Selasa, 11 Januari 2022

CTF - Chapter 153

Consort of A Thousand Faces

Chapter 153 : Seorang Tokoh Penting


Su Xi-er segera memandangi Pei Qian Hao. Akankah ia memberitahukan pemilik toko kalau ia tinggal di rumah pos di ibu kota, meskipun jika itu mengungkapkan statusnya? Dengan seberapa jarangnya ada orang penting yang mengunjungi Provinsi Bulan, kabar ini pasti akan menakutinya.

Namun, di saat ini, seorang penjaga toko berlari masuk ke dalam toko, ekspresinya bersemangat juga ketakutan. "Paman Zhao, tebak, siapa yang ada di sini, di Provinsi Bulan? Itu adalah seorang tokoh penting yang tak akan pernah kau duga!"

Si penjaga toko begitu bersemangat hingga ia sepenuhnya melupakan kalau masih ada tamu di dalam toko tersebut.

Paman Zhao meminta maaf pada Pei Qian Hao karena malu. "Maaf Tuan, pekerja ini memang selalu begini. Ia senang sekali membuat keributan, jadi mohon jangan dipikirkan."

Setelah ia selesai berbicara, Paman Zhao memelototi si penjaga toko kecil itu. "Orang penting apa yang mungkin datang ke Provinsi Bulan? Kita hanyalah suatu provinsi kecil di pinggiran ibu kota. Selain pemilik toko bunga dari ibu kota yang berkunjung membeli barang kemari, siapa lagi ...."

Si penjaga toko langsung menyelanya. "Benar-benar orang penting kali ini. Aku pun tertegun ketika aku mendengarnya, tetapi memang benar. Pangeran Yun! Pangeran Yun ada di sini, di Provinsi Bulan!"

Ini merupakan kabar besar. Paman Zhao lebih terkejut ketimbang gembira, dan ekspresinya membeku. Ia baru tersadar dari kerterguncangannya saat si penjaga toko menepuk-nepuknya beberapa kali.

Paman Zhao tergagap, "Pangeran ... Yun? Datang ... ke Provinsi Bulan?!"

"Itu benar, ia baru saja tiba di Provinsi Bulan dan mencari satu penginapan untuk beristirahat. Begitu banyak wanita yang bekerja di ladang bunga berlarian ke sana untuk melihatnya! Aku pun baru saja melihatnya sewaktu aku kembali; kau harus pergi juga! Ini merupakan kehormatan besar bagi Provinsi Bulan!"

Su Xi-er berdiri diam di satu sisi, ekspresinya tidak berubah. Yun Ruo Feng masih belum sepenuhnya pulih, tetapi ia datang ke Provinsi Bulan? Apa tujuannya? Aku tidak percaya kalau ia datang untuk membeli pot bunga untuk perjamuan kerajaan.

Di saat ini, tatapan dingin Pei Qian Hao mendarat pada Su Xi-er. Aura dingin di sekelilingnya barangkali dapat membekukan udaranya.

Menyadari bahwa atmosfer di sekitar mereka berubah, Paman Zhao dan si penjaga tokonya langsung tersadar dari keadaan mereka. Mereka tidak tahu kenapa, tetapi rambut di tubuh mereka berdiri. Tamu di depan kami ini ....

Mendadak, atmosfernya menjadi agak aneh.

Su Xi-er dengan cepat memecah keheningannya. "Bunga Ling Rui-nya telah dipindahkan, dan dibayarkan dengan perak. Mari bersiap pergi. Pemilik, kami tidak memerlukan pekerja dari tokomu untuk mengantarkan mereka. Kami akan membawanya sendiri."

Pei Qian Hao memandanginya dan tatapannya jadi kian mendalam. Kami hanya punya satu pengawal untuk membawa gerobak sorongnya ke ibu kota. Siapa yang akan mengemudikan kereta kudanya? Apakah itu berarti ia akan duduk di kereta kuda sementara aku yang mengemudikannya?

Wanita ini lancang sekali, membuat keputusan sendiri. Dengan adanya Yun Ruo Feng di sini, aku tidak perlu buru-buru kembali ke rumah pos. Meskipun Provinsi Bunga ini kecil, masih ada banyak hal untuk dilihat yang tak dapat ditemukan di Bei Min.

Ini adalah kerajaan berbeda, dengan orang-orang berbeda. Apabila aku di sini, maka aku harus mengamatinya dengan saksama.

Pei Qian Hao mengayunkan tangannya dan menginstruksikan Paman Zhao. "Tidak perlu, pindahkan semua bunga Ling Rui-nya dari gerobak sorong dan rawat mereka beberapa hari lagi untukku. Aku akan mengambil mereka dalam beberapa hari saat aku meninggalkan Provinsi Bulan."

Mulut Paman Zhao menganga lebar. Memindahkan mereka ke atas gerobak sorong dan setelahnya menurunkannya lagi? Kenapa ia mendadak ingin tinggal di Provinsi Bulan?

Si penjaga toko di sebelahnya terpikirkan satu gagasan dan langsung mengerti. Dikarenakan usia mudanya, dengan cepat ia tersadar dari ketakjubannya akan aura dingin Pei Qian Hao.

Si penjaga toko pun tertawa. "Apakah karena Anda mendengar kalau Pangeran Yun di sini maka Anda ingin tinggal dan melihatnya? Tidak masalah, aku akan jamin kalau bunga Ling Rui Anda akan aman bersama kami. Pangeran Yun berada di Penginapan Flower Arrive, yang terbesar di antara dua penginapan di provinsi ini."

Paman Zhao syok akan perkataan yang terlontar dari mulut si pekerja. Ia langsung memeriksa ekspresi Pei Qian Hao dan menemukannya dalam keadaan tenang, tanpa adanya perubahan dalam suasana hatinya.

Su Xi-er memandangi Pei Qian Hao dan menebak bahwa yang terbaik adalah diam saja sekarang ini. Ia tidak sedang dalam suasana hati untuk kuganggu, dan aku juga tidak bisa menebak apa yang sedang dipikirkan olehnya.

Setelah sesaat, Pei Qian Hao menyetujui lirih, "Itu benar, aku memutuskan untuk tinggal karena kau ingin melihat Pangeran Yun sementara ia berada di sini, di Provinsi Bulan."

Di saat ini, tatapannya teralih ke arah Su Xi-er. "Tidakkah kau berpikir begitu?"

Su Xi-er memperlihatkan ekspresi hormatnya. "Tuan Muda, silakan tinggal apabila Anda menginginkannya. Kami akan menyerahkan semua keputusannya pada Anda."

Paman Zhao merasa kedua orang ini bertingkah semakin aneh. Kenapa sepertinya aku tidak bisa mengikuti percakapan mereka sama sekali?

"Ikuti aku ke Penginapan Flower Arrive. Kita akan mengambil Ling Rui-nya lain hari." Lalu, Pei Qian Hao pun berjalan keluar dari Toko Bunga Zhao.

Su Xi-er tersenyum pada Paman Zhao. "Tuan Muda kami memang suasana hatinya tak terprediksi dan bertemperamen buruk." Ia mengikuti setelah Pei Qian Hao, meninggalkan Paman Zhao dan si penjaga toko yang tertegun.

***

Setelah Su Xi-er berjalan keluar dari Toko Bunga Zhao, ia tidak melihat Pei Qian Hao dimana-mana. Ia berjalan begitu cepat. Kemana perginya dia?

Di samping, pengawal kekaisaran memberitahu padanya, "Pangera Hao pergi tanpa menggunakan kereta kudanya, jadi kau tidak diizinkan untuk menggunakannya juga. Pokoknya, aku akan memarkirkan kereta kudanya di Penginapan Flowers Arrive, tetapi kau harus berjalan kaki ke sana."

Si pengawal melompat naik ke atas kereta kuda, mengemudi tanpa kata lainnya.

Kereta kudanya gratis, tetapi aku tidak boleh menggunakannya hanya karena Pei Qian Hao tidak menggunakannya. Su Xi-er merasa agak putus asa.

Ini bukan pertama kalinya Su Xi-er di Provinsi Bulan. Sebenarnya, ia sudah pernah kemari dua kali ketika ia masih menjadi Ning Ru Lan. Selain beberapa toko yang buka dan tutup karena orang-orang menetap atau meninggal, tak banyak yang berubah.

Ia tahu dimana letak Penginapan Flower Arrive; tidak jauh dari Toko Bunga Zhao.

Ia menatap ke sekitar selagi ia berjalan. Ketika ia hampir sampai di Penginapan Flower Arrive, satu bocah perempuan penjual bunga menghadang jalannya. "Kakak, tolong belilah sekuntum bunga. Bunga Ling Rui cantik ini akan membuatmu tampak lebih cantik lagi jika kau memasangkannya di sanggul rambutmu."

Suara dari si bocah penjual bunga itu masih muda dan polos. Ia menatap Su Xi-er dengan senyum manis, dan sepasang mata kecil yang berkilauan.

Su Xi-er menepuk kepalanya. "Berapa harga bunganya?"

Si bocah penjual bunga itu tersenyum. "Tidak mahal, hanya lima koin tembaga. Kalau kau membeli mereka semua, harganya kurang dari satu tael perak."

Su Xi-er punya lima koin tembaga totalnya. Harga yang dibuka si bocah penjual bunga sudah lebih tinggi daripada harga normal Ling Rui.

"Kakak, cukup beli satu saja. Kalau kau membeli satu, aku akan berikan bunga Magnolia Coco secara cuma-cuma."

"Kakak tidak punya banyak perak, jadi aku hanya akan membeli sekuntum Ling Rui." Su Xi-er mengeluarkan lima koin tembaga sewaktu ia berbicara, bersiap menyerahkan mereka pada si bocah penjual bunga.

Namun, tepat di saat ini, satu lengan panjang menghadangnya, suara jernih seorang pria pun terdengar. "Aku akan membeli semua bungamu dengan harga dua batang perak. Ambil dan berikan semua bunganya untuk kakak perempuan ini."

Su Xi-er jadi siaga akan aura lembut yang familer ini. Ia mundur. "Pangeran Yun, apabila Anda menginginkan bunga-bunga ini, pelayan ini tidak akan memperebutkannya dengan Anda."

"Kau bukanlah pelayan Pangeran ini, jadi tidak perlu menyebut dirimu seorang pelayan."

Si bocah penjual bunga mendengar kata-kata 'Pangeran Yun', dan matanya bersinar lebih terang lagi. Ia terlalu muda untuk memahami apa pun mengenai kekuasaan dan kebangsawanan, hanya melihat bahwa senyum Pangeran Yun lembut dan sepertinya ia mudah diajak bergaul.

Alhasil, si bocah penjual bunga langsung menyerahkan keranjang bunganya pada Su Xi-er dan mengambil dua batang perak dari Pangeran Yun. "Terima kasih, Pangeran Yun. Kakak, kau sangat cantik, dan cocok sekali dengan Pangeran Yun." 

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar