Consort of A Thousand Faces
Chapter 74 : Bawa Kemari Untuk Pangeran Ini
Kata-kata Hong Li
mengejutkan He Xiang Yu. Bukan Pangeran Hao yang sudah lama tidak masuk
ke kamarku, tetapi ia memang tidak pernah menginjakkan kakinya di sana.
Di hadapan orang lain,
Pangeran Hao menganugerahkan tusuk rambut kepadaku dan mengizinkanku masuk
istana kekaisaran. Walaupun ini merupakan kehormatan yang besar di mata semua
orang, hanya aku yang tahu perasaan pahit yang terkait dengan hal ini.
Ruo Yuan melihat ekspresi
murung He Xiang Yu dan tak sanggup menonton lebih lama. Oleh karena itu, ia
memperingatkan Hong Li lembut, "Kasihan juga dia. Meskipun dibawa masuk ke
Istana Kecantikan dan sempat berjaya, sepertinya Pangeran Hao sudah tidak
mempedulikannya lagi. Seiiring berjalannya hari, ia akan kehilangan penampilan
masa mudanya. Pada saat itu, ia akan jadi lebih kasihan lagi. Jangan
merendahkannya lagi."
Sebenarnya, Ruo Yuan sama
sekali tidak menyadari kalau tanpa disengaja, ia sudah 'menikam' He Xiang Yu.
Hong Li tak mampu menahan tawanya dan terkikik. Sebenarnya, dulu, ia
berprasangka terhadap Ruo Yuan. Tetapi sekarang, jika aku melihatnya
lagi, sebenarnya ia sangat lucu.
Ekspresi Su Xi-er tidak
berubah selagi ia menahan senyum yang nyaris menyentuh sudut mulutnya.
Ekspresi He Xiang Yu
tiba-tiba jadi gelap. Aku benar-benar jadi bahan lelucon oleh seorang
wanita gendut. Tak peduli sejelek apa pun keadaanku, aku tetap lebih baik dari
seorang wanita gendut.
Namun, ini bukan saatnya
untuk bertengkar dengan mereka. He Xiang Yu sangat memahani poin ini.
Karena itu, ia berkata,
"Su Xi-er, sudah lama aku tidak berjumpa denganmu. Ada beberapa kata yang
ingin kusampaikan padamu secara pribadi." He Xiang Yu berhenti di saat
ini, memandang seraya menunjuk ke arah Hong Li dan Ruo Yuan.
Su Xi-er menyerahkan buntalan
bajunya pada Ruo Yuan. "Kalian berdua kembali ke kamar duluan dan rapikan
kamarnya. Aku akan menyusul."
Hong Li melirik ke arahnya
sebelum melempar pandang bermakna pada Ruo Yuan dan pergi.
Setelah keduanya pergi, He
Xiang Yu berjalan mendekati Su Xi-er dan berhenti tiga meter jauhnya dari Su
Xi-er. "Dulu, kau pemalu dan takut terlibat. Saat kau ditindas dan terluka
akibat cedera-cederamu, aku menunggui di sisimu dengan hati-hati dan menantang
bahaya dengan mencuri obat-obatan dari kamar Dayang Senior Zhao untukmu. Setiap
kali, aku akan bekerja secepat mungkin agar aku bisa membantumu. Setelahnya,
saat aku memprovokasi seseorang yang tak seharusnya, kau sendiri yang secara
sukarela menerima kesalahan itu. Aku tidak memaksamu."
Su Xi-er diam-diam
memperhatikan He Xiang Yu. Tanpa adanya ingatan dari Su Xi-er yang
dulu, tidak ada gunanya He Xiang Yu memberitahukan ini padaku.
"Hati semua orang
terbuat dari daging. Setelah menanggung kesalahan, pekerjaanmu berubah dari
menyapu jalur istana menjadi menggosok pispot. Sementara aku, di lain pihak,
kebetulan bertemu dengan Pangeran Hao selagi menyapu jalur istana. Aku pun
tidak melupakanmu setelah masuk Istana Kecantikan. Tetapi, kau ... bukankah kau
jelas terhadap apa yang telah kau perbuat? Datang dan mengigiti tangan yang
memberimu makan, kau membuatku kecewa sekali. Mana mungkin aku terus
memperlakukanmu dengan baik?"
Mata He Xiang Yu dipenuhi
dengan tatapan sedih.
Karena ia memainkan
gerakan ini padaku, aku harus memberinya muka. Su Xi-er menghela napas. "Aku ingat akan semua
kebaikanmu padaku di masa lalu. Karena aku sudah menanggung kesalahan itu
untukmu, kita akan menghapuskan semua rasa terima kasih serta dendam ini sekali
untuk selamanya."
He Xiang Yu mendengus
keras. "Menghapuskan semua sekali untuk selamanya? Mana mungkin semudah
itu? Su Xi-er, sejak masih kecil kau sudah punya penampilan bersinar dan
cantik, dan kau akan jadi lebih cantik lagi seiring berjalannya waktu. Apabila
Pangeran Hao melihatmu, ia pasti akan membawamu ke Istana Kecantikan. Jika kau
datang kemari, kau dan aku akan jadi musuh bebuyutan."
Ekspresi He Xiang Yu
mendadak berubah setelah tiba di titik ini sebelum berubah dengan nada
memerintah. "Itulah mengapa kau harus meninggalkan Istana Kecantikan. Tak
peduli apa pun itu, kau tidak boleh ada di sini! Sebetulnya, ada orang yang
mati di kamar ini!"
Intonasi Su Xi-er meninggi
saat ia menjawab dengan sebuah "oh". Lalu, ia berpura-pura seolah ia
mendadak tersadar akan sesuatu. "Tidak mungkin kalau Shi Liu dibunuh
olehmu, kan?"
He Xiang Yu kaget, tetapi
segera menyangkal, "Su Xi-er, jangan memfitnahku sejahat itu! Mana mungkin
aku bisa membunuhnya saat aku tengah berada di aulaku sendiri hari itu? Su
Xi-er, mengejutkan sekali karena kini kau pandai berbicara. Mengingat
persahabatan lama kita, biar kuperingatkan kau satu hal: tidak mudah untuk
tinggal di Istana Kecantikan."
Su Xi-er
memandanginya. Setelah semua yang diucapkan dan dilakukannya, ia hanya
tidak ingin aku tetap berada di Istana Kecantikan.
Di mata He Xiang Yu,
Istana Kecantikan adalah segalanya; tetapi di mata Su Xi-er, ini adalah omong
kosong.
Semua wanita jadi cemburu
dan bertengkar satu sama lain hanya demi memenangkan kasih sayang Pangeran Hao.
Namun, butuh waktu berapa lama sebelum Pangeran Hao bahkan menginjakkan kaki ke
dalam salah satu kamar mereka?
Takutnya, hanya pengawal
pribadinya, Wu Ling, begitu juga dengan Kasim Sun, yang bertanggung jawab
mengatur Istana Kecantikan, yang mengetahuinya. Lagipula, Kasim Sun pernah
menyebut kalau ia harus mencatat tiap kali Pangeran Hao masuk ke kamar salah
satu gadis cantiknya.
Tetapi, semua catatan itu
kosong hingga sekarang. Tak ada pertanda kalau ini akan segera berubah juga.
Kasim Sun sudah pasti tahu
tidak ada artinya secuil pun bagi para wanita cantik di Istana Kecantikan ini
berlomba satu sama lainnya, begitu pula dengan fakta bahwa Pangeran Hao
memperlakukan ini tak lebih dari sebuah pertunjukan menghibur saja. Barangkali,
ia juga menyembunyikan sesuatu yang lain, yang menjadi alasan mengapa ia hanya
mengumpulkannya, tetapi tidak mengizinkan mereka menghangatkan ranjangnya.
Su Xi-er tersenyum pada He
Xiang Yu. "Baiklah, aku akan mengingat peringatanmu. Aku tidak akan
tinggal di Istana Kecantikan. Kalau kau mau bertengkar, bertengkarlah dengan
wanita lain."
Lalu, Su Xi-er pun
berjalan masuk ke dalam kamar, meninggalkan He Xiang Yu yang kebingungan di
belakangnya.
Ia benar-benar tidak akan
tetap tinggal di Istana Kecantikan? Ia sungguh tidak akan merebut Pangeran Hao
dariku?
***
Su Xi-er memeriksa kamar
yang ditinggalinya. Dekorasinya lebih sederhana, tetapi juga menyegarkan dan
anggun. Totalnya ada tiga kamar—kamar dalam, kamar luar, dan kamar samping.
Ruo Yuan berlari keluar
dari kamar dalam dan berseru ceria, "Aku sudah merapikan tempatnya
untukmu. Kau akan tidur di ranjang besar di dalam! Ukurannya dua kali lipat
dari yang ada di Istana Samping! Bahkan ada motif dekorasi ukiran di pinggiran
ranjangnya!"
Mata Ruo Yuan bersinar
penuh kegembiaraan selagi ia menguraikannya.
Su Xi-er membalas,
"Kalau kau suka, aku akan membiarkanmu tidur di sana."
Ruo Yuan menggelengkan
kepalanya. "Ranjangnya sudah disusun, dan itu untukmu tidur. Hong Li dan
aku akan tidur di kamar samping. Walaupun ranjangnya tidak sebesar yang ada di
kamar dalam, tetap cukup besar untuk ditiduri oleh Hong Li juga diriku."
Saat ini, Hong Li menyibak
tirai bunga-bunga dan mengolok-oloknya, "Pastikan kau tetap tenang selagi
tidur di malam hari dan jangan sampai menendangku ke lantai. Aku tidak sanggup
menahan ilmu bela diri kakimu!"
Ruo Yuan melambaikan
tangannya berulang-ulang. "Aku sangat tenang saat tidur. Aku tak akan
bergerak sama sekali."
Su Xi-er tersenyum.
"Baiklah, sudah cukup. Kita akan diam-diam menyelinap keluar malam ini.
Bukankah kalian bilang ingin mengunjungi pasar malam?"
Dengan disebutnya pasar
malam, Hong Li dan Ruo Yuan menjadi kian bergembira.
Di satu sisi, Su Xi-er
tengah merenungi bagaimana caranya mereka bisa diam-diam menyelinap keluar dari
Istana Kecantikan.
***
Sementara itu, di
perjalanan menuju Nan Zhao.
Melihat mataharinya akan
tenggelam, Pei Qian Hao memimpin para pengawalnya masuk ke sebuah penginapan di
provinsi. Mereka akan beristirahat semalam sebelum bergegas melanjutkan
perjalanan esok harinya.
Di saat ini, Wu Ling
menyampaikan sepucuk surat pada Pei Qian Hao, "Yang Mulia, ini dari
merpati pos Ye Qing Zhu. Sesuatu yang besar terjadi di istana kekaisaran."
Pei Qian Hao mengulurkan
tangan untuk mengambilnya, sudut bibirnya tersungging selagi ia membacanya
dengan teliti. Diam-diam, Wu Ling melirik dan tidak memahaminya. Mengapa
Yang Mulia memperlihatkan ekspresi semacam ini? Ye Qing Zhu tidak akan
mengirimkan merpati pos apabila ini bukanlah masalah besar.
Pei Qian Hao menyerahkan
secarik kertas itu pada Wu Ling. "Bakar. Bukan hal yang sangat
besar."
Wu Ling mengambilnya dan
tanpa sengaja melihat sekelebat kata-kata 'Su Xi-er'. Hm? Urusan ini
terkait dengan Su Xi-er?
Tak mampu menahan rasa
penasarannya, Wu Ling memandangi surat itu dan ternganga keheranan!
Su Xi-er sudah dipindahkan
ke dalam Istana Kecantikan oleh Ibu Suri? Ibu Suri jelas-jelas melabuhkan
perasaan semacam itu terhadap Pangeran Hao. Terlebih lagi, Su Xi-er adalah
wanita yang sangat cantik. Apa yang ingin dicapainya dengan melakukan hal ini?
"Yang Mulia, bukankah
Anda menentang pemindahan Su Xi-er ke Istana Kecantikan? Mengapa Anda tidak menghentikannya?"
tanya Wu Ling.
"Aku memang tidak
akan membuatnya tetap tinggal. Segera berbalik ke ibu kota, pergilah secara
rahasia ke Istana Kecantikan, dan bawakan Su Xi-er kemari untuk Pangeran ini.
Apabila ia tidak bersedia ikut, buat saja dia pingsan."
Nada bicara Pei Qian Hao
mengindikasikan kalau ia serius, membuat Wu Ling tak mampu memahami niatan
Pangeran Hao.
0 comments:
Posting Komentar