bagimu memasuki istana. Kau masih muda, dan meskipun posisimu tinggi ... aku merasakan ganjalan di hatiku." Lu Ning Xiang mengangkat tangan untuk mengusap air matanya. 

"Ibu, jangan menangis. Putrimu ini yang bersedia memasuki istana dulu. Lihatlah, jika putrimu tidak masuk istana, Kediaman Pei tidak akan mampu menaikkan kekuasaan dengan begitu cepat. Kini, Keluarga Pei berada di puncak kekuasaannya, dan merupakan klan terbesar Bei Min!"

Lu Ning Xiang menatap putrinya. "Walaupun kau berkontribusi, Keluarga Pei di sini hari ini juga berkat usaha Pangeran Hao. Jika bukan karena dirinya ..."

"Ibu!" Pei Ya Ran menjerit, sebelum ia memelankan suaranya lagi. "Jika Ayah tidak menerima Pei Qian Hao masuk Keluarga Pei, mana mungkin ia bisa bangkit di posisinya sekarang? Sama halnya, jika putrimu ini tidak membantunya mengurusi berbagai hal di istana kekaisaran, mungkinkah ia bisa berkuasa dengan semudah itu?"

"Ibu tahu itu, tetapi kau pun jauh lebih mengetahuinya daripada diriku, bahwa kontribusinya lebih besar ketimbang dirimu. Karena kau telah menjadi Ibu Suri Bei Min, akan lebih baik bagimu untuk menguburkan kisah cinta dan perasaanmu di dasar hatimu yang terdalam."

"Ibu, aku baru berusia 18 tahun, dan aku juga tidak punya hubungan darah dengan Pei Qian Hao, jadi kenapa kami tidak bisa bersama? Keberhasilan tergantung pada usaha seseorang!"

Lu Ning Xiang langsung menjadi serius. "Kau bertingkah keras kepala! Melakukan ini akan menyebabkan Rumah Tangga Kekaisaran Situ dipermalukan! Kau sama sekali tidak bersikap seperti seorang Ibu Suri. Apabila kau ingin bersama-sama dengan Pangeran Hao, kau harus menunggu hingga kehidupan berikutnya dan menyingkirkan pemikiran serta perasaan itu."

Pei Ya Ran mengatupkan bibirnya. Tidak ada pilihan. Aku sudah terlanjur tenggelam. Sejak lama, bahkan sebelum aku masuk istana, aku sudah jatuh hati pada Pei Qian Hao. Harapanku di kehidupan ini adalah untuk bisa bersama-sama dengannya.

Memasuki istana dan bertarung di harem istana, semuanya kulakukan demi dirinya.

Selama rumah tangga kekaisaran ditumbangkan, semuanya berada dalam jangkauanku. Biar kulihat, siapa yang berani mengutarakan omong kosong saat itu!

Tetapi sekarang ini, aku harus tahu dengan pasti apa pemikiran yang dimiliki Pei Qian Hao terhadap Su Xi-er.

Aku tidak takut apa pun. Aku hanya takut kalau Pei Qian Hao akan jatuh cinta pada wanita lain! Namun, aku juga tahu kalau hanya ada beberapa wanita saja di dunia ini yang mampu membuat Pei Qian Hao terpikat pada mereka. 

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar