Rabu, 09 Desember 2020

CTF - Chapter 45

Consort of A Thousand Faces

Chapter 45 : Gatal Gatal Gatal


"Hong Li, ada sebuah pepatah, 'musibah datangnya dari lidah yang terlalu banyak bicara'. Jangan terlalu banyak membicarakan tentang Pangeran Hao di masa mendatang. Dimana tepatnya lokasi kau mencabuti rerumputan liar hari ini? Apakah kau masih akan mencabuti mereka besok?"

Hong Li mengangguk berulang kali, mendesah saat ia mendengar kata-kata 'mencabuti rerumputan liar'. "Ya. Masih ada sangat banyak rumputnya. Dengan tubuh segatal ini, aku tidak akan mau mengerjakan pekerjaan semacam ini meskipun aku dapat kesempatan untuk bertemu dengan ..."

Ia langsung menutup mulutnya, menggigit kembali kata-kata, 'Pangeran Hao'.

"Aku akan pergi bersamamu besok setelah selesai sarapan. Bersihkanlah dulu dirimu. Aku akan kembali ke kamarku untuk beristirahat." Su Xi-er berbelok ke kiri ruangannya.

Hong Li berdiri sendirian di kamar itu. Mengapa Su Xi-er ingin mencabuti rerumputan liar bersamaku? Ia tidak menggosok pispot hari ini. Apakah besok malam juga ia tidak perlu menggosok pispot lagi?

Akan tetapi, Hong Li tidak asal-asalan menduga, nyatanya adalah benar. Su Xi-er juga tidak perlu menggosok pispot besok karena ada sesuatu yang lebih penting untuk dilakukannya.

***

Hari berikutnya, Su Xi-er sudah bangun pukul 6.30 pagi.

Setelah menyegarkan diri, ia pergi menuju tempat untuk menyantap sarapan. Setelah ia duduk, dayang-dayang pun mulai mengalir masuk satu per satu.

Si dayang kurus yang sering berkomentar pedas tentang Su Xi-er pun mendengus, "Kau membolos semalam dan tidak menggosok pispot. Si Lian Qiao yang malanglah yang membantumu walaupun harus tetap bangun awal pagi ini. Sementara itu, ada orang tertentu yang bahkan tidak mengutarakan satu patah kata terima kasih."

Su Xi-er menatap Lian Qiao. "Terima kasih. Aku merasa tidak enak badan semalam, hasilnya kau membantuku melakukannya. Aku juga tidak bisa beristirahat hari ini dan harus bekerja."

Lian Qiao segera mengibaskan tangannya. "Tidak apa-apa. Kau merasa tidak sehat, jadi sudah seharusnya aku membantumu. Semua orang di Istana Samping ini kan bersama-sama, dan semestinya saling membantu." Di waktu bersamaan, ia membawa mangkuknya dan duduk di sebelah Su Xi-er.

Si dayang kurus mendengus. Lian Qiao adalah seorang pengecut yang mati-matian mengaitkan pada paha orang lain untuk menaiki tangga sosial sekuat tenaganya.

Su Xi-er mengangguk dan tidak berkomentar. Hanya setelah ia menyelesaikan setengah dari makanannya, barulah ia menyadari kalau Hong Li tidak datang.

Lian Qiao menyadari pandangan Su Xi-er dan menebak pikirannya, jadi ia segera memberitahunya, "Hong Li pergi membersihkan dirinya di tengah malam kemarin, dan terserang demam. Dayang Senior Liu menyuruhnya untuk tetap berada di kamarnya. Akan ada orang yang merebuskan obat untuknya."

Dulu, ketika Istana Samping masih diatur oleh Dayang Senior Zhao, kesehatan dayang istana bukanlah sebuah faktor. Bahkan ramuan obat pun ditahan dari mereka.

Kalau tidak, tak peduli seberapa baiknya hubungan diantara dayang senior yang bertugas dengan Institut Tabib Kekaisaran, ia tidak akan bisa menyembunyikan begitu banyak ramuan obat.

Beberapa dayang mulai berbisik-bisik. "Kalau Hong Li sakit, siapa yang akan menggantikannya mencabuti rumput-rumput di hutan sebelah Istana Samping?"

Segera setelah dayang yang tidak ditugaskan untuk bekerja di hutan sebelah Istana Samping mendengar itu, mata mereka bersinar. Beberapa dayang bahkan mulai merapikan pakaian mereka. Mungkin aku bisa bertemu dengan Pangeran Hao!

Walaupun Pangeran Hao mendatangi Istana Samping karena kemarahannya belum lama ini, itu dikarenakan Su Xi-er yang cari mati. Setelah ia menyinggung Pangeran Hao, dayang lainnya menganggap kenyataan bahwa Pangeran Hao tidak membawanya masuk ke dalam Istana Kecantikan setelah sekian lama sebagai pertanda Pangeran Hao mulai bosan padanya.

Oleh sebab itu, semua orang berubah ke dugaan lainnya. Pangeran Hao hanya sedang menonton sebuah pertunjukan. Setelah selesai, ia akan mengambil nyawa Su Xi-er!

Su Xi-er bahkan tidak perlu menebak apa pemikiran para dayang itu tetapi ia malas memperhatikan mereka. Kecuali ia dungu, Pangeran Hao tidak mungkin muncul di hutan sebelah Istana Samping di siang bolong.

Su Xi-er baru saja memikirkan ini sejenak sebelum ia mulai menyadari hal lainnya. Pei Qian Hao tidak pernah memainkan kartunya dengan akal sehat. Bagaimana kalau ia memang muncul?

Tepat saat ia merenung, Dayang Senior Liu berjalan memasuki ruangan. Tatapannya mendarat pada Su Xi-er saat ia menginstruksikan dengan serius, "Su Xi-er, gantikan Hong Li untuk mencabuti rerumputan liarnya. Kau tetap akan menggosok pispot malam ini."

Su Xi-er bangkit dan membungkuk. "Baik, Dayang Senior Liu."

Ketika mereka mendengar keputusan Dayang Senior Liu, banyak dayang menggertakkan gigi mereka penuh kebencian. Namun, mereka tidak bisa melakukan apa-apa soal itu. Meskipun Dayang Senior Liu tidak mudah marah seperti Dayang Senior Zhao, tetap saja ia punya caranya sendiri dalam mengawasi. Dayang-dayang itu tidak berani mengatakan 'tidak', juga menjadi jauh lebih rajin daripada sebelumnya.

Setelah Dayang Senior Liu pergi, Rumah Jamuan pun jadi ramai. Semua orang mendiskusikan Su Xi-er.

Lian Qiao menarik lengan Su Xi-er. "Aku juga ditugaskan untuk mencabuti rerumputan liar. Ayo pergi bersama-sama. Ikuti aku untuk mengambil keranjangnya."

Kali ini, Su Xi-er tidak menolak dan langsung pergi bersama Lian Qiao.

Ketika dayang kurus itu melihat mereka, ia tersenyum menghina. Apakah ini bisa dianggap kalau Lian Qiao sudah berhasil memeluk pahanya? Dengan tidak jelasnya posisi Su Xi-er, aku harap kau tidak memeluk pahanya terlalu lama hanya untuk menyadari kalau kau memeluk masalah.

***

Su Xi-er membawa sebuah keranjang dengan satu helai kain abu-abu kasar di bawahnya.

Keduanya segera memasuki hutan sebelah Istana Samping bersama Lian Qiao, membimbing mereka ke tempat dimana mereka akan mencabuti rerumputan liar. "Semua rerumputan liar ini harus dicabuti atau mereka akan tumbuh menggila. Hong Li bertugas di area ini kemarin."

Su Xi-er berjongkok untuk mengamati tanamannya dengan saksama. Menemukan beberapa duri di batang tanamannya, ia menyadari kalau terutama batangnya itu sendiri ketimbang daunnya yang akan menyebabkan bintik merah gatal saat mengenai kulit.

Selama ia menyingkirkan durinya dan menggiling batangnya jadi bubuk, ia bisa membuat bubuk gatalnya sendiri.

"Masih ada banyak sekali rerumputan liar di sana. Aku akan ke sana, jadi berhati-hatilah." Lian Qiao menasihatinya dan pergi.

Su Xi-er memandang ke arah lainnya. Seluruhnya, ada lima dayang istana yang datang kemari untuk mencabuti rerumputan liar. Hong Li ditugaskan di area ini dimana tanamannya akan menyebabkannya terjangkit gatal-gatal.

Su Xi-er memegangi kain abu-abu kasar di tangannya. Aku akan baik-baik saja selama aku menggunakan sehelai kain untuk menanganinya. Jika tanpa sengaja aku menyentuhnya, tidak masalah, setelah aku kembali dan membubuhkan bubuk obatnya.

Selama dua jam berikutnya, Su Xi-er mendapatkan lima batang selagi ia mencabuti rumput, menyingkirkan duri-durinya dengan kain kasar di tangannya. Setelahnya, ia mematahkan batangnya jadi beberapa bagian dan membungkus mereka di dalam karung abu-abu yang dibawanya.

Tepat setelah ia selesai mengurusi mereka, ia mendengarkan serangkaian langkah kaki. Itu adalah Dayang Senior Liu.

"Su Xi-er, berhenti mencabuti rumputnya dan cepatlah kembali ke kamarmu. Pengawal Kekaisaran Wu mengirimkan satu pakaian untuk kau perbaiki." Dayang Senior Liu menjaga suaranya sangat pelan. Ia tidak paham mengapa Wu Ling secara khususnya ingin Su Xi-er untuk memperbaiki pakaiannya. Sementara, untuk jenis pakaiannya, ia tidak melihatnya dengan cermat. Mungkinkah itu adalah pakaian Pangeran Hao?

Su Xi-er sudah mengumpulkan tipe batang ini, membuatnya sia-sia saja jika tetap berada di sini lebih lama. Oleh sebab itu, ia pergi bersama Dayang Senior Liu.

Setelah kedua orang itu menghilang di dalam hutan, Lian Qiao berjalan keluar dari balik sebatang pohon besar dan melihat keranjangnya yang terisi oleh rerumputan. Apa sebenarnya yang dibiacarakan oleh Dayang Senior Liu dan Su Xi-er? Mengapa mereka tergesa-gesa? Apa yang terjadi?

Banyak pertanyaan muncul dalam otak Lian Qiao. Setelahnya, ia berjongkok di tempat Su Xi-er bekerja dan mengamati tanamannya dengan cermat.

Ia berasal dari keluarga pengobatan tradisional Tiongkok yang berpengaruh selama banyak generasi, hasilnya, ia terkenal akan kemampuan medisnya. Setelahnya, keluarganya melemah, karena itulah, menyebabkan keadaannya sekarang sebagai seorang dayang di Istana Samping.

Ia mengerti dengan satu lirikan kalau rumput itu bisa menyebabkan tubuh orang gatal-gatal.

Akan tetapi, ia tidak menyangka kalau Su Xi-er pun bisa membedakannya, bahkan mengambil batangnya. Mengapa ia mengambil batangnya, dan apa rencananya?

"Lian Qiao, kemari dan cabuti rumput liarnya. Kenapa kau hanya berdiri saja di sana?" Suara yang mencaci maki pun terdengar. Lian Qiao langsung menghentikan ekspresi seriusnya dan menjawab sembari tersenyum.

"Aku datang sekarang." Suaranya sangat manis dan tampak sangat polos.

***

Saat ini, Su Xi-er sudah kembali ke Istana Samping dan berdiri di depan pintu kamarnya. Dayang Senior Liu tidak masuk.

"Pengawal Kekaisaran Wu sudah meletakkan pakaiannya di kamarmu dan menginstruksikan agar kau memperbaikinya dengan benar."

Su Xi-er bertanya, "Ia langsung masuk ke dalam kamarku?"

Dayang Senior Liu mengangguk. "Jangan cemas. Semua dayang istana sudah pergi bekerja jadi tidak ada seorang pun di sini. Tidak ada siapa pun yang mengetahui soal Pengawal Kekaisaran Wu yang datang ke Istana Samping ini."

Namun, Dayang Senior Liu jadi sangat penasaran. Pakaian macam apa yang diperintahkan Pangeran Hao untuk dibawanya?

Sebenarnya, Su Xi-er pun sangat penasaran. Ia memasuki kamarnya, menutup pintunya, dan melihat ke arah ranjangnya.

Dalam sekejap, tubuhnya menegang. Itu adalah ...

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar