Consort of A Thousand Faces
Chapter 60 : Pangeran Hao Terpaksa Mengaku Kalah
Tepat setelah
ia berbicara, Su Xi-er mendorong Pei Qian Hao ke sudut dimana terletak lemari
pakaian. Kemudian, ia berjalan menuju pintu keluar tanpa melirik ke arah Pei
Qian Hao sedikit pun, dengan cepat pergi dan menutup pintu di belakangnya.
Tidak ada yang
tahu kalau Pangeran Hao ada di dalam kamar itu.
Mata Pei Qian
Hao menyipit, mengekspresikan kekecewaannya karena dijejalkan ke sudut tanpa
rasa hormat. Wanita ini. Ia melakukan hal yang berbeda lagi.
Jika ini adalah
wanita lain, mereka pasti akan kebingungan apa yang harus dilakukan dalam
keadaan sepanik ini. Lalu, ketika ia melihatku, ia akan memohon bantuanku.
Tetapi, bukan
hanya ia benar-benar tidak menganggapku, ia bahkan mendorongku ke sudut agar
aku tidak akan terlihat oleh orang lain. Seolah-olah aku adalah sesuatu yang
tak patut diperlihatkan.
Jika itu
permainannya, aku akan mengikutinya untuk sekarang. Kita lihat bagaimana ia
mengatasi He Ying.
Pei Qian Hao
benar-benar menunggu untuk memainkan peran sebagai seorang penonton dari
pertunjukan yang bagus, bersemangat melihat bagaimana Su Xi-er akan
menanggapinya.
***
Cahaya bulan
menerangi tanah di luar kamar. Namun, pemandangan yang biasanya lembut dan
tentram itu berubah menjadi lebih menakutkan oleh beberapa dayang istana
gemetar ketakutan selagi mereka memandangi selusin atau lebih pengawal
kekaisaran di hadapan mereka.
Apakah sungguh
perlu untuk membawa lebih dari sepuluh pengawal kekaisaran hanya untuk
menangkap seorang dayang istana rendahan?
He Ying berdiri
tepat di depan dan menyapukan pandangannya dingin ke arah Su Xi-er. "Su
Xi-er, apakah kau mengaku bersalah?"
Su Xi-er
memandang lurus padanya. "Aku penasaran, apa kejahatan yang hamba
perbuat?"
"Hehe,
bukankah aku sudah mengatakannya dengan jelas sebelum kau bahkan meninggalkan
kamarmu? Kau menyebabkan kematian Bunga. Beberapa waktu yang lalu, Bunga mati
dengan matanya terbuka lebar!"
"Nona He, Anda
tahu dengan baik bagaimana Bunga mati. Bagaimana ia bisa jatuh ke dalam sumur
jika ia tidak menerkam untuk mengigiti hamba? Terlebih lagi, Anda adalah orang
yang menghalangi Dayang Senior Li menghentikan kucing itu saat ia sudah berniat
untuk melakukannya."
Di satu sisi,
wajah Dayang Senior Li berubah pucat pasi. Su Xi-er melibatkanku! Tidak
ada gunanya walaupun aku bersembunyi!
He Ying
mencibir dan menatap Dayang Senior Li. "Katakan yang sejujurnya. Apakah
kau menghentikannya tadi?"
Ia berbicara
memaksa, memberi isyarat pada Dayang Senior Li, "Apabila kau
berani mengatakan iya, kau pasti tidak akan menikmati waktu yang mudah di masa
mendatang."
Tepat ketika
Dayang Senior Li terperangkap di antara sebongkah batu dan satu tempat sulit,
Su Xi-er mempertanyakan, "Keamanan Bunga merupakan tugas Anda. Siapa
sebenarnya yang harus dihukum karena tidak menjaganya dengan baik? Nona He,
apakah Anda melihat hamba melemparkan Bunga ke dalam sumur?"
Sekali lagi, He
Ying dibuat tak mampu berkata-kata. Ia menatap Su Xi-er penuh kebencian sebelum
mengangkat tangannya dan menginstruksikan para pengawal kekaisaran, "Tangkap
dan bawa dia langsung ke Istana Kedamaian Penuh Kasih untuk menunggu hukuman
dari Ibu Suri."
Su Xi-er
kebingungan saat ia mendengarkan kata-kata 'Ibu Suri'. Ibu Suri
sekarang ini sedang tidak berada di Istana Kedamaian Penuh Kasih, tetapi di
Kediaman Pei setelah kehilangan akalnya dan tidak bersedia kembali. Jika ia
tidak sedang berada di istana, bagaimana ia akan menjatuhkan hukuman padaku?
Semua pengawal
kekaisaran maju dan bergegas ke arah Su Xi-er.
Su Xi-er
menghindar ke satu sisi dan menjauhi para pengawal kekaisaran. "Nona He,
apakah Anda butuh lebih dari sepuluh pengawal kekaisaran hanya untuk menangani
hamba seorang diri ini?"
"Tidak
masalah selama aku bisa menangkapmu. Kenapa kau banyak bicara?" Ia
mengoceh lagi sebelum berbalik ke arah para pengawal kekaisaran. "Cepat,
lakukan!"
Para pengawal
pun segera berjalan ke arah Su Xi-er. Bagaimanapun juga, mereka adalah
pria-pria bertubuh kekar bertenaga di lengan mereka. Segera, mereka sudah akan
menangkapnya.
Su Xi-er
berputar ke samping. "Nona He, Anda bilang akan membawa hamba ke Istana
Kedamaian Penuh Kasih untuk dihukum oleh Ibu Suri. Namun, Ibu Suri telah pergi
ke Istana Kecantikan. Apakah beliau sudah kembali? Apakah Anda yakin kalau
beliau berada di Istana Kedamaian Penuh Kasih?"
Dalam sekejap,
semua dayang jadi tertegun. Ibu Suri pergi ke Istana Kecantikan, tetapi
apa yang terjadi setelah itu? Mengapa kita belum mendengar kabar apa pun?
Ekspresi He
Ying berubah. Ia benar-benar membawa-bawa Ibu Suri dalam hal ini. Memang
benar, Ibu Suri sekarang ini tidak sedang berada di Istana Kedamaian Penuh
Kasih, tetapi hanya beberapa orang saja yang mengetahui rahasia ini!
Para pengawal
juga kaget saat mereka mendengarkan ucapan Su Xi-er. Apakah Ibu Suri
sedang tidak berada di Istana Kedamaian Penuh Kasih? Mungkinkah beliau sedang
beristirahat di dalam Istana Kecantikan?
***
Pei Qian Hao
mengangkat sebelah alisnya selagi ia memperhatikan situasinya mendadak berubah
180 derajat. Ia memang punya keterampilan, mampu bertahan selama ini
melawan begitu banyak orang. Kalau saja ini adalah wanita biasa, mereka pasti
sudah lama gemetaran selagi mereka bersujud di tanah, langsung ditangkap.
Namun, aku
sudah terlalu lama berada di dalam kamar. Aku bisa keluar sekarang.
***
Di luar kamar,
atmosfernya sangat tegang. Ketika He Ying melihat para pengawal sedang
terbengong, mau tak mau ia pun mencaci mereka, "Sudah begitu lama, tetapi
kalian semua bahkan tidak bisa menangkap satu dayang istana!"
Diingatkan
begitu, para pengawal berjalan ke arah Su Xi-er lagi. Tepat saat mereka berada
dalam jangkauan satu lengan lagi, pintu kamar terbuka dengan bunyi 'kerchak'.
Jantung semua
orang berdebar dan mata mereka langsung terbelalak. Bukankah itu adalah
kamar tempat Su Xi-er keluar barusan?! Masih ada orang lain di dalamnya!
He Ying melirik
Dayang Senior Li dan mencibir. "Jadi, ini adalah dayang istana hebat yang
kau awasi. Ia bahkan menyembunyikan seseorang di dalam kamarnya. Mungkin saja
itu adalah pria berskandal rahasia yang berselingkuh dengannya!"
Segera setelah
ia bicara, suara mengintimidasi seorang pria pun terdengar.
"Ini
pertama kalinya mendengarkan seseorang mendiskusikan Pangeran ini dengan cara
seperi ini. Cara berbicara seperti ini memang agak menarik."
Seorang pria
dengan sosok tinggi berjalan keluar dari kamar dan muncul di depan mata semua
orang.
Para dayang dan
pengawal sudah terkejut dengan pintu yang terbuka, tetapi kemunculan Pangeran
Hao membuat mereka menarik napas dingin. Napas ini seperti membawa dinginnya
kebekuan tundra, dan sangatlah membekukan.
Ekspresi He Ying
langsung berubah selagi ia langsung berlutut untuk memberi hormatnya.
"Pangeran Hao, mohon maafkan aku. Hamba tidak tahu kalau Anda ada di dalam
kamar."
"Kata-kata
yang sudah diucapkan mirip seperti susu yang sudah tumpah; tidak bisa ditarik
kembali. Apa kau paham, Nona He?" Pei Qian Hao sengaja
menekankan kata-kata 'Nona He'.
Tubuh He Ying
gemetaran. Dulu, Pangeran Hao bahkan tidak pernah menatap tepat di
mataku. Tetapi, pertama kalinya ia bicara padaku malam ini, ia menggunakan
'Nona He'. Ia tahu kalau Pangeran Hao sudah marah.
Bagaimana
seorang pria dengan posisi terunggul, tahan disebut sebagai pria berskandal
rahasia oleh orang lain?
Semakin He Ying
memikirkannya, semakin takutlah dirinya. Jika Pangeran Hao
memperpanjang masalah ini, aku pasti akan menderita karena Ibu Suri tidak
berada di istana kekaisaran untuk melindungiku.
"Beritahu
aku, bagaimana Pangeran ini harus menghukummu?"
He Ying
menengadahkan kepalanya dan mendadak mengalihkan tatapannya pada Su Xi-er.
"Pangeran Hao, mengapa Anda tidak menghukum Su Xi-er lebih dulu? Ia
membunuh Bunga, dan Bunga adalah kesayangan Ibu Suri. Karena Anda tidak datang
ke Istana Kedamaian Penuh Kasih untuk mengunjungi Ibu Suri, ia hanya bisa
bermain dengan Bunga. Bunga sudah mati sekarang! Tetapi, Anda berjalan keluar
dari kamar Su Xi-er. Apakah Anda tidak takut kalau ..."
"Apakah
Anda tidak takut kalau Anda akan membuat Ibu Suri sangat kecewa?!" He
Ying tidak mengutarakan bagian terakhir. Ia tahu kalau Pangeran Hao akan
mengerti.
Su Xi-er merasa
kalau He Ying sudah gila. Hubungan di antara Ibu Suri dan Pangeran Hao
tadinya adalah sesuatu yang tidak boleh disebut di istana, tetapi ia malah
diam-diam mengimplikasikannya di hadapan begitu banyak orang. Kalau ia
memprovokasi Pangeran Hao, ia akan dihukum di tempat.
"Apa yang
ditakutkan oleh Pangeran ini? Nona He, kau mengurusi hal yang tidak sepatutnya
kau campuri. Kau tidak menjaga Bunga dengan benar, membiarkannya keluar, jatuh
ke dalam sumur, dan karena itulah, ia mati. Aku seharusnya menghukummu. Karena
kau tidak tahu bagaimana cara untuk menjaganya, apa gunanya matamu itu?"
Seluruh tubuh
He Ying gemetaran. Pangeran Hao tidak mungkin menyuruh orang untuk
mencongkel mataku, kan? Jangan bilang kalau ia sungguh tidak akan memandang
muka Ibu Suri?
Pei Qian Hao
melihat ke arah pengawal di samping. "Bawa ia ke tempat Yu Chi Mo, dan
suruh seseorang untuk mencongkel matanya."
Nada bicara
seriusnya membuatnya jelas kalau ia tidak sedang bercanda. Dayang Senior Li
ketakutan setengah mati. Ia sungguh-sungguh ingin mencongkel mata He
Ying! Ia adalah seseorang yang melayani Ibu Suri!
"Pangeran
Hao, hamba melayani Ibu Suri!" He Ying hanya berharap kalau ia dapat
menyelamatkan dirinya dengan menyebut Ibu Suri.
0 comments:
Posting Komentar