Jumat, 31 Juli 2020

TMPW - Chapter 12 Part 1

The Man's Perfect Wife - Chapter 12 Part 1


Dua minggu telah berlalu. Hari ini, Presiden Min menerima sebuah pemberitahuan mendesak dari Bank Wilayah Zurich.

"Tuan, aku menerima kabar mengerikan."

Sekretaris Yang masuk ke kantor pimpinan dengan wajah yang pucat.

"Tampaknya terjadi sesuatu di bank Swiss."

"Apa? Apa maksudmu?"

Presiden Min membersut kepada si sekretaris. Mereka masih memulihkan diri dari peretasan yang mengambil alih perusahaan dua minggu yang lalu.

Sebuah program peretasan terkenal yang disebut '

(T/N : ransomware adalah salah satu perangkat lunak yang didesain untuk memblokir akses pada suatu sistem komputer sampai sejumlah uang dibayarkan.)

Sebagai imbalan untuk data itu, mereka menuntut dua miliar won!

Ia tidak mau menyerahkan uang sebanyak itu, apapun yang terjadi, tetapi ia tidak tahu apa yang akan terjadi pada data itu apabila ia tidak membayarkannya. Masalahnya adalah para investor VIP. Data itu mencakup informasi tentang proyek-proyek rahasia teratas yang telah mereka investasikan. Tak berdaya, Presiden Min

(T/N : memutuskan untuk melakukan sesuatu yang sulit atau tidak menyenangkan yang membuat seseorang menunda atau ragu-ragu.)

Rasanya seperti kiamat. Ia sudah menghabiskan semua uang itu untuk keamanan, tetapi mereka masih harus menyerah pada program jelek itu.

Tetapi sekarang, bank Swiss?! Apa yang sebenarnya tengah terjadi di dunia ini?

"Pagi-pagi hari ini, seseorang mencoba untuk meretas ke dalam sistem bank Swiss."

"Me-meretas?"

Haa ...

"Jadi, apa yang terjadi?"

"Beruntungnya, sistem keamanan bank itu menangkapnya dan memblokirnya. Tetap saja, tampaknya itu membuat mereka cukup terguncang, sehingga mereka menguatkan sistem kemanan mereka selagi kita berbicara. Mereka sudah memberikan semua hal yang terkait dengan si

"Tentu saja mereka harus melakukannya! Lagipula, semua uang itu sudah kumasukkan ke dalam bank itu?!"

Wajah Presiden Min memerah penuh amarah. Ia khawatir kalau ia akan kehilangan satu sen dari uang berharganya. Uang di dalam rekening itu seharusnya tidak bermasalah, kan? Sejuta kecemasan memenuhi benaknya, tetapi sekarang ini, ia ingin memeriksa dan memastikan bahwa uangnya baik-baik saja.

"Jadi, apa yang akan mereka lakukan?"

"Mereka meminta Anda untuk cepat-cepat pergi ke markas besar mereka di Zurich. Karena ini adalah masalah keamanan, mereka ingin Anda mengubah

"Apa? Aku harus ke sana secara pribadi?"

"Tampaknya, ini adalah sebuah masalah yang serius. Mereka mengatakan kalau ini tidak bisa dilakukan di sebuah kantor cabang."

"Sialan."

Presiden Min dengan cepat mengambil ponselnya dan menelepon istrinya. Apa yang akan dilakukannya jika terjadi sebuah masalah dengan rekeningnya di bank Swiss? Tidak ada yang aman di zaman sekarang ini. Belakangan ini, pencuri-pencuri jahat menggunakan segala macam metode untuk merampok orang.

"Dimana kau? Apa? Di sebuah fasilitas perawatan kulit? Kenapa kau pergi ke sana lagi? Keluar dan datang kemari sekarang juga!"

Ia melemparkan ponselnya dengan bunyi keras.

"Brengsek!"

Umpatan mulai keluar secara otomatis. Jika putranya tidak begitu kecil, ia sudah akan menceraikannya.

Kapan saja ia terpikirkan tentang bagaimana istri mudanya berselingkuh dengan Lee Tae Kyung, ia dipenuhi dengan amarah. Ia tahu itu akan terjadi. Setiap wanita yang melihat wajah cantik si brengsek itu mulai berliur. Sama halnya dengan semua sekretaris jalang itu, begitupula dengan istrinya. Mereka semua disapu bersih oleh satu tatapan dari si brengsek itu.

"Itulah mengapa, mereka semua membocorkan rahasia-rahasia itu."

Ia tidak tahu seberapa jauh jangkauan Lee Tae Kyung di dalam R&K. Apa yang diketahuinya adalah bahwa Lee Tae Kyung adalah seorang pria jahat yang menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Hanya ketika mereka nyaris membunuh si brengsek Woo Kyung itu, baru akhirnya ia retak dan memeberitahukan mereka dimana uangnya berada.

Apakah sekarang ia mengacau dengan rekening Swiss? Memikirkan tentang bagaimana Tae Kyung telah membuat 500 miliar menghilang di Dubai, Presiden Min merasa kalau pria itu sedang merencanakan sesuatu lagi.

Siapa yang membantunya melarikan diri? Kalau itu adalah Hyun Jin, mereka sudah akan mengetahui segalanya dan bergerak sekarang. Dengan satu triliun yang dipertaruhkan, mereka tidak akan duduk diam.

Ia merasa kalau ia akan jadi gila karena mencemaskan tentang rekening Swiss. Ia ingin menyembunyikannya jauh di suatu tempat, tetapi tidak ada tempat lain yang lebih aman daripada bank-bank Swiss.

Sialan, jika sesulit ini untuk menyimpan uang, apa yang akan diperbuatnya mulai dari sekarang? Ia tidak boleh kehilangan sesenpun dari uang itu. Ia harus pergi sendiri ke bank Swiss dan mengutarakan pemikirannya. Ia membutuhkan mereka untuk 100% bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu yang salah.

"Kita akan berangkat hari ini jika kita bisa, jadi pesankan tempat duduk kita!"

Ia marah-marah selagi ia melemparkan ponselnya ke seberang ruangan.

***


Dua limosin sedang menunggu mereka di bandara. Sewaktu semua orang masuk ke mobil, mereka tetap diam. Mobil-mobil itu keluar dari pusat kota Zurich dan menuju ke jalan pinggiran kota, melaju ke selatan ke arah Danau Zug. Selama perjalanan di mobil, Presiden Min dan Hong Se Ryung tidak sekalipun berbicara.

Presiden Min, yang mengamuk setelah mendengarkan tentang dirinya dan Lee Tae Kyung, tetap diam di depan istrinya. Mengungkapkan kehidupan pribadi masing-masing akan jadi hal bodoh untuk dilakukan. Ini karena, mereka berdua tahu terlalu banyak tentang satu sama lain.

Mobilnya melewati pemandangan yang indah dan desa-desa kuno. Dalam waktu singkat, akhirnya mereka masuk ke sebuah kota yang masih mempertahankan jejak dari Abad Pertengahan pada arsitekturnya. Mereka mendekati sebuah gedung yang dulunya merupakan lokasi serikat perdagangan garam dua ratus tahun yang lalu. Akhirnya mereka berhenti di depan sebuah gedung bergaya Jerman yang elegan, pukul 11:18 siang.

Gedebuk

Pria itu mengenakan setelan jas berwarna abu-abu gelap dan berekspresi tenang, tampaknya seorang pegawai bank. Ia sepertinya berusia lima puluhan. Rambut pirangnya bercampur dengan jejak keabuan, dan ia adalah seorang pria yang jangkung, yang sepertinya keturunan Jerman. Di atas kepalanya, tergantung sebuah penanda yang menyatakan bahwa ini adalah Bank Wilayah Zurich.

[Selamat datang. Namaku adalah Hans Benerst. Aku adalah manajer dari Bank Wilayah Zurich.]

Pria itu berbicara dalam Bahasa Inggris. Presiden Min tidak menjawabnya dan hanya masuk ke dalam gedung. Ia jijik dengan cara bank ini mengatasi keamanannya.

Bank ini membual tentang kepercayaan publiknya dan langkah-langkah pertahanannya, tetapi hanya ini semua yang dapat mereka lakukan? Meskipun jika mereka tidak mengerti Bahasa Korea, Presiden Min sedang berpikir untuk menuangkan serangkaian umpatan pada mereka, tetapi yang paling penting sekarang ini adalah untuk memeriksa rekeningnya.

"Sebelah sini, Pak."

Sekretaris Yang yang membeku pun dengan sopan menunjukkan jalan padanya. Itu adalah sebuah bangunan yang tua, tetapi pencahayaan pintu masuknya dan dinding-dinding tembus pandangnya memberikan kesan yang kokoh dan rapi. Manajer itu mengeluarkan kartu ID-nya untuk membuka lima pintu dan menggunakan

[Mulai dari sini, hanya pemilik rekeningnya yang boleh masuk. Ah, kau juga tidak boleh membawa ponselmu ke dalam. Aku minta maaf. Semua peralatan yang dapat berkomunikasi dengan dunia luar dianggap sebagai bahaya keamanan di sini.]

Sekretaris Yang tampak bingung. Presiden Min terlihat seolah ia akan membunuh Sekretaris Yang.

[Aku minta maaf, tetapi Presiden Min harus masuk juga.]

Kini, si manajer yang tampak kebingungan. Sekretaris Yang menggertakkan giginya dan berbicara sekali lagi.

[Kalau sekali lagi, kau memberitahu kami itu tidak boleh, kami akan mengganti bank.]

Dengan ini, si manajer tampak syok. Perlahan-lahan ia menganggukkan kepalanya.

[Maka, kalian berdua boleh masuk. Namun, kau harus tetap di luar.]

[Ah, tetapi, siapa yang akan menerjemahkan ...]

"Biarkan saja. Aku bisa mengerti sebanyak ini."

Presiden Min berbicara dengan nada yang kesal selagi ia masuk ke dalam ruangan tersebut. Hong Se Ryung mengikuti setelahnya. Sekretaris Yang berdiri canggung sementara ia ditinggalkan. Ia tampak seperti seekor anak anjing yang kehilangan tuannya.

[Silakan duduk.]

Segera setelah Presiden Min masuk ke dalam ruangan, ia melihat-lihat sekitarnya. Ia sudah pernah kemari beberapa kali selama beberapa tahun terakhir, sehingga ruangan itu tampak akrab. Ia menarik Hong Se Ryung ke tempat duduk di depan meja dan mendudukkannya.

Di atas meja, sebuah sistem komputer yang belum pernah dilihatnya sebelumnya sudah diatur. Namun, itu sesuai dugaan. Seiring waktu berubah, begitu pula dengan teknologi.

[Kalau begitu, mari mulai dengan paspor Anda ...]

"Apa?"

Menjawab dalam Bahasa Korea terhadap Bahasa Inggris pria itu, Se Ryung mengernyit. Berani sekali pria ini meminta paspornya segera setelah mereka masuk ke dalam ruangan ini? Tiba-tiba saja, ia merasa sangat kesal, tetapi, ini adalah sebuah bank. Itu demi kepentingan keamanan, sehingga tidak ada yang dapat diperbuatnya.

Protokol seperti roti dan mentega bagi bajingan-bajingan bank ini. Mereka tidak bisa melewatkan memeriksa paspor mereka. Se Ryung membuka dompetnya tak berdaya dan dengan patuh mengeluarkan paspornya.

Setelah itu, hanyalah serangkaian prosedur yang membosankan. Paspor, pindai wajah, dan pindai sidik jari. Mereka juga harus secara diam-diam memasukkan kata sandi mereka. Mereka mungkin bahkan meminta mereka untuk mengeluarkan darah agar mereka dapat memeriksa DNA mereka jika mereka bisa.

Setelah mereka melalui semua langkah ini untuk memastikan identitas mereka, Presiden Min akhirnya dapat memeriksa rekening yang berada di bawah nama Se Ryung. Ia mengangkat catatan kecil tertulis dari jumlah deposit dan memeriksa dua kali pernyataan bank itu.

Dalam jangka waktu satu hari, uang itu sungguh bertambah berkat bunganya. Akhirnya, wajah Presiden Min menampilkan senyuman.

[Sekarang, silakan masukkan kata sandi baru Anda.]

Kata-kata itu merusak suasana hatinya, tetapi ...

Presiden Min menunjukkan pria itu, kata sandi rumit yang baru, yang telah dibawanya bersamanya. Sebagai pemilik rekening, dengan hati-hati, Se Ryung menekan kata sandinya, tetapi ia tidak akan bisa mengingatnya. Takut kalau Se Ryung akan mengingat kata sandi itu, Presiden Min segera memasukkan secarik kertas itu kembali ke saku dadanya setelah wanita itu selesai.

Sementara rasanya menjijikkan, tidak ada yang bisa dilakukannya. Se Ryung seharusnya berterimakasih karena rekening ini atas namanya. Lampu hijau mengindikasikan bahwa kata sandi yang baru sudah berhasil tersimpan. Setelah semuanya dikonfirmasi, wajah si manajer akhirnya menunjukkan kelegaan.

[Terima kasih karena sudah jauh-jauh datang untuk melakukan ini.]

"Lain kali lakukan dengan lebih baik, dasar bajingan."

Terhadap ucapan sopan si manajer, Presiden Min menjawab dengan kasar dalam Bahasa Korea dan bangkit berdiri. Fakta bahwa ia datang jauh-jauh sampai ke bank Swiss untuk ini, semakin dipikirkan, membuatnya lebih jengkel, tetapi ia juga merasa kalau rekening ini sekarang lebih aman.

Akhirnya, setelah semuanya selesai, mereka meninggalkan kantor keamanan. Setelah melewati pos pemeriksaan keamanan yang membuat frustasi, dan jalur yang sempit, mereka melihat Sekretaris Yang sedang menunggu di luar gedung dan naik ke limosin mereka.

"Ayo pergi."

Mendengar perintahnya, mobilnya mulai bergerak. Mobil besar itu melaju di sepanjang jalanan berbatu dengan bunyi

Ia berbalik dan masuk kembali ke dalam gedung. Ia melalui pintu masuk utama dan kembali naik

"Dapat?"

"

Manajer itu kemudian melepaskan topeng silikonnya. Ia bertransformasi dari Hans Benerst, seorang pria Jerman berusia lima puluhan, menjadi si pirang Derrick berusia tiga puluhan.

"Bagaimana dengan Min Yuan-

"Ia sudah dalam perjalanannya menuju ke bank." Suara Eri terdengar tegang, tidak seperti biasanya.

Penanda 'Bank Wilayah Zurich' di atas pintu masuk utama diturunkan dan menghilang dalam sekejap. Penduduk lokal diberitahu bahwa mereka sedang syuting sebuah film di sini. Semenjak beberapa hari yang lalu, mereka sudah melihat aktor-aktor yang berpakaian seperti mata-mata, syuting adegan aksi di depan gedung itu, yang dibangun persis tampak seperti bank yang asli.


(T/N : update selanjutnya : 2 Agustus 2020)

0 comments:

Posting Komentar