Senin, 10 Januari 2022

CTF - Chapter 152

Consort of A Thousand Faces

Chapter 152 : Hubungan Di Antara Keduanya


Sudah dimanfaatkan, Su Xi-er tak lagi ingin tinggal di Provinsi Bulan, meskipun ada bunga Ling Rui yang cantik dan kenangannya.

Berbalik seratus delapan puluh derajat, Pei Qian Hao terlihat segar. Ia sudah melupakan semuanya tentang ditampar dan dipanggil 'jalang kecil' oleh Su Xi-er. Bahkan hawa dingin abadi yang mengelilinginya telah digantikan oleh aura hangat dan lembut.

Pengawal kekaisaran yang menunggu di luar ladang bunganya tercengang ketika ia menyadari suasana hati Pei Qian Hao. Apa yang Yang Mulia lakukan bersama Su Xi-er di dalam ladang bunganya? Ia kembali agak senang, tetapi apakah Su Xi-er penyebabnya?

Setelah terpikirkan teori ini, pengawal tersebut mengembuskan napas lega dan tersenyum sesaat. Akhirnya Su Xi-er mengerti agar tidak memprovokasi Pangeran Hao lagi, dan sudah mulai menyenangkannya.

Ketika Su Xi-er melihat pandangan gembira si pengawal yang terarah pada Pei Qian Hao, mau tak mau ia pun melihat ke arahnya juga.

Pemandangan itu agak lucu. Si pengawal tersenyum dan memandangi Pangeran Hao, sedangkan Su Xi-er menatapnya kebingungan; sementara itu Pei Qian Hao memancarkan aura kehangatan.

Merasakan kalau ada sesuatu yang tidak beres, aura hangat di sekitar Pei Qian Hao segera menghilang, digantikan dengan ketidakpedulian dinginnya yang biasa seraya memelototi si pengawal. "Kau sudah berada di Kediaman Pangeran Hao sekian lama sekarang. Apakah Pangeran ini harus mengajarimu bagaimana caranya berdiri dan menunggu? Singkirkan senyum bodoh itu."

Si pengawal pun langsung menyingkirkan senyumannya, jantungnya berdebar dalam dadanya. "Pangeran Hao, maafkan aku. Bawahan ini tidak akan berani di masa mendatang." Diam-diam ia mengumpati dirinya sendiri sewaktu ia memohon ampun. Kenapa aku begitu bodoh? Kami, para pengawal kekaisaran semuanya mengetahui kepribadian Pangeran Hao dengan baik, tetapi aku masih tetap begitu bodohnya!

Setelah Pei Qian Hao menceramahi si pengawal, tatapannya beralih pada Su Xi-er dan melihatnya tengah menatapnya bingung.

Ketika ia melihat gadis itu memandanginya, mendadak ia teringat akan tamparan serta dipanggil 'jalang kecil' lagi olehnya. Pei Qian Hao merasa tidak senang dan mengangkat tangannya, memukul kepalanya ringan. "Kau juga mulai bertingkah bodoh; kau pantas dipukul." 

Si pengawal yang ada di samping pun ketakutan. Siapa yang tahu seberapa keras ia memukulnya barusan ini? Aku baru saja memuji Su Xi-er karena memahami situasinya, tetapi sekarang ....

Pei Qian Hao tidak mengerahkan tenaganya sama sekali dalam pukulan itu, dan Su Xi-er tidak merasakan sakit sama sekali. Ia hanya terkejut saja akan gerakan tiba-tibanya.

Ia tidak berniat menjelaskan, terlebih lagi memberitahukannya apa yang tengah dipikirkannya, jadi ia hanya berkata, "Hamba tahu kesalahanku."

Pei Qian Hao melihat bahwa ia tidak menjelaskan dirinya dan mendengus. "Pergi ke Toko Bunga Zhao." Kemudian ia pun naik ke atas kereta kuda tersebut.

Ekspresi si pengawal masih terguncang, tetapi ekspresi Su Xi-er biasa saja.

Ketika ia merasakan rasa takut si pengawal, ia tersenyum padanya. "Kemudikan keretanya dengan baik dan jangan memikirkan tentang hal lainnya." Setelah itu ia mengikuti Pei Qian Hao naik ke atas kereta.

Si pengawal mengatur emosinya sebelum melompat naik ke atas tempat duduk kusir, mengangkat cemetinya sewaktu keretanya mulai bergerak.

Saat Su Xi-er masuk ke dalam kereta kuda tersebut, ia memilih untuk duduk di tempat terjauh dari Pei Qian Hao. Kali ini, Pei Qian Hao memilih untuk menatapnya daripada beristirahat dengan mata terpejam.

Ia memperlihatkan sedikit emosi melalui ekspresinya, membuatnya sukar untuk membaca pikirannya.

"Duduk jauh sekali? Apakah kau takut kalau Pangeran ini akan melahapmu?" Pei Qian Hao mengalihkan pandangannya, meski ada setitik rasa main-main yang menari di matanya. Bersandar di dinding kereta kudanya, jubahnya yang sedikit terbuka membuatnya tampak malas dan nakal.

Jubahnya baik-baik saja ketika ia ada di luar, bagaimana bisa terbuka di sini? Su Xi-er tampak kebingungan. Apakah ia melonggarkannya dan membuka jubahnya sendiri saat ia masuk ke dalam kereta?

"Pangeran ini tidak akan memakanmu. Tidak nyaman melakukannya di dalam kereta kuda, dan Pangeran ini tidak pernah melakukan hal yang tidak nyaman." Pei Qian Hao terkekeh sebelum memejamkan matanya.

Ketika ia mendengar kata 'tidak nyaman', Su Xi-er pun mengerti. Ia membuka sedikit jubahnya agar merasa lebih nyaman. Hobi yang luar biasa sekali, ia hanya melakukan apa pun yang diinginkannya.

***

Si pengawal mengemudikan keretanya dengan cepat di perjalanan pulang. Dibutuhkan empat jam untuk sampai di ladang bunga, tetapi dua jam lebih untuk kembali.

Saat kereta kudanya sampai, Paman Zhao sedang memindahkan pot bunga yang berisi bunga Ling Rui. Ketika ia melihat kereta kudanya kembali, ia pun menurunkan pot bunga di tangannya dan tersenyum cerah.

Pei Qian Hao turun dari kereta dan melihat sekali ke arah bunga Ling Rui sebelum segera berujar, "Aku akan membawa semua bunga Ling Rui yang ada di toko ini."

Paman Zhao keherananMengapa ia menginginkan begitu banyak bunga Ling Rui? Ia bertanya padaku apakah mereka dapat ditransplantasikan ke kerajaan lain sebelumnya, membuktikan bahwa ia tidak tahu banyak mengenai bunga Ling Rui. Ia pasti berasal dari kerajaan lain.

Apakah ia berniat untuk mencoba dan mentransplantasikan Ling Rui? Saat ia memikirkan ini, Paman Zhao segera menginformasikan padanya, "Menurut apa yang kuketahui, tidak ada seorang pun yang berhasil mentransplantasikan Ling Rui. Tuan, Anda ...."

Sebelum ia selesai berbicara, ia diinterupsi oleh Pei Qian Hao. "Fokus saja dalam menjual mereka." Ia menekankan setiap kata-katanya.

Mendengar ini, Paman Zhao tidak mengatakan apa-apa lagi dan menyuruh penjaga toko di dalam toko untuk menghitung jumlah bunga Ling Rui-nya.

Sesudah itu, Pei Qian Hao menyuruh pengawal untuk mendapatkan satu gerobak sorong dan mulai memuat pot-pot bunga Ling Rui ke dalamnya.

"Tuan, Ling Rui tidak mahal. Semua ini hanya berharga lima tael perak. Apabila Anda membeli mereka dari kerajaan lain, bahkan lima puluh tael perak pun tidak akan cukup." Paman Zhao memberitahunya dengan riang gembira sementara ia menerima perak dari si pengawal kekaisaran.

Su Xi-er memandangi gerobak sorong penuh dengan Ling Rui dan menjadi semakin kebingungan. Sudah jelas ia bukannya membeli semua ini untuk membuat bubuk wangi untuk tubuh. Selama bunga ini dapat berhasil tumbuh dalam skala besar di Bei Min, kelopak bunga mereka dapat dipanen dua kali setahun. Hasil dari bubuk obatnya dapat digunakan untuk para tentara dan akan menghemat banyak sekali pengeluaran Bei Min.

Dulu, ketika Nan Zhao berada dalam keadaan kerusuhan sipil, tidak ada waktu bagi siapa pun untuk berpikir menanam Ling Rui. Sekarang, karena kerajaan berada dalam masa damai, Yun Ruo Feng tidak mungkin terpikirkan sesuatu seperti ini.

Hanya Pei Qian Hao yang punya perhatian pada detailnya untuk menyadari hal semacam ini dengan satu lirikan saja. Pria ini sungguh terlalu mengerikan dan tak terprediksi.

Ketika Pei Qian Hao menyadari tatapan di mata Su Xi-er, ia memukuli kepalanya lagi. "Kau memasang tampang bodoh di wajahmu sebelumnya, dan kini kau melakukannya lagi. Saat kau kembali, berlutut sebagai hukumanmu."

Hanya beberapa perkataan sederhana mengindikasikan kalau Su Xi-er akan segera menerima hukuman. Ia menarik kembali tatapannya, mengabaikan perkataannya, dan bertanya, "Tuan Muda, ada begitu banyak bunga di dalam toko ini, jadi mengapa Anda membeli Ling Rui?"

Pei Qian Hao melihatnya sambil lalu. "Ada begitu banyak bunga, tetapi kau menghabiskan waktu paling lama pada Ling Rui."

Di samping, Paman Zhao limbung. Apakah kedua orang ini majikan dan pelayan? Mengapa si majikan membelikan Ling Rui untuk pelayannya? Apakah si Tuan Muda menyukai pelayannya?

Su Xi-er pun angkat bicara lagi. "Apabila ini benar-benar karena hamba menyukai Ling Rui, maka Anda tidak perlu membelikan sebanyak ini. Satu pot saja sudah cukup."

"Aku bukannya menggunakan perakmu untuk membeli bunga-bunga ini, jadi kenapa kau mengatakan banyak sekali omong kosong? Setelah kita kembali, kau bisa memandangi mereka kapan saja. Jejerkan mereka, dan kau bahkan dapat membuat satu ranjang bunga Ling Rui menggunakan mereka."

Saat si pengawal mendengarkan ini, ia nyaris saja kehilangan kendali akan emosinya. Namun, pada akhirnya, memaksakan diri untuk menahan dirinya. Aku baru saja ditegur oleh Pangeran Hao. Aku harus serius, dan aku sudah pasti tidak boleh tertawa.

Paman Zhao tertawa canggung dan dengan sopan berkata, "Tuan, semua Ling Rui-nya telah dimuat ke dalam gerobak sorong Anda, dan dibayar dengan perak. Apabila kalian tidak tinggal terlalu jauh dari Provinsi Bulan, toko kecil kami bisa mengirimkan seorang penjaga toko untuk mengantarkan mereka. Dimanakah kalian tinggal?" 

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar