Consort of A Thousand Faces
Chapter 35 : Seseorang Sangat Marah
Su Xi-er tidak memahami pemikiran maupun cara Pei Qian Hao sama sekali. Menyimpulkan bahwa orang biasa tidak akan pernah bisa memahaminya, ia berhenti memikirkan tentangnya.
Kalau
aku sungguh-sungguh memikirkannya terlalu serius, aku hanya akan sakit kepala.
Setelahnya,
ia menarik papan bambu itu kembali ke rumah kayu di sisi barat daya seorang
diri. Ketika ia kembali ke sisi sumur, Situ Li sudah pergi, satu botol porselen
putih dibiarkan tertinggal di tempatnya.
Su
Xi-er membungkuk untuk memungutnya dan meletakkannya ke dalam lengan bajunya.
Anak-anak dari rumah tangga kekaisaran punya satu tipe arogansi. Apabila mereka
sudah menganugerahkanmu sesuatu dan kau tidak menginginkannya, mereka akan
membuangnya.
Ini
adalah bubuk obat yang bagus. Sayang sekali jika dibuang.
Dengan
botol bubuk obat di dalam bajunya, Su Xi-er kembali ke kamarnya. Setelah ia
sedikit membersihkan dirinya, ia pergi tidur.
Aku
menggantinya dengan ciuman hari ini. Semoga saja Pangeran Hao akan
memberitahukan padaku dimana Ruo Yuan besok. Selain itu, Pangeran Kekaisaran
Ketiga juga akan menyelidikinya.
***
Hari
berikutnya, pukul tujuh pagi, Istana Kedamaian Penuh Kasih.
Pei
Ya Ran bangun pagi dan sarapan dengan He Ying yang melayaninya.
"Apa
yang dikatakan Dayang Senior Liu?" Pei Ya Ran mengambil saputangan untuk
mengelap mulutnya dan bertanya dengan ekspresi serius.
He
Ying menjawab pelan, "Dayang Senior Liu lebih tua dari Dayang Senior Zhao
dan sudah mengalami banyak perubahan dalam hidup juga masa-masa sulit. Ia tidak
mengambil hati sama sekali tentang instruksi dari Anda, Ibu Suri. Ia hanya
bilang ..." Sampai di sini, He Ying berhenti dan mengamati ekspresi Ibu
Suri dengan hati-hati.
Ekspresi
Pei Ya Ran menggelap. "Apa yang dikatakan olehnya?"
"Ia
hanya mengatakan bahwa Anda masih terlalu muda. Su Xi-er tidak melakukan
kejahatan apa pun, jadi dengan sengaja menghukumnya tidak sesuai dengan
peraturan istana."
Langsung
saja, Pei Ya Ran mengangkat tangannya dan menggebrak mejanya dengan ganas.
Bekas kemerahan langsung muncul di pergelangan tangannya.
He
Ying jadi gelisah. "Ibu Suri, mohon jangan marah. Kita bisa menggunakan
cara lain untuk menghukum Su Xi-er. Tentu saja, termasuk Dayang Senior
Liu."
Pei
Ya Ran berbicara penuh amarah, "Dayang Senior Zhao sudah mati, dan Dayang
Senior Liu bisa akur dengannya. Terus terang saja, ia hanyalah seorang pelayan
yang selalu melayani majikannya. Terlebih lagi, ia adalah pelayan yang sudah
tua!"
"Ibu
Suri, tubuh Anda halus dan berharga. Tidak pantas bagi Anda untuk marah karena
orang seperti itu. Apabila Anda ingin menghukum Su Xi-er, itu sangatlah mudah.
Cukup langsung perintahkan seseorang untuk diam-diam ..." Suara He Ying
menjadi makin pelan hingga akhirnya, ia berbisik di telinga Pei Ya Ran.
"Ini
... tidak bisa. Jika Pangeran Hao mengetahuinya, ia akan mengatakan kalau aku
menyalahgunakan kekuasaanku." Pei Ya Ran mengigiti bibirnya dan
menggelengkan kepalanya.
Penampilannya
ini membuat orang tanpa sadar mengingat kalau ia masih berusia delapan belas
tahun; sedang dalam masa mudanya yang prima.
He
Ying melihat kalau Ibu Suri masih ragu-ragu, sehingga ia memberitahukan
padanya, "Pangeran Hao menghukum Dayang Senior Zhao dengan hukuman papan
sampai ia mati demi kepentingan Su Xi-er."
"Apa!"
Pei Ya Ran tidak bisa menahan suaranya mengeras. Dayang Senior Zhao
sebenarnya mati seperti itu. Mengapa He Ying tidak memberitahukanku sebelumnya?
"Ibu
Suri, hamba khawatir kalau Anda tidak akan bisa menahan kabar ini. Pangeran Hao
sudah melewati usia pernikahan, dan penuh dengan vitalitas juga tenaga. Apabila
Su Xi-er berniat untuk menggodanya, konsekuensinya tidak terbayangkan."
Pei
Ya Ran langsung berdiri, roman wajahnya kejam. "Aku tidak akan membiarkan
hal semacam itu terjadi. Sampaikan titah lisanku, panggil Pangeran Hao ke
istana." Walaupun ia adalah kakakku, aku adalah Ibu Suri dari
kerajaan ini, sementara ia adalah seorang pejabat. Di permukaan, posisinya
tidak setinggi milikku. Tentu saja, ini akan tergantung apakah Pei Qian Hao
bersedia untuk bersandiwara.
Titah
lisannya diteruskan. Dengan pengaruhnya, semua orang di istana mengetahui kalau
amarah Ibu Suri terkait dengan Pangeran Hao.
Pei
Ya Ran sengaja melakukan semua ini untuk unjuk kekuasaan.
Dayang
istana menyebarkan kabar ini dari mulut ke mulut, dan dalam waktu singkat,
menimbulkan keributan tentang masalah ini.
Su
Xi-er sedang makan siang saat ia mendengar soal itu. Ruo Yuan masih
belum kembali hari ini, sementara Pangeran Hao dan Ibu Suri terlibat konflik
lagi.
Hong
Li duduk di sampingnya dan berkata pelan, "Tindakan Ibu Suri ini
menyebabkan keributan besar kali ini. Apakah Pangeran Hao akan memberinya
muka?"
Su
Xi-er memandanginya. "Aku rasa, tergantung pada suasana hati Pangeran Hao.
Apabila ia sedang senang, ia akan pergi ke Istana Kedamaian Penuh Kasih. Jika
ia sedang tidak senang, tidak ada seorang pun yang bisa mengatakannya dengan
pasti."
"Benar.
Sekarang ini, kekuasaan Pangeran Hao sudah mencapai titik dimana ia bisa
menutup langit dengan satu tangannya."
"Benarkah?
Bagaimana dengan Commandery Prince Xie? Bagaimana dengan para
pangeran kekaisaran itu?"
"Su
Xi-er, aku dengar kalau Commandery Prince Xie itu tampan dan
membawa aura menyegarkan seperti seorang pelajar. Senyuman selalu terukir di
wajahnya. Meskipun ia hanya punya sedikit kekuasaan, kepribadiannya mungkin
tidak bisa dibandingkan dengan Pangeran Hao, bukan? Di antara para Pangeran
Kekaisaran, hanya Pangeran Kekaisaran Ketiga yang dibawa kembali ke istana
kekaisaran. Sementara yang lainnya, aku tidak tahu ke sudut terpencil mana
mereka tinggal, ataupun apakah mereka bisa membebaskan diri mereka untuk
mengubah keberuntungan mereka."
Su
Xi-er tidak menanggapi. Senyuman selalu terukir di wajahnya? Ia mungkin
adalah seekor harimau yang tersenyum, seorang pria jahat dengan senyum paslu,
kan? Liu Ye-er jatuh sampai begitu demi dirinya, tetapi ia tidak menanyakan
tentangnya sama sekali. Pria seperti ini sudah pasti punya pemikiran yang
kejam.
"Oh,
omong-omong, aku masih belum memberitahukan padamu." Hong Li mendadak
tersenyum misterius sebelum wajahnya merona merah. "Bei Min, tiga pria tampan
luar biasanya ..." Sebelum ia bisa menyelesaikannya, ia disela oleh Su
Xi-er, "Pangeran Hao, Commandery Prince Xie, dan Pangeran
Kekaisaran Ketiga."
"Hei,
bisakah kau bicara lebih menyenangkan? Kau selalu begitu cerdas, itu tidak
benar-benar baik." Hong Li cemberut, menunjukkan ketidakpuasannya.
"Mhm,
kalau begitu, aku akan berbicara dengan menyenangkan. Siapakah tiga orang
wanita tercantik?" Su Xi-er mengikutinya.
Hong
Li jadi misterius lagi. "Tiga wanita cantik di Bei Min adalah Ibu Suri,
putri kelahiran selir dari Pejabat Peninjau Keadilan, dan satu-satunya adik
perempuan Commandery Prince Xie."
"Akan
tetapi ..." Di saat ini, mata Hong Li bersinar. Ekspresi di wajahnya
menjadi sangat misterius saat ia merendahkan suaranya. Takut yang lain akan
mendengarnya, ia mencondongkan diri dekat Su Xi-er dan melanjutkan.
"Akan
tetapi, aku mendengar kalau wanita cantik nomor satu di dunia ini ada di Nan
Zhao. Ia adalah Putri Pertama Nan Zhao, yang sayangnya sudah meninggal dunia,
Ning Ru Lan."
Saat
Su Xi-er mendengar kata 'Ning Ru Lan', wajahnya menggelap. Sudah berapa
lama semenjak aku terakhir mendengar nama asliku?
Hong
Li menyadari kalau Su Xi-er tidak merespon dan mengira kalau ia tidak
mempercayainya. "Aduh, semua orang di dunia mengetahuinya. Kami, para dayang
Istana Samping semua mengetahuinya. Dulu, semua orang sangat iri padanya. Ia
cantik, mahir memerintah kerajaan, bahkan bisa memimpin sebuah ekspedisi
militer ke medan perang!"
Su
Xi-er terkekeh. "Memangnya kenapa? Bukankah pada akhirnya, ia tetap terbunuh
oleh seseorang?"
Hong
Li menghela napas. "Benar sekali. Ia dibunuh oleh Jenderal Yun. Menurutmu,
ia pasti sangat sakit hati, kan? Aku cukup penasaran, jika Nan Zhao ingin
membentuk aliansi pernikahan dengan Bei Min, siapakah yang akan dipilih oleh
Ning Ru Lan? Pangeran Hao?"
Dalam
sekejap, penampilan mendominasi Pei Qian Hao pun terlintas dalam benak Su
Xi-er.
Akhirnya,
Su Xi-er berkata, "Jangan bicarakan soal ini lagi. Tidak ada gunanya
mendiskusikan seorang wanita yang sudah mati."
Hong
Li melihat kalau eskpresinya muram dan segera menutup mulutnya.
Setelah
menyantap makan siangnya, Su Xi-er tidak buru-buru kembali ke kamarnya.
"Hong
Li, coba tebak, pengawal kekaisaran dari istana mana yang membawa Ruo Yuan
pergi?"
"Aku
juga tidak tahu. Ruo Yuan sangat tidak mencolok dan tidak menarik perhatian.
Karakteristiknya yang paling kelihatan adalah ia gemuk dan melakukan banyak
pekerjaan. Siapa yang tahu siapa yang telah disinggung olehnya?"
Su
Xi-er memandangi arah barat daya dan berharap kalau Ruo Yuan akan kembali
secepatnya. Aku tidak tahu kapan Pei Qian Hao akan menepati janjinya.
Beruntungnya, aku juga memberitahukan pada Situ Li semalam.
Pada
saat ini, Hong Li menepuk bahunya. "Su Xi-er, aku akan pergi bekerja.
Istirahatlah. Aku akan memanggilmu saat waktunya makan malam."
"Mhm,
pergilah."
Hong
Li baru saja pergi saat Su Xi-er melihat Nona Qing berjalan mendekat dengan
angkuh.
Namun,
Su Xi-er tidak menyangka kalau segera setelah Nona Qing berhenti di hadapannya,
ia akan mengangkat tangannya, terlihat seakan ia bersiap untuk memukulnya.
Su
Xi-er mengangkat tangannya untuk menghadang tangan Nona Qing. "Nona Qing, Anda
memukuli seseorang segera setelah tiba di Istana Samping. Itu tidak baik,
bukan?"
Nona
Qing mendengus dingin dan menarik lepas tangannya dari genggaman Su Xi-er. Di
waktu bersamaan, dengan lincah ia berjalan mendekati Su Xi-er dan menjejalkan
sebuah catatan ke dalam tangannya, berkomentar, "Kau sangat berbakat,
membuat Kakak Wu bekerja untukmu berkali-kali."
Kakak
Wu adalah Pengawal Kekaisaran Wu, pengawal pribadi di sisi Pangeran Hao.
Ini
berarti, ada kabar mengenai Ruo Yuan!
0 comments:
Posting Komentar