Senin, 11 Januari 2021

CTF - Chapter 71

Consort of A Thousand Faces

Chapter 71 : Dipindahkan Ke Istana Kecantikan


"Saudari dekat hamba, He Xiang Yu, dibawa masuk ke dalam Istana Kecantikan oleh Pangeran Hao. Sebelumnya, ia pernah menyinggung seseorang berpangkat tinggi di istana kekaisaran. Hamba membantunya menanggung kesalahan itu karena mempertimbangkan hubungan kami."

Pei Ya Ran mengejek. "Ibu Suri ini sudah lama mengetahui tentang masalah ini. Kau berani juga, bahkan tidak mempertimbangkan kalau orang yang disinggung oleh saudari dekatmu itu adalah Commandery Prince Xie. Yang lain tidak tahu, tetapi Ibu Suri ini jelas sekali sadar, walaupun terlihat seperti pria terhormat, Commandery Prince Xie adalah orang yang akan membalas dendam, meski itu hanyalah penyinggungan terkecil."

Su Xi-er berpura-pura memperlihatkan eskpresi tertegun selagi ia menggagapkan kata-kata berikutnya. "Orang yang disinggungnya adalah ... Commandery Prince Xie. Hamba ... tidak tahu."

"Haruskah Ibu Suri ini mengatakan kalau kau cerdas? Atau kau ini bodoh? Akan tetapi, tak peduli yang mana pun itu, masalah ini telah berlalu. Apa tujuanmu menyangkutkan He Xiang Yu ketika kita tengah membicarakan hubunganmu dengan Pangeran Hao."

Su Xi-er terus merangkai kebohongan, "Mungkin, He Xiang Yu tanpa sengaja membicarakan tentang diriku selagi ia berada di Istana Kecantikan, membiarkan Pangeran Hao mencari tahu tentang keberadaanku. Selanjutnya, Pengawal Kekaisaran Wu kebetulan saja bertemu denganku, dan mungkin sedikit membandingkan penampilan kami di hadapan Pangeran Hao, yang membuatnya mendatangi Istana Samping. Pangeran Hao telah memperlihatkan kalau ia akan membawa gadis cantik kapan pun ia menjumpainya. Setelah ia melihat hamba ..."

Pei Ya Ran langsung menangkap maksud dari ucapan bertele-telenya. "Barusan ini, kau memberitahu para pengawal kekaisaran di Istana Kedamaian Penuh Kasih ini bahwa Pangeran Hao sama sekali tidak berniat untuk membawamu masuk ke Istana Kecantikan."

Su Xi-er tetap tenang. Tadinya, ia ingin meminjam mulut mereka untuk menyampaikan apa yang dikatakannya kepada Pei Ya Ran. Ia tidak menduga, kalau Pei Ya Ran akan menguping seluruh percakapannya.

"Hamba belum selesai bicara. Setelah Pangeran Hao melihat hamba, ia mencium bau busuk pispot dan langsung merasa tidak senang. Hamba sedang membawa satu ember air sumur waktu itu, dan tanpa sengaja mencipratkannya ke seluruh tubuh Pangeran Hao. Semenjak saat itu, Pangeran Hao mulai menargetkan hamba di segala aspek. Tetapi, entah bagaimana, orang lain memelintir hal ini menjadi, ia yang tertarik kepadaku."

Pei Ya Ran memperhatikan Su Xi-er lekat. Ia tahu sekali dengan temperamen Pei Qian Hao. Walaupun pria itu bukanlah seseorang seperti Commandery Prince Xie yang membalas dendam meski hanya dengan sedikit saja keluhan kecil. Siapa pun yang memprovokasinya dan kebetulan adalah orang yang sudah diputuskannya untuk dihukum, ia tidak akan melepaskan mereka, tak peduli siapa pun mereka. Jika tingkat penyinggungannya sudah cukup parah, ia akan langsung menjatuhkan hukuman mati pada mereka. Hukuman ringan pun bisa berakhir seperti penyiksaan fatal bagi si korban.

Untuk Su Xi-er, apakah ia berencana untuk menargetkannya sebentar sebelum membunuhnya?

Kalau memang demikian ... Pei Ya Ran mengembuskan napas lega. Ia bukan ancaman bagiku.

Saat Su Xi-er melihat ekspresi santai Pei Ya Ran, ia tahu wanita ini sudah mempercayainya. Oleh karenanya, Su Xi-er melanjutkan, "Hamba sudah berada di Istana Samping semenjak aku muda. Aku ditindas oleh orang dan tidak berani mengutarakan satu patah kata pun. Dengan Pangeran Hao memperlakukan hamba seperti ini, hamba gemetar ketakutan setiap harinya. Ibu Suri ..."

Su Xi-er memperlihatkan ekspresi menyedihkan.

Menangkap wajah seperti ini, menguatkan keyakinan Pei Ya Ran akan apa yang baru saja diberitahukan kepadanya. Barangkali, itu membantu karena ucapan Su Xi-er tepat seperti apa yang ingin didengar Pei Ya Ran.

Siksa dulu, kemudian habisi!

"Ibu Suri ini akan mencari tahu apakah kau bicara jujur, cukup dengan langsung menanyakannya pada Pangeran Hao setelah ia kembali dari Nan Zhao."

Pei Ya Ran menyebut-nyebut itu untuk memancing Su Xi-er. Entah apakah aku benar-benar bertanya atau tidaknya, tergantung pada keadaan. Selain itu, Pangeran Hao tidak pernah diatur orang. Mungkin, ia bahkan tidak akan bersedia menjawabnya.

Ekspresi di mata Su Xi-er pun jadi cerah. "Ibu Suri, tiap kata yang hamba katakan adalah kenyataan."

Kilatan terpercik di mata Pei Ya Ran dan ia memandangi Su Xi-er penuh perhatian, "Mungkin Ibu Suri ini tidak perlu menanyainya secara langsung. Kembali ke Biro Layanan Binatu dan segera kemasi barangmu. Ibu Suri ini akan mengutus orang untuk mengirimmu ke Istana Kecantikan."

Di saat itu, aku hanya tinggal mengamati reaksi Pangeran Hao untuk mengetahui apakah ia tertarik padanya.

Su Xi-er yakin kalau Pei Ya Ran pasti tidak akan berani menanyai Pei Qian Hao secara langsung. Sengaja memindahkanku ke Istana Kecantikan dan menanti Pangeran Hao kembali, ia sedang mencoba untuk melihat sedikit perbedaan dari tindak-tanduk Pangeran Hao, bagaimana caranya menangani masalah ini.

"Kau tidak perlu lagi menggosok pispot ataupun mencuci baju di Istana Kecantikan. Ibu Suri ini bahkan akan mengutus beberapa dayang untuk menungguimu. Bukankah itu sangat bagus?" Pei Ya Ran agak mengangkat sudut mulutnya.

"Ibu Suri, Istana Kecantikan milik Pangeran Hao. Pangeran Hao-lah yang punya keputusan final siapa yang bisa memasukinya. Apabila kebetulan Anda menyebabkan Pangeran Hao tidak senang ..."

Pei Ya Ran menembakkan tatapan dinginnya. "Bagaimana mungkin Ibu Suri ini takut pada Pangeran Hao! Jangan ragu pergi ke sana. Kembali ke Biro Layanan Binatu untuk segera mengemasi barangmu." Kemudian, ia mengibaskan lengan bajunya dan pergi dengan cepat.

Su Xi-er agak menyipitkan matanya. Bagaimanapun juga, ia adalah Ibu Suri. Dengan perginya Pangeran Hao, Pei Ya Ran punya status tertinggi di istana kekaisaran. Akan tetapi, Istana Kecantikan tidak akan bisa menahanku untuk waktu yang lama; aku hanya perlu menyelinap keluar, ke kedai teh untuk menyelidiki beberapa berita.

Namun, aku tidak bisa meninggalkan istana kekaisaran Bei Min. Aku harus menjaga jarak dengan Pei Qian Hao sebelum mendekati Kaisar kecil Bei Min. Hanya dengan berhubungan di istana serta rumah tangga kekaisaran Bei Min, barulah aku bisa terhubung dengan istana kekaisaran Nan Zhao.

***

Saat Su Xi-er kembali ke Biro Layanan Binatu, kebetulan sekali Dayang Senior Liu sedang berbincang dengan Dayang Senior Li.

Setelah Dayang Senior Li menyadari kehadirannya, ia langsung menunjuk. "Lihat, dayang yang berada dalam pengawasanmu kembali dengan selamat."

"Hamba memberi salam pada Dayang Senior Liu dan Dayang Senior Li."

Dayang Senior Li segera melambaikan tangannya. "Cepatlah bangun. Aku tidak sanggup menerima salam panjang lebar darimu. Dayang Senior Liu, kau masuk ke Biro Layanan Binatu karena kau ingin memeriksa bagaimana keadaanya. Kau bisa lihat kalau ia baik-baik saja sekarang."

Wajah Dayang Senior Liu dihiasi senyuman. "Dayang Senior Li, kau berlidah tajam tetapi sebenarnya baik hati. Kau memperlakukan para dayang bawahanmu dengan sangat baik. Aku merasa tenang mengetahui kalau ia bersamamu. Namun, Istana Samping kekurangan tenaga dan Departemen Rumah Tangga Kekaisaran tidak bisa mengirimkan cukup orang. Aku dengar dari para dayang kalau Su Xi-er tidak mengerjakan apa pun di Biro Layanan Binatu. Akan lebih baik apabila ia kembali ke Istana Samping dan membantu di sana."

Dayang Senior Li merasa ia sangat beruntung segera setelah ia mendengarkan kata-kata itu. Cepatlah kembali ke Istana Samping! Ia langsung menyetujuinya. "Apa yang sedang kau bicarakan? Karena Istana Samping kekurangan orang, Su Xi-er, cepatlah kembali."

Tetapi, sebelum siapa pun bisa merespon, dua dayang dari Istana Kedamaian Penuh Kasih berjalan masuk ke Biro Layanan Binatu.

"Hamba mematuhi instruksi Ibu Suri. Nona Su, segeralah kemasi barang-barang Anda dan bersiap-siap untuk memasuki Istana Kecantikan."

Ia tak lagi dipanggil Su Xi-er, melainkan 'Nona Su'. Istana Kecantikan lagi. Beberapa kata ini mengejutkan Dayang Senior Li.

Di sisi lain, Dayang Senior Liu kebingungan. "Pangeran Hao adalah orang yang bertanggung jawab atas Istana Kecantikan. Kenapa Ibu Suri ikut campur? Apabila Pangeran Hao mengetahuinya, ia pasti tidak akan senang setelah ia kembali dari Nan Zhao."

Kedua dayang itu membungkuk ke arah Dayang Senior Liu. "Dayang Senior, hamba hanya mendengarkan instruksi. Kereta kudanya sedang menunggu di luar sisi gerbang istana kekaisaran."

Dayang Senior Liu masih ingin mengutarakan sesuatu, tetapi Su Xi-er langsung melemparkan pandangan penuh arti padanya secara diam-diam. "Ibu Suri telah menurunkan perintahnya, jadi hamba hanya bisa ikut pergi. Namun, jangan panggil hamba 'Nona Su'. Aku tidak sanggup menanggungnya."

Lalu, Su Xi-er masuk ke dalam kamarnya sejenak sebelum kembali bersama barang-barang bawaannya yang dikemas di sebuah buntalan kain. Ia membawa beberapa pakaian, botol bubuk obat, dan korset Cina merah berserta mutiara di dalamnya.

Tadinya, ia tidak ingin membawa korset Cina merah dan mutiara itu. Namun, jika seseorang masuk ke dalam kamar dan menemukan dua benda ini, ia tidak akan bisa menjelaskannya dan sepenuhnya melepaskan diri.

Setelah meninggalkan kamar, Su Xi-er menyadari kalau Dayang Senior Liu tetap di sana. Hanya setelah ia bicara, barulah Su Xi-er tahu kalau ia sudah mengirimkan dua dayang itu kembali ke Istana Kedamaian Penuh Kasih.

"Biarkan Hong Li dan Ruo Yuan menemanimu di sana. Ibu Suri hanya ingin kau pergi, jadi dengan dua dayang yang melayanimu, bisa dianggap sebagai alasan. Sementara, di bagian Ibu Suri, tentu saja aku punya cara untuk menanganinya."

Su Xi-er mengangguk, lalu bertanya, "Bagaimana luka Ruo Yuan?"

"Gadis ini berkulit keras, daging tebal, dan tubuh yang bugar. Walaupun ia terserang demam, ia akan sembuh setelah minum obat selama beberapa hari. Jika Ruo Yuan tidak memberitahukanku kalau Ibu Suri membawamu pergi, aku tidak akan tahu soal masalah ini."

Hm? Dayang Senior Liu tidak tahu, jadi bagaimana Ruo Yuan bisa tahu? Apakah diam-diam ia menyelinap ke Biro Layanan Binatu untuk mengunjungiku malam itu?

"Ikutlah bersamaku. Aku akan menemanimu ke gerbang samping istana kekaisaran setelah kita pergi ke Istana Samping lebih dulu. Ibu Suri marah pada Pangeran Hao dan bertingkah begini karena dendam. Masa tinggalmu di Istana Kecantikan hanyalah sementara. Karena kau tidak pernah punya kesempatan meninggalkan istana semenjak masih sangat muda, bagaimana kalau kau mengambil kesempatan ini untuk pergi bermain keluar dan menghirup udara segar?"

Su Xi-er mengerti apa maksud Dayang Senior Liu. Ia ingin aku diam-diam menyelinap keluar dari Istana Kecantikan dan berjalan-jalan di jalanan. Namun, aku tidak hanya akan sekadar berjalan-jalan, melainkan mengumpulkan berita.

Banyak pedagang keluar masuk kedai teh dan restoran. Mereka punya akses tercepat untuk informasi jika aku ingin mendapatkan berita mengenai perkembangan Nan Zhao baru-baru ini.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar