Joon Hun mengusap bibirnya dengan jarinya sementara ia memandangi monitor komputer.
Tak peduli bagaimana pun ia melihatnya, ada yang aneh. Siapa yang mungkin melakukan ini?
Grup Hyun Jin dan R&K Investments telah menciptakan konsorsium itu dua tahun yang lalu dan sudah menyegelnya dengan pernikahannya. Mendapatkan persetujuan pemerintahan UAE untuk 'The Tropical' membutuhkan satu tahun.
Walaupun perkembangannya lambat, mereka yakin itu adalah yang terbaik yang dapat mereka lakukan. Total proyek yang berjumlah sekitar satu triliun won.
Proyek ini dibiayai oleh Hyun Jin Investments, cabang dari Grup Hyun Jin, dan R&K Investments. Masing-masing menginvestasikan 250 miliar won, membuatnya jadi total 500 miliar won. Sisa 500 miliar-nya akan berasal dari para investor di Timur Tengah dan Eropa. Laut dan pulau buatan manusia akan dikonstruksikan oleh Hyun Jin Construction Co. dan Schutzweizen Engineering Co. dari Jerman.
Namun, masalahnya mulai ketika para investor Hyun Jin dan R&K mentransfer 500 miliar won ke sebuah perusahaan proyek spesial yang didirikan di Dubai.
Lima ratus miliar won itu menghilang tanpa jejak. Bukan hanya dananya menghilang, tetapi kepala perusahaan tersebut, Hashad al-Maktoum, telah menguap begitu saja bak fatamorgana di padang pasir.
Semakin Joon Hun memikirkannya, semakin konyol kelihatannya. Semua itu terjadi tepat di bawah hidung mereka. Tidak ada seorang pun yang bisa mempercayainya, dan sebagai bisnis teratas di Korea, Hyun Jin dan R&K bahkan lebih syok lagi.
Kedua perusahaan, bersatu dalam kebingungan mereka, kini ditempatkan di tengah-tengah peperangan. Kedua pihak bersikeras mendorong kesalahan pada pihak lainnya. R&K menyalahkan Hyun Jin, dan Hyun Jin menyalahkan R&K, masing-masing siap berperang.
Pelakunya haruslah memiliki pengetahuan bagian dalam dari kedua perusahaan. Ditambah lagi, ayah Joon Hun, Seo Jae Hyuk, yang memimpin proyek ini.
Segera setelah insiden ini terjadi, gosip mulai bersirkulasi. Semua orang meyakini kalau Hyun Jin membuat sebuah kesalahan. Tidak ada penjelasan lainnya atas situasi menggelikan ini!
Akan dibutuhkan bertahun-tahun untuk memeriksa dengan jelas tentang kegagalan ini dan melacak uang yang hilang, dan rumornya sudah menyebar jauh dan luas di Dubai.
Minggu kemarin, Joon Hun terbang sendiri ke Dubai dan menemukan sesuatu yang benar-benar tidak masuk akal. Ia menemukan Hashad al-Maktoum. Akan tetapi, Hashad adalah seorang pria tua di rumah jompo yang sudah sekarat.
Mereka mempercayai Hashad, yang menyatakan sebagai anggota dari keluarga kerajaan. Ia mengatakan, ia memiliki beberapa koneksi di dalam pemerintahan Dubai dan telah memberikan mereka hak untuk 'The Tropical'. Hashad al-Maktoum ini, yang mereka percayai, adalah seorang penipu.
Sewaktu ini terungkap, rumor mulai beredar di seluruh Dubai bahwa proyek orang Korea itu tidak akan bisa lagi dilanjutkan. Itu hanya masalah waktu sebelum para investor di Dubai dan Eropa menarik diri juga.
Mendengar kalau uangnya menghilang begitu saja, Presiden Min dari R&K kehilangan akal sehatnya dan jadi liar. Segera setelah menerima laporan tersebut, Presiden Min berlari ke markas besar Hyun Jin dan, dengan kehadiran Presiden Seo, meneriakkan sekuat tenaganya, menuduh Presiden Seo sebagai penipu terbesar negara itu. Presiden Seo, tentu saja, mulai menghujani umpatan pada Presiden Min.
Sementara R&K kehilangan uang mereka merupakan suatu masalah, HyunJin Construction Co. juga benar-benar syok akan kabar bahwa telur emas mereka, 'The Tropical', berada dalam bahaya, meledak sebelum benar-benar dimulai. Baik Hyun Jin dan R&K terluka, dan reputasi mereka berdua sudah ambruk ke tanah. Uang itu, bukanlah masalahnya.
Siapakah itu?
Memelototi monitornya, Joon Hun mulai menyatukan informasi yang dikumpulkannya di Dubai minggu kemarin. Semuanya telah dilakukan dengan mulus. Sementara sedang diselidiki, R&K sudah menikam punggung mereka ketika mereka mengatakan bahwa Hyun Jin telah melewati batasan dengan Layanan Intelijen Nasional. Bagaimana bisa mereka mengacaukan kemitraan seperti itu?
Jadi, siapa yang melakukannya?
Mata Joon Hun tampak ganas dan dingin selagi cahaya monitornya merefleksikan mereka.
Siapapun itu, sekalinya pelakunya tertangkap, ia tidak akan punya satu tulang pun di dalam tubuhnya. Akan lebih baik apabila Hyun Jin yang menangkap orang ini. Kalau R&K Investments yang tak terprediksi itu yang menangkap pelakunya, tidak ada jaminan kalau orang itu akan hidup. Joon Hun mengambil ponselnya dan menekan satu tombol. Telepon berbunyi sejenak sebelum penerima itu menjawab panggilan.
"Direktur."
"Ada kabar?"
"Maafkan aku."
Tangan Joon Hun mengepal jadi tinjuan. Ia sudah memilih sendiri, orang-orang paling berbakat di Korea. Bagaimana bisa mereka tidak sanggup menemukan jejak apapun dari si pelaku?
"Apa ia tidak meninggalkan pesan apapun?"
"Semuanya dilakukan dengan sangat bersih. Juga ..."
"Apa?"
"Semakin kami melihat ke dalam sistemnya, satu-satunya jejak yang tersisa adalah milik kita."
"Apa?" Joon Hun tidak dapat mempercayainya. Jejaknya milik kita?
"Jejak macam apa mereka?"
"Itu ..." Pria di seberang teleponnya ragu-ragu.
"Siapa?"
"Itu adalah ... ID Direktur." Apa? Wajah Joon Hun memucat. Dia bilang apa barusan? ID siapa?
"Kau yakin?"
"Iya."
Ini tidak masuk akal.
Bagaimana bisa ID-ku ...?
Ini konyol. Ia bahkan tidak bertanggung jawab dalam proyek di Dubai.
Jejak itu bukan milik ayahnya, yang merupakan pimpinan Korea atas konsorsium tersebut, tetapi miliknya? Bagaimana bisa, ID kantornya, yang hanya diketahui olehnya, terjebak dalam insiden di Dubai? Bagaimana orang ini mendapatkan informasinya?
Untuk sesaat, wajah Joon Hun agak kaku.
Mungkinkah ...
Ia melihat ke monitornya. Semua sistem Hyun Jin seperti tembok kastil. Penyimpanannya dipasang di baliknya, jadi mustahil bagi orang luar untuk mengaksesnya. Tetapi, bagaimana kalau orang ini berada di dalam kastil? Bagaimana kalau ia adalah orang dalam? Apakah ada seseorang di dalam rumah itu yang mengkhianatinya? Atau ...?
Joon Hun duduk kembali di mejanya dan menggunakan komputernya untuk mengakses rekaman pengawasan di dalam rumah. Sebuah cetak biru 3D dari rumah itu muncul dan status dari semua kamera ditandai dengan bintik merah.
Ia mengklik kamera di sayap barat rumah tersebut. Ia melihat Min Yuan meninggalkan kamar mandi. Pintu kamar mandi yang terbuka membiarkan uap yang tersisa untuk keluar, dan istrinya sedang berjalan dengan rambut basahnya yang dibungkus dengan sebuah handuk. Semuanya tampak seperti animasi di layar monitor.
"Apakah semua komunikasi elektronik dari yang pergi dan masuk ke dalam rumahnya direkam?"
"Iya, itu benar."
"Apa yang dikatakan catatan istriku?"
"Mohon tunggu sebentar."
Dalam keheningan singkat, Joon Hun memperhatikan istrinya selagi ia duduk di depan cermin. Istrinya menatap ke dalam cermin dengan tenang. Kemudian, ia melepaskan jubah mandinya. Tangan Joon Hun berkedut sementara ia memegangi teleponnya.
Ia tidak bisa melihat tubuh telanjang istrinya dengan jelas karena punggungnya berbalik. Namun, ia masih bisa melihat punggung pucatnya dan bokongnya melalui monitor tersebut. Mata Joon Hun terpaku pada layar selagi Yuan berjalan menuju ke meja rias. Rambut panjangnya menjuntai menuruni punggung pucatnya, bokongnya yang bulat, kakinya yang jenjang.
Yuan membungkuk sewaktu ia mengeluarkan satu pakaian dari meja rias. Ia mengangkat tangannya sewaktu mengenakannya. Sutra yang lembut itu mengalir turun di punggungnya.
Seketika itu juga, Joon Hun merinding. Ia teringat akan bayangan istrinya yang membungkuk di bawahnya. Punggung pucatnya membentang di sepanjang lekuk tubuhnya yang lentur. Rambutnya yang halus dan berantakan. Kehangatan di antara pahanya yang gemetaran sewaktu ia mencengkeram kemaluannya dengan erat. Cairan Yuan yang menetes ke rambut kemaluannya sendiri ...
"Tidak ada yang mencurigakan."
"Ah ..." Joon Hun kembali tersadar.
"Direktur?"
"Aku akan putuskan apakah itu mencurigakan atau tidak. Kirimkan padaku semua catatan panggilan teleponnya dari bulan lalu dan detailnya, sekaligus dengan ringkasan penggunaan komputernya."
"Baik, aku mengerti."
Di dalam monitornya, istrinya sudah duduk di depan cermin sementara ia mengeringkan rambutnya. Garis besar dari payudaranya tergambar jelas melalui gaun tidur tipisnya.
"Dan ..."
"Iya, ada apa?"
Joon Hun menutup mulutnya. Matanya menempel pada monitor. Selain dari dirinya sendiri, tidak ada lagi orang di dalam rumah ini yang dapat menghindari kamera. Beruntungnya, ialah satu-satunya yang punya akses pada kamera pengintai di kamar istrinya.
"Tidak ada."
"Ah, baiklah."
Joon Hun mengakhiri teleponnya. Sebuah jendela pemberitahuan pun muncul di monitor, mengindikasikan bahwa ia telah menerima sebuah email. Ia membuka email dan memeriksa catatan panggilan dan detail yang dikirimkan. Bersih. Jadwal dan pergerakan Yuan, semuanya sepenuhnya bersih.
Selagi ia menggulirkan dokumen itu, ia menyadari kalau Yuan menerima sebuah pesan sebelumnya, di siang hari. Ia membaca isi dari pesan tersebut.
Kita akan melanjutkan dengan prosedur perceraian, jadi pastikan untuk segera pergi.
Aku mengerti.
Yuan membalas tanpa mengajukan pertanyaan apapun. Di atas itu, sisa panggilannya terkait dengan universitas. Tetap saja, ada sesuatu yang tidak beres bagi Joon Hun.
Min Yuan familier dengan kedua rumah tangga. Istrinya juga akan bisa mencari tahu tentang ID-nya.
Hentikan. Kecurigaan ini tidak masuk akal. Rumah ini diselimuti dari atas ke bawah, dengan sistem keamanan canggih yang terbaik. Kamera pengintainya bahkan tidak akan melewatkan setetes pun air.
Ditambah lagi, Min Yuan adalah putri Presiden Min dari R&K. Kerugian pada ayahnya akan berarti kerugian pada dirinya sendiri. Ia menerima pernikahannya demi proyek Dubai dan memainkan peran istri yang sempurna hingga sekarang. Luar dan dalam.
Tetapi, bagaimana bisa Joon Hun mengetahui perasaan Yuan secara pasti? Pengkhianatan selalu berasal dari mereka yang berada paling dekat denganmu. Di dunia ini, sekutumu yang paling terpercaya akan menjadi orang yang menikammu dari belakang. Jadi, sebenarnya, Min Yuan ada di pihak siapa?
Dirinya yang sebenarnya sepenuhnya tersembunyi di balik sebuah tembok. Ia sudah memiliki tubuh Yuan di bawahnya untuk malam yang tak terhitung lagi jumlahnya, menyentuh setiap sudut dan celah sebagai suaminya. Namun, ia tidak pernah benar-benar melihat diri Yuan yang sesungguhnya, sekali saja.
Dirinya yang sesungguhnya. Jika Yuan punya, akan seperti apakah itu?
Apa yang ada di balik mata acuh tak acuh miliknya itu?
Joon Hun hanya pernah melihatnya di wajah Yuan pada profil di waktu itu. Di depan jendela gelap selama musim dingin, ia melihat kesedihan dan kelembutan Yuan hanya untuk sesaat. Selain dari itu, ia tidak bisa mengingat saat lainnya ia pernah melihat wajah asli Yuan.
Omong kosong. Joon Hun tertawa pahit. Apakah ia cemburu pada istrinya yang tersenyum pada pria lain hingga ia sampai pada kesimpulan ini?
Tetapi, apakah itu?
Sudah setengah tahun semenjak terakhir istrinya menerimanya di ranjangnya. Yuan bilang ia sibuk atau sakit, tetapi itu menjadi jelas kalau Yuan sedang menjauhinya.
Tidak ada kontak di antara istrinya dan Lee Tae Kyung. Semenjak mereka menikah, Yuan tidak pernah bertemu dengannya atau bahkan meneleponnya sekali pun. Namun, laporan yang Sekretaris Kang berikan padanya itu mengejutkan. Yuan dan Lee Tae Kyung sangat dekat sebelum pernikahannya.
Lee Tae Kyung adalah putra dari sopir Presiden Min R&K. Sebagai pembantu dekat keluarga, ia tumbuh besar bersama Yuan semenjak gadis itu berusia tujuh tahun. Semenjak istrinya mulai SMA di London dan tinggal di sana selama kuliah, Lee Tae Kyung akan pergi ke sana untuk mengurusnya setiap tiga bulan. Di dalam gambar mereka bersama-sama, tampaknya mereka sangat dekat.
Di dalam gambar itu, istrinya sedang tersenyum dengan cerahnya. Itu adalah senyuman yang belum pernah dilihat sendiri olehnya.
Meskipun mereka begitu dekat, mereka tidak pernah berhubungan satu sama lain semenjak ia menikah. Haruskah Joon Hun merasa lega?
Yang lebih penting, Lee Tae Kyung adalah orang yang bertanggung jawab untuk proyek Dubai dari pihak R&K.
Bagaimana kalau ... Hanya, bagaimana kalau ...
Apabila Min Yuan dan Lee Tae Kyung saling mencintai, apa yang akan dilakukan Lee Tae Kyung saat ia mengetahui kalau Yuan direbut oleh sebuah pernikahan kontrak?
Bukankah ia akan mencoba untuk menghancurkan pernikahan itu dengan segala cara?
Bukankah ia akan mencoba untuk mendapatkan Yuan kembali apapun yang terjadi?
Jika Yuan ingin menceraikan Joon Hun dan kembali ke sisi Tae Kyung, bukankah ia akan mencari tahu ID suaminya dari dalam dan menyerahkannya pada kekasihnya?
Kalau itu adalah dia, ia akan melakukan apapun yang dapat dilakukannya.
Dan 500 miliar won itu. Itu lebih dari cukup untuk bertahan seumur hidup apabila Yuan memutuskan untuk melarikan diri dan menghilang.
Tiba-tiba saja, Joon Hun mendengar bunyi pukulan keras dan melihat ke bawah. Ia tidak tahu kapan ia sudah mengepalkan tangannya jadi tinjuan. Namun, amarah yang tak dapat dipercaya menyapu benaknya saat ini. Ia tidak menyadari betapa mengerikan matanya terlihat sekarang ini.
Apa yang ...!
Joon Hun menertawai dirinya sendiri.
Apa yang sedang kau lakukan sekarang, Seo Joon Hun?
Apa kau mau membunuh Min Yuan? Apa kau ingin mencabik-cabik Lee Tae Kyung?
Kenapa? Apa kau cemburu?
Menggelikan.
Ini semua karena harga dirinya. Lee Tae Kyung sudah mengacau dengan istrinya. Ia menipunya, dan karena mengkhianatinya, pria itu akan membayarnya. Perasaan yang dimiliki Joon Hun terhadap Min Yuan, tidak lebih dari nafsu belaka. Hanya itu saja.
Joon Hun mengangkat ponselnya sekali lagi. Ia menggulirkan kontaknya sebelum dengan sembarangan menekan tombol 'telepon'. Setelah beberapa deringan, suara yang mengantuk menjawabnya.
"Halo?"
"Derrick."
"Ah, ada apa?"
"Segera kembali ke Korea."
"Apa?"
Joon Hun tidak merespon, dan hanya mengakhiri panggilannya. Ia berharap agar Min Yuan tidak ada hubungannya dalam insiden ini. Ia berharap agar Min Yuan tidak memiliki hubungan spesial apapun dengan Lee Tae Kyung. Namun, jika itu kasusnya ...
Joon Hun bahkan tidak bisa menyelesaikan pemikiran tersebut.
0 comments:
Posting Komentar