Sabtu, 05 Desember 2020

CTF - Chapter 35

Consort of A Thousand Faces

Chapter 35 : Seseorang Sangat Marah


Su Xi-er tidak memahami pemikiran maupun cara Pei Qian Hao sama sekali. Menyimpulkan bahwa orang biasa tidak akan pernah bisa memahaminya, ia berhenti memikirkan tentangnya.

Kalau aku sungguh-sungguh memikirkannya terlalu serius, aku hanya akan sakit kepala.

Setelahnya, ia menarik papan bambu itu kembali ke rumah kayu di sisi barat daya seorang diri. Ketika ia kembali ke sisi sumur, Situ Li sudah pergi, satu botol porselen putih dibiarkan tertinggal di tempatnya.

Su Xi-er membungkuk untuk memungutnya dan meletakkannya ke dalam lengan bajunya. Anak-anak dari rumah tangga kekaisaran punya satu tipe arogansi. Apabila mereka sudah menganugerahkanmu sesuatu dan kau tidak menginginkannya, mereka akan membuangnya.

Ini adalah bubuk obat yang bagus. Sayang sekali jika dibuang.

Dengan botol bubuk obat di dalam bajunya, Su Xi-er kembali ke kamarnya. Setelah ia sedikit membersihkan dirinya, ia pergi tidur.

Aku menggantinya dengan ciuman hari ini. Semoga saja Pangeran Hao akan memberitahukan padaku dimana Ruo Yuan besok. Selain itu, Pangeran Kekaisaran Ketiga juga akan menyelidikinya.

***

Hari berikutnya, pukul tujuh pagi, Istana Kedamaian Penuh Kasih.

Pei Ya Ran bangun pagi dan sarapan dengan He Ying yang melayaninya.

"Apa yang dikatakan Dayang Senior Liu?" Pei Ya Ran mengambil saputangan untuk mengelap mulutnya dan bertanya dengan ekspresi serius.

He Ying menjawab pelan, "Dayang Senior Liu lebih tua dari Dayang Senior Zhao dan sudah mengalami banyak perubahan dalam hidup juga masa-masa sulit. Ia tidak mengambil hati sama sekali tentang instruksi dari Anda, Ibu Suri. Ia hanya bilang ..." Sampai di sini, He Ying berhenti dan mengamati ekspresi Ibu Suri dengan hati-hati.

Ekspresi Pei Ya Ran menggelap. "Apa yang dikatakan olehnya?"

"Ia hanya mengatakan bahwa Anda masih terlalu muda. Su Xi-er tidak melakukan kejahatan apa pun, jadi dengan sengaja menghukumnya tidak sesuai dengan peraturan istana."

Langsung saja, Pei Ya Ran mengangkat tangannya dan menggebrak mejanya dengan ganas. Bekas kemerahan langsung muncul di pergelangan tangannya.

He Ying jadi gelisah. "Ibu Suri, mohon jangan marah. Kita bisa menggunakan cara lain untuk menghukum Su Xi-er. Tentu saja, termasuk Dayang Senior Liu."

Pei Ya Ran berbicara penuh amarah, "Dayang Senior Zhao sudah mati, dan Dayang Senior Liu bisa akur dengannya. Terus terang saja, ia hanyalah seorang pelayan yang selalu melayani majikannya. Terlebih lagi, ia adalah pelayan yang sudah tua!"

"Ibu Suri, tubuh Anda halus dan berharga. Tidak pantas bagi Anda untuk marah karena orang seperti itu. Apabila Anda ingin menghukum Su Xi-er, itu sangatlah mudah. Cukup langsung perintahkan seseorang untuk diam-diam ..." Suara He Ying menjadi makin pelan hingga akhirnya, ia berbisik di telinga Pei Ya Ran.

"Ini ... tidak bisa. Jika Pangeran Hao mengetahuinya, ia akan mengatakan kalau aku menyalahgunakan kekuasaanku." Pei Ya Ran mengigiti bibirnya dan menggelengkan kepalanya.

Penampilannya ini membuat orang tanpa sadar mengingat kalau ia masih berusia delapan belas tahun; sedang dalam masa mudanya yang prima.

He Ying melihat kalau Ibu Suri masih ragu-ragu, sehingga ia memberitahukan padanya, "Pangeran Hao menghukum Dayang Senior Zhao dengan hukuman papan sampai ia mati demi kepentingan Su Xi-er."

"Apa!" Pei Ya Ran tidak bisa menahan suaranya mengeras. Dayang Senior Zhao sebenarnya mati seperti itu. Mengapa He Ying tidak memberitahukanku sebelumnya?

"Ibu Suri, hamba khawatir kalau Anda tidak akan bisa menahan kabar ini. Pangeran Hao sudah melewati usia pernikahan, dan penuh dengan vitalitas juga tenaga. Apabila Su Xi-er berniat untuk menggodanya, konsekuensinya tidak terbayangkan."

Pei Ya Ran langsung berdiri, roman wajahnya kejam. "Aku tidak akan membiarkan hal semacam itu terjadi. Sampaikan titah lisanku, panggil Pangeran Hao ke istana." Walaupun ia adalah kakakku, aku adalah Ibu Suri dari kerajaan ini, sementara ia adalah seorang pejabat. Di permukaan, posisinya tidak setinggi milikku. Tentu saja, ini akan tergantung apakah Pei Qian Hao bersedia untuk bersandiwara.

Titah lisannya diteruskan. Dengan pengaruhnya, semua orang di istana mengetahui kalau amarah Ibu Suri terkait dengan Pangeran Hao.

Pei Ya Ran sengaja melakukan semua ini untuk unjuk kekuasaan.

Dayang istana menyebarkan kabar ini dari mulut ke mulut, dan dalam waktu singkat, menimbulkan keributan tentang masalah ini.

Su Xi-er sedang makan siang saat ia mendengar soal itu. Ruo Yuan masih belum kembali hari ini, sementara Pangeran Hao dan Ibu Suri terlibat konflik lagi.

Hong Li duduk di sampingnya dan berkata pelan, "Tindakan Ibu Suri ini menyebabkan keributan besar kali ini. Apakah Pangeran Hao akan memberinya muka?"

Su Xi-er memandanginya. "Aku rasa, tergantung pada suasana hati Pangeran Hao. Apabila ia sedang senang, ia akan pergi ke Istana Kedamaian Penuh Kasih. Jika ia sedang tidak senang, tidak ada seorang pun yang bisa mengatakannya dengan pasti."

"Benar. Sekarang ini, kekuasaan Pangeran Hao sudah mencapai titik dimana ia bisa menutup langit dengan satu tangannya."

"Benarkah? Bagaimana dengan Commandery Prince Xie? Bagaimana dengan para pangeran kekaisaran itu?"

"Su Xi-er, aku dengar kalau Commandery Prince Xie itu tampan dan membawa aura menyegarkan seperti seorang pelajar. Senyuman selalu terukir di wajahnya. Meskipun ia hanya punya sedikit kekuasaan, kepribadiannya mungkin tidak bisa dibandingkan dengan Pangeran Hao, bukan? Di antara para Pangeran Kekaisaran, hanya Pangeran Kekaisaran Ketiga yang dibawa kembali ke istana kekaisaran. Sementara yang lainnya, aku tidak tahu ke sudut terpencil mana mereka tinggal, ataupun apakah mereka bisa membebaskan diri mereka untuk mengubah keberuntungan mereka."

Su Xi-er tidak menanggapi. Senyuman selalu terukir di wajahnya? Ia mungkin adalah seekor harimau yang tersenyum, seorang pria jahat dengan senyum paslu, kan? Liu Ye-er jatuh sampai begitu demi dirinya, tetapi ia tidak menanyakan tentangnya sama sekali. Pria seperti ini sudah pasti punya pemikiran yang kejam.

"Oh, omong-omong, aku masih belum memberitahukan padamu." Hong Li mendadak tersenyum misterius sebelum wajahnya merona merah. "Bei Min, tiga pria tampan luar biasanya ..." Sebelum ia bisa menyelesaikannya, ia disela oleh Su Xi-er, "Pangeran Hao, Commandery Prince Xie, dan Pangeran Kekaisaran Ketiga."

"Hei, bisakah kau bicara lebih menyenangkan? Kau selalu begitu cerdas, itu tidak benar-benar baik." Hong Li cemberut, menunjukkan ketidakpuasannya.

"Mhm, kalau begitu, aku akan berbicara dengan menyenangkan. Siapakah tiga orang wanita tercantik?" Su Xi-er mengikutinya.

Hong Li jadi misterius lagi. "Tiga wanita cantik di Bei Min adalah Ibu Suri, putri kelahiran selir dari Pejabat Peninjau Keadilan, dan satu-satunya adik perempuan Commandery Prince Xie."

"Akan tetapi ..." Di saat ini, mata Hong Li bersinar. Ekspresi di wajahnya menjadi sangat misterius saat ia merendahkan suaranya. Takut yang lain akan mendengarnya, ia mencondongkan diri dekat Su Xi-er dan melanjutkan.

"Akan tetapi, aku mendengar kalau wanita cantik nomor satu di dunia ini ada di Nan Zhao. Ia adalah Putri Pertama Nan Zhao, yang sayangnya sudah meninggal dunia, Ning Ru Lan."

Saat Su Xi-er mendengar kata 'Ning Ru Lan', wajahnya menggelap. Sudah berapa lama semenjak aku terakhir mendengar nama asliku?

Hong Li menyadari kalau Su Xi-er tidak merespon dan mengira kalau ia tidak mempercayainya. "Aduh, semua orang di dunia mengetahuinya. Kami, para dayang Istana Samping semua mengetahuinya. Dulu, semua orang sangat iri padanya. Ia cantik, mahir memerintah kerajaan, bahkan bisa memimpin sebuah ekspedisi militer ke medan perang!"

Su Xi-er terkekeh. "Memangnya kenapa? Bukankah pada akhirnya, ia tetap terbunuh oleh seseorang?"

Hong Li menghela napas. "Benar sekali. Ia dibunuh oleh Jenderal Yun. Menurutmu, ia pasti sangat sakit hati, kan? Aku cukup penasaran, jika Nan Zhao ingin membentuk aliansi pernikahan dengan Bei Min, siapakah yang akan dipilih oleh Ning Ru Lan? Pangeran Hao?"

Dalam sekejap, penampilan mendominasi Pei Qian Hao pun terlintas dalam benak Su Xi-er.

Akhirnya, Su Xi-er berkata, "Jangan bicarakan soal ini lagi. Tidak ada gunanya mendiskusikan seorang wanita yang sudah mati."

Hong Li melihat kalau eskpresinya muram dan segera menutup mulutnya.

Setelah menyantap makan siangnya, Su Xi-er tidak buru-buru kembali ke kamarnya.

"Hong Li, coba tebak, pengawal kekaisaran dari istana mana yang membawa Ruo Yuan pergi?"

"Aku juga tidak tahu. Ruo Yuan sangat tidak mencolok dan tidak menarik perhatian. Karakteristiknya yang paling kelihatan adalah ia gemuk dan melakukan banyak pekerjaan. Siapa yang tahu siapa yang telah disinggung olehnya?"

Su Xi-er memandangi arah barat daya dan berharap kalau Ruo Yuan akan kembali secepatnya. Aku tidak tahu kapan Pei Qian Hao akan menepati janjinya. Beruntungnya, aku juga memberitahukan pada Situ Li semalam.

Pada saat ini, Hong Li menepuk bahunya. "Su Xi-er, aku akan pergi bekerja. Istirahatlah. Aku akan memanggilmu saat waktunya makan malam."

"Mhm, pergilah."

Hong Li baru saja pergi saat Su Xi-er melihat Nona Qing berjalan mendekat dengan angkuh.

Namun, Su Xi-er tidak menyangka kalau segera setelah Nona Qing berhenti di hadapannya, ia akan mengangkat tangannya, terlihat seakan ia bersiap untuk memukulnya.

Su Xi-er mengangkat tangannya untuk menghadang tangan Nona Qing. "Nona Qing, Anda memukuli seseorang segera setelah tiba di Istana Samping. Itu tidak baik, bukan?"

Nona Qing mendengus dingin dan menarik lepas tangannya dari genggaman Su Xi-er. Di waktu bersamaan, dengan lincah ia berjalan mendekati Su Xi-er dan menjejalkan sebuah catatan ke dalam tangannya, berkomentar, "Kau sangat berbakat, membuat Kakak Wu bekerja untukmu berkali-kali."

Kakak Wu adalah Pengawal Kekaisaran Wu, pengawal pribadi di sisi Pangeran Hao.

Ini berarti, ada kabar mengenai Ruo Yuan!

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar