Rabu, 09 Desember 2020

CTF - Chapter 44

Consort of A Thousand Faces

Chapter 44 : Tertarik Untuk Bergosip


Su Xi-er berhenti di jalurnya. Mengapa ia mengatakan itu tanpa alasan dan sebab? Sesuatu yang bisa menghilangkan bekas luka, juga membuat tubuh harum? Ini bukannya seperti bubuk wangi yang digunakan setelah mandi.

"Jika kau sering menggosoknya, tubuhmu akan menjadi harum. Cobalah." Ia terus mendengar suara dalam dan rendah Pei Qian Hao.

Su Xi-er memandanginya dan dengan tegas menyakini bahwa penyakit mesumnya sedang kambuh lagi. Akhirnya, ia pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Melihat ke arah ia menghilang, ekspresi di mata Pei Qian Hao pun menggelap. Ia sengaja memberitahukan padanya tentang efek lain dari bubuk obatnya untuk memeriksa apakah ia akan benar-benar menggunakannya.

Ia tidak percaya kalau Su Xi-er sama sekali tidak memperhatikan tubuhnya sendiri. Sangat normal bagi wanita untuk menghargai penampilan serta kulit mereka.

***

Su Xi-er menapaki langkahnya kembali ke Istana Samping. Saat ia memasuki pintu gerbang istana, ia melihat Dayang Senior Liu berdiri di sana menunggunya.

"Kenapa kau baru kembali sekarang? Bukankah kau tahu kalau kau tidak bisa meninggalkan Istana Samping terlalu lama?"

"Kasim Zhang menginstruksikan padaku untuk mengurus beberapa masalah yang menyebabkan keterlambatanku kembali. Aku sudah membuatmu cemas, Dayang Senior Liu."

Dayang Senior Liu memandangi Su Xi-er dan merenung. "Pangeran Hao tidak menyampaikan titah verbal untuk menghukumku. Kali ini, kau menang. Di masa mendatang, silakan instruksikan padaku jika ada apa pun yang kau butuhkan. Akan tetapi, aku punya satu syarat."

Su Xi-er tersenyum. "Apakah syarat ini berhubungan dengan Yang Mulia?"

"Kau sangat pandai, mampu membaca di antara baris kalimat tanpa perlu aku memintamu. Yang Mulia masih muda dan hanya bisa dikendalikan oleh orang lain. Walaupun beliau tumbuh dewasa, aku khawatir kalau beliau tidak akan bisa memperoleh kembali otoritas kekaisarannya. Aku berharap kalau ..." Dayang Senior Liu mengamati Su Xi-er dengan saksama. Tugas ini terlalu berat. Sanggupkah ia memikulnya? Ia hanya seorang dayang dari Istana Samping. Apakah aku terlalu ceroboh?

"Aku tidak peduli pada apa yang terjadi pada otoritas kekaisaran. Selama Yang Mulia tidak ditindas dan menjalani kehidupan yang sehat, bukankah itu juga sangat bagus?"

Dayang Senior Liu tertegun. Tidak mempedulikan tentang otoritas kekaisaran dan hanya ingin hidup penuh kebahagiaan dan kesehatan. Ini sama persis dengan apa yang dikatakan oleh Majikan di masa lalu. Dalam sekejap, Dayang Senior Liu memandang Su Xi-er dalam cahaya yang berbeda.

"Dayang Senior Liu, kau punya satu syarat, tetapi aku pun punya sebuah syarat. Di masa depan, kau harus mendengarkan instruksiku untuk semua hal. Sementara untuk Yang Mulia, tidak masalah selama ia tumbuh dewasa dengan sehat dan aman. Apabila kau tidak menyetujui itu, aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi." Su Xi-er mulai berjalan menjauh.

Untuk beberapa hal, sedikit adalah lebih banyak. Akan lebih baik untuk memberikan petunjuk yang cukup saja.

Ia baru saja berjalan beberapa langkah saat Dayang Senior Liu memanggilnya.

"Baiklah, aku berjanji padamu kalau aku akan mendengarkanmu di masa mendatang. Aku harap agar Yang Mulia bisa sehat dan aman. Ini juga merupakan keinginan Majikanku sebelum ia meninggal."

Su Xi-er menenglengkan kepalanya ke belakang, memperlihatkan senyum kecil di sudut mulutnya. "Sudah beres, kalau begitu."

Lalu, ia berjalan duluan, meninggalkan Dayang Senior Liu seorang diri saat ia berdiri bengong di sana.

Senyum tanpa tujuan Su Xi-er barusan ini membuat Dayang Senior Liu tertegun. Senyum semacam itu murah hati, sekaligus menawan di waktu bersamaan. Di waktu yang sama pula, matanya tampak menunjukkan sinar berkilau yang sangat menarik orang.

Pangeran Hao tidak menghukumku. Dayang Senior Liu tidak percaya kalau Pangeran Hao tidak mengetahui tentang masalahnya melewatkan hukumannya. Akan tetapi, Su Xi-er terlambat kembali. Apakah ia bertemu dengan Pangeran Hao?

Bagi Dayang Senior Liu, semuanya adalah teka-teki. Sekarang ini, jalan satu-satunya adalah untuk mempercayai Su Xi-er.

***

Su Xi-er mengganti bajunya setelah kembali ke kamarnya, pandangannya tanpa sengaja mendarat pada botol bubuk obat yang diberikan oleh Pei Qian Hao selagi ia bersiap-siap menuju pemandian. Setelah merenungi sejenak, ia memutuskan untuk membawa botol porselen putih itu bersamanya.

Setelah membersihkan tubuhnya, ia lanjut mencuci dan mengeringkan pakaiannya.

Kemudian, ia memasuki pemandian, membuka botol porselen putihnya, dan mengoleskan bubuk obat itu di atas bekas-bekas luka di lengannya. Ini adalah bekas yang tertinggal karena cambukan di masa lalu. Su Xi-er sendiri sudah mengalami terlalu banyak penderitaan.

Karena sekarang akulah yang ada di dalam tubuh ini, aku tidak akan membiarkan orang lain menindasku lagi.

Bubuk obatnya punya wangi samar, membuat Su Xi-er mendadak teringat perkataan Pei Qian Hao. Tanpa diduga, seolah ini pekerjaan hantu dan dewa, ia membubuhkan sedikit bubuk itu di lehernya.

Segera saja, harum samar itu menguar masuk dalam hidungnya. Bubuk obat ini dengan cepat meresap masuk ke dalam kulitnya. Efeknya memang tidak buruk.

"Su Xi-er, apakah itu kau?" Di saat ini, suara Hong Li bisa terdengar dari balik pintu.

Su Xi-er langsung menyembunyikan botol porselen putihnya di dalam lengan bajunya dan menjawab, "Ini aku. Kau boleh masuk sekarang."

Hong Li mendorong pintunya perlahan dan masuk. "Dayang Senior Liu menyuruh Lian Qiao untuk menggosok pispot menggantikanmu. Gadis itu bahkan tidak membersihkan dirinya setelah ia selesai."

"Mhm." Su Xi-er pun bertanya, "Ini sudah begitu larut. Mengapa kau belum pergi tidur?"

Wajah Hong Li langsung mengerut. "Aku tidak tahu terjangkit apa selagi aku mencabuti rumput hari ini, tetapi sekarang seluruh tubuhku gatal sekali. Tadinya aku pikir tidak akan separah ini, tetapi sekarang, aku kemari untuk membersihkan diriku dengan harapan bisa menghilangkan gatalnya."

"Seluruh tubuhmu gatal-gatal? Coba kulihat."

Hong Li langsung melonggarkan baju atasan luarannya dan memperlihatkan punggungnya pada Su Xi-er. "Lihatlah. Apakah ada banyak bintik merah di punggungku? Jadi semakin gatal."

Su Xi-er memang menemukan banyak sekali bintik merah di punggungnya. "Mungkin saja kau bergesekan dengan tanaman entah apa yang sekarang menyebabkan gatal-gatalmu. Ini, aku memanaskan lebih banyak air hari ini. Bersihkan dirimu dengan benar."

"Baiklah, aku akan segera membersihkan diri." Hong Li langsung bersiap untuk menuangkan airnya.

"Aku akan membantumu menuangkannya. Bawa baju bersihmu kemari lebih dulu."

Perkataannya mengingatkan Hong Li saat ia memukuli kepalanya sendiri. "Aku benar-benar linglung. Aku datang membersihkan diri tanpa membawa bajuku." Kemudian, ia berlari keluar untuk mengambil bajunya.

Su Xi-er menuangkan sisa air panasnya ke dalam bak kayu sebelum menambahkan sedikit air dingin juga. Akhirnya, ia mengeluarkan botol porselen putihnya dan menuangkan sedikit bubuk obatnya ke dalam campuran airnya.

Jika ia hanya mengandalkan membersihkan dirinya, tidak mungkin ia bisa sepenuhnya meredakan gatal-gatalnya. Karena efek bubuk obat ini sangat hebat, pastinya bisa menyembuhkan gatal-gatal.

Jenis rumput yang membuat orang gatal-gatal ada di Istana Samping. Su Xi-er membiarkan senyum kecil muncul di bibirnya. Aku tahu bagaimana caranya memindahkan Ruo Yuan keluar dari Biro Layanan Binatu sekarang. Tidak akan melibatkan bantuan siapa pun. Satu-satunya kelemahannya adalah adanya risiko kecil, dan keributan yang dihasilkan mungkin sangat besar.

Hong Li berlari kembali dengan bajunya. Saat ia melihat kalau suhu air di dalam baknya sudah sempurna, ia begitu terharu sampai-sampai air mata nyaris berjatuhan dari matanya. "Su Xi-er, kau benar-benar sangat baik padaku. Dulu, sikapku terhadapmu adalah untuk berkolaborasi. Sekarang ini ... tidak masalah walaupun aku bekerja layaknya budak untukmu!"

Walaupun itu adalah kebaikan kecil, selama itu dengan tulus menyentuh hati seseorang, akan cukup untuk mendapatkan kesetiaan mereka.

Tetapi Su Xi-er menggelengkan kepalanya. "Kau memiliki hidupmu sendiri. Tidak seorang pun terlahir untuk bekerja seperti seorang budak."

Sekali lagi Hong Li merasa tersentuh. Ia teringat bagaimana ia berbicara buruk tentang Su Xi-er di masa lalu dan benar-benar ingin menampar dirinya sendiri beberapa kali!

"Hong Li, dimana kau mencabuti rumputnya?"

"Hutan di sebelah Istana Samping. Tiba-tiba saja aku dipanggil ke sana. Biasanya tempat itu tidak diurus oleh Istana Samping, tetapi sekarang dialokasikan pada kita. Dayang dari Istana Samping akan menyapu jalan-jalan istana di sisinya dan membersihkan rerumputan liar di hutannya."

Hutan di sebelah Istana Samping. Benar-benar tempat itu lagi! Tempat dimana aku bertemu Pei Qian Hao untuk pertama kalinya, dan dimana aku dicium paksa olehnya ...

"Bekerja di sana sangat diminati! Karena itu adalah tempat dimana Pangeran Hao diserang dulu, banyak dayang berpikir kalau mereka berkesempatan untuk bertemu dengannya jika mereka bekerja di sana. Apabila mereka mendandani diri mereka lebih segar dan cantik, mungkin mereka bisa pergi ke Istana Kecantikan." Hong Li mengatakannya acuh tak acuh. Akhirnya, ia menggelengkan kepalanya.

"Akan tetapi, Su Xi-er, apa yang kau katakan itu sangat tepat. Jika kita bergantung pada pria, ada bahaya jatuhnya. Lebih baik kita bergantung pada diri kita sendiri. Selain itu, dayang-dayang itu tidak secantik He Xiang Yu, apalagi dirimu. Mana mungkin Pangeran Hao menyukai mereka? Tetapi, kalau dipikir-pikir lagi, kau dan Pangeran Hao ..."

Segera setelah Hong Li menyebut topik itu, ia melihat mata Su Xi-er menembakkan belati dingin ke arahnya dan tak lagi berani untuk meneruskannya.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar