Senin, 11 Januari 2021

CTF - Chapter 74

Consort of A Thousand Faces

Chapter 74 : Bawa Kemari Untuk Pangeran Ini


Kata-kata Hong Li mengejutkan He Xiang Yu. Bukan Pangeran Hao yang sudah lama tidak masuk ke kamarku, tetapi ia memang tidak pernah menginjakkan kakinya di sana.

Di hadapan orang lain, Pangeran Hao menganugerahkan tusuk rambut kepadaku dan mengizinkanku masuk istana kekaisaran. Walaupun ini merupakan kehormatan yang besar di mata semua orang, hanya aku yang tahu perasaan pahit yang terkait dengan hal ini.

Ruo Yuan melihat ekspresi murung He Xiang Yu dan tak sanggup menonton lebih lama. Oleh karena itu, ia memperingatkan Hong Li lembut, "Kasihan juga dia. Meskipun dibawa masuk ke Istana Kecantikan dan sempat berjaya, sepertinya Pangeran Hao sudah tidak mempedulikannya lagi. Seiiring berjalannya hari, ia akan kehilangan penampilan masa mudanya. Pada saat itu, ia akan jadi lebih kasihan lagi. Jangan merendahkannya lagi."

Sebenarnya, Ruo Yuan sama sekali tidak menyadari kalau tanpa disengaja, ia sudah 'menikam' He Xiang Yu. Hong Li tak mampu menahan tawanya dan terkikik. Sebenarnya, dulu, ia berprasangka terhadap Ruo Yuan. Tetapi sekarang, jika aku melihatnya lagi, sebenarnya ia sangat lucu.

Ekspresi Su Xi-er tidak berubah selagi ia menahan senyum yang nyaris menyentuh sudut mulutnya.

Ekspresi He Xiang Yu tiba-tiba jadi gelap. Aku benar-benar jadi bahan lelucon oleh seorang wanita gendut. Tak peduli sejelek apa pun keadaanku, aku tetap lebih baik dari seorang wanita gendut.

Namun, ini bukan saatnya untuk bertengkar dengan mereka. He Xiang Yu sangat memahani poin ini.

Karena itu, ia berkata, "Su Xi-er, sudah lama aku tidak berjumpa denganmu. Ada beberapa kata yang ingin kusampaikan padamu secara pribadi." He Xiang Yu berhenti di saat ini, memandang seraya menunjuk ke arah Hong Li dan Ruo Yuan.

Su Xi-er menyerahkan buntalan bajunya pada Ruo Yuan. "Kalian berdua kembali ke kamar duluan dan rapikan kamarnya. Aku akan menyusul."

Hong Li melirik ke arahnya sebelum melempar pandang bermakna pada Ruo Yuan dan pergi.

Setelah keduanya pergi, He Xiang Yu berjalan mendekati Su Xi-er dan berhenti tiga meter jauhnya dari Su Xi-er. "Dulu, kau pemalu dan takut terlibat. Saat kau ditindas dan terluka akibat cedera-cederamu, aku menunggui di sisimu dengan hati-hati dan menantang bahaya dengan mencuri obat-obatan dari kamar Dayang Senior Zhao untukmu. Setiap kali, aku akan bekerja secepat mungkin agar aku bisa membantumu. Setelahnya, saat aku memprovokasi seseorang yang tak seharusnya, kau sendiri yang secara sukarela menerima kesalahan itu. Aku tidak memaksamu."

Su Xi-er diam-diam memperhatikan He Xiang Yu. Tanpa adanya ingatan dari Su Xi-er yang dulu, tidak ada gunanya He Xiang Yu memberitahukan ini padaku.

"Hati semua orang terbuat dari daging. Setelah menanggung kesalahan, pekerjaanmu berubah dari menyapu jalur istana menjadi menggosok pispot. Sementara aku, di lain pihak, kebetulan bertemu dengan Pangeran Hao selagi menyapu jalur istana. Aku pun tidak melupakanmu setelah masuk Istana Kecantikan. Tetapi, kau ... bukankah kau jelas terhadap apa yang telah kau perbuat? Datang dan mengigiti tangan yang memberimu makan, kau membuatku kecewa sekali. Mana mungkin aku terus memperlakukanmu dengan baik?"

Mata He Xiang Yu dipenuhi dengan tatapan sedih.

Karena ia memainkan gerakan ini padaku, aku harus memberinya muka. Su Xi-er menghela napas. "Aku ingat akan semua kebaikanmu padaku di masa lalu. Karena aku sudah menanggung kesalahan itu untukmu, kita akan menghapuskan semua rasa terima kasih serta dendam ini sekali untuk selamanya."

He Xiang Yu mendengus keras. "Menghapuskan semua sekali untuk selamanya? Mana mungkin semudah itu? Su Xi-er, sejak masih kecil kau sudah punya penampilan bersinar dan cantik, dan kau akan jadi lebih cantik lagi seiring berjalannya waktu. Apabila Pangeran Hao melihatmu, ia pasti akan membawamu ke Istana Kecantikan. Jika kau datang kemari, kau dan aku akan jadi musuh bebuyutan."

Ekspresi He Xiang Yu mendadak berubah setelah tiba di titik ini sebelum berubah dengan nada memerintah. "Itulah mengapa kau harus meninggalkan Istana Kecantikan. Tak peduli apa pun itu, kau tidak boleh ada di sini! Sebetulnya, ada orang yang mati di kamar ini!"

Intonasi Su Xi-er meninggi saat ia menjawab dengan sebuah "oh". Lalu, ia berpura-pura seolah ia mendadak tersadar akan sesuatu. "Tidak mungkin kalau Shi Liu dibunuh olehmu, kan?"

He Xiang Yu kaget, tetapi segera menyangkal, "Su Xi-er, jangan memfitnahku sejahat itu! Mana mungkin aku bisa membunuhnya saat aku tengah berada di aulaku sendiri hari itu? Su Xi-er, mengejutkan sekali karena kini kau pandai berbicara. Mengingat persahabatan lama kita, biar kuperingatkan kau satu hal: tidak mudah untuk tinggal di Istana Kecantikan."

Su Xi-er memandanginya. Setelah semua yang diucapkan dan dilakukannya, ia hanya tidak ingin aku tetap berada di Istana Kecantikan.

Di mata He Xiang Yu, Istana Kecantikan adalah segalanya; tetapi di mata Su Xi-er, ini adalah omong kosong.

Semua wanita jadi cemburu dan bertengkar satu sama lain hanya demi memenangkan kasih sayang Pangeran Hao. Namun, butuh waktu berapa lama sebelum Pangeran Hao bahkan menginjakkan kaki ke dalam salah satu kamar mereka?

Takutnya, hanya pengawal pribadinya, Wu Ling, begitu juga dengan Kasim Sun, yang bertanggung jawab mengatur Istana Kecantikan, yang mengetahuinya. Lagipula, Kasim Sun pernah menyebut kalau ia harus mencatat tiap kali Pangeran Hao masuk ke kamar salah satu gadis cantiknya.

Tetapi, semua catatan itu kosong hingga sekarang. Tak ada pertanda kalau ini akan segera berubah juga.

Kasim Sun sudah pasti tahu tidak ada artinya secuil pun bagi para wanita cantik di Istana Kecantikan ini berlomba satu sama lainnya, begitu pula dengan fakta bahwa Pangeran Hao memperlakukan ini tak lebih dari sebuah pertunjukan menghibur saja. Barangkali, ia juga menyembunyikan sesuatu yang lain, yang menjadi alasan mengapa ia hanya mengumpulkannya, tetapi tidak mengizinkan mereka menghangatkan ranjangnya.

Su Xi-er tersenyum pada He Xiang Yu. "Baiklah, aku akan mengingat peringatanmu. Aku tidak akan tinggal di Istana Kecantikan. Kalau kau mau bertengkar, bertengkarlah dengan wanita lain."

Lalu, Su Xi-er pun berjalan masuk ke dalam kamar, meninggalkan He Xiang Yu yang kebingungan di belakangnya.

Ia benar-benar tidak akan tetap tinggal di Istana Kecantikan? Ia sungguh tidak akan merebut Pangeran Hao dariku?

***

Su Xi-er memeriksa kamar yang ditinggalinya. Dekorasinya lebih sederhana, tetapi juga menyegarkan dan anggun. Totalnya ada tiga kamar—kamar dalam, kamar luar, dan kamar samping.

Ruo Yuan berlari keluar dari kamar dalam dan berseru ceria, "Aku sudah merapikan tempatnya untukmu. Kau akan tidur di ranjang besar di dalam! Ukurannya dua kali lipat dari yang ada di Istana Samping! Bahkan ada motif dekorasi ukiran di pinggiran ranjangnya!"

Mata Ruo Yuan bersinar penuh kegembiaraan selagi ia menguraikannya.

Su Xi-er membalas, "Kalau kau suka, aku akan membiarkanmu tidur di sana."

Ruo Yuan menggelengkan kepalanya. "Ranjangnya sudah disusun, dan itu untukmu tidur. Hong Li dan aku akan tidur di kamar samping. Walaupun ranjangnya tidak sebesar yang ada di kamar dalam, tetap cukup besar untuk ditiduri oleh Hong Li juga diriku."

Saat ini, Hong Li menyibak tirai bunga-bunga dan mengolok-oloknya, "Pastikan kau tetap tenang selagi tidur di malam hari dan jangan sampai menendangku ke lantai. Aku tidak sanggup menahan ilmu bela diri kakimu!"

Ruo Yuan melambaikan tangannya berulang-ulang. "Aku sangat tenang saat tidur. Aku tak akan bergerak sama sekali."

Su Xi-er tersenyum. "Baiklah, sudah cukup. Kita akan diam-diam menyelinap keluar malam ini. Bukankah kalian bilang ingin mengunjungi pasar malam?"

Dengan disebutnya pasar malam, Hong Li dan Ruo Yuan menjadi kian bergembira.

Di satu sisi, Su Xi-er tengah merenungi bagaimana caranya mereka bisa diam-diam menyelinap keluar dari Istana Kecantikan.

***

Sementara itu, di perjalanan menuju Nan Zhao.

Melihat mataharinya akan tenggelam, Pei Qian Hao memimpin para pengawalnya masuk ke sebuah penginapan di provinsi. Mereka akan beristirahat semalam sebelum bergegas melanjutkan perjalanan esok harinya.

Di saat ini, Wu Ling menyampaikan sepucuk surat pada Pei Qian Hao, "Yang Mulia, ini dari merpati pos Ye Qing Zhu. Sesuatu yang besar terjadi di istana kekaisaran."

Pei Qian Hao mengulurkan tangan untuk mengambilnya, sudut bibirnya tersungging selagi ia membacanya dengan teliti. Diam-diam, Wu Ling melirik dan tidak memahaminya. Mengapa Yang Mulia memperlihatkan ekspresi semacam ini? Ye Qing Zhu tidak akan mengirimkan merpati pos apabila ini bukanlah masalah besar.

Pei Qian Hao menyerahkan secarik kertas itu pada Wu Ling. "Bakar. Bukan hal yang sangat besar."

Wu Ling mengambilnya dan tanpa sengaja melihat sekelebat kata-kata 'Su Xi-er'. Hm? Urusan ini terkait dengan Su Xi-er?

Tak mampu menahan rasa penasarannya, Wu Ling memandangi surat itu dan ternganga keheranan!

Su Xi-er sudah dipindahkan ke dalam Istana Kecantikan oleh Ibu Suri? Ibu Suri jelas-jelas melabuhkan perasaan semacam itu terhadap Pangeran Hao. Terlebih lagi, Su Xi-er adalah wanita yang sangat cantik. Apa yang ingin dicapainya dengan melakukan hal ini?

"Yang Mulia, bukankah Anda menentang pemindahan Su Xi-er ke Istana Kecantikan? Mengapa Anda tidak menghentikannya?" tanya Wu Ling.

"Aku memang tidak akan membuatnya tetap tinggal. Segera berbalik ke ibu kota, pergilah secara rahasia ke Istana Kecantikan, dan bawakan Su Xi-er kemari untuk Pangeran ini. Apabila ia tidak bersedia ikut, buat saja dia pingsan."

Nada bicara Pei Qian Hao mengindikasikan kalau ia serius, membuat Wu Ling tak mampu memahami niatan Pangeran Hao.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar