Consort of A Thousand Faces
Chapter 71 : Dipindahkan Ke Istana Kecantikan
"Saudari
dekat hamba, He Xiang Yu, dibawa masuk ke dalam Istana Kecantikan oleh Pangeran
Hao. Sebelumnya, ia pernah menyinggung seseorang berpangkat tinggi di istana
kekaisaran. Hamba membantunya menanggung kesalahan itu karena mempertimbangkan
hubungan kami."
Pei Ya Ran
mengejek. "Ibu Suri ini sudah lama mengetahui tentang masalah ini. Kau
berani juga, bahkan tidak mempertimbangkan kalau orang yang disinggung oleh
saudari dekatmu itu adalah Commandery Prince Xie. Yang lain
tidak tahu, tetapi Ibu Suri ini jelas sekali sadar, walaupun terlihat seperti
pria terhormat, Commandery Prince Xie adalah orang yang akan
membalas dendam, meski itu hanyalah penyinggungan terkecil."
Su Xi-er
berpura-pura memperlihatkan eskpresi tertegun selagi ia menggagapkan kata-kata
berikutnya. "Orang yang disinggungnya adalah ... Commandery
Prince Xie. Hamba ... tidak tahu."
"Haruskah
Ibu Suri ini mengatakan kalau kau cerdas? Atau kau ini bodoh? Akan tetapi, tak
peduli yang mana pun itu, masalah ini telah berlalu. Apa tujuanmu menyangkutkan
He Xiang Yu ketika kita tengah membicarakan hubunganmu dengan Pangeran
Hao."
Su Xi-er terus
merangkai kebohongan, "Mungkin, He Xiang Yu tanpa sengaja membicarakan
tentang diriku selagi ia berada di Istana Kecantikan, membiarkan Pangeran Hao
mencari tahu tentang keberadaanku. Selanjutnya, Pengawal Kekaisaran Wu
kebetulan saja bertemu denganku, dan mungkin sedikit membandingkan penampilan
kami di hadapan Pangeran Hao, yang membuatnya mendatangi Istana Samping.
Pangeran Hao telah memperlihatkan kalau ia akan membawa gadis cantik kapan pun
ia menjumpainya. Setelah ia melihat hamba ..."
Pei Ya Ran
langsung menangkap maksud dari ucapan bertele-telenya. "Barusan ini, kau
memberitahu para pengawal kekaisaran di Istana Kedamaian Penuh Kasih ini bahwa
Pangeran Hao sama sekali tidak berniat untuk membawamu masuk ke Istana
Kecantikan."
Su Xi-er tetap
tenang. Tadinya, ia ingin meminjam mulut mereka untuk menyampaikan apa yang
dikatakannya kepada Pei Ya Ran. Ia tidak menduga, kalau Pei Ya Ran akan
menguping seluruh percakapannya.
"Hamba
belum selesai bicara. Setelah Pangeran Hao melihat hamba, ia mencium bau busuk
pispot dan langsung merasa tidak senang. Hamba sedang membawa satu ember air
sumur waktu itu, dan tanpa sengaja mencipratkannya ke seluruh tubuh Pangeran
Hao. Semenjak saat itu, Pangeran Hao mulai menargetkan hamba di segala aspek.
Tetapi, entah bagaimana, orang lain memelintir hal ini menjadi, ia yang
tertarik kepadaku."
Pei Ya Ran
memperhatikan Su Xi-er lekat. Ia tahu sekali dengan temperamen Pei Qian
Hao. Walaupun pria itu bukanlah seseorang seperti Commandery Prince Xie
yang membalas dendam meski hanya dengan sedikit saja keluhan kecil. Siapa pun
yang memprovokasinya dan kebetulan adalah orang yang sudah diputuskannya untuk
dihukum, ia tidak akan melepaskan mereka, tak peduli siapa pun mereka. Jika
tingkat penyinggungannya sudah cukup parah, ia akan langsung menjatuhkan
hukuman mati pada mereka. Hukuman ringan pun bisa berakhir seperti penyiksaan
fatal bagi si korban.
Untuk Su Xi-er,
apakah ia berencana untuk menargetkannya sebentar sebelum membunuhnya?
Kalau memang
demikian ... Pei Ya Ran mengembuskan napas
lega. Ia bukan ancaman bagiku.
Saat Su Xi-er
melihat ekspresi santai Pei Ya Ran, ia tahu wanita ini sudah mempercayainya.
Oleh karenanya, Su Xi-er melanjutkan, "Hamba sudah berada di Istana
Samping semenjak aku muda. Aku ditindas oleh orang dan tidak berani
mengutarakan satu patah kata pun. Dengan Pangeran Hao memperlakukan hamba
seperti ini, hamba gemetar ketakutan setiap harinya. Ibu Suri ..."
Su Xi-er
memperlihatkan ekspresi menyedihkan.
Menangkap wajah
seperti ini, menguatkan keyakinan Pei Ya Ran akan apa yang baru saja
diberitahukan kepadanya. Barangkali, itu membantu karena ucapan Su Xi-er tepat
seperti apa yang ingin didengar Pei Ya Ran.
Siksa dulu,
kemudian habisi!
"Ibu Suri
ini akan mencari tahu apakah kau bicara jujur, cukup dengan langsung
menanyakannya pada Pangeran Hao setelah ia kembali dari Nan Zhao."
Pei Ya Ran
menyebut-nyebut itu untuk memancing Su Xi-er. Entah apakah aku
benar-benar bertanya atau tidaknya, tergantung pada keadaan. Selain itu,
Pangeran Hao tidak pernah diatur orang. Mungkin, ia bahkan tidak akan bersedia
menjawabnya.
Ekspresi di
mata Su Xi-er pun jadi cerah. "Ibu Suri, tiap kata yang hamba katakan
adalah kenyataan."
Kilatan
terpercik di mata Pei Ya Ran dan ia memandangi Su Xi-er penuh perhatian,
"Mungkin Ibu Suri ini tidak perlu menanyainya secara langsung. Kembali ke
Biro Layanan Binatu dan segera kemasi barangmu. Ibu Suri ini akan mengutus
orang untuk mengirimmu ke Istana Kecantikan."
Di saat itu,
aku hanya tinggal mengamati reaksi Pangeran Hao untuk mengetahui apakah ia
tertarik padanya.
Su Xi-er yakin
kalau Pei Ya Ran pasti tidak akan berani menanyai Pei Qian Hao secara
langsung. Sengaja memindahkanku ke Istana Kecantikan dan menanti Pangeran
Hao kembali, ia sedang mencoba untuk melihat sedikit perbedaan dari
tindak-tanduk Pangeran Hao, bagaimana caranya menangani masalah ini.
"Kau tidak
perlu lagi menggosok pispot ataupun mencuci baju di Istana Kecantikan. Ibu Suri
ini bahkan akan mengutus beberapa dayang untuk menungguimu. Bukankah itu sangat
bagus?" Pei Ya Ran agak mengangkat sudut mulutnya.
"Ibu Suri,
Istana Kecantikan milik Pangeran Hao. Pangeran Hao-lah yang punya keputusan
final siapa yang bisa memasukinya. Apabila kebetulan Anda menyebabkan Pangeran
Hao tidak senang ..."
Pei Ya Ran
menembakkan tatapan dinginnya. "Bagaimana mungkin Ibu Suri ini takut pada
Pangeran Hao! Jangan ragu pergi ke sana. Kembali ke Biro Layanan Binatu untuk
segera mengemasi barangmu." Kemudian, ia mengibaskan lengan bajunya dan
pergi dengan cepat.
Su Xi-er agak
menyipitkan matanya. Bagaimanapun juga, ia adalah Ibu Suri. Dengan
perginya Pangeran Hao, Pei Ya Ran punya status tertinggi di istana kekaisaran.
Akan tetapi, Istana Kecantikan tidak akan bisa menahanku untuk waktu yang lama;
aku hanya perlu menyelinap keluar, ke kedai teh untuk menyelidiki beberapa
berita.
Namun, aku
tidak bisa meninggalkan istana kekaisaran Bei Min. Aku harus menjaga jarak
dengan Pei Qian Hao sebelum mendekati Kaisar kecil Bei Min. Hanya dengan
berhubungan di istana serta rumah tangga kekaisaran Bei Min, barulah aku bisa
terhubung dengan istana kekaisaran Nan Zhao.
***
Saat Su Xi-er
kembali ke Biro Layanan Binatu, kebetulan sekali Dayang Senior Liu sedang
berbincang dengan Dayang Senior Li.
Setelah Dayang
Senior Li menyadari kehadirannya, ia langsung menunjuk. "Lihat, dayang
yang berada dalam pengawasanmu kembali dengan selamat."
"Hamba
memberi salam pada Dayang Senior Liu dan Dayang Senior Li."
Dayang Senior
Li segera melambaikan tangannya. "Cepatlah bangun. Aku tidak sanggup
menerima salam panjang lebar darimu. Dayang Senior Liu, kau masuk ke Biro
Layanan Binatu karena kau ingin memeriksa bagaimana keadaanya. Kau bisa lihat
kalau ia baik-baik saja sekarang."
Wajah Dayang
Senior Liu dihiasi senyuman. "Dayang Senior Li, kau berlidah tajam tetapi
sebenarnya baik hati. Kau memperlakukan para dayang bawahanmu dengan sangat
baik. Aku merasa tenang mengetahui kalau ia bersamamu. Namun, Istana Samping
kekurangan tenaga dan Departemen Rumah Tangga Kekaisaran tidak bisa mengirimkan
cukup orang. Aku dengar dari para dayang kalau Su Xi-er tidak mengerjakan apa pun
di Biro Layanan Binatu. Akan lebih baik apabila ia kembali ke Istana Samping
dan membantu di sana."
Dayang Senior
Li merasa ia sangat beruntung segera setelah ia mendengarkan kata-kata
itu. Cepatlah kembali ke Istana Samping! Ia langsung
menyetujuinya. "Apa yang sedang kau bicarakan? Karena Istana Samping
kekurangan orang, Su Xi-er, cepatlah kembali."
Tetapi, sebelum
siapa pun bisa merespon, dua dayang dari Istana Kedamaian Penuh Kasih berjalan
masuk ke Biro Layanan Binatu.
"Hamba
mematuhi instruksi Ibu Suri. Nona Su, segeralah kemasi barang-barang Anda dan
bersiap-siap untuk memasuki Istana Kecantikan."
Ia tak lagi
dipanggil Su Xi-er, melainkan 'Nona Su'. Istana Kecantikan lagi. Beberapa
kata ini mengejutkan Dayang Senior Li.
Di sisi lain,
Dayang Senior Liu kebingungan. "Pangeran Hao adalah orang yang bertanggung
jawab atas Istana Kecantikan. Kenapa Ibu Suri ikut campur? Apabila Pangeran Hao
mengetahuinya, ia pasti tidak akan senang setelah ia kembali dari Nan
Zhao."
Kedua dayang
itu membungkuk ke arah Dayang Senior Liu. "Dayang Senior, hamba hanya
mendengarkan instruksi. Kereta kudanya sedang menunggu di luar sisi gerbang
istana kekaisaran."
Dayang Senior
Liu masih ingin mengutarakan sesuatu, tetapi Su Xi-er langsung melemparkan
pandangan penuh arti padanya secara diam-diam. "Ibu Suri telah menurunkan
perintahnya, jadi hamba hanya bisa ikut pergi. Namun, jangan panggil hamba
'Nona Su'. Aku tidak sanggup menanggungnya."
Lalu, Su Xi-er
masuk ke dalam kamarnya sejenak sebelum kembali bersama barang-barang bawaannya
yang dikemas di sebuah buntalan kain. Ia membawa beberapa pakaian, botol bubuk
obat, dan korset Cina merah berserta mutiara di dalamnya.
Tadinya, ia
tidak ingin membawa korset Cina merah dan mutiara itu. Namun, jika seseorang
masuk ke dalam kamar dan menemukan dua benda ini, ia tidak akan bisa
menjelaskannya dan sepenuhnya melepaskan diri.
Setelah
meninggalkan kamar, Su Xi-er menyadari kalau Dayang Senior Liu tetap di sana.
Hanya setelah ia bicara, barulah Su Xi-er tahu kalau ia sudah mengirimkan dua
dayang itu kembali ke Istana Kedamaian Penuh Kasih.
"Biarkan
Hong Li dan Ruo Yuan menemanimu di sana. Ibu Suri hanya ingin kau pergi, jadi
dengan dua dayang yang melayanimu, bisa dianggap sebagai alasan. Sementara, di
bagian Ibu Suri, tentu saja aku punya cara untuk menanganinya."
Su Xi-er
mengangguk, lalu bertanya, "Bagaimana luka Ruo Yuan?"
"Gadis ini
berkulit keras, daging tebal, dan tubuh yang bugar. Walaupun ia terserang
demam, ia akan sembuh setelah minum obat selama beberapa hari. Jika Ruo Yuan
tidak memberitahukanku kalau Ibu Suri membawamu pergi, aku tidak akan tahu soal
masalah ini."
Hm? Dayang
Senior Liu tidak tahu, jadi bagaimana Ruo Yuan bisa tahu? Apakah diam-diam ia
menyelinap ke Biro Layanan Binatu untuk mengunjungiku malam itu?
"Ikutlah
bersamaku. Aku akan menemanimu ke gerbang samping istana kekaisaran setelah
kita pergi ke Istana Samping lebih dulu. Ibu Suri marah pada Pangeran Hao dan
bertingkah begini karena dendam. Masa tinggalmu di Istana Kecantikan hanyalah
sementara. Karena kau tidak pernah punya kesempatan meninggalkan istana
semenjak masih sangat muda, bagaimana kalau kau mengambil kesempatan ini untuk
pergi bermain keluar dan menghirup udara segar?"
Su Xi-er
mengerti apa maksud Dayang Senior Liu. Ia ingin aku diam-diam
menyelinap keluar dari Istana Kecantikan dan berjalan-jalan di jalanan. Namun,
aku tidak hanya akan sekadar berjalan-jalan, melainkan mengumpulkan berita.
Banyak pedagang
keluar masuk kedai teh dan restoran. Mereka punya akses tercepat untuk
informasi jika aku ingin mendapatkan berita mengenai perkembangan Nan Zhao
baru-baru ini.
0 comments:
Posting Komentar