Senin, 17 Januari 2022

CTF - Chapter 159

Consort of A Thousand Faces

Chapter 159 : Merundung


Pei Qian Hao berjalan keluar dari Penginapan Flowers Arrive, matanya gelap dan bersinar dengan sedikit bahaya. Semua pikirannya sekarang ini tengah terfokus pada Su Xi-er. Kalau bukan karena dia, kenapa juga aku akan mengira kalau wanita di dalam kamar itu adalah dirinya? Kalau bukan karena dia .... Pokoknya, ini salahnya.

Apabila ia tidak pulang sendiri dengan patuh, tunggu dan lihat saja bagaimana aku akan menghukumnya.

Malamnya turun perlahan, dan langitnya berangsur-angsur menggelap seiring dengan ekspresi di wajah Pei Qian Hao saat Su Xi-er masih belum muncul juga. Apakah karena aku tidak menghukumnya dengan keras sehingga sekarang ia jadi terlalu arogan?

Ia segera ditarik keluar dari pemikirannya oleh suara dari beberapa wanita yang berceloteh di dekatnya.

"Janda Liu menerima pukulan telak hari ini. Ia pantas mendapatkannya karena merampas suami Née Li."

"Sekali lagi, kalau gadis itu tidak ikut campur, Née Li pasti sudah dipukuli dengan kejamnya."

Ketika topiknya beralih pada si gadis, kelompok itu jadi bersemangat. "Gadis itu cantik sekali; bahkan di usiaku, aku belum pernah melihat seseorang secantik itu. Belum pernah ada wanita secantik itu di semua provinsi terdekat."

Perkataan mereka cukup untuk membuat Pei Qian Hao menatap mereka tanpa kata. Di waktu bersamaan, merasakan sepasang mata menatap mereka, para wanita itu perlahan mulai merasakan ada yang salah.

Mereka menghentikan percakapan mereka untuk melihat ke sekitar, tetapi terkejut saat mereka melihat Pei Qian Hao. Ini .... Pria ini tampan sekali! Tetapi, mengapa aura di sekelilingnya begitu menyeramkan!

Pada saat ini, Pei Qian Hao berkata, "Gadis yang kalian bicarakan itu, kemana perginya setelah ia menangani Janda Liu?"

Para wanita itu ketakutan dengan cara berdirinya. Salah satu dari mereka menggigil dan menjawab, "Ia pergi ke rumah Née Li, yang berada di satu desa di Provinsi Bulan."

Pei Qian Hao mengangguk dan bertanya, "Apa status Janda Liu di Provinsi Bulan?" Seorang janda biasa tidak akan searogan itu, dengan sombongnya berkeliaran di jalanan tanpa adanya penyokong.

Para wanita itu saling bertatapan kosong. Meski mereka tidak tahu mengapa pria tersebut bertanya, sifat mendominasinya membuatnya mustahil untuk tidak menjawab. "Janda Liu adalah orang berpengaruh di Provinsi Bulan, yang mengurusi bisnis penjualan beras. Sebelumnya ia menikah, tetapi suaminya meninggal dunia tak lama setelah pernikahannya. Kakak lelakinya adalah seorang polisi berkedudukan di Kantor Pemerintahan Provinsi."

Pei Qian Hao mengangguk dan segera menyadari mengapa Su Xi-er masih belum kembali. Ia bertemu dengan si janda yang menindas Née Li dan memutuskan untuk ikut campur.

Tiba-tiba saja, si pengawal mengitari sudut, ekspresi gelisahnya menjadi tenang saat akhirnya ia menemukan Pei Qian Hao.

Ia langsung berjalan dan membungkuk untuk berbicara, tetapi Pei Qian Hao melambaikan tangannya, memberi sinyal padanya untuk diam.

Setelah Pei Qian Hao mengambil beberapa langkah menjauh, si pengawal akhirnya membuka mulutnya. "Pangeran Hao, wanita itu terlalu arogan. Ia tidak mau dengar karena bawahan ini tidak bisa mengungkapkan identitas Anda, sehingga aku terpaksa menggunakan sedikit kekuatan fisik untuk membuatnya pingsan. Setelah itu, si pengurus penginapan membawanya kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Apakah menurut Anda kita harus meninggalkan Provinsi Bulan sekarang?"

Pei Qian Hao menatapnya dingin. "Pergi? Bagaimana bisa Pangeran ini pergi jika Su Xi-er masih belum kembali?" Ia mengatakan ini dengan cara yang sebenarnya, sampai ia bahkan tidak menyadari bahwa kalimat ini agak aneh.

Ketika si pengawal mendengar ini, ia pun tertegun. Ini .... Ada yang tidak benar di sini! Pangeran Hao sedang menunggui seorang dayang?

Si pengawal tidak mampu memahami alasannya, dan hanya berdiri di sana seperti sebatang pohon. Sungguh tidak pantas bagi seorang pengawal kekaisaran dari Kediaman Pangeran Hao.

Beruntungnya, pengawal itu menyadarinya dan memperbaiki kesalahannya sebelum Pei Qian Hao dapat memarahinya. Akan tetapi, ini hanya dikarenakan aura dingin majikannya yang membangunkanya!

Si pengawal segera meminta maaf. "Pangeran Hao, mohon ampuni aku. Tetapi dimanakah Su Xi-er? Jika ia tidak muncul dengan sendirinya ...."

"Pangeran ini punya rencanaku sendiri, dan tidak perlu mencarinya. Pangeran ini ingin melihat bagaimana ia akan menangani masalah ini tanpa diriku."

Si pengawal kebingungan. Apa ini? Apa yang terjadi pada Su Xi-er?

"Pangeran Hao, maksud Anda ...." Rasa ingin tahu si pengawal semakin menguasainya sewaktu dengan beraninya ia terus bertanya.

Pei Qian hao mulai berjalan kembali ke Penginapan Flowers Arrive. "Kembali ke penginapan."

Pengawal itu segera mengikuti. "Pangeran Hao, wanita keras kepala itu masih ada di Penginapan Flowers Arrive. Bagaimana jika ia terbangun dan terus merundungi Anda?"

Aura arogan tak tertahankan Pei Qian Hao menyelimutinya. "Apakah Pangeran ini takut akan itu? Jika ia mendatangiku, kalahkan dia."

Kalahkah dia .... Tetapi, bagaimana bisa aku, sebagai seorang pria dewasa, melakukan hal semacam itu? Ini .... Sayangnya, aku hanya bisa menanggung malunya karena itu adalah perintah Pangeran Hao.

(T/N : sabarlah abang pengawal yang belum dikasih nama sama pengarangnya. Kamu lagi jadi pengganti babang Wu Ling, harus tahan malu HAHAHA.)

Saat mereka tiba di Penginapan Flowers Arrive, si penjaga penginapan yang mengaku bahwa ia mampu mengingat orang hanya dengan sekali lihat sudah menghilang. Si pengurus penginapan menyuruhnya ke halaman belakang untuk mencuci piring sebagai hukuman.

Kali ini, si pengurus sendirilah yang menyambut mereka. Siapa pun yang berani turun tangan pada Mei Jin Xiu tidak mungkin orang biasa.

"Kamar pribadi kelas satu." Sebelum si pengurus dapat mengucapkan kata lainnya, Pei Qian Hao membuka mulutnya.

Si pengurus pun mengangguk berulang-ulang. "Tentu saja, aku akan menemani Anda sebentar lagi." Setelah itu, si pengurus mengulurkan tangannya, menggesturkan agar Pei Qian Hao pergi duluan dengan ekspresi yang hormat.

Pei Qian Hao menginstruksikan si pengawal. "Pergilah ke Kantor Pemerintahan Provinsi Bulan dan selidiki status kakak lelaki Janda Liu. Pangeran ini menginginkan laporan lengkapnya."

Si pengawal tidak kenal siapa itu Janda Liu. Ia menyuruhku menyelidiki kakak lelaki seorang janda? Selain itu, ini Nan Zhao dan bukannya Bei Min!

"Sementara untuk siapakah itu Janda Liu, cari tahu sendiri. Jika kau tidak bisa melakukan ini dengan benar, maka jangan kembali." Kata-kata Pangeran Hao serius, dan nada suaranya dingin.

Si pengurus yang ada di samping mendengar ini dan kaget. Dapat menyuruh bawahannya mengalahkan Mei Jin Xiu, dan sekarang untuk menyelidiki Janda Liu; orang ini, tak diragukan lagi adalah seseorang yang sangat penting. Meskipun Mei Jin Xiu bukanlah dari Provinsi Bulan, gelarnya sebagai tabib ajaib tetaplah terkenal. Sementara untuk Janda Liu, keluarganya termasuk kaya raya di Provinsi Bulan.

Tetapi, mengapa menyelidiki Janda Liu? Aku dengar kalau belakangan ini ia berhubungan dengan seorang pria desa yang seusia dengannya. Tidak ada yang istimewa darinya, tetapi setidaknya, pria itu tidak jelek.

Si pengurus baru terbangun dari lamunannya ketika ia mendengarkan langkah kaki berat dari pengawal kekaisaran yang beranjak pergi.

"Silakan, sebelah sini." Pengurus itu langsung gemetar dan berujar hormat.

Pei Qian Hao mengangguk, diam-diam mengikuti di belakang si pengurus hingga mereka sampai di kamar kelas satu.

Pengurus itu membuka pintu kamarnya hati-hati. "Dijamin bersih. Jika Anda punya instruksi apa pun, silakan beritahu pada kami. Jika Anda membuka jendelanya, Anda dapat menikmati pemandangan dan wangi bunga dari Provinsi Bulan."

Sedikit ia ketahui, yang dipedulikan Pei Qian Hao hanyalah agar ia dapat melihat ke luar sana apabila ia membuka jendelanya.

"Tuan, silakan beristirahat dengan baik. Hanya saja ...." Pengurus itu berhenti di saat ini, tetapi ia merasa perlu untuk mengingatkannya. Tidak peduli seberapa pentingnya orang ini, ia tidak mungkin lebih penting daripada Pangeran Yun, bukan?

"Katakan." Nada suara Pangeran Hao sederhana tetapi sedingin es.

Si pengurus bergetar ketakutan sebelum menggertakkan giginya dan berkata, "Anda pasti mengetahui siapa itu Pangeran Yun, bukan? Ia tiba di Provinsi Bulan hari ini, dan kelihatannya ia tidak akan segera pergi dari sini. Ia juga tinggal di kamar kelas satu di penginapan kami; dan meskipun Pangeran Yun sopan dan ramah terhadap semua orang, masih lebih baik bagi Anda agar berhati-hati dan tidak menyinggungnya."

(T/N : belum tau aja dia, siapa si hao hao wkwk)

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar