The Man's Perfect Wife - Chapter 10 Part 1
Dalam beberapa menit, Joon Hun dan Yuan duduk bersebelahan di belakang sebuah ambulans dengan Tae Kyung yang berlumuran darah di atas sebuah usungan di depan mereka. Tidak ada jendela di bagian belakang ambulans, tetapi mereka bisa mengetahui kalau mereka telah meninggalkan lingkungan Pyeong Chang yang hancur. Mereka tidak bisa lagi mendengar suara-suara alarm di sekitar mereka.
Kendaraan itu tersentak-sentak sementara terus menuruni jalanan. Tiba-tiba saja, Yuan merasakan perasaan yang familier dari mobil yang bergerak menuruni bukit. Kemudian, Yuan menyadari kalau mereka baru saja sampai di rumah Joon Hun. Tubuhnya masih mengingat tempat yang disebutnya rumah selama dua tahun.
Semuanya terasa tidak nyata. Fakta bahwa Joon Hun muncul di ruang bawah tanah itu, fakta bahwa ia kembali ke rumah ini ... Yuan tidak bisa mempercayai satu pun dari itu.
Kepala pelayan yang terampil, Choi Myung, muncul dan mulai merawat Tae Kyung selagi ia dibawa turun dari ambulans. Yuan tidak tahu dimana ia mempelajari cara melakukannya, tetapi Choi Myung menyuntikkan satu jarum ke kaki Tae Kyung yang patah dan dengan handalnya memakaikan sebuah belat. Benar-benar kebingungan, Yuan hanya bisa menonton.
Setelah mendapatkan perawatan darurat, Tae Kyung dibaringkan di atas ranjang Yuan dan tertidur pulas. Setelah memfokuskan dirinya untuk perawatan Tae Kyung, Choi Myung mengumpulkan alat-alatnya dan meninggalkan kamar tersebut. Hanya Yuan yang tersisa di sisinya.
Joon Hun tidak terlihat dimanapun.
Dengan tenang Yuan melihat ke bawah pada Tae Kyung sebelum memejamkan matanya. Ia kelelahan, tetapi tidur terus saja menjauhinya. Di luar jendela, langitnya agak gelap. Para pegawai di dalam rumah itu tidak terlihat dimanapun, meninggalkan kehieningan yang pekat.
Ia terus menggambarkan Joon Hun yang muncul di ambang pintu ruang bawah tanah itu. Ia terus teringat bagaimana mata membunuh Joon Hun menatapnya sebelum beralih pada Tae Kyung.
"Karena aku tidak ingin terpisah darimu."
Yuan teringat bagaimana tampang Joon Hun ketika ia mengucapkan kata-kata itu.
"Tak peduli apapun yang terjadi, aku tidak mau terpisah darimu. Apakah itu jawaban yang cukup untukmu?"
Setelah Joon Hun mengucapkan kata-kata itu, Yuan menyuntiknya dengan obat penenang dan melarikan diri. Yuan tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Joon Hun saat ini. Apa yang sedang dipikirkannya ...
"Ah ..."
Yuan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Ia berpikir ia akan kehilangan akalnya kalau begini. Air matanya mulai mengalir keluar di sela-sela jarinya. Air mata hina ini. Betapa menyedihkannya air matanya sekarang ini?
Ia menarik napas dan mengangkat kepalanya. Cahaya bulan yang pucat menyinari pipinya yang basah. Sekarang bukan waktunya untuk menangis seperti ini. Yuan bangkit dari tempat duduknya.
Ia mendengar bunyi klik keras pintu, seolah pintunya terbuka. Selagi ia berjalan menyusuri koridor, ia mendongak ke langit-langit seperti yang selalu dilakukannya. Cahaya merah dari kamera pengawas yang merekam, tak terlihat dimana-mana. Rumah itu tidak sedang direkam saat ini.
Ia berjalan melewati koridor dan melihat satu cahaya yang berasal dari celah sebuah pintu. Dengan hati-hati, Yuan menghampiri pintu itu. Sesuai dugaan, Joon Hun ada di dalam. Ia masih memakai baju yang sama, yang dipakainya di rumah Presiden Min. Ia sedang memegangi segelas wiski di satu tangan.
Seberapa banyak ia minum?
Botol alkohol di depannya hampir kosong.
"Wah, atas dasar apa aku mendapatkan kesenangan ini?"
Seolah terkejut melihat Yuan di pintunya, Joon Hun mencemooh selagi ia mengangkat gelasnya ke bibirnya.
"Sang Nyonya sudah memutuskan untuk memberikan kehormatan pada kamarku dengan kehadirannya."
Yuan tidak mengatakan apa-apa.
"Kenapa kau tidak kembali dan menjaga baik-baik kekasihmu yang sekarat?"
Joon Hun menolehkan kepalanya kembali. Yuan memandangi punggungnya sejenak sebelum mengitarinya, berdiri di depannya.
"Lee Tae Kyung adalah kakakku."
Sewaktu ia memalingkan wajahnya, Joon Hun jadi kaku. Tidak bisa memahami apa yang baru saja dikatakan Yuan padanya, ia menatapnya.
"Apa?"
"Tae Kyung-oppa, sebenarnya adalah kakakku."
Joon Hun tidak bergerak sama sekali. Apa maksudnya ini?
"Kebohongan macam apa yang sedang kau rencanakan untuk kau beritahukan padaku sekarang?"
"Itu bukanlah suatu kebohongan. Kau bilang padaku kalau kau melihat akta kelahiran Jordan K. Han. Bukankah kau juga kebetulan melihat nama orang tuanya juga?"
"Apa yang sedang kau bicarakan? Hanya ..."
"Ayah, Han Jin Wook, Ibu, Kang Yi Na."
Yuan tertawa terbahak-bahak.
"Itu adalah nama dari orang tua kami."
Meski jika langitnya runtuh di sekitar mereka, Joon Hun tidak akan sekaget seperti dirinya saat ini. Wajahnya berubah pucat pasi.
"Dua puluh delapan tahun yang lalu, Ryu Hwa Company dan Keum Yong Investments bergabung untuk membentuk R&K. Seperti pernikahan kita, peleburan ini terbentuk melalui sebuah pernikahan di antara Min Dae Yup dari Ryu Hwa Company dan Kang Yi Na dari Keum Young Investment."
Kemudian, Joon Hun menyadari kesalahannya. Ia telah melihat nama 'Kang Yi Na' di akta kelahiran Jordan K. Han, tetapi ia melupakan bahwa itu juga adalah nama ibu Yuan. Sial. Satu umpatan meninggalkan bibirnya. Walaupun jika petunjuknya berada tepat di bawah hidungnya, mengetahui bahwa Lee Tae Kyung adalah Jordan, telah membuatnya mengamuk.
"Ibuku adalah putri tunggal Keum Young Investments dan mewakili K dari R&K. Tentu saja ia tahu bahwa ia memiliki seorang pasangan pernikahan yang diatur untuknya. Namun, masalahnya mulai ketika ia pergi ke Jepang untuk belajar. Di sana, ia jatuh cinta dengan orang lain."
Waktu itu, ketika R&K telah terbentuk melalui bergabungnya Ryu Hwa Company dan Keum Young Investment, saham mereka melejit dalam semalam. Orang-orang menyebut itu sebagai penyatuan abad ini.
Membentuk R&K melalui peleburan ini, bisnis mulai berjalan lebih lancar daripada sebelumnya. Mereka mendapatkan banyak investor dan sepuluh kali lipat lebih banyak dalam waktu yang singkat. Mereka menjadi salah satu dari tiga puluh bisnis dalam dunia keuangan. Itu merupakan kelahiran dari konglomerat yang luas.
"Ibuku menikahi pria itu, dan mereka melarikan diri ke Amerika. Mereka melahirkan Tae Kyung-Oppa di sana, dan setelahnya mengandung diriku."
"Apa kau sedang mengatakan ..."
Apakah mereka menyeret seorang wanita hamil yang sudah menikah kembali kemari dan menikahkannya? Bagaimana?
"Orang tuaku berjuang keras hidup dalam persembunyian. Mereka yakin mereka akan dibawa kembali ke Korea dan dipaksa untuk bercerai apabila mereka tertangkap. Tetapi kemudian, terjadi sebuah kecelakaan."
"Kecelakaan?"
Yuan berhenti bicara dan menatap Joon Hun. Ia memilih kata-katanya yang selanjutnya dengan hati-hati.
Orang yang menemukan ibunya adalah tim intelejensi Hyun Jin. Mereka jauh lebih ahli daripada Layanan Intelejen Nasional dan telah memburu kelurganya. Tetapi Yuan tidak bisa memberitahu Joon Hun tentang itu. Yuan memutuskan untuk menahan informasi mengenai keterkaitan ayah Joon Hun.
"Benar, sebuah kecelakaan. Sebuah kecelakaan mobil. Ayahku dan kakakku berada di dalam mobil itu."
Waktu itu, Tae Kyung berusia lima tahun. Seperti hari lainnya, ayahnya sudah mengikat kakaknya di kursi belakang dan sedang mengantarkannya ke sekolah. Ibunya berdiri di luar dekat garasi dan mengeratkan cardigannya sebelum melambai ke arah mereka. Musim panas itu, bunga-bunga di taman sudah bermekaran dengan begitu cantiknya, dan begitu pula ibunya.
Tragedi itu datang entah darimana.
"Dalam kecelakaan itu, ayahku meninggal. Mereka bilang, kakakku juga meninggal."
"Kau tidak sedang mengatakan kalau ..."
Apakah kecelakaan itu ada hubungannya dengan Presiden Min?
Akhirnya Joon Hun mulai memasangkan kepingan-kepingan yang terjadi. Sebuah pernikahan yang akan memperoleh keuntungan yang luar biasa. Kang Yi Na melarikan diri dari pernikahan itu. Apabila seseorang punya motif untuk membunuh suaminya agar memaksanya ke dalam pernikahan ini, itu akan jadi ...
"Apa kau sedang memberitahuku bahwa Presiden Min duluan dan melakukan sesuatu seperti itu?"
Joon Hun tahu bahwa Presiden Min adalah seorang pria yang berambisi besar, yang menyembunyikan banyak rahasia. Tetapi melakukan pembunuhan? Joon Hun mengetahui bahwa ia adalah seorang pria yang melakukan apa pun yang ia bisa untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, tetapi melakukan pembunuhan adalah tingkatan yang lain.
"Itu benar. Pria itu membunuh ayah asliku dan menyeret ibuku kembali ke Korea."
"Bagaimana kau yakin kalau ia melakukan ini?"
"Karena Paman Woo Kyung."
Wajah Joon Hun menegang.
"Paman Woo Kyung dibawah perintah Presiden Min untuk menjalankan kecelakaan itu, tetapi beruntungnya bagi kami, jika kau bahkan bisa menyebutnya begitu, ia ragu-ragu di saat terakhir ... Pokoknya, berkat dia, Oppa bisa hidup."
Yuan ingat dengan jelas, wajah bersimbah air mata Paman Woo Kyung sewaktu ia mengakui bahwa ia tidak sanggup meninggalkan seorang anak yang menangis di dalam reruntuhan mobil yang terbakar. Yuan mengigit bibirnya. Berkat dia, Tae Kyung selamat.
Sejujurnya, cinta Woo Kyung untuk Kang Yi Na juga ada hubungannya untuk itu. Ibu Yuan, seorang wanita yang luar biasa cantik dan artis yang menawan, telah merebut hati banyak pria. Namun, satu-satunya pria yang pernah dicintainya adalah Han Jin Wook.
Han Jin Wook, guru ibunya di Jepang.
Kematiannya telah membuat ibu Yuan benar-benar gila.
"Setelah mengatakan ia mati, Paman Woo Kyung diam-diam membawa Oppa sebagai putra adopsinya. Dan aku ... kembali ke Korea dalam rahim ibuku. Itulah bagaimana aku menjadi Min Yuan. Aku tumbuh besar sebagai putri Presiden Min. Dan ibuku ..."
Yuan teringat apa yang dilihatnya dari dalam kloset dulu sekali. Ia menggertakkan giginya. Ia tidak sanggup memberitahukan Joon Hun tentang apa yang dilihatnya. Itu adalah penghinaan ibunya dan penderitaan yang mengerikan. Dan ia juga harus mengungkit tentang mertua lelakinya yang sial itu.
Yuan tidak harus mengatakan seberapa besar, ibunya yang membanggakan itu, membenci dan memandang hina Presiden Min. Tak peduli seberapa kasar dirinya, ibunya tidak pernah menyerah. Ia melakukan itu demi melindungi Tae Kyung dan Yuan. Ibunya melakukan itu demi melindungi warisan mereka.
Akan tetapi, Presiden Min menggunakan cara lain untuk membuat ibunya menyerah padanya. Ia menggunakan cara yang sangat tercela dan menyiksa ... Ia menyuruh pria lain untuk mengotori ibunya. Setelah itu, ibunya ambruk. Tidak dapat menahan penderitaan, ibunya pun berpaling pada alkohol demi kenyamanan.
Ia tidak akan bertahan apabila ia tidak minum-minum ...
Meski selagi ia ambruk, ia mencoba menahannya hingga akhir. Namun, setelah mendengar kata-kata penuh celaan dari putrinya, ia runtuh sepenuhnya. Yuan mengepalkan tangannya.
Ibu, maafkan aku.
Yuan ingin mengakhirinya di sini. Akan ada jalan lain untuk melancarkan balas dendam pada Presiden Seo. Ia tidak mau menyeret Joon Hun ke dalam ini, tetapi demi menyelamatkan Tae Kyung-oppa, ia harus memberitahunya sebanyak ini.
"Dan ibuku menyimpan dendam yang mendalam."
Dengan cepat Yuan memuluskan ceritanya selagi ia tersenyum samar.
"Sangat dalam. Kakakku juga sama ..."
(Update selanjutnya : 25 Juli 2020)
Wow yuan berani bgt langsung ngomong jujur
BalasHapusTapi masih difilter wkwk
HapusKekuatan dendam....brtahan demi membalas orang2 brengsek itu
BalasHapusBetul, jahat banget mereka itu 😔😔😔
Hapus