Consort of A Thousand Faces
Chapter 40 : Pangeran Hao Telah Tiba
Begitu banyaknya keringat bercucuran dari kening Ruo Yuan, bercampur dengan air matanya dan mengalir turun di pipinya, tetes demi tetes. Bibirnya terkatup rapat selagi ia berdiri tegak.
"Kau bahkan keras kepala! Kenapa kau tidak
berteriak lagi? Dagingmu tebal jadi tidak sakit lagi saat gadanya memukul
tubuhmu, kan?" Dayang itu melanjutkan pukulannya dengan paksa selagi ia
mencelanya. Gigi dayang itu bahkan terkatup rapat saat mengerahkan tenaganya.
Ruo Yuan mengigiti bibirnya, tiap kata yang keluar
dari mulutnya terasa seolah mereka dicekik keluar. "Aku tidak gendut ...
dan aku juga tidak jelek. Kulitku tidak tebal. Aku akan menghadapi diriku
dengan benar ..."
"Wow, kau bahkan sangat antusias! Aku akan
memukulimu sampai mati!" Pipi dayang itu membengkak saat ia mengangkat
gadanya tinggi-tinggi, hampir mengenai Ruo Yuan.
Su Xi-er dengan gesit membungkuk untuk memungut
sebongkah batu besar. Dengan satu jentikan jarinya, batu itu melesat ke depan
dan langsung mengenai kening dayang itu.
Pow! Dayang itu mendengking kesakitan dan
melepaskan gada di tangannya. Thump! Kebetulan mendarat di
atas kakinya.
Dengan tebal dan panjangnya gada itu, benturannya
jauh lebih kuat daripada batunya. Dayang itu pun hanya bisa mengisap udara
dingin sebelum menjerit, "Ouch! Sakit sekali! Siapa orang brengsek
yang melancarkan serangan diam-diam padaku?"
Su Xi-er memandang dayang itu dingin. Ia mengambil
gada di sebelah kakinya dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Matanya kelihatan
seperti terlapisi es. "Barusan ini, kau cukup hebat dalam memukuli orang.
Melihat aku belum memukuli orang sebelumnya, bagaimana kalau aku mencobanya
padamu?"
Dayang itu pun ketakutan dengan sikap Su Xi-er dan
langsung menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Jangan pukul aku.
Jangan." Kemudian, ia menyadari kalau pakaian Su Xi-er bukanlah dari Biro
Layanan Binatu, itu adalah pakaian kasar. Sepertinya, ia bukanlah
dayang dengan status di istana kekaisaran.
"Kau bukan berasal dari Biro Layanan Binatu.
Apa hakmu memukuliku! Dari istana mana kau?" Dayang itu mengabaikan rasa
sakitnya dan berteriak arogan lagi.
Su Xi-er terkekeh. "Kau tidak usah
mempedulikan tentang darimana asalku. Malam ini, aku hanya akan
memukulimu." Tidak ingin menunggu lama lagi, ia mengangkat gadanya sebelum
mendaratkannya dengan kuat di atas tubuh dayang yang tak bisa diatur itu.
Bagi sebagian orang, kau akan merasa tidak adil
bagimu, bahkan hanya memukuli mereka satu kali. Di lain pihak, bagi sebagian
orang, tidak ada seorang pun yang akan bersimpati meskipun kau memukuli mereka
sampai mati!
Gada tebal dan panjangnya memukuli dayang itu
berulang kali. Kesombongan tak terkekangnya pun menghilang, meninggalkan
dirinya yang meringkuk seperti seekor kodok dengan tangan dan kaki yang mencoba
untuk menghadang pukulan-pukulannya selagi ia menjerit kesakitan.
Ruo Yuan begitu kesakitan dan merasa ia akan
pingsan, tetapi tersadar ketika ia mendengar suara Su Xi-er. Ia memutar
kepalanya untuk melihat dan matanya melebar.
Benar-benar Su Xi-er! Ia datang! Ia datang untuk
menyelamatkanku!
"Su Xi-er ..." Ruo Yuan memanggilnya
lemah.
Su Xi-er menoleh untuk melirik Ruo Yuan sebelum ia
melemparkan gadanya ke tanah dan melirik dayang itu dingin. "Apa kejahatan
yang dilakukan oleh Ruo Yuan hingga membuatmu memukulinya?"
Dayang itu dipukuli hingga ia tidak bertenaga,
tetapi mendadak ia teringat kalau Ruo Yuan dipindahkan dari Istana
Samping. Dayang yang tiba-tiba muncul ini adalah orang yang dulunya
mengenal Ruo Yuan. Kalau begitu, ia juga adalah dayang dari Istana Samping!
Amarah membuncah di dalam hatinya saat ia
memikirkan ini. Ia memelototi Su Xi-er dengan ganas. "Ia hanya kurang
dipukuli saja. Siapa suruh ia gendut dan jelek? Terlebih lagi, atasan
menginstruksikan kami untuk sengaja membuat kesulitan bagi Ruo Yuan dan menyiksanya
sampai ia mati."
Ekspresi di mata Su Xi-er jadi lebih dingin seiring
tiap kata yang keluar dari bibir dayang itu. Ia mengangkat kaki kanannya dan
menginjak tangan dayang itu. "Tidak ada orang baik-baik yang kekurangan
pemukulan. Hanya seseorang seperti dirimu saja, orang yang tidak keberatan
dipukuli sampai mati, pantas menerima takdir demikian."
Menambahkan kekuatan di kakinya, Su Xi-er
memperhatikan saat napas dayang itu menjadi semakin sulit.
Ada atasan yang menginstruksikan para dayang Biro
Layanan Binatu untuk dengan sengaja menghukum Ruo Yuan? Ini benar atau bohong?
Siapa sebenarnya yang menginstruksikan itu? Ekspresi penuh selidik muncul
di mata Su Xi-er.
"Ow, tidak ada gunanya meskipun kau memukuliku
sampai mati. Aku hanya mengikuti perintah atasan." Suara dayang itu pun
menjadi semakin kecil hingga akhirnya, ia bersujud di tanah dan berhenti
bersuara.
Kelopak mata Ruo Yuan tiba-tiba bergerak.
Sayangnya, ia tak lagi punya tenaga, bahkan hanya untuk berbicara.
Situ Lin langsung melompat keluar dari tempat
persembunyiannya. Ia memandangi Su Xi-er, setelahnya melihat ke arah dayang
sombong yang dipukuli hingga ia pingsan. "Kau memukuli orang itu sampai ia
pingsan."
Su Xi-er menanggapi pelan, "Mhm. Aku
memukulinya."
"Kenapa aku merasa kalau kau tidak takut sama
sekali. Kau bukanlah seorang majikan. Kau punya status yang sama dengan
mereka."
Su Xi-er tidak memperhatikan Situ Lin, sebaliknya,
berjalan ke sisi Ruo Yuan dan menghiburnya lembut, "Aku akan membawakan
bubuk obat padamu agar dapat membantu penyembuhanmu dengan cepat. Aku juga akan
memikirkan sebuah cara untuk mengeluarkanmu dari Biro Layanan Binatu secepat
mungkin."
Ruo Yuan mengangkat pipi gempalnya. Ia sungguh
ingin berbicara, tetapi kepalanya terasa sangat berat. Tak lama setelahnya, ia juga
pingsan.
Situ Lin mendecakkan lidahnya. "Dua orang
pingsan sekaligus."
Tiba-tiba saja, suara langkah kaki ditemani oleh
suara orang-orang yang sedang berbicara pun terdengar dari arah depan.
"Ini tengah malam, tetapi kalian berteriak dan
membuat keributan. Apakah kalian cari mati!"
Ini suara seorang wanita tua. Mungkin, orang yang
datang adalah dayang istana yang bertugas di Biro Layanan Binatu.
Su Xi-er melengkungkan alisnya. Aku masih
belum boleh membiarkan diriku ketahuan sekarang.
Melemparkan pandangan pada Situ Lin, ia menepuk
pundaknya. "Aku akan menyerahkan ini pada Anda. Anda tidak boleh
membocorkan tentangku."
Dengan itu, ia cepat-cepat menghilang ke dalam
semak belukar di sisi halaman.
Situ Lin memandangi Dayang Senior yang Bertugas
yang semakin dekat dan menggertakkan giginya penuh kebencian. Di dunia
ini, yang paling sulit benar-benar adalah berhubungan dengan wanita dan
orang-orang keji!
(T/N : Berasal dari Kumpulan Kesusastraan
Konfusius.)
Dayang Senior yang Bertugas di Biro Layanan Binatu,
Dayang Senior Li, melihat anak lelaki yang mendadak muncul di Biro Layanan
Binatu dan kebingungan.
Darimanda datangnya anak ini? Untuk apa ia datang
ke Biro Layanan Binatu?
Setelah meninjau lebih dekat, ia menyadari dua
dayang yang pingsan. Langsung saja, ia menatap Situ Lin. "Ada apa dengan
dua dayang ini?"
Situ Lin memasang wajah datar dan memperlihatkan
martabat seorang Kaisar. "Kaisar ini belum menanyakan padamu tentang Biro
Layanan Binatu yang menghukum diam-diam. Ada apa dengan dayang istana gemuk
yang pingsan ini?"
Ketika Dayang Senior Li mendengar 'Kaisar ini', ia
ketakutan sampai gemetaran. "Yang ... Mulia ..."
"Kaisar ini sedang bertanya padamu. Jawab aku
dengan jujur. Mengapa kalian memukuli dayang gemuk ini?"
Dayang Senior itu masih merasa sulit untuk
mempercayai bahwa orang yang sedang berdiri di hadapannya adalah Kaisar yang
sedang berkuasa.
Bagaimana mungkin Yang Mulia punya waktu untuk
keluar dan berjalan-jalan di larut malam begini? Selain itu, Ibu Suri juga
menjaga Yang Mulia dengan sangat ketat!
Setelah merenung sejenak, Dayang Senior Li pun
mengumpulkan keberaniannya. "Kau adalah seorang anak yang mendadak muncul
tanpa sebab, dan kau ingin aku mempercayai kalau kau adalah Kaisar? Apakah kau
punya tablet penandanya?"
(T/N : tablet ini biasa dibawa orang sebagai
lambang kekuasaan dan posisi mereka dan biasa digantungkan di pinggang.)
Situ Lin geram. Namun, ia tidak pernah membawa
tablet penanda bersamanya ketika ia menyelinap keluar. Di dalam Rumah Tangga
Kekaisaran Situ, setiap pangeran kekaisaran akan mempunyai sebongkah giok
tergantung di pinggangnya. Marga Situ terukir di atasnya, bersamaan dengan
peringkat dari pangeran kekaisaran.
"Karena kau tidak memiliki tablet penandanya,
pergilah ke samping sana. Kau mengganggu urusan di Biro Layanan Binatu.
Kecuali, tentu saja, kau adalah orang yang merobek beberapa baju di sini
beberapa hari yang lalu?" Dayang Senior Li berbicara dengan lebih memaksa.
Apa yang dikatakannya setengahnya adalah benar.
Baju-baju itu memang disobek oleh Situ Lin, tetapi ia memang adalah Kaisar.
"Kaisar ini memerintahkanmu untuk merawat
dayang gemuk ini secepat mungkin. Kalau tidak, aku akan membuatmu menanggung
akibatnya! Sementara untuk dayang lainnya ..." Situ Lin menundukkan
kepalanya, melihat dayang yang dibuat pingsan oleh Su Xi-er.
"Segera perintahkan seseorang untuk
menyeretnya pergi. Orang semacam ini tidak pantas berada di dalam istana
kekaisaran. Usir dia secara acak sebagai hukumannya." Nada suaranya
membawa aura mengancam.
Namun, Dayang Senior Li tidak mempercayainya.
Melihat ekspresi Dayang Senior Li, Situ Lin baru
saja akan mengamuk. Kekuasaan kekaisaran ini sedang ditantang!
Tiba-tiba saja, suara seorang kasim terdengar dari
pintu gerbang Biro Layanan Binatu.
"Pangeran Hao telah tiba!"
0 comments:
Posting Komentar