Senin, 10 Januari 2022

CTF - Chapter 151

Consort of A Thousand Faces

Chapter 151 : Yun Ruo Feng Pergi Ke Provinsi Bulan


Kereta kudanya bukanlah yang berasal dari Kediaman Pangeran Yun; sebaliknya itu merupakan sebuah kereta kuda kayu biasa. Tidak menarik perhatian orang ketika berjalan di jalanan.

Saat keretanya mendekati gerbang kota, pengawal yang bertugas menghadang jalannya dengan tombak kerajaan dan menuntut dingin, "Perjamuan Kerajaan Nan Zhao sudah dekat, semua pejalan kaki dan kereta kuda yang berjalan harus diperiksa dengan ketat. Siapa yang sedang duduk di dalam kereta kudanya, dan kemana kalian akan pergi?"

(T/N : Sejenis senjata Tiongkok kuno dengan pedang batu atau perunggu yang ditempelkan pada sebatang tiang kayu.)

Tak lama setelahnya, satu lengan panjang terulur keluar dari dalam kereta memegangi satu tablet penanda pinggang dengan huruf 'Yun' terukir di atasnya. Setelah melihat itu, mata si pengawal yang bertugas mulai tersengat.

Jantungnya berdebar, dan ia langsung menurunkan tombak kerajaannya sebelum membungkuk untuk memberikan hormatnya. "Bawahan ini pantas mati. Aku tidak tahu ini adalah Pangeran Yun."

Suara lembut seorang pria datang dari dalam kereta kuda tersebut. "Jangan beritahukan pada siapa pun mengenai kepergian Pangeran ini dari ibu kota, dan biarkan kami lewat." Meskipun suaranya lembut bagaikan air, itu juga penuh dengan kekuatan.

Pengawal yang bertugas langsung mengiyakan dan mundur ke samping. Ia memerintahkan pengawal lainnya untuk mundur dan membiarkan kereta kudanya lewat.

Kusir keretanya mengangkat cemeti tersebut dan roda keretanya mulai berputar sekali lagi.

Selain dari kusir kereta, tak seorang pun yang tahu kemana perginya Pangeran Yun. Bahkan Komandan Wei, Wei Mo Hai pun tidak mengetahuinya.

Di dalam kereta kuda, mata Yun Ruo Feng terang dan jernih selagi ia bersandar di dindingnya. Ia tidak tahu mengapa ia terus-terusan memimpikan Ning Ru Lan beberapa malam terakhir ini. Wanita itu selalu menatapnya penuh nestapa dan dendam di dalam mimpi, mempertanyakannya, mengapa ia memperlakukannya seperti itu, dan mengapa ia melakukan hal semacam itu dengan Ning An Lian.

Setelah tatapan penuh nestapa itu berlalu, mata Ning Ru Lan akan dipenuhi kebencian. Ia mengambil sebatang tusuk rambut emas sebelum mengibaskan pergelangan tangannya, melemparkan ujung tajam tusuk rambut tersebut ke arah tenggorokannya. Selalu di saat itulah ia akan terbangun.

Aku bahkan tidak memimpikan Ning Ru Lan di malam kematiannya, jadi mengapa aku memimpikannya sekarang? Mata Yun Ruo Feng tak lagi terang dan jernih, sebaliknya berubah dalam dan tak terbaca. Aura hangatnya telah tergantikan oleh sesuatu yang lebih dingin, serius, dan memperhitungkan.

"Pangeran Yun, ada pengemis di depan kita." Saat si kusir melihat pengemis dari kejauhan, ia segera melaporkannya pada Yun Ruo Feng dan bersiap-siap menarik tali kekangnya untuk berhenti.

Perlahan, Yun Ruo Feng kembali normal setelah mendengarkan suara si pengawal. Ia membuka tirai jendela kereta untuk melihat ke kejauhan. Memang ada enam pengemis yang tengah membakar ubi jalar bersama-sama; pakaian mereka compang-camping, dan tongkat berjalan mereka tergeletak begitu saja di satu sisi.

Sewaktu keretanya semakin mendekati para pengemis, Yun Ruo Feng berujar, "Hentikan keretanya."

Pengawal tersebut mendengarkan dan menarik tali kekang kuda-kudanya, membuat keretanya berhenti.

Keenam pengemis itu tidak mengerti kenapa. Kami hanya sedang membakar ubi jalar; mengapa kereta kudanya mendadak berhenti? Ketika mereka melihat pria tampan yang mengenakan pakaian mahal keluar dari dalam kereta kuda tersebut, mereka semua terkejut.

Apa yang harus kita lakukan? Apakah kita menghalangi jalannya? Ia tidak akan menghukum kita, para pengemis ini, dengan terlalu kasar, kan?

"Semua pengemis telah diberikan satu tempat untuk ditinggali selama perjamuan kerajaan Nan Zhao. Mengapa kalian masih di luar sini?" Yun Ruo Feng berjalan ke hadapan mereka. Nada suaranya hangat dan tidak sok.

Keenam pengemis tersebut pun menghela napas lega. Bangsawan terhormat ini mudah diajak bicara. Sehingga mereka memberitahunya segalanya. "Walaupun tempat itu cukup besar untuk ditinggali, tidak ada cukup makanan. Setiap hari hanya ada bubur, membuat semua orang masih kelaparan. Jadi, kami keluar untuk mencuri beberapa ubi jalar dari ladang orang dan membakar mereka, dijadikan makanan. Kami tidak bermaksud untuk mencuri, tetapi kami benar-benar sangat kelaparan!"

Yun Ruo Feng terus tersenyum. "Berapa banyak dari kalian yang menyelinap keluar?"

Ketua dari para pengemis itu berpikir hati-hati dan menjawab jujur. "Ada cukup banyak, tetapi kami telah mendiskusikannya dan membuat satu rencana. Agar menghindari orang-orang mengenali kami, ada pertukaran enam orang yang akan keluar setiap harinya."

Setelah Yun Ruo Feng mendengar ini, ia menyerahkan beberapa batangan perak pada para pengemis dengan senyuman terpatri di wajahnya. "Ambil ini untuk membeli makanan dan baju baru. Setelah itu, kalian harus segera kembali ke tempat dimana kalian harus tinggal."

Ada kilatan cahaya yang berkedip di mata pengemis tersebut kala ia melihat peraknya, dan ia langsung mengambilnya. "Terima kasih banyak, Tuan."

Yun Ruo Feng pun berbalik. Kilat dingin muncul di matanya, dan ia menginstruksikan salah satu kusirnya pelan. "Sisir kota dengan ketat, cari para pengemis, dan pindahkan siapa pun yang berpura-pura menjadi penjaja keliling. Tambahkan lebih banyak makanan bagi mereka yang telah dipindahkan, dan berikan daging untuk mereka secara berkala selain bubur. Apabila masih ada orang yang menyelinap keluar, bunuh mereka tanpa ampun."

Di saat ini, Yun Ruo Feng melihat ke arah keenam pengemis yang kini berada jauh di belakang mereka dan melanjutkan. "Suruh orang yang bertugas untuk membunuh keenam pengemis yang menyelinap keluar hari ini karena mencuri perak."

Dengan begitu, tidak akan ada lagi pengemis yang berani menyelinap keluar. Tidak boleh ada satu pun pengemis yang terlihat selama perjamuan kerajaan Nan Zhao. Namun, setelah perjamuannya berakhir, aku akan membuka gudang makanan dan menyuruh mereka bekerja.

Aku tidak percaya kalau aku tidak mampu memerintah suatu kerajaan tanpa adanya kebijakan baru ataupun Ning Ru Lan.

Si pengawal tidak berbicara, tetapi ia tidak pergi juga. Ia hanya memandangi Yun Ruo Feng. Apakah kita sungguh akan membunuh keenam pengemis itu? Ini ... bukankah ini terlalu kejam?

"Masih belum pergi juga?" Perkataan lembut mengalir keluar dari mulut Yun Ruo Feng.

Pengawal tersebut langsung mengindahkan perintah dan berjalan ke arah dimana adanya para pengemis.

Kini, hanya ada satu pengawal tersisa untuk mengendarai keretanya, dan ia berdiri di satu sisi. Pangeran Yun baik hati dan tidak pernah membunuh satu pun orang yang tidak berdosa. Mengapa ia ingin membunuh pengemis menyedihkan dan tak berbahaya itu sekarang?

Yun Ruo Feng menaiki kereta, menunggu setelah memberikan perintahnya, mengernyitkan alisnya sewaktu ia mulai berpikir.

Pei Qian Hao setuju datang ke Nan Zhao kali ini karena ia punya motifnya sendiri. Dengan ini menjadi tahun pertamaku, Yun Ruo Feng, bertindak sebagai Prince Regent, tak diragukan lagi, ia datang untuk mengamati kemampuanku. Ia ingin tahu apakah aku mampu memerintah kerajaan dengan baik, atau apakah aku hanya hebat dalam memimpin tentara.

Biarpun aku telah membuktikan kemampuanku sebagai seorang jenderal, bagi Pei Qian Hao, dan barangkali bagi para putra mahkota dari dua kerajaan lainnya, aku kalah dari seorang wanita dalam hal memerintah. Tentu saja, wanita ini adalah Ning Ru Lan.

Ia sudah mati, tetapi lingkaran cahaya dari kecemerlangannya masih tetap ada. Namun, lingkaran cahaya ini, melemparkan bayangan yang menutupi diriku. Untuk menghilangkannya, Nan Zhao hanya boleh menjadi lebih baik di bawah pemerintahanku.

Yun Ruo Feng memikirkan tentang mimpi yang sering mendatanginya lagi. Mimpi berasal dari dalam hati atau disebabkan oleh sesuatu yang kulihat setiap harinya.

Siapakah yang mampu mengingatkanku akan Ning Ru Lan? Saat ia memikirkan tentang itu, mata Yun Ruo Feng menggelap. Su Xi-er, dayang Pangeran Hao.

Aku mampu merasakan betapa berbedanya wanita itu dari pandangan pertama. Aura di sekitarnya, responnya, dan tatapan sambil lalunya, mereka semua mirip dengan Ning Ru Lan.

Setelah menghabiskan begitu banyak waktu bersama Ning Ru Lan, siang dan malam, ia sangat memahaminya. Itulah mengapa, ia begitu terkejut dan penasaran saat pertama kali ia melihat Su Xi-er.

Tepat ketika ia baru saja akan tenggelam lebih jauh dalam pikirannya, suara pengawal kekaisaran terdengar. "Melaporkan pada Pangeran Yun, keenam pengemis sudah dipenggal karena mencuri perak. Saat pengemis lainnya mengetahuinya, mereka semua tercengang. Tidak akan ada seorang pun yang berani menyelinap keluar setelah ini."

"Mmm, kerja bagus. Jalankan kereta kudanya." Yun Ruo Feng memberikan perintahnya dengan lembut.

Kedua pengawal tersebut langsung melompat naik ke atas kereta kuda dan menuju ke Provinsi Bulan. Walau mereka tidak tahu mengapa Pangeran Yun mendadak ingin pergi ke Provinsi Bulan, mereka menganggap orang itu sebagai langit, dan orang yang harus dipuja dalam hati mereka.

Apabila Pangeran Yun memerintahkan kami untuk pergi ke Provinsi Bulan, pasti ada alasannya. Kita hanya perlu memenuhi perintahnya.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar