Consort of A Thousand Faces
Chapter 44 : Tertarik Untuk Bergosip
Su Xi-er berhenti di jalurnya. Mengapa ia mengatakan itu tanpa alasan dan sebab? Sesuatu yang bisa menghilangkan bekas luka, juga membuat tubuh harum? Ini bukannya seperti bubuk wangi yang digunakan setelah mandi.
"Jika kau sering menggosoknya, tubuhmu akan
menjadi harum. Cobalah." Ia terus mendengar suara dalam dan rendah Pei
Qian Hao.
Su Xi-er memandanginya dan dengan tegas menyakini
bahwa penyakit mesumnya sedang kambuh lagi. Akhirnya, ia pergi tanpa mengatakan
sepatah kata pun.
Melihat ke arah ia menghilang, ekspresi di mata Pei
Qian Hao pun menggelap. Ia sengaja memberitahukan padanya tentang efek lain
dari bubuk obatnya untuk memeriksa apakah ia akan benar-benar menggunakannya.
Ia tidak percaya kalau Su Xi-er sama sekali tidak
memperhatikan tubuhnya sendiri. Sangat normal bagi wanita untuk
menghargai penampilan serta kulit mereka.
***
Su Xi-er menapaki langkahnya kembali ke Istana
Samping. Saat ia memasuki pintu gerbang istana, ia melihat Dayang Senior Liu
berdiri di sana menunggunya.
"Kenapa kau baru kembali sekarang? Bukankah
kau tahu kalau kau tidak bisa meninggalkan Istana Samping terlalu lama?"
"Kasim Zhang menginstruksikan padaku untuk
mengurus beberapa masalah yang menyebabkan keterlambatanku kembali. Aku sudah
membuatmu cemas, Dayang Senior Liu."
Dayang Senior Liu memandangi Su Xi-er dan merenung.
"Pangeran Hao tidak menyampaikan titah verbal untuk menghukumku. Kali ini,
kau menang. Di masa mendatang, silakan instruksikan padaku jika ada apa pun
yang kau butuhkan. Akan tetapi, aku punya satu syarat."
Su Xi-er tersenyum. "Apakah syarat ini
berhubungan dengan Yang Mulia?"
"Kau sangat pandai, mampu membaca di antara
baris kalimat tanpa perlu aku memintamu. Yang Mulia masih muda dan hanya bisa
dikendalikan oleh orang lain. Walaupun beliau tumbuh dewasa, aku khawatir kalau
beliau tidak akan bisa memperoleh kembali otoritas kekaisarannya. Aku berharap
kalau ..." Dayang Senior Liu mengamati Su Xi-er dengan saksama. Tugas
ini terlalu berat. Sanggupkah ia memikulnya? Ia hanya seorang dayang dari
Istana Samping. Apakah aku terlalu ceroboh?
"Aku tidak peduli pada apa yang terjadi pada
otoritas kekaisaran. Selama Yang Mulia tidak ditindas dan menjalani kehidupan
yang sehat, bukankah itu juga sangat bagus?"
Dayang Senior Liu tertegun. Tidak mempedulikan
tentang otoritas kekaisaran dan hanya ingin hidup penuh kebahagiaan dan
kesehatan. Ini sama persis dengan apa yang dikatakan oleh Majikan di masa lalu. Dalam
sekejap, Dayang Senior Liu memandang Su Xi-er dalam cahaya yang berbeda.
"Dayang Senior Liu, kau punya satu syarat,
tetapi aku pun punya sebuah syarat. Di masa depan, kau harus mendengarkan
instruksiku untuk semua hal. Sementara untuk Yang Mulia, tidak masalah selama
ia tumbuh dewasa dengan sehat dan aman. Apabila kau tidak menyetujui itu, aku
tidak bisa mengatakan apa-apa lagi." Su Xi-er mulai berjalan menjauh.
Untuk beberapa hal, sedikit adalah lebih banyak.
Akan lebih baik untuk memberikan petunjuk yang cukup saja.
Ia baru saja berjalan beberapa langkah saat Dayang
Senior Liu memanggilnya.
"Baiklah, aku berjanji padamu kalau aku akan
mendengarkanmu di masa mendatang. Aku harap agar Yang Mulia bisa sehat dan
aman. Ini juga merupakan keinginan Majikanku sebelum ia meninggal."
Su Xi-er menenglengkan kepalanya ke belakang,
memperlihatkan senyum kecil di sudut mulutnya. "Sudah beres, kalau
begitu."
Lalu, ia berjalan duluan, meninggalkan Dayang
Senior Liu seorang diri saat ia berdiri bengong di sana.
Senyum tanpa tujuan Su Xi-er barusan ini membuat
Dayang Senior Liu tertegun. Senyum semacam itu murah hati, sekaligus
menawan di waktu bersamaan. Di waktu yang sama pula, matanya tampak menunjukkan
sinar berkilau yang sangat menarik orang.
Pangeran Hao tidak menghukumku. Dayang Senior Liu tidak
percaya kalau Pangeran Hao tidak mengetahui tentang masalahnya melewatkan
hukumannya. Akan tetapi, Su Xi-er terlambat kembali. Apakah ia bertemu
dengan Pangeran Hao?
Bagi Dayang Senior Liu, semuanya adalah teka-teki.
Sekarang ini, jalan satu-satunya adalah untuk mempercayai Su Xi-er.
***
Su Xi-er mengganti bajunya setelah kembali ke
kamarnya, pandangannya tanpa sengaja mendarat pada botol bubuk obat yang
diberikan oleh Pei Qian Hao selagi ia bersiap-siap menuju pemandian. Setelah
merenungi sejenak, ia memutuskan untuk membawa botol porselen putih itu
bersamanya.
Setelah membersihkan tubuhnya, ia lanjut mencuci
dan mengeringkan pakaiannya.
Kemudian, ia memasuki pemandian, membuka botol
porselen putihnya, dan mengoleskan bubuk obat itu di atas bekas-bekas luka di
lengannya. Ini adalah bekas yang tertinggal karena cambukan di masa
lalu. Su Xi-er sendiri sudah mengalami terlalu banyak penderitaan.
Karena sekarang akulah yang ada di dalam tubuh ini,
aku tidak akan membiarkan orang lain menindasku lagi.
Bubuk obatnya punya wangi samar, membuat Su Xi-er
mendadak teringat perkataan Pei Qian Hao. Tanpa diduga, seolah ini pekerjaan
hantu dan dewa, ia membubuhkan sedikit bubuk itu di lehernya.
Segera saja, harum samar itu menguar masuk dalam
hidungnya. Bubuk obat ini dengan cepat meresap masuk ke dalam kulitnya. Efeknya
memang tidak buruk.
"Su Xi-er, apakah itu kau?" Di saat ini,
suara Hong Li bisa terdengar dari balik pintu.
Su Xi-er langsung menyembunyikan botol porselen
putihnya di dalam lengan bajunya dan menjawab, "Ini aku. Kau boleh masuk
sekarang."
Hong Li mendorong pintunya perlahan dan masuk.
"Dayang Senior Liu menyuruh Lian Qiao untuk menggosok pispot
menggantikanmu. Gadis itu bahkan tidak membersihkan dirinya setelah ia
selesai."
"Mhm." Su Xi-er pun bertanya,
"Ini sudah begitu larut. Mengapa kau belum pergi tidur?"
Wajah Hong Li langsung mengerut. "Aku tidak
tahu terjangkit apa selagi aku mencabuti rumput hari ini, tetapi sekarang
seluruh tubuhku gatal sekali. Tadinya aku pikir tidak akan separah ini, tetapi
sekarang, aku kemari untuk membersihkan diriku dengan harapan bisa
menghilangkan gatalnya."
"Seluruh tubuhmu gatal-gatal? Coba
kulihat."
Hong Li langsung melonggarkan baju atasan luarannya
dan memperlihatkan punggungnya pada Su Xi-er. "Lihatlah. Apakah ada banyak
bintik merah di punggungku? Jadi semakin gatal."
Su Xi-er memang menemukan banyak sekali bintik
merah di punggungnya. "Mungkin saja kau bergesekan dengan tanaman entah
apa yang sekarang menyebabkan gatal-gatalmu. Ini, aku memanaskan lebih banyak
air hari ini. Bersihkan dirimu dengan benar."
"Baiklah, aku akan segera membersihkan
diri." Hong Li langsung bersiap untuk menuangkan airnya.
"Aku akan membantumu menuangkannya. Bawa baju
bersihmu kemari lebih dulu."
Perkataannya mengingatkan Hong Li saat ia memukuli
kepalanya sendiri. "Aku benar-benar linglung. Aku datang membersihkan diri
tanpa membawa bajuku." Kemudian, ia berlari keluar untuk mengambil
bajunya.
Su Xi-er menuangkan sisa air panasnya ke dalam bak
kayu sebelum menambahkan sedikit air dingin juga. Akhirnya, ia mengeluarkan
botol porselen putihnya dan menuangkan sedikit bubuk obatnya ke dalam campuran
airnya.
Jika ia hanya mengandalkan membersihkan dirinya,
tidak mungkin ia bisa sepenuhnya meredakan gatal-gatalnya. Karena efek bubuk
obat ini sangat hebat, pastinya bisa menyembuhkan gatal-gatal.
Jenis rumput yang membuat orang gatal-gatal ada di
Istana Samping. Su
Xi-er membiarkan senyum kecil muncul di bibirnya. Aku tahu bagaimana
caranya memindahkan Ruo Yuan keluar dari Biro Layanan Binatu sekarang. Tidak
akan melibatkan bantuan siapa pun. Satu-satunya kelemahannya adalah adanya
risiko kecil, dan keributan yang dihasilkan mungkin sangat besar.
Hong Li berlari kembali dengan bajunya. Saat ia
melihat kalau suhu air di dalam baknya sudah sempurna, ia begitu terharu
sampai-sampai air mata nyaris berjatuhan dari matanya. "Su Xi-er, kau
benar-benar sangat baik padaku. Dulu, sikapku terhadapmu adalah untuk
berkolaborasi. Sekarang ini ... tidak masalah walaupun aku bekerja layaknya
budak untukmu!"
Walaupun itu adalah kebaikan kecil, selama itu
dengan tulus menyentuh hati seseorang, akan cukup untuk mendapatkan kesetiaan
mereka.
Tetapi Su Xi-er menggelengkan kepalanya. "Kau
memiliki hidupmu sendiri. Tidak seorang pun terlahir untuk bekerja seperti
seorang budak."
Sekali lagi Hong Li merasa tersentuh. Ia teringat
bagaimana ia berbicara buruk tentang Su Xi-er di masa lalu dan benar-benar
ingin menampar dirinya sendiri beberapa kali!
"Hong Li, dimana kau mencabuti
rumputnya?"
"Hutan di sebelah Istana Samping. Tiba-tiba
saja aku dipanggil ke sana. Biasanya tempat itu tidak diurus oleh Istana
Samping, tetapi sekarang dialokasikan pada kita. Dayang dari Istana Samping
akan menyapu jalan-jalan istana di sisinya dan membersihkan rerumputan liar di
hutannya."
Hutan di sebelah Istana Samping. Benar-benar tempat
itu lagi! Tempat dimana aku bertemu Pei Qian Hao untuk pertama kalinya, dan
dimana aku dicium paksa olehnya ...
"Bekerja di sana sangat diminati! Karena itu
adalah tempat dimana Pangeran Hao diserang dulu, banyak dayang berpikir kalau
mereka berkesempatan untuk bertemu dengannya jika mereka bekerja di sana.
Apabila mereka mendandani diri mereka lebih segar dan cantik, mungkin mereka
bisa pergi ke Istana Kecantikan." Hong Li mengatakannya acuh tak acuh.
Akhirnya, ia menggelengkan kepalanya.
"Akan tetapi, Su Xi-er, apa yang kau katakan
itu sangat tepat. Jika kita bergantung pada pria, ada bahaya jatuhnya. Lebih
baik kita bergantung pada diri kita sendiri. Selain itu, dayang-dayang itu
tidak secantik He Xiang Yu, apalagi dirimu. Mana mungkin Pangeran Hao menyukai
mereka? Tetapi, kalau dipikir-pikir lagi, kau dan Pangeran Hao ..."
Segera setelah Hong Li menyebut topik itu, ia
melihat mata Su Xi-er menembakkan belati dingin ke arahnya dan tak lagi berani
untuk meneruskannya.
0 comments:
Posting Komentar