Consort of A Thousand Faces
Chapter 159 : Merundung
Pei
Qian Hao berjalan keluar dari Penginapan Flowers Arrive, matanya gelap dan
bersinar dengan sedikit bahaya. Semua pikirannya sekarang ini tengah terfokus
pada Su Xi-er. Kalau bukan karena dia, kenapa juga aku akan mengira
kalau wanita di dalam kamar itu adalah dirinya? Kalau bukan karena dia .... Pokoknya, ini salahnya.
Apabila
ia tidak pulang sendiri dengan patuh, tunggu dan lihat saja bagaimana aku akan
menghukumnya.
Malamnya
turun perlahan, dan langitnya berangsur-angsur menggelap seiring dengan
ekspresi di wajah Pei Qian Hao saat Su Xi-er masih belum muncul juga. Apakah
karena aku tidak menghukumnya dengan keras sehingga sekarang ia jadi terlalu
arogan?
Ia
segera ditarik keluar dari pemikirannya oleh suara dari beberapa wanita yang
berceloteh di dekatnya.
"Janda
Liu menerima pukulan telak hari ini. Ia pantas mendapatkannya karena merampas suami Née Li."
"Sekali
lagi, kalau gadis itu tidak ikut campur, Née Li pasti sudah dipukuli dengan
kejamnya."
Ketika
topiknya beralih pada si gadis, kelompok itu jadi bersemangat. "Gadis itu
cantik sekali; bahkan di usiaku, aku belum pernah melihat seseorang secantik
itu. Belum pernah ada wanita secantik itu di semua provinsi terdekat."
Perkataan
mereka cukup untuk membuat Pei Qian Hao menatap mereka tanpa kata. Di waktu
bersamaan, merasakan sepasang mata menatap mereka, para wanita itu perlahan
mulai merasakan ada yang salah.
Mereka
menghentikan percakapan mereka untuk melihat ke sekitar, tetapi terkejut saat
mereka melihat Pei Qian Hao. Ini ....
Pria ini tampan sekali! Tetapi, mengapa aura di sekelilingnya begitu
menyeramkan!
Pada
saat ini, Pei Qian Hao berkata, "Gadis yang kalian bicarakan itu, kemana
perginya setelah ia menangani Janda Liu?"
Para
wanita itu ketakutan dengan cara berdirinya. Salah satu dari mereka menggigil
dan menjawab, "Ia pergi ke rumah Née Li, yang berada di satu desa di
Provinsi Bulan."
Pei
Qian Hao mengangguk dan bertanya, "Apa status Janda Liu di Provinsi
Bulan?" Seorang janda biasa tidak akan searogan itu, dengan
sombongnya berkeliaran di jalanan tanpa adanya penyokong.
Para
wanita itu saling bertatapan kosong. Meski mereka tidak tahu mengapa pria
tersebut bertanya, sifat mendominasinya membuatnya mustahil untuk tidak
menjawab. "Janda Liu adalah orang berpengaruh di Provinsi Bulan, yang
mengurusi bisnis penjualan beras. Sebelumnya ia menikah, tetapi suaminya
meninggal dunia tak lama setelah pernikahannya. Kakak lelakinya adalah seorang
polisi berkedudukan di Kantor Pemerintahan Provinsi."
Pei
Qian Hao mengangguk dan segera menyadari mengapa Su Xi-er masih belum kembali.
Ia bertemu dengan si janda yang menindas Née Li dan memutuskan untuk ikut
campur.
Tiba-tiba
saja, si pengawal mengitari sudut, ekspresi gelisahnya menjadi tenang saat
akhirnya ia menemukan Pei Qian Hao.
Ia
langsung berjalan dan membungkuk untuk berbicara, tetapi Pei Qian Hao
melambaikan tangannya, memberi sinyal padanya untuk diam.
Setelah
Pei Qian Hao mengambil beberapa langkah menjauh, si pengawal akhirnya membuka
mulutnya. "Pangeran Hao, wanita itu terlalu arogan. Ia tidak mau dengar
karena bawahan ini tidak bisa mengungkapkan identitas Anda, sehingga aku
terpaksa menggunakan sedikit kekuatan fisik untuk membuatnya pingsan. Setelah
itu, si pengurus penginapan membawanya kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Apakah
menurut Anda kita harus meninggalkan Provinsi Bulan sekarang?"
Pei
Qian Hao menatapnya dingin. "Pergi? Bagaimana bisa Pangeran ini pergi jika
Su Xi-er masih belum kembali?" Ia mengatakan ini dengan cara yang
sebenarnya, sampai ia bahkan tidak menyadari bahwa kalimat ini agak aneh.
Ketika
si pengawal mendengar ini, ia pun tertegun. Ini .... Ada yang tidak benar di sini! Pangeran Hao sedang
menunggui seorang dayang?
Si
pengawal tidak mampu memahami alasannya, dan hanya berdiri di sana seperti
sebatang pohon. Sungguh tidak pantas bagi seorang pengawal kekaisaran dari
Kediaman Pangeran Hao.
Beruntungnya,
pengawal itu menyadarinya dan memperbaiki kesalahannya sebelum Pei Qian Hao
dapat memarahinya. Akan tetapi, ini hanya dikarenakan aura dingin majikannya yang
membangunkanya!
Si
pengawal segera meminta maaf. "Pangeran Hao, mohon ampuni aku. Tetapi
dimanakah Su Xi-er? Jika ia tidak muncul dengan sendirinya ...."
"Pangeran
ini punya rencanaku sendiri, dan tidak perlu mencarinya. Pangeran ini ingin
melihat bagaimana ia akan menangani masalah ini tanpa diriku."
Si
pengawal kebingungan. Apa ini? Apa yang terjadi pada Su Xi-er?
"Pangeran
Hao, maksud Anda ...." Rasa ingin tahu si
pengawal semakin menguasainya sewaktu dengan beraninya ia terus bertanya.
Pei
Qian hao mulai berjalan kembali ke Penginapan Flowers Arrive. "Kembali ke
penginapan."
Pengawal
itu segera mengikuti. "Pangeran Hao, wanita keras kepala itu masih ada di
Penginapan Flowers Arrive. Bagaimana jika ia terbangun dan terus merundungi
Anda?"
Aura
arogan tak tertahankan Pei Qian Hao menyelimutinya. "Apakah Pangeran ini
takut akan itu? Jika ia mendatangiku, kalahkan dia."
Kalahkah
dia .... Tetapi, bagaimana bisa aku, sebagai seorang pria
dewasa, melakukan hal semacam itu? Ini ....
Sayangnya, aku hanya bisa menanggung malunya karena itu adalah perintah
Pangeran Hao.
(T/N
: sabarlah abang pengawal yang belum dikasih nama sama pengarangnya. Kamu lagi
jadi pengganti babang Wu Ling, harus tahan malu HAHAHA.)
Saat
mereka tiba di Penginapan Flowers Arrive, si penjaga penginapan yang mengaku bahwa ia mampu mengingat orang hanya dengan sekali lihat
sudah menghilang. Si pengurus penginapan menyuruhnya ke halaman belakang untuk
mencuci piring sebagai hukuman.
Kali
ini, si pengurus sendirilah yang menyambut mereka. Siapa pun
yang berani turun tangan pada Mei Jin Xiu tidak mungkin orang biasa.
"Kamar
pribadi kelas satu." Sebelum si pengurus dapat mengucapkan kata lainnya,
Pei Qian Hao membuka mulutnya.
Si
pengurus pun mengangguk berulang-ulang. "Tentu saja, aku akan menemani Anda sebentar lagi." Setelah itu, si pengurus
mengulurkan tangannya, menggesturkan agar Pei Qian Hao pergi duluan dengan
ekspresi yang hormat.
Pei
Qian Hao menginstruksikan si pengawal. "Pergilah ke Kantor Pemerintahan
Provinsi Bulan dan selidiki status kakak lelaki Janda Liu. Pangeran ini
menginginkan laporan lengkapnya."
Si
pengawal tidak kenal siapa itu Janda Liu. Ia menyuruhku menyelidiki
kakak lelaki seorang janda? Selain itu, ini Nan Zhao dan bukannya Bei Min!
"Sementara
untuk siapakah itu Janda Liu, cari tahu sendiri. Jika kau tidak bisa melakukan
ini dengan benar, maka jangan kembali." Kata-kata Pangeran Hao serius, dan
nada suaranya dingin.
Si
pengurus yang ada di samping mendengar ini dan kaget. Dapat menyuruh
bawahannya mengalahkan Mei Jin Xiu, dan sekarang untuk menyelidiki Janda Liu;
orang ini, tak diragukan lagi adalah seseorang yang sangat penting. Meskipun
Mei Jin Xiu bukanlah dari Provinsi Bulan, gelarnya sebagai tabib ajaib tetaplah
terkenal. Sementara untuk Janda Liu, keluarganya termasuk kaya raya di Provinsi
Bulan.
Tetapi,
mengapa menyelidiki Janda Liu? Aku dengar kalau belakangan ini ia berhubungan
dengan seorang pria desa yang seusia dengannya. Tidak ada yang istimewa
darinya, tetapi setidaknya, pria itu tidak jelek.
Si
pengurus baru terbangun dari lamunannya ketika ia mendengarkan langkah kaki
berat dari pengawal kekaisaran yang beranjak pergi.
"Silakan,
sebelah sini." Pengurus itu langsung gemetar dan berujar hormat.
Pei
Qian Hao mengangguk, diam-diam mengikuti di belakang si pengurus hingga mereka
sampai di kamar kelas satu.
Pengurus
itu membuka pintu kamarnya hati-hati. "Dijamin bersih. Jika Anda punya instruksi apa pun, silakan
beritahu pada kami. Jika Anda membuka
jendelanya, Anda dapat menikmati pemandangan dan wangi bunga dari
Provinsi Bulan."
Sedikit
ia ketahui, yang dipedulikan Pei Qian Hao hanyalah agar ia dapat melihat ke
luar sana apabila ia membuka jendelanya.
"Tuan,
silakan beristirahat dengan baik. Hanya saja ...."
Pengurus itu berhenti di saat ini, tetapi ia merasa perlu untuk mengingatkannya. Tidak
peduli seberapa pentingnya orang ini, ia tidak mungkin lebih penting daripada
Pangeran Yun, bukan?
"Katakan."
Nada suara Pangeran Hao sederhana tetapi sedingin es.
Si
pengurus bergetar ketakutan sebelum menggertakkan giginya dan berkata, "Anda pasti mengetahui siapa itu Pangeran Yun, bukan? Ia
tiba di Provinsi Bulan hari ini, dan kelihatannya ia tidak akan segera pergi
dari sini. Ia juga tinggal di kamar kelas satu di penginapan kami; dan meskipun
Pangeran Yun sopan dan ramah terhadap semua orang, masih lebih baik bagi Anda agar berhati-hati dan tidak menyinggungnya."
(T/N
: belum tau aja dia, siapa si hao hao wkwk)
0 comments:
Posting Komentar