Rabu, 23 Desember 2020

CTF - Chapter 55

Consort of A Thousand Faces

Chapter 55 : Perjamuan Kerajaan Nan Zhao


Su Xi-er merendam jubahnya dalam air Chinese honey locust, mencucinya tiga kali, dan membilasnnya dengan air sebanyak lima kali.

Walaupun bajunya sudah cukup bersih, ia tetap perlu mengikuti prosedur ini untuk baju-baju bangsawan seperti ini. Bahkan, batang bambu yang digunakan untuk mengeringkan bajunya pun disepuh emas.

Di saat ia selesai mengurusi semuanya dengan pantas, dayang lainnya masih mencuci baju mereka.

Su Xi-er berencana untuk tetap tinggal dan membantu mereka. Mulanya, ia hanya terfokus memindahkan Ruo Yuan kembali. Dayang-dayang ini seperti ikan dalam sungai di luar kota. Sekalinya api menyerbu kota, akan membawa bencana bagi para ikan di paritnya.

(T/N : berdasarkan pepatah Tiongkok yang pada dasarnya diterjemahkan jadi seperti "Gerbang kota terbakar, membawa bencana bagi ikan-ikan di dalam paritnya”. Warga kota akan mencoba memadamkan api dengan mengambil air kolam dan selagi airnya digunakan, ikan-ikan pun akan terkena dampaknya akibat kurangnya air.)

Tepat saat ia menuju ke arah mereka, Lian Qiao berbicara, "Jika kau sudah selesai mencuci, pergi makan dan istirahatlah. Kau tidak perlu membantu kami. Itu adalah perintah dari atas, dan tak boleh dilanggar." Kemudian, ia lanjut asyik mencuci.

Dayang lainnya juga mengangguk berurutan. Melihat persetujuan mereka, Su Xi-er tidak tetap di sana lebih lama, dan mengangguk sebelum berbalik pergi.

Setelah Su Xi-er pergi, Lian Qiao mengangkat kepala melihat jubah hitam berhiaskan desain ular yang tergantung jauh darinya. Walaupun tampaknya Pengawal Kekaisaran Wu memilih seseorang secara acak untuk mencuci jubahnya, sebenarnya ia sudah memutuskan akan memilih Su Xi-er sejak awal.

***

Makan malam Biro Layanan Binatu dipersiapkan oleh dayang istana di Departemen Rumah Tangga Kekaisaran. Su Xi-er kembali ke kamarnya setelah makan.

Aku tidak bisa kembali ke Istana Samping sekarang. Itu berarti, aku tidak bisa membantu Ruo Yuan membubuhkan bubuk obatnya. Walau begitu, satu kali pemakaian seharusnya cukup, selama tidak ada komplikasi lain di masa pemulihan Ruo Yuan.

Tiba di kamarnya, Su Xi-er melirik ke arah ranjangnya sebelum melihat sesuatu yang merah terang di samping buntalan kain abu-abu. Matanya berkedut melihat warnanya, teringat kalau Wu Ling memberitahunya kalau Pangeran Hao mengirimkan sesuatu untuknya.

Tidak mungkin sebuah korset Cina, kan?

Sedikit demi sedikit ia mendekatinya. Benar-benar sebuah korset Cina!

Ia memungut korset Cina itu dan mengamatinya seksama. Ini adalah korset yang kuperbaiki. Kenapa ia mengirimiku barang ini lagi? Korset Cina para dayang berwarna antara abu-abu atau kuning kecoklatan. Mereka tak akan membutuhkan yang berwarna merah.

Karena itu, Su Xi-er melemparkan korset Cina ke atas ranjang dan berhenti mengamatinya. Lalu, ia mengalihkan perhatiannya pada buntalan kain keabuan yang telah dikemas oleh Dayang Senior Liu. Di dalamnya, ia menemukan baju-bajunya, beberapa ramuan obat, dan dua botol bubuk obat.

Dengan sebegitu berpengalamannya Dayang Senior Liu, tampaknya ia sudah bisa menyimpulkan darimana asalnya bubuk obat itu.

Ia memandangi bubuk obat itu sebelum mulai membereskan barang-barangnya. Beruntungnya, tak ada banyak, dan ia berhasil membereskannya dengan sangat cepat.

Namun, tanpa sengaja Su Xi-er melihat si korset Cina yang dihempaskannya ke atas ranjang. Setelah memandanginya sejenak, ia melipat korset Cina itu dengan rapi dan meletakkannya tepat di bagian bawah lemari pakaiannya.

Karena ia baru saja mengirimiku sesuatu, akankah ia datang di malam hari? Walaupun aku tidak memahami jalan pikirannya, akan lebih baik bagiku untuk berhati-hati.

Setelahnya, Su Xi-er berbaring di atas ranjang untuk beristirahat.

Sementara ia beristirahat, ia bisa mendengar langkah kaki di luar kamar, bahkan menangkap suara-suara orang dari waktu ke waktu.

***

Pukul sebelas malam, ia mendengar suara Dayang Senior Li. "Akhirnya tubuhku tidak gatal lagi. Terima kasih banyak, Tabib Kekaisaran Zhao. Dayang yang lain juga akhirnya merasa lebih baik." 

Suara Tabib Kekaisaran Zhao pun mengikuti tak lama setelahnya. "Tampaknya, orang yang menambahkan bubuk obatnya tidak menggunakan jumlah besar, dan tidak dengan sengaja menargetkan para dayang Biro Layanan Binatu. Aku akan melaporkan masalah ini pada Ibu Suri dan Pangeran Hao nanti."

Dayang Senior Li tersenyum. "Terima kasih banyak, Tabib Kekaisaran Zhao!"

"Aku dengar, seseorang bernama Su Xi-er dari Istana Samping datang ke Biro Layanan Binatu?"

Di dalam kamar, mata Su Xi-er melebar kala Tabib Kekaisaran Zhao tiba-tiba saja menyebut soal dirinya.

Berikutnya, ia mendengar suara terkejut Dayang Senior Li. "Itu benar, ia baru datang hari ini. Ada masalah apa? Apakah ia lancang di Istana Samping?"

Tabib Kekaisaran Zhao menggelengkan kepalanya. "Aku hanya bertanya, bukan apa-apa. Institut Tabib Kekaisaran akan mengirimkan obat lagi besok. Minumlah selama satu hari, dan semuanya akan baik-baik saja."

Kemudian, Tabib Kekaisaran Zhao pun pergi, meninggalkan Dayang Senior Li yang memandangi kamar Su Xi-er. Itu aneh. Mengapa Tabib Kekaisaran Zhao menanyakan soal Su Xi-er tanpa alasan dan sebab?

Aku dengar Tabib Kekaisaran Zhao pernah menangkap Su Xi-er. Apakah keduanya terlibat konflik?

Dayang Senior Li keheranan dalam hati, tetapi tidak akan berinisiatif untuk menanyai Su Xi-er. Aku tidak boleh terlalu dekat dengan dayang ini. Aku akan bersembunyi kapan pun aku bisa.

***

Hari berikutnya, satu berita menyebar di istana kekaisaran—perjamuan kerajaan Nan Zhao akan diadakan sebulan lagi, dan Pangeran Hao diundang untuk berpartisipasi.

Su Xi-er sedang sarapan di Biro Layanan Binatu ketika ia menerima kabar itu.

Beberapa dayang di sebelahnya berdiskusi dengan semangat, "Sudah waktunya perjamuan kerajaan Nan Zhao. Kapan, ya, giliran Bei Min?"

Perjamuan kerajaan merupakan hari saat berdirinya kerajaan itu akan dirayakan. Dulu, perjamuan kerajaan akan diadakan di hari yang spesifik. Hanya jika ada peperangan atau mangkatnya seorang kaisar, barulah perjamuan itu dapat dibatalkan.

"Bei Min masih harus menunggu hingga akhir tahun. Perjamuan kerajaan sangat ramai, dengan banyak orang penting berstatus luar biasa, datang dari berbagai kerajaan. Apabila ada putri pertama kekaisaran, ia harus menampilkan sebuah tarian!"

"Itu benar. Aku dengar kalau Putri Nan Zhao yang baru saja meninggal itu punya tarian pedang yang sangat luar biasa; cukup untuk membuat semua orang iri. Hah, sayang sekali ia mati begitu saja."

"Wanita cantik mengalami nasib yang tragis. Dengan kematiannya, orang yang akan mempersembahkan tarian di perjamuan kerajaan Nan Zhao tahun ini adalah mantan Putri Kedua Kekaisaran, bukan?"

Selagi para dayang berdiskusi dengan semangat, ekspresi di mata Su Xi-er menjadi semakin linglung.

Tanpa disadari, topik yang didiskusikan para dayang pun beralih pada jenderal nomor satu Nan Zhao, Yun Ruo Feng.

"Ia adalah jenderal nomor satu, pria paling tampan di Nan Zhao. Dibandingkan dengan Pangeran Hao, aku penasaran, siapakah yang lebih tampan?"

Tiba-tiba saja seorang dayang berucap, "Apa gunanya tampan kalau hatinya berubah-ubah dan kejam begitu? Walaupun sebegitu cocoknya ia dengan Ning Ru Lan dulu, pada akhirnya, ia tetap saja menembakkan sendiri panah ke wanita itu sampai mati!"

Semua orang pun mulai menghela napas.

Hanya Lian Qiao yang menyadari adanya keanehan di ekspresi Su Xi-er. Ia menyikut pelan Su Xi-er dan memelankan suaranya seraya bertanya, "Ada apa?"

Su Xi-er langsung tersadar, ekspresinya kembali normal. Ia menoleh, menatap Lian Qiao. "Aku tidak tidur nyenyak semalam. Aku hanya agak melamun saja barusan ini."

Pada saat ini, seorang dayang mendadak bertanya kepadanya, "Su Xi-er, bagaimana menurutmu soal si Jenderal Yun dari Nan Zhao?"

Di kehidupannya yang sebelumnya, saat Ning Ru Lan pertama kali berjumpa dengan Yun Ruo Feng, ia belum menjadi seorang jenderal, dan adalah seorang tentara rendahan di pasukan.

Ia masih mengingat malam itu saat Ayahanda Kaisarnya tampak tengah menegurnya, tetapi ada sejejak senyuman dalam nada bicaranya. "Kau bertindak keras kepala hari ini dan membuat onar dengan berkeliaran di barak tentara. Karena kau sudah ke sana, beritahu aku, apa yang kau pelajari?"

Suaranya seperti anak manja selagi ia mencoba bersikap manis padanya. "Putrimu ini melihat seorang pemuda tampan."

Memang benar, pertama kali ia berjumpa dengan Yun Ruo Feng, ia merasa kalau pria itu adalah pria paling lembut dan baik di dunia ini.

"Su Xi-er, aku bertanya padamu!" Suara si dayang itu menariknya kembali dari lamunannya.

Lian Qiao menyadari ada yang tidak beres dengan Su Xi-er hari ini, dan membantunya menjawab, "Sudah-sudah, ia merasa kurang enak badan hari ini. Selain itu, kita para pelayan ini juga tidak punya banyak hal untuk didiskusikan mengenai masalah Nan Zhao."

"Kami hanya sedang berbincang. Lihatlah Su Xi-er. Jelas-jelas ia terguncang. Ada pepatah di dunia ini, 'Utara memiliki Pangeran Hao, sementara Selatan memiliki Jenderal Yun'. Kedua orang ini mungkin adalah pria tertampan di seluruh dunia."

Su Xi-er langsung menengadah dan memandang lurus padanya, "Pada akhirnya, usia tetap akan mengalahkan mereka. Tak peduli seberapa tampannya mereka, setelah mereka mati, mereka sama saja dengan tumpukan abu seperti orang lainnya."

Seolah-olah udaranya membeku. Semua orang, Lian Qiao sekalipun, memandanginya terkejut dengan mata melebar.

Ia bahkan membawa-bawa Pangeran Hao dalam penggambarannya ketika mengutarakan perkataan semacam itu. Implikasinya menyesatkan! Apabila sampai ketahuan ia pernah mengatakan kalimat ini, bahkan nyawanya tidak akan cukup untuk menebusnya! Tetapi, Su Xi-er tetap mengatakannya dengan gaya yang santai.

Su Xi-er memandangi mereka acuh. "Ini hanya sebuah fakta. Kalian tidak perlu seterperangah itu. Aku sudah selesai makan. Aku akan pergi mencuci baju." Ia pun berdiri dan berjalan menuju pintu ruangan.

Dayang-dayang lainnya menatap Su Xi-er bengong, masih tenggelam dalam ketakjuban mereka.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar