Sabtu, 05 Desember 2020

CTF - Chapter 33

Consort of A Thousand Faces

Chapter 33 : Kelakar


Su Xi-er membungkuk dan menyampaikan salamnya, "Hamba memberi hormat kepada Pangeran Hao."

Jika ia benar, pria ini akan berkata, "Apakah kau ingin tahu mengapa Pangeran ini di sini?"

"Cepatlah pergi dan kerjakan tugasmu," suara jelas dan merdu keluar di antara belah bibirnya. Ia bahkan tidak melirik Su Xi-er sama sekali.

Su Xi-er kaget, tetapi dengan cepat kembali normal. Apakah aku salah menebak, ataukah ia sedang berpura-pura? Hanya jika ia punya terlalu banyak waktu luang, barulah ia datang ke Istana Samping untuk menontonku menggosok pispot-pispot ini.

"Pangeran Hao, mengapa Anda di sini?" Karena ia tidak memberitahuku, maka aku yang akan bertanya.

Sepasang mata Pei Qian Hao menilainya dari atas ke bawah. Ia begitu kurus kering dan kecil. Bagaimana ia bisa mendapatkan kekuatan untuk membuatku tak sadarkan diri? Jika aku tidak memainkan beberapa trik, kapan ia akan mengakui semuanya?

Pei Qian Hao cukup percaya diri dalam intuisinya sendiri. Pasti dia.

"Pastinya ada alasan mengapa Anda muncul di sini, Pangeran Hao. Hamba akan pergi bekerja." Saat Su Xi-er melihat kalau ia tidak merespon, ia berbicara dengan hormat sebelum berjalan menuju ke arah rumah kayunya.

Pei Qian Hao memperhatikannya meletakkan semua pispot ke atas papan bambu sebelum ia menarik tali kasar itu dan mengangkutnya menuju sisi sumurnya.

Tubuhnya sangat lemah, tetapi ia bisa menarik barang berat seperti itu, meskipun kecepatannya agak lambat.

"Dimana dayang gemuk yang bersamamu? Mengapa ia tidak datang dan membantumu?" Pei Qian Hao tidak tahan untuk bertanya.

Su Xi-er menghentikan apa yang sedang dilakukannya dan mengangkat kepalanya untuk menatapnya. "Namanya Ruo Yuan, bukan si dayang gemuk."

"Ia memang bulat dan gemuk," sanggah Pei Qian Hao dingin.

"Pangeran Hao, ia dibawa pergi oleh pengawal kekaisaran pagi ini." Su Xi-er langsung berterus terang. Karena ia yang memulai inisiatif menyebut soal Ruo Yuan, aku akan mengambil kesempatan ini untuk bertanya.

Pei Qian Hao mengangkat alisnya. "Ia adalah dayang gemuk dari Istana Samping tanpa ada kegunaannya sama sekali. Pengawal kekaisaran mana yang akan menangkapnya?"

Su Xi-er agak terkejut. Menilai dari nada bicaranya, ia bukanlah orang yang memerintahkan para pengawal kekaisaran untuk membawa Ruo Yuan pergi? Jika bukan dirinya, maka siapa?

Tidak puas dengan keraguan yang terdapat dalam pandangan Su Xi-er, ia berjalan mendekat dan mencubiti dagunya, matanya agak menyipit. Suaranya dipenuhi ancaman, "Kau mencurigai Pangeran ini?"

"Seperti kata Anda, Pangeran Hao, Ruo Yuan hanyalah seorang dayang biasa di Istana Samping. Hamba pun tidak mengerti, mengapa ada seseorang yang membawanya pergi?"

Pei Qian Hao menundukkan kepalanya dan tatapannya terpaku di matanya, hanya bisa melihat eskpresi yang benar-benar tenang.

Sialan, ekspresi macam apa ini!

"Apabila Pangeran ini yang melakukannya, Pangeran ini akan mengakuinya. Kau punya banyak keberanian sekarang." Suaranya dalam dan rendah. Tangannya terus-menerus mengelus dagunya sebelum akhirnya mencapai bibirnya.

Su Xi-er tidak menghindarinya. "Ia adalah teman baik hamba, seseorang yang sangat penting. Tidak peduli seberapa pemalunya seseorang, mereka pun akan menjadi lebih berani ketika itu berhubungan dengan seseorang yang penting. Pangeran Hao, jangan bilang kalau Anda belum pernah merasa begitu putus asa ingin melindungi seseorang dengan segenap kekuatan Anda?"

Tangan yang menjelajah di bibirnya langsung terhenti. Putus asa melindungi seseorang dengan segenap kekuatanku? Belum pernah ada seseorang seperti itu.

"Ia adalah bawahanmu. Kapan ia menjadi teman baikmu?"

"Pangeran Hao, ia dan diriku sama-sama adalah dayang di Istana Samping dengan status yang sama. Bagaimana bisa Anda mengatakan kalau ia adalah bawahanku?" Orang-orang yang dekat dengannya sekarang adalah Hong Li dan Ruo Yuan.

Hong Li adalah kaki tangan yang cerdas, sementara ketulusan Ruo Yuan lebih mirip dengan Lü Liu.

"Kau secemas itu tentangnya?" Pei Qian Hao mengangkat sudut mulutnya, merendahkan wajahnya hingga bibirnya menempel dekat dengannya, tetapi tidak menciumnya, napasnya terasa panas saat mengenai wajahnya.

"Hamba ingin tahu siapa sebenarnya yang membawanya pergi. Itu saja," Su Xi-er menjawab perlahan.

Ucapannya membuat pria itu tertawa kecil. Ia melepaskannya dan mata dinginnnya memandanginya. "Pangeran ini bisa membantumu menyelidikinya, tetapi ada sebuah syarat." Pada saat menyebutkan soal syarat, ekspresi dinginnya berubah menjadi seringaian jahat.

Su Xi-er mengangkat kepalanya dan bertanya, "Apa syaratnya?"

"Jika kaulah yang membuatku tak sadarkan diri, aku bahkan bisa menghukum matimu." Wajahnya diliputi senyum jahat dan nakal selagi ia mengutarakan perkataan paling kejam.

"Pangeran Hao, apabila tidak memiliki bukti, mohon jangan memfitnah hamba." Aku benar-benar tidak boleh mengakui fakta bahwa akulah yang membuatnya tak sadarkan diri.

"Pangeran ini hanya sedang memancingmu. Aku tidak bilang kalau itu adalah dirimu." Pei Qian Hao memandanginya dengan senyuman yang tidak sampai di matanya.

"Bisakah Anda langsung memberitahukan hamba apa syaratnya itu?" Su Xi-er bertanya tanpa tedeng aling-aling.

Ia sangat jelas dengan kekuatannya sekarang ini. Ia tidak akan bisa menyelidiki tujuan Ruo Yuan hanya dengan bergantung pada diri sendiri, tetapi lain urusannya bagi pria yang ada di depannya.

Pei Qian Hao menjawab dingin, "Syaratnya sangat sederhana. Ambil inisiatif untuk mencium Pangeran ini dan ciumlah hingga Pangeran ini merasa puas."

Syarat ini .... Jantung Su Xi-er melompat tiba-tiba. Aku tidak pernah mengambil inisiatif untuk sebuah ciuman, tetapi ia meminta hal seperti ini.

Apakah ia benar-benar menyukai seorang dayang penggosok pispot di Istana Samping?

"Pangeran ini akan menghitung sampai tiga. Satu, dua, ...."

Su Xi-er mengerutkan bibirnya. Ia melihat bayangan Lü Liu pada Ruo Yuan. Takdir Lü Liu selalu menjadi sebuah simpul di dalam hatinya, yang tak mampu dilepaskannya.

Saat ia mendengar kalau Pei Qian Hao sudah akan menghitung hingga tiga, ia langsung berjinjit dan menggunakan tangannya untuk melingkar di belakang lehernya. Ia menengadahkan kepalanya dan menekankan bibir lembutnya di atas bibir Pei Qian Hao.

Aroma samar dari obat-obatan herbal bercambur dengan aroma tubuh wanita melayang masuk ke dalam hidung Pei Qian Hao. Ekspresi di matanya mulai menjadi lebih mendalam, tetapi ia tetap tidak bergerak, memperbolehkannya untuk mengambil inisiatif.

Su Xi-er pernah berciuman dengan seseorang sebelumnya: dua kali di kehidupan sebelumnya, dan sekali di kehidupan ini. Mengingat-ingat tindakan Pei Qian Hao ketika ia menciumnya dari pertemuan malam itu di hutan sebelah Istana Samping, ia membuka mulutnya, dan mendorong rahangnya.

Aroma wanita menjadi lebih kuat lagi di penciuman Pei Qian Hao, mendorongnya untuk memeluknya lebih erat.

Di bawah cahaya terang bulan, keduanya terjerat erat.

Segera setelah ia selesai berciuman, Su Xi-er tidak bisa mengatur napasnya. Ia menepuk dadanya dan mulai menenangkan napasnya.

Pei Qian Hao merasa lucu selagi ia memandanginya. "Apakah kau perlu lebih banyak latihan di masa mendatang?"

Su Xi-er mendongak untuk menatapnya. Tindakannya berapi-api barusan, tetapi ia langsung menenangkan diri, matanya gelap tiada akhirnya. Seorang pria seperti ini, semestinya adalah yang paling tidak berperasaan, bukan? Baginya, semua wanita sama seperti 72 selir di Istana Kecantikan—hanyalah mainan. Untuk apa pula para wanita ini dibawa masuk olehnya?

"Kau sudah memenuhi permintaanku. Pangeran ini akan membantumu menyelidikinya," Pei Qian Hao memberitahunya dingin.

Su Xi-er membungkuk. "Terima kasih banyak pada Pangeran Hao."

"Kau sebenarnya berlaku sangat baik dan sangat memahami peraturan." Pei Qian Hao terkekeh. Akhirnya, ia mengibaskan lengan jubahnya dan pergi.

Tersembunyi di tempat rahasia, Wu Ling menyaksikan seluruh kejadiannya dari awal hingga akhir. Aku merasa pemikiran Yang Mulia semakin sulit untuk dipahami. Orang luar semuanya mengatakan bahwa Yang Mulia sangat menyukai gadis cantik, dan bahwa ke-72 selir di Istana Kecantikan, semuanya adalah gadis cantik yang terbaik.

Tetapi, hanya aku, Wu Ling, yang mengetahui, setelah para gadis cantik ini memasuki tempat itu, mereka akan menjadi janda. Pangeran Hao tidak pernah menetap di Istana Kecantikan. Karena itu masalahnya, mengapa ia ingin menyimpan wanita-wanita itu?

Setelah melihat kalau Pangeran Hao sedang berjalan ke arahnya, Wu Ling segera muncul. "Pangeran Hao, mengapa Anda tidak membawa Su Xi-er masuk ke Istana Kecantikan?"

"Aku tidak akan membawanya," Pei Qian Hao membalas dingin.

"Pangeran Hao, karena Anda tidak pergi ke Istana Kecantikan, mengapa Anda ingin memelihara wanita-wanita itu?"

"Mengurung mereka di dalam sebuah penjara berbunga dan memperhatikan mereka mengigit satu sama lain sementara saling menyombongkan diri, bukankah itu sangat menarik?"

Wu Ling tersentak kaget dan memandangi ekspresi tenang Pangeran Hao. Rupanya, ia sungguh-sungguh berpikir kalau para wanita di Istana Kecantikan itu tak lebih dari hewan dalam kandang yang saling mengoyak hingga tercabik, menonton konflik mereka layaknya seorang penonton yang menikmati sebuah pertunjukan.

"Seorang dayang gemuk dari Istana Samping, Ruo Yuan, dibawa pergi oleh pengawal kekaisaran. Pergi dan periksa siapa yang membawanya pergi." Pei Qian Hao berjalan ke kejauhan.

Wu Ling tertegun lagi. Dayang gemuk semalam?

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar