Consort of A Thousand Faces
Chapter 152 : Hubungan Di Antara Keduanya
Sudah
dimanfaatkan, Su Xi-er tak lagi ingin tinggal di Provinsi Bulan, meskipun ada
bunga Ling Rui yang cantik dan kenangannya.
Berbalik
seratus delapan puluh derajat, Pei Qian
Hao terlihat segar. Ia sudah melupakan semuanya tentang ditampar dan dipanggil
'jalang kecil' oleh Su Xi-er. Bahkan hawa dingin abadi
yang mengelilinginya telah digantikan oleh aura hangat dan lembut.
Pengawal
kekaisaran yang menunggu di luar ladang bunganya tercengang ketika ia menyadari
suasana hati Pei Qian Hao. Apa yang Yang Mulia lakukan bersama Su Xi-er
di dalam ladang bunganya? Ia kembali agak senang, tetapi apakah Su Xi-er
penyebabnya?
Setelah
terpikirkan teori ini, pengawal tersebut mengembuskan napas lega dan tersenyum
sesaat. Akhirnya Su Xi-er mengerti agar tidak memprovokasi Pangeran Hao
lagi, dan sudah mulai menyenangkannya.
Ketika
Su Xi-er melihat pandangan gembira si pengawal yang terarah pada Pei Qian Hao,
mau tak mau ia pun melihat ke arahnya juga.
Pemandangan itu agak lucu. Si pengawal tersenyum
dan memandangi Pangeran Hao, sedangkan Su Xi-er menatapnya kebingungan;
sementara itu Pei Qian Hao memancarkan aura kehangatan.
Merasakan
kalau ada sesuatu yang tidak beres, aura hangat di sekitar Pei Qian Hao segera
menghilang, digantikan dengan ketidakpedulian dinginnya yang biasa seraya
memelototi si pengawal. "Kau sudah berada di Kediaman Pangeran Hao sekian
lama sekarang. Apakah Pangeran ini harus mengajarimu bagaimana caranya berdiri
dan menunggu? Singkirkan senyum bodoh itu."
Si
pengawal pun langsung menyingkirkan senyumannya, jantungnya berdebar dalam
dadanya. "Pangeran Hao, maafkan aku. Bawahan ini tidak akan berani di masa
mendatang." Diam-diam ia mengumpati dirinya sendiri sewaktu ia memohon
ampun. Kenapa aku begitu bodoh? Kami, para pengawal kekaisaran semuanya
mengetahui kepribadian Pangeran Hao dengan baik, tetapi aku masih tetap begitu
bodohnya!
Setelah
Pei Qian Hao menceramahi si pengawal, tatapannya beralih pada Su Xi-er dan
melihatnya tengah menatapnya bingung.
Ketika
ia melihat gadis itu memandanginya, mendadak ia teringat akan tamparan serta
dipanggil 'jalang kecil' lagi olehnya. Pei Qian Hao merasa tidak senang dan
mengangkat tangannya, memukul kepalanya ringan. "Kau juga mulai bertingkah
bodoh; kau pantas dipukul."
Si
pengawal yang ada di samping pun ketakutan. Siapa yang tahu seberapa
keras ia memukulnya barusan ini? Aku baru saja memuji Su Xi-er karena memahami
situasinya, tetapi sekarang ....
Pei
Qian Hao tidak mengerahkan tenaganya sama sekali dalam pukulan itu, dan Su
Xi-er tidak merasakan sakit sama sekali. Ia hanya terkejut saja akan gerakan
tiba-tibanya.
Ia
tidak berniat menjelaskan, terlebih lagi memberitahukannya apa yang tengah
dipikirkannya, jadi ia hanya berkata, "Hamba tahu kesalahanku."
Pei
Qian Hao melihat bahwa ia tidak menjelaskan dirinya dan mendengus.
"Pergi ke Toko Bunga Zhao." Kemudian ia pun naik ke atas kereta kuda
tersebut.
Ekspresi
si pengawal masih terguncang, tetapi ekspresi Su Xi-er biasa saja.
Ketika
ia merasakan rasa takut si pengawal, ia tersenyum padanya. "Kemudikan
keretanya dengan baik dan jangan memikirkan tentang hal lainnya." Setelah
itu ia mengikuti Pei Qian Hao naik ke atas kereta.
Si
pengawal mengatur emosinya sebelum melompat naik ke atas tempat duduk kusir,
mengangkat cemetinya sewaktu keretanya mulai bergerak.
Saat
Su Xi-er masuk ke dalam kereta kuda tersebut, ia memilih untuk duduk di tempat
terjauh dari Pei Qian Hao. Kali ini, Pei Qian Hao memilih untuk menatapnya
daripada beristirahat dengan mata terpejam.
Ia
memperlihatkan sedikit emosi melalui ekspresinya, membuatnya sukar untuk
membaca pikirannya.
"Duduk
jauh sekali? Apakah kau takut kalau Pangeran ini akan melahapmu?" Pei Qian
Hao mengalihkan pandangannya, meski ada setitik rasa
main-main yang menari di matanya. Bersandar di dinding kereta kudanya, jubahnya
yang sedikit terbuka membuatnya tampak malas dan nakal.
Jubahnya
baik-baik saja ketika ia ada di luar, bagaimana bisa terbuka di sini? Su Xi-er tampak
kebingungan. Apakah ia melonggarkannya dan membuka jubahnya sendiri
saat ia masuk ke dalam kereta?
"Pangeran
ini tidak akan memakanmu. Tidak nyaman melakukannya di dalam kereta kuda, dan
Pangeran ini tidak pernah melakukan hal yang tidak nyaman." Pei Qian Hao
terkekeh sebelum memejamkan matanya.
Ketika
ia mendengar kata 'tidak nyaman', Su Xi-er pun mengerti. Ia membuka
sedikit jubahnya agar merasa lebih nyaman. Hobi yang luar biasa sekali, ia
hanya melakukan apa pun yang
diinginkannya.
***
Si
pengawal mengemudikan keretanya dengan cepat di perjalanan pulang. Dibutuhkan
empat jam untuk sampai di ladang bunga, tetapi dua jam lebih untuk kembali.
Saat
kereta kudanya sampai, Paman Zhao sedang memindahkan pot bunga yang berisi
bunga Ling Rui. Ketika ia melihat kereta kudanya kembali, ia pun menurunkan pot
bunga di tangannya dan tersenyum
cerah.
Pei
Qian Hao turun dari kereta dan melihat sekali ke arah bunga Ling Rui sebelum
segera berujar, "Aku akan membawa semua bunga Ling Rui yang ada di toko
ini."
Paman
Zhao keheranan. Mengapa ia menginginkan begitu banyak
bunga Ling Rui? Ia bertanya padaku apakah mereka dapat ditransplantasikan ke
kerajaan lain sebelumnya, membuktikan bahwa
ia tidak tahu banyak mengenai bunga Ling Rui. Ia pasti berasal dari kerajaan
lain.
Apakah
ia berniat untuk mencoba dan mentransplantasikan Ling Rui? Saat ia
memikirkan ini, Paman Zhao segera menginformasikan padanya, "Menurut apa
yang kuketahui, tidak ada seorang pun yang berhasil mentransplantasikan Ling
Rui. Tuan, Anda ...."
Sebelum
ia selesai berbicara, ia diinterupsi oleh Pei Qian Hao. "Fokus saja dalam
menjual mereka." Ia menekankan setiap kata-katanya.
Mendengar
ini, Paman Zhao tidak mengatakan apa-apa lagi dan menyuruh penjaga toko di
dalam toko untuk menghitung jumlah bunga Ling Rui-nya.
Sesudah
itu, Pei Qian Hao menyuruh pengawal untuk mendapatkan satu gerobak sorong dan
mulai memuat pot-pot bunga Ling Rui ke dalamnya.
"Tuan,
Ling Rui tidak mahal. Semua ini hanya berharga lima tael perak. Apabila Anda membeli mereka dari kerajaan lain, bahkan lima
puluh tael perak pun tidak akan cukup." Paman Zhao memberitahunya dengan
riang gembira sementara ia menerima perak dari si pengawal kekaisaran.
Su
Xi-er memandangi gerobak sorong penuh dengan Ling Rui dan menjadi semakin
kebingungan. Sudah jelas ia bukannya membeli semua ini untuk membuat
bubuk wangi untuk tubuh. Selama bunga ini dapat
berhasil tumbuh dalam skala besar di Bei Min, kelopak bunga mereka dapat
dipanen dua kali setahun. Hasil dari bubuk obatnya dapat digunakan untuk para
tentara dan akan menghemat banyak sekali pengeluaran Bei Min.
Dulu,
ketika Nan Zhao berada dalam keadaan kerusuhan sipil, tidak ada waktu bagi
siapa pun untuk berpikir menanam Ling Rui. Sekarang,
karena kerajaan berada dalam masa damai, Yun Ruo Feng tidak mungkin terpikirkan
sesuatu seperti ini.
Hanya
Pei Qian Hao yang punya perhatian pada detailnya
untuk menyadari hal semacam ini dengan satu lirikan saja. Pria ini sungguh
terlalu mengerikan dan tak terprediksi.
Ketika
Pei Qian Hao menyadari tatapan di mata Su Xi-er, ia memukuli kepalanya lagi.
"Kau memasang tampang bodoh di wajahmu sebelumnya, dan kini kau
melakukannya lagi. Saat kau kembali, berlutut sebagai hukumanmu."
Hanya
beberapa perkataan sederhana mengindikasikan kalau Su Xi-er akan segera
menerima hukuman. Ia menarik kembali tatapannya, mengabaikan perkataannya, dan
bertanya, "Tuan Muda, ada begitu banyak bunga di dalam toko ini, jadi
mengapa Anda membeli Ling Rui?"
Pei
Qian Hao melihatnya sambil lalu. "Ada begitu banyak bunga, tetapi kau
menghabiskan waktu paling lama pada Ling Rui."
Di
samping, Paman Zhao limbung. Apakah kedua orang ini majikan dan
pelayan? Mengapa si majikan membelikan Ling Rui untuk pelayannya? Apakah si
Tuan Muda menyukai pelayannya?
Su
Xi-er pun angkat bicara lagi. "Apabila ini benar-benar karena hamba
menyukai Ling Rui, maka Anda tidak perlu membelikan sebanyak ini. Satu pot saja
sudah cukup."
"Aku
bukannya menggunakan perakmu untuk membeli bunga-bunga ini, jadi kenapa kau
mengatakan banyak sekali omong kosong? Setelah kita kembali, kau bisa
memandangi mereka kapan saja. Jejerkan mereka, dan kau bahkan dapat membuat
satu ranjang bunga Ling Rui menggunakan mereka."
Saat
si pengawal mendengarkan ini, ia nyaris saja kehilangan kendali akan emosinya.
Namun, pada akhirnya, memaksakan diri untuk menahan
dirinya. Aku baru saja ditegur oleh Pangeran Hao. Aku harus serius, dan
aku sudah pasti tidak boleh tertawa.
Paman
Zhao tertawa canggung dan dengan sopan berkata, "Tuan, semua Ling Rui-nya
telah dimuat ke dalam gerobak sorong Anda, dan dibayar
dengan perak. Apabila kalian tidak tinggal terlalu jauh dari Provinsi Bulan,
toko kecil kami bisa mengirimkan seorang penjaga toko untuk mengantarkan
mereka. Dimanakah kalian tinggal?"
0 comments:
Posting Komentar