Kamis, 14 Januari 2021

CTF - Chapter 76

Consort of A Thousand Faces

Chapter 76 : Sebenarnya Menghilang


Wu Ling berhenti dan memandangi kamar samping. Pasti ada gadis pelayan yang tinggal di kamar di sisi itu. Karena aku tidak bisa melihat Su Xi-er, aku akan memeriksa gadis pelayannya. Tidak mungkin mereka tetap terlelap dengan adanya keributan besar ini.

Mengubah arahnya, ia berjalan ke kamar samping. Selimut yang menutupi ranjangnya menonjol di bagian tengah. Menurut Ye Qing Zhu, semestinya ada dua dayang yang dibawa kemari oleh Su Xi-er. Jika memang demikian, seharusnya ada dua orang yang berbaring di atas ranjang. Akan tetapi, sama sekali tak tampak seakan ada dua orang yang berbaring di sana.

Wu Ling berjalan maju dan menyibak selimutnya, hanya menemukan dua bantal. Ia langsung bergegas menuju kamar dalam sebelum melakukan hal yang sama dengan ranjang di sana, lagi-lagi hanya menemukan sebuah bantal.

Su Xi-er menghilang! Lenyap begitu saja!

Kasim Sun tertegun. Su Xi-er jelas-jelas masuk ke dalam kamar dan tidak keluar. Kenapa ... apakah ia pergi?

"Kasim Sun, dimana orangnya? Istana Kecantikan dijaga dengan ketat. Mungkinkah seseorang bisa melarikan diri tanpa alasan?" Nada bicara Wu Ling serius. Tidak mungkin mereka diculik, kan?

Jika ia diculik ... terlebih berada di dalam Istana Kecantikan, itu merupakan tantangan terhadap Pangeran Hao!

Dengan pemikiran semacam ini, Wu Ling merasa urusan ini jadi berat. Oleh karenanya, tanpa menanti Kasim Sun menjawab, ia langsung berjalan keluar halaman.

Apabila kita mencari di batas luar dan menyegel gerbang kota, masih ada harapan untuk menemukan Su Xi-er.

Kasim Sun jadi resah. Tidak pernah ada kekeliruan yang terjadi di Istana Kecantikan di bawah pengawasanku, jadi mengapa terjadi sesuatu di saat seperti ini?!

Kasim Sun segera menyusul. "Pengawal Kekaisaran Wu, hamba menduga, tak akan terjadi apa-apa pada Su Xi-er. Yang terburuk yang mungkin terjadi adalah jika ia sungguh diculik, tetapi tidak akan ada orang yang akan susah-payah membawa dua gadis pelayannya juga, bukan?"

Setelah dipikirkan lagi, Wu Ling merasa bahwa apa yang dikatakan Kasim Sun masuk akal. Kalau begitu, apakah ini berarti Su Xi-er membawa dua gadis pelayannya bersamanya selagi diam-diam menyelinap keluar?

Aku terlalu kebingungan barusan ini dan tidak memikirkannya dengan jelas. Jadi, ternyata, orang yang menantang Pangeran Hao adalah Su Xi-er. Wanita ini sudah bosan hidup, ya?

Wu Ling langsung menginstruksikan para pengawal di sampingnya. "Segera kembali ke tempat Pangeran Hao. Laporkan padanya kalau aku butuh beberapa waktu dan katakan Su Xi-er tidak berada di Istana Kecantikan. Sepertinya, ia diam-diam menyelinap keluar."

Bawahannya menggangguk dan berbalik pergi dengan cepat.

Di saat ini, wanita yang berada di perahu kecil di danau pun berjalan mendekat secara perlahan.

Ia memberi salam pada Wu Ling. "Hamba, Tan Ge, memberi hormat pada Pengawal Kekaisaran Wu."

Gadis pelayan di sebelah Tan Ge mengikutinya, menekuk lututnya dan menyampaikan salamnya. Ia pun segera bertanya, "Pengawal Kekaisaran Wu, mengapa Anda datang ke Istana Kecantikan di malam hari? Apakah Pangeran Hao juga ..."

Sebelum ia selesai, Tan Ge mencubit tangannya dan memelototinya, memperingatkannya agar tidak menyemburkan omong kosong.

Wu Ling tidak punya waktu menanggapi mereka, dan langsung melangkah pergi.

Kasim Sun memandangi si gadis pelayan dengan ekspresi tegas. "Mulut ini semestinya ditampar!" Kemudian, ia memberikan tatapan peringatan pada Tan Ge sebelum pergi tergesa.

Setelah semuanya benar-benar menghilang dari pandangan, si gadis pelayan menggumam, "Nona Muda, Anda tetaplah Nona Pertama Kediaman Tan. Walaupun Kediaman Tan sudah kehilangan masa jayanya yang dulu, tetap tidak perlu bagi kita untuk takut pada seorang kasim dan bertingkah sesuai kemauannya!"

"Ya ampun, kau harus memperhatikan apa yang keluar dari mulutmu ini di masa mendatang. Jangan menyebabkan masalah. Aku tidak akan bisa melindungimu." Nada suara Tan Ge diliputi ketidakberdayaan selagi matanya tanpa sadar menjadi sedih.

Seharusnya aku menjadi harapan Keluarga Tan. Ayah menggunakan koneksi terakhirnya untuk mengirimku masuk ke Istana Kecantikan, tetapi lihatlah sekarang bagaimana jadinya. Aku merasa kalau harapan Keluarga Tan ditakdirkan tanpa harapan.

Ia tidak akan bisa melupakan pertama kalinya ia melihat Pangeran Hao. Pada waktu itu, ia mengenakan jubah ungu bermotif awan dengan aura bangsawan yang menguar selagi ia duduk di bangku utama. Hanya satu tatapan saja cukup untuk memberi ketakutan pada orang dan semua orang akan berlomba mengikrarkan kesetiaan mereka padanya.

Takutnya, itu adalah pertama, dan juga terakhir kalinya aku melihatnya.

"Nona Muda, Pengawal Kekaisaran Wu berjalan keluar dari area Shi Liu barusan ini, tetapi Shi Liu sudah mati. Mungkinkah ia kemari untuk mencari si wanita cantik yang baru masuk hari ini? Pengawal Kekaisaran Wu begitu tergesa-gesa. Apa yang sebenarnya terjadi?"

Tan Ge mengulurkan tangan untuk mencubitinya. "Tutupi rasa ingin tahumu." Kemudian, ia berjalan ke arah Area Cendana.

Si gadis pelayan cemberut dan dengan marah memandangi ke arah Wu Ling pergi.

***

Di luar Istana Kecantikan, Wu Ling membagi para pengawal menjadi empat kelompok yang masing-masingnya menuju ke arah utara, selatan, timur, dan barat.

Sementara mereka mencari dengan resah, Su Xi-er sedang membawa Ruo Yuan dan Hong Li untuk mengagumi pemandangan pasar malam Bei Min.

***

Bei Min lebih besar dari Nan Zhao. Entah dari aspek mana pun yang dibandingkan, Bei Min lebih baik dari Nan Zhao.

Pasar malamnya besar dan diisi dengan begitu banyak pejalan kaki yang berjalan mondar-mandir. Para pedagang menjajakan dagangan mereka dengan suara keras, sementara anak-anak kecil bermain satu sama lain. Ada pula pasangan pria wanita yang berjalan-jalan, dengan si pria di depan, dan yang wanita berada di belakangnya.

Di Nan Zhao, meski mereka telah menikah, pria dan wanita yang saling jatuh cinta tidak boleh berjalan bersamaan di jalanan. Namun, pasangan diperbolehkan melakukannya di Bei Min. Satu-satunya peringatan adalah si wanita harus berjalan di belakang pria itu, untuk menggambarkan bahwa posisi pria itu lebih tinggi ketimbang yang wanita.

Pada saat ini, Ruo Yuan menunjuk sebuah permen. "Terbuat dari gula. Luar biasa!"

Hong Li menepuk pundaknya. "Ayolah, aku punya beberapa koin tembaga. Ayo pergi melempar cincin dan memenangkan beberapa barang!"

"Baiklah!" Ruo Yuan langsung mengangguk.

Setelahnya, mereka berdua berjalan ke kejauhan, melupakan Su Xi-er di tengah kegirangan mereka.

Su Xi-er memeriksa kalau mereka tidak akan bisa pergi terlalu jauh, sebelum berjalan menuju sebuah kedai teh di samping dan duduk di dekat jendela. Ia memesan seteko teh hijau dan menyesapnya lambat selagi mengamati keramaian.

Luar biasa ramai di luar kedai teh. Beberapa orang sedang makan kue dan makanan ringan, beberapa lagi tengah mendengarkan musik, dan beberapa lainnya sedang mendengarkan narasi cerita pendongeng.

Pendongeng ini kebetulan sedang antusias saat ini, tetapi topik yang dibawakannya adalah ...

"Masalah ini sungguh terjadi di rumah tangga kekaisaran Nan Zhao. Aku mendengarnya dari seorang teman yang berbisnis di Nan Zhao."

Mata para pendengar pun berbinar. "Cepatlah, beritahu kami!"

Si pendongeng pun mengayunkan kipas tangannya. "Setelah Putri Pertama Kekaisaran dibunuh oleh Jenderal Yun, jasadnya tidak dimakamkan di makam kekaisaran. Yang tadinya Putri Kedua Kekaisaran pun menjadi Putri Pertama Kekaisaran sekarang, dan tampaknya sangat mencintai Jenderal Yun. Ini sungguh sebuah drama! Adik perempuan merampas suami kakaknya, dan si kakak pun dibunuh. Bahkan si kaisar kecil pun sudah jadi boneka!"

"Ah, kita baru saja tahu kalau ia sebenarnya berhubungan dengan si adik perempuan. Kalau begitu, pertanyaannya menjadi, kapankah ia akan menikahi si adik perempuan?"

Mata si pendongeng pun menyipit hingga membentuk celah sempit. "Ia tidak akan bisa menikahinya dalam jangka pendek ini. Walaupun si kaisar kecil ini sudah jadi boneka, ia tetap berkemauan kuat. Tampaknya, ia secara aktif menghalangi pernikahan ini. Kalian harus tahu bahwa kaisar kecil Nan Zhao punya hubungan yang sangat dekat dengan mendiang Putri Pertama Kekaisaran!"

Selagi Su Xi-er duduk diam di sana, ekspresi di matanya menggelap. Lian Chen, kau pun menjalani kehidupan yang sulit, bukan? Kakak sudah tidak berada di sisimu lagi, meninggalkanmu untuk berurusan dengan Yun Ruo Feng seorang diri. Terlebih lagi, kekuasaannya sangat besar. Kau masih belum sepenuhnya matang, jadi, bagaimana bisa kau menang melawannya?

Para pelanggan di sekitar kedai teh pun jadi semakin tertarik, dengan salah satunya bahkan berkomentar, "Kekuasaan si kaisar kecil itu terlampau tak ada artinya. Apabila Jenderal Yun ingin menikahi si Putri Pertama Kekaisaran yang sekarang, mana mungkin ia bisa menghentikan pernikahannya? Aku bertaruh, Jenderal Yun sendirilah yang mendadak tidak ingin menikahinya lagi!"

Napas Su Xi-er tertahan. Mana mungkin ia tidak menikahinya? Yun Ruo Feng dan Ning An Lian sudah punya anak. Jika ia tidak menikahinya, perutnya akan semakin membesar tiap harinya, menarik kritikan dari orang lain.

Si pendongeng pun tertawa terbahak-bahak dan mengayunkan kipas di tangannya berulang kali. "Ia sama sekali tidak menikahinya. Apa yang kau katakan, mungkin masuk akal, tetapi si kaisar kecil ini memang menghadang pernikahannya. Nan Zhao baru saja distabilkan belum lama ini, dan sekarang tengah mempersiapkan perjamuan kerajaan. Mana mungkin Jenderal Yun punya waktu mengurusi masalah percintaannya?"

Si pendongeng pun terhenti di saat ini dan tersenyum misterius. "Dulu, Pangeran Hao tidak sudi pergi ke perjamuan kerajaan Nan Zhao, tetapi kali ini ia pergi. Dari apa yang kulihat, sesuatu yang besar akan segera terjadi." 

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar