Consort of A Thousand Faces
Chapter 75 : Menyelinap Keluar Diam-Diam
Saat
malam tiba, Su Xi-er menjejalkan beberapa bantal di bawah selimut sebelum
membawa uang perak yang diberikan oleh Dayang Senior Liu padanya dan
memasukkannya ke dalam kantong parfum di pinggangnya. Kemudian, ia membawa Hong
Li dan Ruo Yuan bersamanya selagi mereka menuju keluar halaman.
Tidak
ada seorang pun di jalur kecilnya. Saat mereka hampir mencapai paviliun di
tengah danau, suara merdu lagu dari seruling bambu Cina pun memasuki telinga
mereka.
Dengan
bantuan cahaya bulan, mereka menyadari ada seorang wanita mengenakan gaun putih
di paviliun kecil itu. Meskipun ia menyadari kalau ada tiga orang di jalur itu,
jarak jauhnya membuatnya mustahil untuk mengetahui siapakah mereka sebenarnya.
Hong
Li agak gugup. "Su Xi-er, aku rasa, sepertinya, ia sudah mengetahui
keberadaan kita."
Su
Xi-er menenangkannya lembut, "Jangan takut. Ia tidak tahu siapa kita. Selain
itu, bahkan jika ia tahu pun, ia tetap tak akan membongkar tindakan kita."
Istana
Kecantikan ini sama seperti harem kekaisaran. Siapa pun yang agak berotak akan mengetahui
apa yang harus maupun tak harus diucapkannya.
Tepat
ketika mereka baru saja mencapai Aula Kecantikan, Su Xi-er sengaja berputar,
memilih jalur sempit dan berangin di sampingnya.
Saat
mereka masuk Istana Kecantikan tadi, ia sudah mengingat-ingat jalur di sekitar
sini. Ia tahu kalau ada jalur kecil berangin di samping Aula Kecantikan yang melewati
hutan kecil dan menuju ke pintu masuknya.
Hong
Li dan Ruo Yuan mengikuti Su Xi-er selagi ia berbelok ke kiri dan kanan sebelum
mereka tiba di pintu masuk. Gerbang tembaga raksasa di hadapan mereka
menyembunyikan dua pengawal kekaisaran yang sudah pasti ada di belakang
gerbang.
Su
Xi-er menujuk ke gerbang tembaganya. "Ruo Yuan, kau akan sangat
berguna."
Ruo
Yuan melebarkan mulutnya. "Bukankah kita diam-diam menyelinap keluar?
Mengapa kita pergi lewat pintu depan?"
"Karena
kita pergi lewat depan, sudah pasti kau harus membantu membukakan pintunya. Ruo
Yuan, kau bertanggung jawab pada yang di sebelah kiri, sementara Hong Li dan
aku bertanggung jawab pada yang di sebelah kanan." Su Xi-er menunjuk ke
kiri dan kanan pintu gerbang tembaganya selagi dengan cepat menyampaikan
rencana pada mereka.
Ruo
Yuan menganggukkan kepalanya, menyingsingkan lengan bajunya dan mengambil
langkah besar ke depan sementara Hong Li mengikuti di belakangnya.
Tetapi,
sebelum mereka benar-benar muncul dari hutan kecil, gerbang tembaganya sudah
terbuka, membiarkan beberapa pengawal kekaisaran masuk Istana Kecantikan.
Su
Xi-er mengamati para pengawal. Dilihat dari cara mereka berjalan lurus
ke depan, tampaknya mereka tengah membawa tugas resmi di bawah perintah
seseorang.
Beberapa
pengawal kekaisaran baru saja masuk ke Istana Kecantikan ketika Kasim Sun
bergegas menuju ke sana. Sayang sekali, ia berada terlalu jauh untuk mendengar
apa yang mereka bicarakan.
Segera
setelah itu, Kasim Sun memimpin beberapa pengawal itu ke depan. Pengawal yang
tadinya berjaga di pintu depan Istana Kecantikan sudah diutus ke tempat lain di
menit terakhir tanpa alasan jelas.
Pokoknya,
setelah penjaganya menghilang, tak ada seorang pun yang menjaga gerbang tembaga
itu.
Su
Xi-er langsung melempar pandang bermakna pada Ruo Yuan dan Hong Li.
"Betapa beruntungnya karena kita bisa menghemat tenaga dan bagus sekali
karena jalannya sudah bersih."
Keduanya
memahami isyaratnya, dan tak lama setelahnya, mereka bertiga berjalan keluar
Istana Kecantikan tanpa halangan.
Hong
Li merentangkan tangannya dan menarik napas dalam-dalam. "Udara di luar
memang luar biasa. Begitu segar!"
Mata
Ruo Yuan terus berputar selagi ia melihat keadaan sekitarnya dan bertanya
kebingungan, "Ke arah mana ya, pasar malamnya?"
"Kalian
berdua bisa menunjukkan kekaguman, rasa penasaran, juga kegembiraan ini nanti;
sekarang ini, kita masih terlalu dekat dengan Istana Kecantikan." Su Xi-er
mengingatkan selagi ia mempercepat langkah kakinya.
Setelah
berjalan selama lima belas menit, akhirnya Su Xi-er berhasil memberhentikan
satu kereta kuda di jalan berdekatan dengan lambaian tangannya.
Si
kusir pun menghentikan kereta kudanya, ekspresi jengkel muncul di wajahnya saat
ia melihat baju kasar yang dikenakan ketiga wanita ini. Bagaimana
mungkin gadis-gadis seperti ini, yang sepertinya mereka melakukan pekerjaan
serabutan, punya uang untuk naik kereta kuda?
Dengan
impresi semacam ini, si kusir langsung mengangkat cemetinya selagi bersiap
mengendarai keretanya ke depan.
Su
Xi-er dengan cekatan mengulurkan tangan untuk menarik tali kekangnya. "Kau
tidak menerima bisnis?"
"Lihat
baju yang kalian pakai!" Si kusir pun mengeluh kesal.
Su
Xi-er tertawa. "Apakah kau melihat baju atau peraknya?" Kemudian, Su
Xi-er mengeluarkan sebongkah perak dari kantong parfumnya.
Mata
si kusir langsung menyala. Hanya dibutuhkan beberapa koin tembaga untuk
naik kereta kuda, tetapi ini benar-benar satu tael kepingan perak.
Langsung
saja, ekspresi si kusir jadi tenang dan ia berseru gembira, "Kita bisa
membicarakannya baik-baik. Kemana aku harus membawa kalian semua?"
"Tempat
termakmur dan paling ramai." Lalu, Su Xi-er melempar pandang penuh arti
pada Hong Li dan Ruo Yuan.
Sebuah
gagasan muncul dalam benak si kusir. Sekarang aku paham! Nona muda ini
pastinya adalah seorang putri keluarga bangsawan yang mengubah pakaiannya
dengan baju pelayan dan diam-diam menyelinap keluar untuk mengunjungi pasar
malam!
Aku
sungguh kurang jeli karena gagal menebak identitasnya. Senyum di wajahnya mendalam. "Ketiga nona,
duduklah. Kita akan segera berangkat sekarang!"
Cambuknya
mendarat di bokong kuda, menyebabkan keretanya melaju menuju pasar malam.
Akan
tetapi, di Istana Kecantikan, adegan yang sepenuhnya berbeda tengah dimainkan.
***
Kasim
Sun mengangkat kepalanya untuk melihat pria di hadapannya sebelum berbicara.
"Pengawal Kekaisaran Wu, mengapa tiba-tiba saja Anda mencari Su
Xi-er?"
Pengawal
Kekaisaran Wu mengangkat topi hitam di kepalanya. "Aku mengikuti perintah
Pangeran Hao untuk membawa Su Xi-er pergi. Di area manakah ia berada?"
"Perintah
Pangeran Hao?" Wajah Kasim Sun diliputi kebingungan. Mengapa
Pangeran Hao mempedulikan wanita yang dikirim kemari oleh Ibu Suri?
"Meski
itu seseorang yang dikirim kemari oleh Ibu Suri, tetap tak boleh tinggal tanpa
adanya persetujuan Pangeran Hao. Bawa aku ke area tempat tinggalnya."
Mendengarkan
nada suram Wu Ling, Kasim Sun pun segera menjawab, "Hamba akan membawamu
ke sana sekarang. Namun, aku menduga, kalau ia sudah tidur." Ia pun
melangkah maju menuju area tempat tinggal Su Xi-er.
Mereka
berdua langsung tiba di area Su Xi-er, melewati paviliun di dalam danau
sepanjang perjalanannya. Wanita yang mengenakan gaun putih di paviliun kini
tengah duduk di sebuah perahu yang didayung oleh gadis pelayannya. Perahunya
berlayar lamban di pinggir danau sebelum tertambat pelan di tepian. Mendongak,
wanita itu langsung mengenali Wu Ling.
"Nona
Muda, ada apa?"
Ekspresi
wanita itu tetap teralihkan, baru berhasil bebas dari keterguncangannya saat
gadis pelayan itu melambaikan tangan di depan matanya. "Pengawal
Kekaisaran yang barusan lewat adalah Pengawal Kekaisaran Wu."
Si
gadis pelayan pun langsung memekik. "Pengawal Kekaisaran Wu?! Ia adalah
pengawal pribadi Pangeran Hao. Mungkinkah Pangeran Hao masuk Istana Kecantikan?
Ya Tuhan, area kecantikan mana yang dikunjunginya? Nona Muda, mari kita pergi
melihatnya."
Si
wanita langsung menarik kembali pelayannya. "Mana mungkin kita
menghentikan Pangeran Hao masuk ke area kecantikan? Kita hanya perlu menunggu
dan mengamati perkembangannya."
"Nona
Muda, Anda adalah putri dari keluarga yang terkenal, dan putri resmi tertua
dari pejabat. Anda tidak boleh melupakan ucapan Tuan Besar! Sebenarnya demi
tujuan apa Anda masuk ke Istana Kecantikan?"
"Aku
tidak lupa. Hanya saja, aku bahkan belum pernah melihat sekelebat bayangan
Pangeran Hao semenjak aku masuk ke Istana Keacantikan. Biarpun He Xiang Yu
disayangi sebelumnya, selalu pengawal yang menganugerahkan tusuk rambut padanya
di bawah perintah Pangeran Hao ..."
"Nona
Muda, Pangeran Hao hanya ingin memancing He Xiang Yu. Bukankah kita
mendengarnya, bahwa ..."
Wanita
itu langsung menutup mulut pelayannya. "Jangan sembarangan berkomentar
sembrono. Kita kembali ke area kita."
Si
gadis pelayan hanya mampu mengangguk. Meski Nona Muda sangat waspada
dalam menangani masalah, ia tidak punya cukup keberanian. Kalau ini terus
berlanjut, bagaimana ia bisa berjumpa dengan Pangeran Hao?
Sekarang,
karena Pengawal Kekaisaran Wu sudah datang, semestinya Pangeran Hao juga akan
segera tiba, bukan? Kita harus memanfaatkan kesempatan ini!
Tetapi,
Nona Muda sudah bertekad kembali ke area kami. Haah.
***
Ketika
Wu Ling tiba di area Su Xi-er, lilin di kamar sudah dipadamkan.
"Pengawal
Kekaisaran Wu, mohon tunggu sebentar. Hamba akan pergi memanggilnya."
Kemudian, Kasim Sun pun maju dan meneriakkan nama Su Xi-er dari luar pintu
kamar.
Namun,
tak ada seorang pun yang menanggapi setelah ia mencoba beberapa kali.
Karenanya,
Wu Ling pun maju. "Su Xi-er."
Bahkan
setelah memanggil beberapa kali, tetap tidak ada tanggapan. Ia tertidur
lelap?
Wu
Ling kebingungan, tetapi karena perintah Pangeran Hao, ia hanya bisa menendang
pintunya hingga terbuka dan masuk ke dalam kamar.
Clang! Pintu kamarnya terbuka, menyebabkan Kasim Sun melompat
kaget.
"Pengawal
Kekaisaran Wu, Anda adalah seorang pria dewasa. Tidak pantas bagi Anda masuk ke
kamar seorang wanita!"
Panggilan
Kasim Sun mengingatkan Wu Ling. Bagaimana jika Su Xi-er benar-benar
tidur lelap? Saat ini, tingkah laku Pangeran Hao terhadap Su Xi-er sangat
ambigu. Walaupun sekarang ini ia tengah menindasnya dengan seluruh tenaganya,
rasanya, Pangeran Hao juga punya tujuan lain.
0 comments:
Posting Komentar