Selasa, 01 Desember 2020

CTF - Chapter 23

Consort of A Thousand Faces

Chapter 23 : Takjub

Pergi ke Istana Kecantikan adalah apa yang didambakan oleh semua wanita, terutama dayang istana. Cara Pangeran Hao memilih wanitanya pun sangat unik. Selama ia tertarik, ia akan membawa wanita itu kembali ke Istana Kecantikan, tidak memandang latar belakang keluarganya.

Oleh sebab itulah, setelah Pangeran Hao berbicara, semua dayang membelalakkan mata mereka. Panasnya kecemburuan memenuhi tatapan mata mereka dengan berbagai drajat.

Beberapa dayang berkomentar dalam hati. Pangeran Hao tidak lagi memperhatikan He Xiang Yu setelah ia dicambuk oleh Ibu Suri, tetapi sekarang ia mendadak terkait dengan Su Xi-er. Apa yang akan dipikirkan oleh He Xiang Yu ketika ia mengetahuinya?

Su Xi-er tersenyum tulus. "Terima kasih banyak atas niat baik Anda, Pangeran Hao. Meskipun begitu, hamba tidak akan bisa menyesuaikan diri dengan Istana Kecantikan setelah terbiasa tinggal di Istana Samping sekian lama. Terlebih lagi, hamba selalu berbau busuk dikarenakan pekerjaanku yang menggosok pispot. Aku sama sekali tidak ada hubungannya dengan kata 'cantik'."

Semua dayang istana merasa takjub lagi. Mereka tidak mampu lagi menahan diri mereka, mengangkat kepala untuk memandangi Su Xi-er.

Ekspresi di wajahnya terlalu tidak gentar. Ia sama sekali tidak mempedulikan soal Istana Kecantikan, benar-benar berani menolak Pangeran Hao! Hanya Pangeran Hao yang boleh menolak orang lain. Bagaimana bisa ia menoleransi terhadap orang lain yang menolaknya!

Saat mereka melihat ke arah Pangeran Hao lagi, tatapannya seram dan tanpa perasaan, sementara seluruh tubuhnya menguarkan aura dingin.

Lutut para dayang pun tanpa sadar gemetaran ketika mereka cepat-cepat menundukkan kepala mereka, tidak berani mendongak lagi saat hati mereka berdebar ketakutan.

Mereka takut dan gelisah, menyaksikan ketampanan Pangeran Hao dan sikap dingin mengancamnya dengan mata mereka sendiri.

"Sudah terbiasa tinggal di Istana Samping?" Pangeran Hao terkekeh dan melirik Su Xi-er. Lalu, ia berjalan ke arah pintu gerbang Istana Samping.

Nada suaranya yang tenang membuat suasana hatinya tidak tertebak. Selagi ia memperhatikan sosoknya yang menjauh, Su Xi-er termenung.

Setelah sosok Pei Qian Hao tak lagi terlihat, Istana Samping yang tadinya sunyi, meledak penuh aktivitas. Dengan Dayang Senior Zhao, dayang senior yang bertugas, dihukum, tidak ada seorang pun yang mendisiplinkan mereka.

Saat suara semua orang akhirnya menjadi lebih keras, mata mereka secara alami terarahkan kepada topik perbincangan: Su Xi-er.

"Ia pasti sudah gila, kan? Itu Istana Kecantikan, tetapi ia sungguh-sungguh memilih untuk tidak pergi!"

"Benar sekali. Ia menyinggung Pangeran Hao sementara sudah membuat Commandery Prince Xie kesal sewaktu ia membantu He Xiang Yu menanggung kesalahannya. Kalau dilihat, sepertinya ia akan segera mati."

Hong Li mengangkat alisnya. "Apakah kalian menganggap Commandery Prince Xie sebagai orang bodoh? Ia sangat jelas mengenai siapa yang sudah menyinggungnya. Itu dikarenakan He Xiang Yu dibawa masuk ke dalam Istana Kecantikan, makanya Commandery Prince Xie tidak memperpanjang masalah dengannya."

Sekarang karena ia menyebutkannya, sepertinya itu tampak masuk akal.

Seorang dayang gemuk terkekeh. "Hong Li, kau begitu membela Su Xi-er. Apakah karena kau mengira kalau ia akan jadi makmur, makanya kau begitu cepatnya memeluk pahanya?"

(T/N : menjalin koneksi dengan orang yang berkuasa.)

Su Xi-er tidak bicara sama sekali selama ini dan akhirnya merespon, "Tangan dan kakiku kurus. Kalau soal paha, lebih baik memeluk punyamu."

Dalam sekejap, dayang istana lainnya tak mampu lagi menahannya dan gelak tawa pun lolos dari mulut mereka.

Dayang itu merupakan yang paling gemuk di Istana Samping. Ia sudah gemuk semenjak ia masih muda, bahkan bertambah gemuk hanya dengan meminum air.

Digodai begini, wajah dayang itu pun tersipu. Orang-orang berkomentar kalau ia gemuk sejak ia masih muda. Tubuhku memang seperti itu. Aku tidak punya pilihan.

Wanita mana yang tidak ingin menjadi cantik? Tetapi aku tidak bisa melangsingkan tubuhku.

Si dayang gemuk itu sedih hingga air mata mengancam untuk mengalir turun dari tepian matanya.

Pada saat ini, Su Xi-er berjalan ke sisinya dan menepuk bahunya. "Beberapa orang gemuk dan tidak sehat. Namun, kau, sangatlah sehat. Kau punya tenaga yang cukup untuk bekerja dan tubuhmu tidak akan jatuh pingsan. Daripada menganggap ini sebagai kelemahan, anggaplah ini sebagai kekuatan unikmu."

Air mata dayang gemuk itu meliuk dan ia tersedu-sedu. "Aku tidak butuh dirimu untuk berpura-pura baik. Kau bisa saja langsung mengolokku karena gemuk."

"Kau sendirilah yang mencemooh dirimu karena gemuk, bukan orang lain." Su Xi-er lalu berbalik dan masuk ke dalam kamar, Hong Li mengikuti tepat di belakangnya tanpa mempedulikan tatapan yang lain.

Sekarang ini, semua orang sudah menyadari kalau Hong Li sudah berada di pihak yang sama dengan Su Xi-er.

Mereka semua mulai ragu. Haruskah kita belajar dari Hong Li?

Hong Li menutup pintu kamarnya dan matanya penuh dengan kesenangan. "Penyokongmu adalah Pangeran Hao. Aku benar-benar sudah mengikuti orang yang tepat kali ini! Su Xi-er, aku adalah orangmu di masa mendatang."

Su Xi-er meliriknya dan tersenyum. "Apakah kau tidak akan menikah? Bagaimana mungkin selamanya kau akan menjadi orangku?"

"Aku ... masih terlalu dini bagiku untuk menikah. Selain itu, aku akan sangat bahagia jika aku bisa keluar dari Istana Samping. Su Xi-er, apa tujuanmu? Katakan padaku, dan aku akan sepenuhnya bekerja sama denganmu." Mata Hong Li berbinar penuh harap. Ia tidak berani melabuhkan harapan mewah seperti meninggalkan Istana Kekaisaran. Selama ia bisa keluar dari bagian terpencil di istana kekaisaran, ia sudah merasa gembira sekali.

Ekspresi di mata Su Xi-er menjadi jauh. Tujuanku ...

Dikarenakan pertanyaan Hong Li, pikiran Su Xi-er pun pada akhirnya tiba di Istana Kekaisaran Nan Zhao.

Orang-orang itu mungkin mengira kalau aku sudah mati. Apakah tubuhku dibuang ke sebuah kuburan massal tanpa batu nisan?

"Su Xi-er, ada apa?" Panggilan lembut itu menariknya kembali dari lamunannya.

Ia menatap Hong Li. "Kita akan keluar dari Istana Samping. Jika kau ingin menikah, kau harus meninggalkan istana kekaisaran. Tidak ada seorang pun pria di istana kekaisaran ini yang layak."

Hong Li mampu melihat hawa dingin di matanya dan keheranan. "Kedengarannya, kau seperti pernah mengalaminya sebelumnya."

Su Xi-er menjawab acuh tak acuh, "Aku berada di Istana Samping sepanjang tahun. Bagaimana mungkin aku mengalami hal semacam itu? Sebaliknya, mudah sekali mengetahuinya hanya dengan memperhatikan orang lain, seperti He Xiang Yu."

"Kau benar; ketika He Xiang Yu masih disukai oleh Pangeran Hao, statusnya tinggi dan berada di atas. Sekarang karena ia sudah dihukum oleh Ibu Suri, Pangeran Hao sama sekali tidak memperhatikannya. Semua pria di istana kekaisaran hanya menginginkan sesuatu yang baru." Hong Li mengangguk saat ia beralasan. Dalam sekejap, ia sudah memahami banyak prinsip.

Tidak heran Su Xi-er tidak bersedia pergi ke Istana Kecantikan. Tempat itu merupakan sebuah kandang besar-besaran. Semua wanita di sana berdandan dan mempercantik diri mereka setiap hari, menantikan kedatangan Pangeran Hao.

"Hukuman Dayang Senior Zhao akan segera selesai," tanpa tergesa Su Xi-er berkata selagi ia menatap ke jendela.

Tepat di saat ini, pintu kamarnya terbuka. Tiga dayang istana yang tinggal di kamar yang sama dengan Su Xi-er berdiri di luar.

Walaupun mereka tinggal di kamar yang sama, ini pertama kalinya Su Xi-er melihat mereka dengan jelas. Dulu, ia hanya melihat sekelebat punggung mereka atau sama sekali tidak melihat mereka karena waktu bekerja dan istirahat mereka sangat berbeda.

"Dayang Senior Zhao dipukuli dengan papan sebanyak tiga puluh kali. Dengan tubuh tuanya, sepertinya ia tidak akan bisa bertahan hidup!" Seorang dayang heboh selagi ia berteriak.

"Istana Samping akan segera mendapat perubahan dalam dayang senior yang bertugas, Su Xi-er," dayang lain mendadak memanggilnya.

Su Xi-er menatapnya. Dayang ini sangat pendek dan wajahnya bulat. Ia berlari menghampiri dengan kaki pendeknya dan langsung menarik tangan Su Xi-er dengan wajah ceria.

"Kau sangat luar biasa, meminjam tangan Pangeran Hao untuk menghukum Dayang Senior Zhao. Di masa mendatang, dayang senior yang bertugas mungkin harus agak takut juga padamu. Apakah tidak masalah jika aku bergaul dan mengikutimu?"

Su Xi-er melepaskan tangannya dengan cara yang berkesan. "Aku sama saja denganmu; hanya seorang dayang istana. Semestinya kau mengikuti majikanmu. Aku bukan majikanmu. Selain itu, aku tidak meminjam tangan Pangeran Hao untuk menghukum Dayang Senior Zhao."

Dayang dengan wajah bulat itu cemberut. "Kau masih tidak tahu siapa diriku, kan? Aku Lian Qiao. Ranjangku adalah yang keempat, tepat di sebelahmu."

Ranjang Su Xi-er adalah yang ketiga. Ia menghampiriku.

Akan tetapi, aku harus menjaga jarak dari orang ini. Walaupun kata-katanya terdengar normal, mereka jelas menyembunyikan makna mendalam.

"Lian Qiao, lakukan tugasmu dengan patuh. Di Istana Samping ini, semua dayang sama." Hong Li tidak tahan hanya menonton dan menyelanya.

Lian Qiao berpura-pura merasa dirugikan. Ia menundukkan kepalanya dan tidak menatap mereka.

Tepat saat atmosfer kamarnya jadi canggung, suara langkah kaki dapat di dengar di luar sana.

"Dayang dari Istana Samping, berkumpul!" Orang yang memanggil mereka merupakan seorang pengawal kekaisaran dengan suara yang kuat.

Biasanya hanya ada wanita di Istana Samping. Pengawal Kekaisaran biasanya datang hanya ketika terjadi suatu hal yang besar.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar