Kamis, 19 Agustus 2021

CTF - Chapter 121

Consort of A Thousand Faces

Chapter 121 : Interogasi

Wajah Ning An Lian berubah ketika ia mendengarkan apa yang diucapkan oleh Piao Xu. Kemudian, ia pun berbalik dan segera bergegas menuju Institut Tabib Kekaisaran.

Yun Ruo Feng bahkan tidak menyuruh seseorang untuk memberitahukan padaku kalau dirinya terluka! Apakah ia memperlakukanku, si Putri Pertama Kekaisaran ini, tidak ada?

***

Panik, Ning An Lian segera sampai di Institut Tabib Kekaisaran.

Para pengawal di pintu masuk Institut Tabib Kekaisaran melihat Ning An Lian dan maju ke depan guna menghalanginya masuk. "Putri Pertama, Pangeran Yun telah menginstruksikan pada kami agar tidak membiarkan orang lain mengganggunya."

"Apa kalian buta? Apakah Putri Pertama adalah 'orang lain'?!" Piao Xu adalah yang pertama mencaci-maki para pengawal.

Ning An Lian tidak senang mendengar itu. Apabila aku dianggap sebagai 'orang lain', maka siapa lagi yang bisa dianggapnya sebagai orangnya sendiri? Si Ning Ru Lan yang sudah mati itu?

Udara di sekitar mereka mendadak membeku. Para pengawal bisa mengetahui dari ekspresi Ning An Lian, kalau si Putri Pertama sedang marah.

Tetapi, walaupun Putri Pertama berkuasa, Pangeran Yun-lah yang memegang keputusan terakhir. Para pengawal menatap Ning An Lian dan tidak yakin bagaimana mereka harus merespon. "Putri Pertama, mohon jangan mempersulit kami, para pelayan ini. Kami hanya mematuhi perintah Pangeran Yun."

Pintar sekali dia. Hanya dengan mengklaim kalau mereka bekerja di bawah perintah Pangeran Yun, aku tak bisa lagi memaksa mereka.

"Mundur."

Tepat saat Ning An Lian ingin memarahi pengawal tersebut, suara hangat dan lembut Yun Ruo Feng terdengar dari dalam ruangan yang tertutup rapat itu.

Ketika para pengawal mendengarkan suara Yun Ruo Feng, mereka merasa telah terselamatkan. Kami benar-benar tidak ingin menentang Putri Pertama. Jika ia sungguh ingin memaksa masuk, kami pun tak akan bisa melakukan apa-apa.

Sekelompok pengawal itu tahu apa yang harus dilakukan, memberi hormat pada Ning An Lian dan melangkah ke kedua sisi pintunya.

"Putri Pertama, silakan masuk." Di saat ini, pengawal kecil yang cepat tanggap maju ke depan dan tersenyum penuh penyesalan ke arah Ning An Lian, berperilaku di luar norma.

Kalau aku ingin dikenali, maka aku harus memaksakan keberuntunganku. Ini adalah pemikiran yang dilabuhkan oleh si pengawal kecil.

Tetapi Ning An Lian tidak berminat mendengarkannya berbicara; kepalanya dipenuhi oleh Yun Ruo Feng.

Dari suara Yun Ruo Feng, tidak sulit untuk mengetahui bahwa ia sedang menderita rasa sakit yang tak terbayangkan. Suaranya terdengar berangin, namun masih mempertahankan kehangatannya yang biasa.

Apakah ia sangat kesakitan? Apakah ia tidak memberitahukannya padaku karena ia tidak ingin aku merasa cemas? Apakah aku yang berpikir terlalu berlebihan?

Hati Ning An Lian bertentangan. Tak peduli apa pun yang kupikirkan, itu tidak mengubah fakta bahwa aku sangat mencintai Yun Ruo Feng.

Setidaknya, pada akhirnya, akulah sang pemenangnya. Kini, Yun Ruo Feng milikku! Si jalang Ning Ru Lan itu sudah lama mati!

Ning An Lian melirik ke arah para pengawal di kedua sisi pintunya, dan masuk ke dalam Institut Tabib Kekaisaran bersama Piao Xu yang mengikuti di belakangnya.

Di lain pihak, diabaikan oleh Ning An Lian, si pengawal kecil hanya bisa berdiri canggung di sana.

Tepat setelah berjalan masuk, bau ramuan obat-obatan membuat Ning An Lian mengernyitkan alisnya tanpa sadar.

Pada saat ini, roman muka Yun Ruo Feng memucat selagi ia duduk di atas dipan. Butiran-butiran besar keringat mengalir menuruni keningnya, sementara tabib kekaisaran mengoleskan obat padanya. Tidak sulit melihat kalau ia sangat kesakitan.

(T/N : kursi malas Tiongkok—kursi yang memanjang, sempit, dan rendah, yang dapat digunakan untuk berbaring dan tidur, mirip dipan.)

Saat Ning An Lian melihat ini, ia merasa seolah hatinya ditikam. Tidak peduli apa pun, pria ini adalah orang yang sangat amat kucintai. Semua amarah dan keraguannya yang sebelumnya, mendadak menghilang tanpa jejak.

"Aku baik-baik saja. Hanya luka kecil." Senyum Yun Ruo Feng mirip seperti angin musim semi saat ia menyadari tatapan Ning An Lian, tetapi tidak sulit melihat kalau pria ini tengah menahan rasa sakit.

Senyuman itu melelehkan hati Ning An Lian, tetapi ia tidak melihat bahwa itu adalah senyuman palsu. "Bagaimana mungkin ini adalah luka kecil? Kau tidak memberitahukanku apa-apa, aku ...."

Ia sudah seperti ini, tetapi ia masih memikirkan untuk menenangkanku. Tampaknya, aku berpikir terlalu berlebihan. Yun Ruo Feng memang mempedulikanku. Ning An Lian merasa lega.

Dengan air mata di matanya, Ning An Lian menatap ke arah Yun Ruo Feng dengan wajah tertekan, maju ke depan, mengambil bubuk obat dari tangan Tabib Kekaisaran.

Si Tabib pun paham. Ia mengingatkan Pangeran Yun agar menjaga dirinya sebelum pergi.

Yun Ruo Feng memandang lurus ke arah Ning An Lian dengan tatapan yang begitu lembut dan halus, yang akan membuat siapa saja, tanpa sadar, akan bertekuk lutut padanya.

"Kenapa kau tidak memberitahukan padaku kalau kau terkena racun ular krait? Kenapa kau menanggung semua penderitaan ini sendirian? Siapa si pria misterius itu?" Ning An Lian tidak sepenuhnya kehilangan akalnya, masih ingat akan tujuannya selagi ia membubuhkan obatnya pada Yun Ruo Feng.

Yun Ruo Feng tak terpengaruh sewaktu ia tersenyum hangat padanya, mengangkat tangannya untuk membelai rambut panjang dan halus Ning An Lian. "Aku baik-baik saja. Semua bisa ularnya sudah dikeluarkan, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

Ia tahu siapa si pria misterius itu, tetapi hanya tidak ingin memberitahukannya.

Ia jelas-jelas mengubah topik pembicaraannya; bahkan orang bodoh pun bisa mengetahuinya, dan Ning An Lian bukanlah orang bodoh.

Tangan Ning An Lian agak bergetar sebelum kembali normal. Selama Yun Ruo Feng masih milikku, yang lainnya tidak penting.

Walaupun inilah yang dipikirkannya, ia tetap merasa tidak nyaman. Mengapa ia mengubah topiknya? Aku adalah calon Wang Fei-nya; ia harus memberitahukan semuanya padaku.

Tetapi untuk sekarang, aku tidak ingin meributkan soal ini.

"Mmm, jangan menyembunyikan apa-apa dariku di masa mendatang." Ning An Lian mengangguk, terlihat seolah tak terjadi apa pun. Setelahnya, ia menyimpan obatnya dan meletakkanya di atas meja di sebelahnya.

Meskipun warna wajah Yun Ruo Feng masih sedikit pucat, paling tidak, ia tidak kelihatan seolah sedang kesakitan lagi. Memandangi luka di kakinya, ekspresinya jadi merenung.

"Feng, ada apa? Apakah masih sakit? Haruskah aku meminta Tabib Kekaisaran untuk kemari lagi?" Setelah Ning An Lian menyimpan obatnya, ia berbalik, hanya melihat Yun Ruo Feng tengah memandangi kakinya.

Dengan bijak, Piao Xu mengambil kain perban yang digunakan untuk membalut luka dan membawakannya sebelum menutup pintu di belakangnya.

"Sudah tidak sakit lagi. Aku hanya teringat beberapa hal."

"Oh? Apa yang kau ingat sampai membuatmu melamun begitu?" Alis Ning An Lian pun mengernyit.

Akulah orang yang berada di depannya, tetapi apakah ia sedang memikirkan orang lain?

Yun Ruo Feng bertingkah seolah ia tidak menyadari perubahan di wajah Ning An Lian, bangun, memeluknya sebelum kemudian didorong berbaring lagi ke dipan oleh Ning An Lian.

"Kakimu masih belum sembuh. Jangan sembarangan bergerak."

Apakah ia sengaja membuatku mencemaskanya? Ning An Lian ingin melihat sesuatu di roman mukanya, tetapi selain senyum konstannya, tak ada lagi yang lainnya.

Yun Ruo Feng meyakinkannya, "Bukan masalah besar lagi. Tidak akan mengganggu apa-apa, jadi kau tidak perlu khawatir."

Sekali menjeda, Yun Ruo Feng pun meneruskan. "An Lian, kau harus melatih tariannya di waktu sekarang-sekarang ini. Perjamuan Kerajaan Nan Zhao akan dimulai dalam kurun waktu sepuluh hari."

Perjamuan Kerajaan Nan Zhao sangat penting bagi dua orang. Bagi Ning An Lian, si tokoh utama perjamuan kerajaan Nan Zhao, bukan lagi Ning Ru Lan mulai tahun ini!

Ning An Lian cemberut. "Jangan khawatir, aku tahu seberapa pentingnya ini. Hanya saja, tubuhmu ...."

Yun Ruo Feng adalah Prince Regent di Nan Zhao, tetapi sekarang ini sedang terluka. Aku khawatir kalau ia tidak akan bisa muncul di perjamuan kerajaan Nan Zhao.

Namun, kalimat selanjutnya dari Yun Ruo Feng mengusir kecemasan Ning An Lian. "Aku akan menjaga tubuhku dan memulihkan diri. Sementara itu, aku sangat menantikan tarianmu karena kau akan jadi tokoh utama di perjamuan kerajaan kali ini."

Benar, tokoh utamanya sekarang adalah aku, bukan Ning Ru Lan! Hati Ning An Lian diliputi kebahagiaan selagi ia langsung memeluk Yun Ruo Feng, bibirnya bertemu dengan bibir pria itu.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar