Consort of A Thousand Faces
Chapter 76 : Sebenarnya Menghilang
Wu Ling
berhenti dan memandangi kamar samping. Pasti ada gadis pelayan yang
tinggal di kamar di sisi itu. Karena aku tidak bisa melihat Su Xi-er, aku akan
memeriksa gadis pelayannya. Tidak mungkin mereka tetap terlelap dengan adanya
keributan besar ini.
Mengubah
arahnya, ia berjalan ke kamar samping. Selimut yang menutupi ranjangnya
menonjol di bagian tengah. Menurut Ye Qing Zhu, semestinya ada dua
dayang yang dibawa kemari oleh Su Xi-er. Jika memang demikian, seharusnya ada
dua orang yang berbaring di atas ranjang. Akan tetapi, sama sekali tak tampak
seakan ada dua orang yang berbaring di sana.
Wu Ling
berjalan maju dan menyibak selimutnya, hanya menemukan dua bantal. Ia langsung
bergegas menuju kamar dalam sebelum melakukan hal yang sama dengan ranjang di
sana, lagi-lagi hanya menemukan sebuah bantal.
Su Xi-er
menghilang! Lenyap begitu saja!
Kasim Sun
tertegun. Su Xi-er jelas-jelas masuk ke dalam kamar dan tidak keluar.
Kenapa ... apakah ia pergi?
"Kasim
Sun, dimana orangnya? Istana Kecantikan dijaga dengan ketat. Mungkinkah
seseorang bisa melarikan diri tanpa alasan?" Nada bicara Wu Ling
serius. Tidak mungkin mereka diculik, kan?
Jika ia diculik
... terlebih berada di dalam Istana Kecantikan, itu merupakan tantangan terhadap
Pangeran Hao!
Dengan
pemikiran semacam ini, Wu Ling merasa urusan ini jadi berat. Oleh karenanya,
tanpa menanti Kasim Sun menjawab, ia langsung berjalan keluar halaman.
Apabila kita
mencari di batas luar dan menyegel gerbang kota, masih ada harapan untuk
menemukan Su Xi-er.
Kasim Sun jadi
resah. Tidak pernah ada kekeliruan yang terjadi di Istana Kecantikan di
bawah pengawasanku, jadi mengapa terjadi sesuatu di saat seperti ini?!
Kasim Sun
segera menyusul. "Pengawal Kekaisaran Wu, hamba menduga, tak akan terjadi
apa-apa pada Su Xi-er. Yang terburuk yang mungkin terjadi adalah jika ia
sungguh diculik, tetapi tidak akan ada orang yang akan susah-payah membawa dua
gadis pelayannya juga, bukan?"
Setelah
dipikirkan lagi, Wu Ling merasa bahwa apa yang dikatakan Kasim Sun masuk
akal. Kalau begitu, apakah ini berarti Su Xi-er membawa dua gadis
pelayannya bersamanya selagi diam-diam menyelinap keluar?
Aku terlalu
kebingungan barusan ini dan tidak memikirkannya dengan jelas. Jadi, ternyata,
orang yang menantang Pangeran Hao adalah Su Xi-er. Wanita ini sudah bosan
hidup, ya?
Wu Ling
langsung menginstruksikan para pengawal di sampingnya. "Segera kembali ke
tempat Pangeran Hao. Laporkan padanya kalau aku butuh beberapa waktu dan
katakan Su Xi-er tidak berada di Istana Kecantikan. Sepertinya, ia diam-diam
menyelinap keluar."
Bawahannya
menggangguk dan berbalik pergi dengan cepat.
Di saat ini,
wanita yang berada di perahu kecil di danau pun berjalan mendekat secara
perlahan.
Ia memberi
salam pada Wu Ling. "Hamba, Tan Ge, memberi hormat pada Pengawal
Kekaisaran Wu."
Gadis pelayan
di sebelah Tan Ge mengikutinya, menekuk lututnya dan menyampaikan salamnya. Ia
pun segera bertanya, "Pengawal Kekaisaran Wu, mengapa Anda datang ke
Istana Kecantikan di malam hari? Apakah Pangeran Hao juga ..."
Sebelum ia
selesai, Tan Ge mencubit tangannya dan memelototinya, memperingatkannya agar
tidak menyemburkan omong kosong.
Wu Ling tidak
punya waktu menanggapi mereka, dan langsung melangkah pergi.
Kasim Sun
memandangi si gadis pelayan dengan ekspresi tegas. "Mulut ini semestinya
ditampar!" Kemudian, ia memberikan tatapan peringatan pada Tan Ge sebelum
pergi tergesa.
Setelah
semuanya benar-benar menghilang dari pandangan, si gadis pelayan menggumam,
"Nona Muda, Anda tetaplah Nona Pertama Kediaman Tan. Walaupun Kediaman Tan
sudah kehilangan masa jayanya yang dulu, tetap tidak perlu bagi kita untuk
takut pada seorang kasim dan bertingkah sesuai kemauannya!"
"Ya ampun,
kau harus memperhatikan apa yang keluar dari mulutmu ini di masa mendatang.
Jangan menyebabkan masalah. Aku tidak akan bisa melindungimu." Nada suara
Tan Ge diliputi ketidakberdayaan selagi matanya tanpa sadar menjadi sedih.
Seharusnya aku
menjadi harapan Keluarga Tan. Ayah menggunakan koneksi terakhirnya untuk
mengirimku masuk ke Istana Kecantikan, tetapi lihatlah sekarang bagaimana
jadinya. Aku merasa kalau harapan Keluarga Tan ditakdirkan tanpa harapan.
Ia tidak akan
bisa melupakan pertama kalinya ia melihat Pangeran Hao. Pada waktu itu, ia
mengenakan jubah ungu bermotif awan dengan aura bangsawan yang menguar selagi
ia duduk di bangku utama. Hanya satu tatapan saja cukup untuk memberi ketakutan
pada orang dan semua orang akan berlomba mengikrarkan kesetiaan mereka padanya.
Takutnya, itu
adalah pertama, dan juga terakhir kalinya aku melihatnya.
"Nona
Muda, Pengawal Kekaisaran Wu berjalan keluar dari area Shi Liu barusan ini,
tetapi Shi Liu sudah mati. Mungkinkah ia kemari untuk mencari si wanita cantik
yang baru masuk hari ini? Pengawal Kekaisaran Wu begitu tergesa-gesa. Apa yang
sebenarnya terjadi?"
Tan Ge
mengulurkan tangan untuk mencubitinya. "Tutupi rasa ingin tahumu."
Kemudian, ia berjalan ke arah Area Cendana.
Si gadis
pelayan cemberut dan dengan marah memandangi ke arah Wu Ling pergi.
***
Di luar Istana
Kecantikan, Wu Ling membagi para pengawal menjadi empat kelompok yang
masing-masingnya menuju ke arah utara, selatan, timur, dan barat.
Sementara
mereka mencari dengan resah, Su Xi-er sedang membawa Ruo Yuan dan Hong Li untuk
mengagumi pemandangan pasar malam Bei Min.
***
Bei Min lebih
besar dari Nan Zhao. Entah dari aspek mana pun yang dibandingkan, Bei Min lebih
baik dari Nan Zhao.
Pasar malamnya
besar dan diisi dengan begitu banyak pejalan kaki yang berjalan mondar-mandir.
Para pedagang menjajakan dagangan mereka dengan suara keras, sementara
anak-anak kecil bermain satu sama lain. Ada pula pasangan pria wanita yang
berjalan-jalan, dengan si pria di depan, dan yang wanita berada di belakangnya.
Di Nan Zhao,
meski mereka telah menikah, pria dan wanita yang saling jatuh cinta tidak boleh
berjalan bersamaan di jalanan. Namun, pasangan diperbolehkan melakukannya di
Bei Min. Satu-satunya peringatan adalah si wanita harus berjalan di belakang
pria itu, untuk menggambarkan bahwa posisi pria itu lebih tinggi ketimbang yang
wanita.
Pada saat ini,
Ruo Yuan menunjuk sebuah permen. "Terbuat dari gula. Luar biasa!"
Hong Li menepuk
pundaknya. "Ayolah, aku punya beberapa koin tembaga. Ayo pergi melempar
cincin dan memenangkan beberapa barang!"
"Baiklah!"
Ruo Yuan langsung mengangguk.
Setelahnya,
mereka berdua berjalan ke kejauhan, melupakan Su Xi-er di tengah kegirangan
mereka.
Su Xi-er
memeriksa kalau mereka tidak akan bisa pergi terlalu jauh, sebelum berjalan
menuju sebuah kedai teh di samping dan duduk di dekat jendela. Ia memesan
seteko teh hijau dan menyesapnya lambat selagi mengamati keramaian.
Luar biasa
ramai di luar kedai teh. Beberapa orang sedang makan kue dan makanan ringan,
beberapa lagi tengah mendengarkan musik, dan beberapa lainnya sedang
mendengarkan narasi cerita pendongeng.
Pendongeng ini
kebetulan sedang antusias saat ini, tetapi topik yang dibawakannya adalah ...
"Masalah
ini sungguh terjadi di rumah tangga kekaisaran Nan Zhao. Aku mendengarnya dari
seorang teman yang berbisnis di Nan Zhao."
Mata para
pendengar pun berbinar. "Cepatlah, beritahu kami!"
Si pendongeng
pun mengayunkan kipas tangannya. "Setelah Putri Pertama Kekaisaran dibunuh
oleh Jenderal Yun, jasadnya tidak dimakamkan di makam kekaisaran. Yang tadinya
Putri Kedua Kekaisaran pun menjadi Putri Pertama Kekaisaran sekarang, dan
tampaknya sangat mencintai Jenderal Yun. Ini sungguh sebuah drama! Adik
perempuan merampas suami kakaknya, dan si kakak pun dibunuh. Bahkan si kaisar
kecil pun sudah jadi boneka!"
"Ah, kita
baru saja tahu kalau ia sebenarnya berhubungan dengan si adik perempuan. Kalau
begitu, pertanyaannya menjadi, kapankah ia akan menikahi si adik
perempuan?"
Mata si
pendongeng pun menyipit hingga membentuk celah sempit. "Ia tidak akan bisa
menikahinya dalam jangka pendek ini. Walaupun si kaisar kecil ini sudah jadi
boneka, ia tetap berkemauan kuat. Tampaknya, ia secara aktif menghalangi
pernikahan ini. Kalian harus tahu bahwa kaisar kecil Nan Zhao punya hubungan
yang sangat dekat dengan mendiang Putri Pertama Kekaisaran!"
Selagi Su Xi-er
duduk diam di sana, ekspresi di matanya menggelap. Lian Chen, kau pun
menjalani kehidupan yang sulit, bukan? Kakak sudah tidak berada di sisimu lagi,
meninggalkanmu untuk berurusan dengan Yun Ruo Feng seorang diri. Terlebih lagi,
kekuasaannya sangat besar. Kau masih belum sepenuhnya matang, jadi, bagaimana
bisa kau menang melawannya?
Para pelanggan
di sekitar kedai teh pun jadi semakin tertarik, dengan salah satunya bahkan
berkomentar, "Kekuasaan si kaisar kecil itu terlampau tak ada artinya.
Apabila Jenderal Yun ingin menikahi si Putri Pertama Kekaisaran yang sekarang,
mana mungkin ia bisa menghentikan pernikahannya? Aku bertaruh, Jenderal Yun
sendirilah yang mendadak tidak ingin menikahinya lagi!"
Napas Su Xi-er
tertahan. Mana mungkin ia tidak menikahinya? Yun Ruo Feng dan Ning An
Lian sudah punya anak. Jika ia tidak menikahinya, perutnya akan semakin
membesar tiap harinya, menarik kritikan dari orang lain.
Si pendongeng
pun tertawa terbahak-bahak dan mengayunkan kipas di tangannya berulang kali.
"Ia sama sekali tidak menikahinya. Apa yang kau katakan, mungkin masuk
akal, tetapi si kaisar kecil ini memang menghadang pernikahannya. Nan Zhao baru
saja distabilkan belum lama ini, dan sekarang tengah mempersiapkan perjamuan
kerajaan. Mana mungkin Jenderal Yun punya waktu mengurusi masalah
percintaannya?"
Si pendongeng
pun terhenti di saat ini dan tersenyum misterius. "Dulu, Pangeran Hao
tidak sudi pergi ke perjamuan kerajaan Nan Zhao, tetapi kali ini ia pergi. Dari
apa yang kulihat, sesuatu yang besar akan segera terjadi."
0 comments:
Posting Komentar